Anda di halaman 1dari 9

TRANSFER PASIEN

dr. Vinny Revina Adriani


RSI ‘Aisyiyah Nganjuk
Pretest
1. Transfer di dalam RS kecuali :
A. Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat
(IGD ) ke ruang Rawat Inap (IRNA)
B. Transfer pasien dari IRNA ke r. Radiologi
C. Transfer pasien dari HCU ke IRNA
D. Transfer dari RS A ke RS B
Yang benar mengenai tata laksana
transfer :
A. Awali dengan pengambilan keputusan untuk
melakukan transfer oleh Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan / Dokter Jaga IGD / Dokter
ruangan.
B. Stabilisasi pre transfer dan manajemen transfer
C. Lakukan tanpa pendampingan selama transfer.
D. Pemantauan obat – obatan dan peralatan
selama transfer.
3 Ada berapa derajat transfer berdasarkan
tingkat/ kebutuhan derajat pasien kritis:
A. 3
B. 4
C. 5
Definisi
• Transfer Pasien adalah memindahkan pasien
dari satu ruangan ke ruangan keperawatan /
ruang tindakan lain dalam satu rumah sakit
(intra rumah sakit)
• Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat (IGD)
ke ruang Rawat Inap (IRNA), High Care Unit
(HCU), Perinatologi , Kamar Operasi
• Transfer pasien dari IRNA ke HCU, kamar operasi,
Perinatologi
• Transfer pasien dari HCU ke IRNA, kamar operasi
• Transfer pasien dari kamar operasi ke IRNA, HCU,
Perinatologi
• Transfer pasien dari IGD ke Radiologi atau
sebaliknya
Tata Laksana Transfer
• Awali dengan pengambilan keputusan untuk melakukan
transfer oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan / Dokter
Jaga IGD / Dokter ruangan.
• Stabilisasi pre transfer dan manajemen transfer
• Lakukan pendampingan selama transfer.
• Pemantauan obat – obatan dan peralatan selama transfer.
• Pemilihan metode transfer harus memperhatikan derajat
urgensy
• Alat transportasi untuk transfer ( Kursi roda, brankart,
tempat tidur pasien )
• Dokumentasi dan penyerahan dokumen.
NO PASIEN PETUGAS KETRAMPILAN YANG PERALATAN
PENDAMPING DIBUTUHKAN UTAMA
MINIMAL

1 DERAJAT 0 Perawat PK I BLS Brankart, kursi


Pasien dengan haemodinamik stabil yang roda,
dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ambulance
rawat inap biasa

2 DERAJAT 1 Perawat PK II BLS Oksigen, tiang


Pasien dengan haemonamik stabil, namun infus brankart,
berpotensi menjadi tidak stabil, misalnya: pompa infus,
pada pasien yang baru menjalani pulse oximetri,
perawatan di HCU yang sudah ambulance
memungkinkan untuk perawatan di
ruangan rawat inap biasa
3 DERAJAT 2 Perawat PK II dan / BLS , PPGD Oksigen, tiang
Pasien dengan haemodinamik yang tidak atau dokter yang infus suction,
stabil dan membutuhkan observasi lebih berkompetensi pompa infus,
ketat dan intervensi lebih mendalam penanganan pasien pulse oximetri ,
termasuk penanganan kegagalan satu kritis monitor EKG,
sistem organ atau pasien yang habis tensi meter ,
menjalani operasi besar. ambubag,
ambulance

4 DERAJAT 3 Perawat PK III dan / Perawat dan atau Oksigen, tiang


Pasien dengan hemodinamik yang tidak atau dokter yang dokter infus, pompa
stabil yang membutuhkan bantuan berkompetensi infus, pulse
pernafasan dan atau dengan kegagalan penanganan pasien oximetri, serta
sistem organ lainnya. kritis monitor EKG,
tensi meter,
ambubag,
jackson rees,
ambulance,

Anda mungkin juga menyukai