Anda di halaman 1dari 5

Kepelautan

UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 1 butir 33 dan Pasal 117 ayat (2)
menyatakan bahwa Pengawakan kapal adalah salah satu faktor Kelaiklautan Kapal.
Oleh karena itu diperlukan pengawasan dan pembinaan yang terus menerus baik
dari segi perlindungan, kesejahteraan, pengetahuan, disiplin maupun penempatan
susunan pengawakan kapalnya.
Sesuai PM 189 Tahun 2015 Direktorat Perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan
pelaporan di bidang kelaiklautan kapal, perlindungan lingkungan maritim dan
kepelautan.
Sub Direktorat Kepelautan melaksanakan penyiapan, perumusan serta pelaksanaan
kebijakan, penyusunan NSPK, bimbingan teknis dan evaluasi terkait ruang lingkup
kepelautan, baik itu sertifikasi, standar pengawakan, dan perlindungan awak kapal
sesuai dengan tugas yang di amanahkan oleh peraturan perundang-undangan.

1
MLC 2006
Peraturan Presiden RI No 40 tahun 2015

STCW Convention 1978 Amandemen 2010 Pasal 44 ayat 1

Resolution 16 of the Conference

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Ratifikasi MLC, 2006 Administrator Maritim IMO

Keselamatan, kesehatan kerja,


Visi Poros Maritim Dunia
kesejahteraan pelaut (SDM)

2
MLC 2006
• PERATURAN PEMERINTAH 20 TAHUN 2010 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN
• PERATURAN MENTERI 84 TAHUN 2013 TENTANG PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN
AWAK KAPAL
• PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT NOMOR: HK. 103/3/ 13/DJPL-
18 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT KETENAGAKERJAAN MARITIM

3
KOORDINASI KERJA

KEMENLU
KEMENHUB
BNP2TKI Perlindungan
Ditkapel
WNI dan BHI

SIMKAPEL Portal PEDULI


SISKOTKLN
WNI

4
AKSI NYATA

Anda mungkin juga menyukai