Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN ILMU PEMYAKIT SARAF LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2019


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

DISUSUN OLEH :
Rhadiathul Islamiah
111 2018 2066
PEMBIMBING :
dr. Nikmawati, Sp.S, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
ANATOMI VERTEBRAE
DEFINISI

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)


merupakan suatu gangguan yang
melibatkan ruptur annulus fibrosus
sehingga nukleus pulposus menonjol
(bulging) dan menekan kearah kanalis
spinalis
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi HNP berkisar antara 1 – 2 %


dari populasi. Usia yang paling sering
adalah usia 30 – 50 tahun. Pada
penelitian HNP paling sering dijumpai
pada tingkat L4-L5
ETIOLOGI

Gaya Traumatik
yang Berulang

Penyangga
Berat Badan

Mobilitas daerah
Lumbal sangat
tinggi
Faktor Resiko

Faktor
Resiko
Usia Abnormalita
s struktur
Jenis
Kelamin Kebiasaan
Status merokok
Antropometri Aktivitas

Pekerjaan
PATOMEKANISME

Proses degeneratif

Proses traumatik
GRADE HNP
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri punggung Nyeri daerah


Rasa kaku
bawah bokong

Nyeri yang menjalar Rasa nyeri sering


gangguan defekasi,
atau seperti rasa ditimbulkan setelah
miksi dan fungsi
kesetrum dan melakukan aktifitas
seksual
dapat disertai baal yang berlebihan
ALUR DIAGNOSIS
Gambaran
Anamnesis
Klinis

Kesadaran
Tes Laseque

Nervus cranialis Pemeriksaan Tes Patrick dan


Neurologi Kontra Patrick

Pemeriksaan
Motorik Kernig Sign
Neurologis

Sensorik

Keseimbangan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto X-Ray
Myelogram
MRI
Elektromyografi
MRI (Gold Standard)
PENATALAKSANAAN

Konservatif Medikamentosa Fisioterapi Operatif

•rehat baring •NSAID analgesik •biasanya dalam •Jika tindakan


ditempat tidur •Muscle Relaxant bentuk diatermi konservatif tidak
selama •Opioid misalnya pada memberikan hasil
beberapa hari HNP, trauma yang nyata atau
dengan tempat mekanik akut, terhadap kasus
tidur dari papan serta traksi pelvis fraktur yang
dan ditutup misalnya untuk langsung
selembar busa relaksasi otot dan mengakibatkan
tipis. mengurangi defisit neurologik
lordosis.

Anda mungkin juga menyukai