Anda di halaman 1dari 36

SCABIES DENGAN INFEKSI

SEKUNDER
BY: dr. Eliza Anggraini
DEFINISI

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan


oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
scabiei varian hominis dan hasil produknya
(Handoko dkk, 2005).
Laki – laki /
perempuan

Semua
Semua
geografi
kelas sosial
daerah

scabies

semua
semua ras kelompok
usia
Tapi ........

Anak-anak serta
remaja

Negara dengan
Prevalensi skabies keadaan
cenderung tinggi perekonomian
yang kurang

Pada daerah
dengan sanitasi
yang buruk
ETIOLOGI

 Skabies disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes


scabiei varian hominis.
 Bentuknya lonjong, bagian chepal depan kecil dan bagian belakang
torakoabdominal dengan penonjolan seperti rambut yang keluar dari
dasar kaki
 Tungau ini tidak dapat terbang atau melompat dan hanya dapat hidup
selama 30 hari di lapisan epidermis
Skabies ditularkan melalui
Kontak fisik
langsung Maupun tak langsung
(skin-to-skin)

Barang yang
Pakaian Tempat tidur dipakai
bersama

(Handoko dkk, 2005)


Pruritus akan timbul selama 6
Pruritus nocturna
hingga 8 minggu

Sekelompok orang
Terowongan yang tipis dan kecil
seperti benang, berstruktur linear
Cardinal sign pada infestasi kurang lebih 1 hingga 10 mm,
skabies berwarna putih abu-abu, pada
ujung terowongan ditemukan
papul atau vesikel
Adanya terowongan

Bila ada infeksi sekunder ruam


kulitnya menjadi polimorf (pustul,
ekskoriasi, dan lain-lain).

Menemukan sarcoptes scabiei


Bentuk Klinis

Skabies pada orang bersih Skabies incognito dengan


Skabies Nodular
(scabies of cultivated) lesi krusta terlokalisasi

Skabies norwegian Skabies pada


Skabies caninum
pada plantar anak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• minyak mineral atau KOH 10%
Kerokan kulit

Mengambil tungau dengan • jarum suntik yang runcing ditusukkan kedalam terowongan
yang utuh
jarum
Tes tinta pada terowongan •Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit
•Tes dinyatakan positif bila terbetuk gambaran kanalikuli yang khas
(Burrow ink test) berupa garis menyerupai bentuk zigzag.

Membuat biopsi irisan • menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian dibuat
irisan tipis, dan dilakukan irisan superficial secara
(epidermal shave biopsy) menggunakan pisau

Biopsi irisan dengan


pewarnaan HE
• lesi dioleskan salep tetrasiklin. Setelah dibersihkan, gunakan
Uji tetrasiklin sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan
memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.
Dari berbagai macam pemeriksaan
tersebut, pemeriksaan kerokan kulit
merupakan cara yang paling mudah
dan hasilnya cukup memuaskan
DIAGNOSIS BANDING

 Urtikaria Akut: erupsi pada papul-papul yang gatal,


selalu sistemik.
 Prurigo, biasanya berupa papul-papul yang gatal,
predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas.
 Gigitan serangga, biasanya jelas timbul sesudah ada
gigitan, efloresensinya urtikaria papuler.
 Folikulitis berupa pustul miliar dikelilingi daerah yang
eritem.
Penatalaksanaan Secara Umum

•Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.


•Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan
sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum
tidur.
•Hindari menyentuh mulut dan mata dengan
tangan.
•Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan,
selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam
dengan air panas.
•Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya
mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut
menjaga kebersihan.
Penatalaksanaan Secara Khusus
Pengobatan terhadap Pengobatan simptomatik
komplikasi • Obat antipruritus seperti
• Pada infeksi bakteri sekunder obat anti histamin
dapat digunakan antibiotik • Pada bayi, aplikasi
oral. hidrokortison 1% pada lesi kulit
yang sangat aktif
KOMPLIKASI

 Erosi merupakan tanda yang paling sering muncul pada lesi sekunder.
Infeksi sekunder dapat ditandai dengan munculnya pustul, supurasi, dan
ulkus
 limfangitis dan septiksemia dapat juga terjadi terutama pada skabies
Norwegian
Jika tidak dirawat,
kondisi ini bisa menetap
untuk beberapa tahun

PROGNOSIS

jika diobati dengan


benar, memiliki prognosis
yang baik, keluhan gatal
dan ekzema akan
sembuh.
KASUS
IDENTITAS

 Nama : An. R
 Umur : 2 bulan
 Jenis Kelamin : perempuan
 Agama : Islam
 Alamat : Pangkalan Balai
ANAMNESIS
Seorang ibu datang membawa anaknya yang berusia 2 bulan ke MTBS Puskesmas
Pangkalan Balai pada tanggal 13 februari 2017, dengan;

 Keluhan Utama :
bintil – bintil merah pada selah jari sejak 2 minggu yang lalu

 Keluhan Tambahan :
Batuk dan pilek sejak 1 minggu yang lalu
 Riwayat Perjalanan Penyakit :
 Anak perempuan, usia 2 bulan, bernama An. R dengan berat badan 5 kg.
Datang ke MTBS bersama ibunya dengan keluhan muncul bintil - bintil
merah pada sela jari kaki sejak 2 minggu yang lalu. Kemudian bintil – bintil
merah ini menyebar ke daerah tungkai dan perut. Bintil-bintil kecil ini
seperti disertai gatal – gatal. Gatal terutama pada malam hari, karena
menurut ibunya anaknya tampak gelisa pada malam hari. Pasien juga
menderita batuk dan pilek sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tinggal
bersama keluarga dan saudaranya. Menurut ibu pasien tidak hanya
pasien yang mengalami keluhan serupa tetapi ibu, ayah dan kakak pasien
juga menderita keluhan yang serupa.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

 Riwayat Penyakit Keluarga:


Terdapat keluarga dengan keluhan yang serupa dengan an. R
yaitu ibu, ayah dan kakak pasien
 Riwayat Hyegine:
Pasien dimandikan 2 kali sehari menggunakan air ledeng
dan menggunakan sabun batangan khusus bayi dan
tidak bergantian dengan anggota keluarga lain. Pasien
juganmenggunakan handuk tidak bergantian dengan
anggota keluarga yang lain.

 Riwayat Gizi
Makanan sehari-hari An. R adalah ASI, dan belum
diberikan makan tambahan lain ataupun susu formula.
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Present
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis

 Status Generalis
Kepala :
Wajah : normochepali
Mata : konjungtiva anemis (-)/(-), sclera ikterik (-)/(-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), rhinorrhea (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi (-), saddle
nose (-)
Mulut : mukosa bibir pucat (-), sianosis bibir (-), bibir kering (-), gusi berdarah (-), tepi lidah hiperemis (-), papil lidah
atrofi(-), plak putih pada lidah (-), stomatitis (-)
Leher : lesi kulit (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), deviasi trakea (-), tortikolis (-)
Thorak : bentuk normal, simetris,
Pulmo : pernafasan thoracoabdominal, retraksi suprasternal (-), retraksi sela iga (-), spidernevi (-), sela iga melebar
(-), massa (-), krepitasi (-), kelainan kulit (-), nyeri (-)
Cor : gallop (-) murmur (-)
Abdomen :-
Ekstremitas : pada status dermatologi
STATUS DERMATOLOGI

 Pada regio dorsum pedis dextra et sinistra dan abdomen tampak multiple
pustul dan eksoriatum yang polisiklik dengan ukuran miliar
Pemeriksaan Penunjang

 Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


Diagnosis

 Diagnosa pada A. R adalah Skabies dengan infeksi sekunder


Tatalaksana
Follow UP

 Hari/tanggal : Selasa, 21 Februari 2017


 Keluhan : keluhan bitil pada kaki dan perut sudah berkurang (bintil sudah
tidak kemerahan lagi), serta pasien sudah tidak batuk pilek lagi.
 Status dermatologis :Pada regio dorsum pedis dextra et sinistra dan
abdomen tampak multiple pustul dengan ukuran miliar
 Diagnosa : Scabies disertai infeksi sekunder, dengan perbaikan
 Penatalaksanaan :
 Zalf betametason 2x 1 ue setiap habis mandi merata pada daerah lesi
 Amoxilin syirup 3x1/3 cth
ANALISIS MASALAH
Berdasarkan ananesis dan pemeriksaan fisik
Teori Kasus
1. Menyerang pada wanita atau pria 1. Menyerang pria dan wanita
2. Menyerang pada kelompok 2. Terjadi pada kelompok
individu individu : ibu, ayah, kakak
serta pasien sendiri
3. Gatal terutama pada malam hari 3. Gatal terutama pada ,alam hari
4. Tampak lesi seperti terowongan 4. Tempat lesi seperti
terowongan
5. Terdapat lesi polimorfik seperti : 5. Terdapat pustul dan
pustul eksoriatum dll eksoriatum
6. Predileksi 6. Terdapat pada perut, dorsum
manus dan dorsum pedis
Diagnosis Banding

Teori Kasus

 Urtikaria Akut: erupsi pada papul-  Urtikaria tidak bersifat sistemik,


papul yang gatal, selalu sistemik. tetapi lokalis, atau hanya pada
lesi, dan gatal lebih sering pada
malam hari
 Prurigo, biasanya berupa papul-  Lesi berupa pustul dan
papul yang gatal, predileksi predileksinya tidak hanya pada
pada bagian ekstensor ekstensor tapi juga terdapat
ekstremitas. pada perut/ abdomen

 Gigitan serangga, biasanya jelas  Tidak ada riwayat gigitan


timbul sesudah ada gigitan, sebelumnya
efloresensinya urtikaria papuler.
 Folikulitis berupa pustul miliar  Folikulitis dapat disingkirkan
dikelilingi daerah yang eritem. karena adanya betukan
terowongan pada lesi, serta pada
kasus menyerang pada kelompok
Penatalaksanaan

Teori Kasus

Penatalaksanaan secara umum Penatalaksanaan umum

Edukasi pada pasien skabies : Edukasi pada ibu pasien

- Mandi dengan air hangat dan keringkan badan. - Mencuci seprei sarung

- Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan bantal selimut handuk

sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum dan pakaian

tidur. menggunakan air panas

- Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, - Setiap anggota keluarga

selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam harus berobat

dengan air panas.

- Jangan ulangi penggunaan skabisid yang


berlebihan dalam seminggu walaupun rasa gatal
yang mungkin masih timbul selama beberapa hari.

- Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya


mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut
menjaga kebersihan.
Penatalaksanaan secara khusus Penatalaksanaan secara khusus

- Permethrin( lini pertama ) tersedia dalam bentuk krim 5%, yang - Tidak diberikan permetrin 5%
diaplikasikan selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci bersih.
Apabila belum sembuh bisa dilanjutkan dengan pemberian
kedua setelah 1 minggu. Permethrin jarang diberikan pada bayi-
bayi yang berumur kurang dari 2 bulan

- Pada infeksi bakteri sekunder dapat digunakan antibiotik oral. - Antibiotik oral : amoxilin syirup
3x1/2 cth

- simtomatik :
- Pengobatan simptomatik
ctm no. 1
Obat antipruritus seperti obat anti histamin mungkin
mengurangi gatal yang secara karakeristik menetap selama gg no.1

beberapa minggu setelah terapi dengan anti skabeis yang MF. Pulv no x
adekuat. Pada bayi, aplikasi hidrokortison 1% / betametason
S3dd1 pulv
pada lesi kulit yang sangat aktif dan aplikasi pelumas atau
emolient pada lesi yang kurang aktif mungkin sangat membantu,
dan pada orang dewasa dapat digunakan triamsinolon 0,1% . - Zalf Betametason 2x1 ue merata
pada daerah lesi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai