Anda di halaman 1dari 20

Referat

Kista Ovarium
Latar Belakang

• Ovarium mempunyai fungsi yang sangat


penting pada reproduksi dan menstruasi.

• Gangguan pada ovarium dapat


menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,
perkembangan dan kematangan sel telur

• Gangguan yang paling sering terjadi adalah


kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan
kanker ovarium
 Terdapat variasi insidensi keganasan
ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di
Negara Skandinavia (14,5-15,3 per
100.000 populasi). Di Amerika insidensi
keganasan ovarium semua ras adalah
12,5 kasus per 100.000 populasi
Tujuan
• Mendapatkan gambaran tentang
kista ovarium agar dapat
mendiagnosa lebih dini dan
penatalaksanaan yang tepat
apabila menjumpai pasien dengan
kista ovarium
Definisi

Kista ovarium merupakan


perbesaran sederhana ovarium
normal, folikel de graff atau
korpus luteum atau kista ovarium
dapat timbul akibat
pertumbuhan dari epithelium
ovarium (Dorland, 2012)
•Ligamen ovarii
Gubernakulum propium
•Mesovarium

Korteks Medula
Definisi
 Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong
abnormal yang berisi cairan. Pada wanita organ
yang paling sering terjadi adalah kista ovarium.
 Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi
cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam
ovarium.
Sifat Kista
1. Kista Fisiologis
• Kista ini terbentuk dari jaringan yang
berubah pada saat fungsi normal
menstruasi

2. Kista Patologis

• Kista ovarium yang bersifat ganas disebut


juga kanker ovarium. Pembesaran bisa
terjadi relatif cepat, yang kadang tidak
disadari penderita karena kista tersebut
sering muncul tanpa gejala
Etiologi

 Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu


terjadinya gangguan pembentukan hormon
pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu
sendiri. Kista ovarium timbul dari folikel yang
tidak berfungsi selama siklus menstruasi.
Faktor Risiko

Pengobatan • induksi ovulasi dengan gonadotropin atau bahan


lainnya dapat membentuk kista ovary sebagai
infertilitas bagian dari ovarian hyperstimulation syndrome.

• Dapat mengakibatkan kista ovari benigna


Tamoxifen fungsional yang biasanya timbul setelah
penghentian terapi

• Kemiripan antara subunit thyroid-stimulating


Hypothyroidism hormone (TSH) dan hCG, hipotirodisme dapat
menstimulasi pertumbuhan kista ovarii

Merokok • Risiko kista ovarii meningkat dengan merokok


Kista

Sifat Jenis

Non
Neoplastik
neoplastik
Patologis
Fisiologis
• Kista folikel
•Kista korpus Kistik Solid
Gana lutein
Jinak •Kista teka lutein fibroma
s • kistoma ovari
•Kista inklusi leimioma
simpleks
germinal fibroadenoma
• Kistadenoma
•Kista papiloma
ovari serosum
endometrium angioma
• Kistadenoma limfangioma
ovari musinosum tumor brenner
• Kista endometroid tumor sisa
• Kista dermoid
adrenal
Patofisiologi Folikel
primer

Folikel de
graf Oosit

Korpus
luteum Korpus
Gonadotro luteum
pin kehamilan

Kista
Gejala klinis

Stadium lanjut
Stadium awal
 Asites
 gangguan haid
 Penyebaran ke omentum serta
 konstipasi atau sering berkemih organ di dalam rongga perut
 nyeri perut  Perut membuncit, kembung,
mual, gangguan nafsu makan
 nyeri saat bersenggama
Diagnosa

Anamnesis & • Terkadang sulit untuk mendiagnosa kista melalui


anamnesa dan pemeriksaan fisik karena biasanya
Pemeriksaan fisik kista ovarium tidak menunjukkan tanda dan gejala

Ultrasonografi • Digunakan untuk memastikan keberadaan kista,


membantu mengenali lokasinya dan menentukan
(USG) isi kista.

• Dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista


Laparoskopi atau mengambil bahan untuk biopsi

• Protein yang konsentrasinya tinggi pada sel tumor.


Meskipun CA 125 juga terdapat pada berbagai
Tumor Marker jenis kanker namun konsentrasi zat ini paling tinggi
ditemukan pada neoplasma ovarium.
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi

1. Perdarahan dalam kista


Menyebabkan pembesaran kista, bila perdarahan terjadi dalam
jumlah banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang
menimbulkan nyeri perut mendadak.

2. Putaran tungkai
Menyebabkan gangguan sirkulasi dan dapat menimbulkan rasa sakit.
Terjadi pembendungan darah dalam tumor dan terjadi perdarahan
didalamnya

3. Robekan dinding kista


Bila terjadi robekan disertai perdarahan maka akan terjadi nyeri yang
berlangsung terus menerus. Robekan dinding pada kistadenoma
musinosum dapat mengakibatkan implantasi sel-sel kista pada rongga
perut dan mengakibatkan perlengketan.

4. Perubahan keganasan
Dapat terjadi pada beberapa kista seperti kistadenoma overii
serosinosum, kistadenoma ovarii musinosum
Penatalaksanaan

 1. Observasi
Pada kista yang tidak memberikan gejala/keluhan
pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5
cm diameternya, tidak jarang tumor tersebut
mengalami pengecilan secara spontan dan
menghilang, maka cukup dimonitor selama 1-2 bulan.
Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam
pertumbuhan tumor tersebut, perlu dicurigai bahwa
kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan
dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif
 2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan
pembedahan. Tindakan operasi pada tumor
ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah
pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi
pada bagian ovarium yang mengandung tumor,
akan tetapi jika tumornya besar atau ada
komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium,
biasanya disertai dengan pengangkatan tuba. Jika
terdapat keganasan, operasi yang lebih tepat ialah
histerektomi dan pengangkatan tuba bilateral.
Kista ovarium adalah suatu kantung
yang berisi cairan atau materi semisolid
yang tumbuh dalam ovarium.

Berdasarkan sifat kista dapat bersifat


fisiologis dan patologis. Berdasarkan
tingkat keganasannya, kista dibedakan
Kesimpulan
menjadi dua macam, yaitu kista non
neoplastik dan kista neoplastik
Pemeriksaan untuk kista dapat di
lakukan dengan USG dan dengan
Laparoskopi. Prognosis kista jinak
sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA

 Anurogo D. Kista ovarium. Available from http://www.netsains.com. (accessed 11 November 2018)

 Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol. 2. Jakarta : ECG; 2004. p.
934, 1035-7.2.

 DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 8th edition. Norwalk : Appleton & Lange;
1994. p. 744-51.

 Dorland N. Dalam: Hartanto H, Koesoemawati H, Salim IN, dkk (eds). Kamus Kedokteran Dorland, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2012.

 Helm, CW. Ovarian Cyst. 11 November 2018. (Available at : http://.emedicine.com/med/topic1699.html

 Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium Neoplastik Jinak. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I.
Jakarta :Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. p. 388-9.

 Moeloek FA, Nuranna L, Wibowo N, Purbadi S. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia; 2006. p.130-1 6. Ovarian Cyst. 6 April 2008. (Available at http://en.wikipedia.org/wiki/Ovarian_cyst, accessed on
11 November 2018)

 Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2014. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi.Edisi 2. Jakarta: EGC hal :104.

 Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta :

 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. p. 346-65.

Anda mungkin juga menyukai