Anda di halaman 1dari 67

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

By: Drs. H. Muhammad Hasin Syafrawi, M.Pd.I .

Materi Kuliah Semester I


PRODI KEPERAWATAN
Tahun Akademik 2018/2019
STIKES. dr. SOEBANDI JEMBER
TATAP MUKA KE 1
• Menghayati Tuhan Yang Maha Esa dan
Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan) serta
Memahami Hakekat, Martabat, dan
Tanggung-jawab Manusia
Konsep Filsafat/ Falsafah
• Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari
bahasa Arab, “falsafah” atau dari bahasa Yunani,
“philosophia” – “philien” yang berarti “cinta “
dan “sophia” yang berarti “kebijaksanaan” Jadi
dapatlah dipahami bahwa “filsafat” berarti “cinta
kebijaksanaan” Sedangkan seorang “filosuf”
adalah “orang yang mencari kebijaksanaan, atau
pecinta kebijaksanaan, dalam pengertian yang
sebenarnya-benarnya”
Konsep Filsafat/ Falsafah
Secara terminologi, definisi yang dirumuskan oleh para filosuf
tentang filsafat bermacam- macam, dan hal itu sangat tergantung
pada sudut pandang pemikirannya. Plato (428 -348 SM) misalnya,
dia berpendapat bahwa, “Filsafat” adalah “pengetahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang hakiki”
Sedangkan muridnya Aristoteles (384 – 322 SM) berpendapat bahwa
“filsafat” adalah “ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran,
yang didalamnya terkandung beberapa ilmu, seperti metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Al Farabi
(filosuf besar Muslim yang termasyhur berpendapat bahwa, “filsafat”
adalah “ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud, bagaimana
hakikat yang sebenarnya”
PENGERTIAN AGAMA
• Secara etimologi, kata “agama” berasal dari
bahasa Sangsekerta, dari akar kata “gam “
yang berarti “pergi” kemudian mendapat
awalan dan akhiran “a” sehingga terbentuklah
kata “agama “ yang berarti “jalan”
maksudnya, “jalan untuk meraih kebahagiaan”
• ِ
PENGERTIAN AGAMA
Ada pula yang berpendapat bahwa kata “agama”
berasal dari bahasa Sangsekerta, dari akar kata
“a” dan “gama” “A” yang berarti “tidak” dan
“gama” yang berarti “kacau” Sehingga
terbentuklah kata “agama” yang berarti “tidak
kacau” atau “teratur” Maksudnya adalah, bahwa
“agama” adalah “peraturan yang dapat
membebaskan manusia dari kekacauan yang
dihadapi di dalam hidupnya, bahkan setelah
kematiannya“
PERBEDAAN FILSAFAT DAN AGAMA

• Menurut William Temple, perbedaan antara filsafat dengan agama adalah:


• 1. Filsafat menuntut pengetahuan untuk memaham, sedangkan agama menuntut pengetahuan
untuk beribadat kepada Tuhan.
2. Filsafat banyak berhubungan dengan pemikiran yang dingin dan tenang, sedangkan agama
banyak berhubungan dengan hati.
• 3. Filsafat dapat diumpamakan seperti air telaga yang tenang, jernih dan dapat dilihat dasarnya,
sedangkan agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari bendungan dengan
suaranya yang gemuruh.
• 4. Seorang filosuf jika berhadapan dengan penganut paham lain bersikap lunak, sedangkan
seorang pemeluk agama, akan mempertahankan agamanya secara mati-matian, sebab mereka
telah terikat untuk mengabdikan diri pada agamanya.
• 5. Filsafat, walaupun bersifat tenang dalam pekerjaanya, tetapi sering mengeruhkan pikiran
pemeluknya, sedangkan agama, disamping memenuhi pemeluknya dengan semangat dan
perasaan pengabdian diri, juga mempunyai efek menenangkan jiwa pemeluknya.
6. Ahli filsafat ingin mencari kelemahan dalam tiap-tiap pendirian dan argumennya (walaupun
itu argumennya sendiri) sedangkan bagi ahli agama, filsafat memiliki urgensi yang cukup
signifikan, dalam membuktikan kebenaran agama.

KONSEP FILSAFAT KETUHANAN
• Filsafat Ketuhanan adalah “pemikiran tentang
eksistensi Tuhan dengan pendekatan akal budi”
Dalam hal ini para filosuf hanya menggunakan
pendekatan filosofis, dengan mengabaikan
pendekatan wahyu. Hal itu berbeda dengan
para penganut agama, misalnya penganut
Islam, Kristen, atau Yahudi, di mana mereka
lebih konsist dengan pendekatan wahyu, untuk
kemudian dibuktikan dengan pendekatan ilmu
pengetahuan.
ATHEISME
• ATHEISME adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak
memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun
penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling
luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan
dewa atau Tuhan. Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani
ἄθεος (átheos), yang secara peyoratif digunakan untuk
merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan
dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di
lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas,
skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis
mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak
percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku
sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Pada zaman
sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku sebagai ateis
SUMBER AJARAN AGAMA

AGAMA ISLAM
1. Kitab sucinya : Al-Qur 'an.
2. Pembawanya : Nabi Muhammad SAW
3. Permulaan : + 1400 tahun yang lalu.
4. Tempat peribadatannya : Masjid.
5. Hari besar keagamaan : Tahun Baru Hijriah,
10 Muharram (Asyura) Maulid Nabi, Isra' Mi'raj,
Nuzulul Qur 'an, ‘Iedul Fithri, ‘Iedul Adl-ha
SUMBER AJARAN AGAMA

B. AGAMA NASHRANI
1. Kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil.
2. Pembawa ajarannya : Isa/ Yesus Kristus.
3. Permulaan : + 2.000 tahun lalu.
4. Tempat peribadatannya : Gereja.
5. Hari besar keagamaan : Natal, Jum’at Agung,
Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
SUMBER AJARAN AGAMA
AGAMA HINDHU
Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan
hingga kini. Hindu dalam Bahasa Sanskerta berarti : Sanatana Dharma
Kebenaran Abadi, dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan Kebenaran).
Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India.
Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang
merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini
diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM.
1. Kitab sucinya : Weda
2. Pembawanya : tidak diketahui
3. Permulaannya : masa prasejarah.
4. Tempat peribadatannya : Pura.
5. Hari besar keagamaannya : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan,
dan Kuningan.
SUMBER AJARAN AGAMA

AGAMA BUDHA
1. Kitab sucinya: Tri Pitaka.
2. Pembawanya : Sidharta Budha Gautama.
3. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun lalu.
4. Tempat peribadatannya : Vihara.
5. Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina.
PENGERTIAN HAKEKAT
• “Hakikat” adalah:
• 1. “intisari” atau “dasar”, misalnya:
dia yang menanamkan hakekat ajaran
Islam di hatiku;
• 2. “kenyataan yang sebenarnya”/”kenyataan
yang sesungguhnya” misalnya: pada
hakekatnya mereka itu orang baik-baik;
PENGERTIAN MARTABAT
“Martabat” adalah:
“tingkat harkat
kemanusiaan”/”harga diri”
ber·mar·ta·bat :
“memiliki martabat”
PENGERTIAN TANGGUNG-JAWAB
TANGGUNG-JAWAB adalah: “amanah”/ ”kepercayaan”
yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
dan jika tidak, maka dia harus memikul akibatnya.
MACAM-MACAM TANGGUNG-JAWAB:
1. Tanggung-jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung-jawab terhadap keluarga
3. Tangung-jawab terhadap Agama
4. Tanggung-jawab masyarakat
HAKEKAT MANUSIA
DALAM PANDANGAN AGAMA
• “Manusia” secara bahasa disebut juga “insan” yang dalam
bahasa Arab berasal dari kata “nasiya” yang berarti “lupa“
dan jika dilihat dari kata dasar “al-uns” yang berarti “jinak”
Kata “insan” dipakai untuk menyebut “manusia” karena
manusia memiliki sifat lupa dan jinak. Artinya, “manusia
selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru
disekitarnya”
• Untuk apakah manusia diciptakan Allah di muka bumi ?
Di dalam Al-Qur’anul Kariem S. Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56)
Allah SWT berfirman:“dan tidaklah aku jadikan jin dan
manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.”
MARTABAT MANUSIA
DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM
• Menurut Allah SWT di dalam al-Qur’an, manusia
adalah makhluq yang menempati martabat/
derajat tertinggi dibandingkan makhluq-
makhluq yang lain (ahsani taqwiem). Hal itu
karena manusia adalah satu-satunya makhluq
Allah yang memiliki Iman dan akal fikiran.
Tanpa keduanya, manusia tidaklah berbeda
dengan binatang, bahkan martabat/derajatnya
bisa lebih rendah lagi (asfala saafilien)
TATAP MUKA KE 2

MEMAHAMI PERAN DAN


FUNGSI AGAMA
FUNGSI AGAMA
FUNGSI AGAMA
Agama adalah rambu-rambu kehidupan,
yang berfungsi untuk memberikan
petunjuk/bimbingan kepada ummat
manusia, agar dapat hidup berbahagia
di dunia dan akhirat
PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN
SEORANG MUSLIM (AKHLAQ TERPUJI)
Setiap Muslim seharusnya memiliki al-Akhlaqul Mahmudah
(Akhlaq yang Terpuj) yaitu: 1. Mahabbah. 2. Rojak’
(optimisme). 3. Syukur. 4. Tawakkal. 5. Ridla. 6. Taubat. 7.
Taqwa. 8. Khauf. 9. Ikhlas.10. Khusyu’. 11. Tadlarru’. 12.
Birrul Walidain. 13. Mu’asyaroh. 4. Haya’. 15. ‘Adil. 16.
Amanah. 17. Aniesah (lemah-lembut).
18. Ta’awun. 19. Tasamuh (toleran). 20. Tawadlu’. 21. ‘Afwu.
22. Ihtirom. 23. Silaturrahim. 24. Silmu (cinta damai). 25.
Sakho’ (dermawan). Adab (sopan santun). 26. ‘Iffah (harga
diri). 27. Istiqomah (konsisten). 28. Qona’ah (rela menerima
apapun karunia Allah). 29. Sabar. 30. Shiddiq. 31. Syaja’ah.
32. Kerja keras. 33. Berorientasi ke depan. 34. Mandiri. 35.
Berorganisasi. 36. Berorientasi kepada prestasi. 37. Disiplin.
38. Menjaga kesucian, kebersihan dan keindahan. 39.
Husnudh-dhon. 40. Berfikir luas dan luwes.
PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN
SEORANG MUSLIM (AKHLAQ TERCELA)

Setiap Muslim seharusnya menjauhi al-Akhlaqul Madzmumah


(akhlaq yang tercela), yaitu: 1. Ananiyah (egoisme). 2. Ghibah.
3. Khiyanah. 4. Bukhl. 5. Hasad. 6. Ghina. 7. Hiqd (dendam).
8. Ifsad. 9. Ghurur (menipu daya orang). 10. Takabbur. 11.
Cinta dunia. 12. Jubnun (pengecut). 13. Intihar (bosan hidup).
14. Panjang tangan. 15. Mengumbar nafsu. 16. Sukhriyah
(menjelek-jelekkan orang. 17. Riya’. 18. Qatlu. 19. Namimah
(mengadu-domba). 20. Pembual. 21. Mubadzdzir. 22. Baghyu
(berbuat keji). 23. Buhtan (suka berbohong).
24. Ghosysyu (curang). 25. Dhulmun. 26. Isrof. 27. Peminum.
28. Inkar ni’mat. 29. Thama’. 30. Ghodlob. 31. Homoseks/
Lesbi.
DIMENSI BERAGAMA
• 1. Dimensi Iman.
Dimensi ini menyentuh aspek keyakinan, sehingga berkaitan dengan
sikap hati. Dalam konteks ini, seorang pemeluk agama akan meyakini
kebenaran ajaran agama yang dipeluknya, walaupun bertentangan
dengan akal sehat.

2. Dimensi Ibadah.
Dimensi ini meliputi dua aspek, yaitu ritual dan devosional. Aspek ritual
adalah aspek Ibadah “mahdhah” yaitu ibadah yang telah tertentu
tatacaranya, waktunya, atau tempatnya; seperti Shalat ima waktu,
Puasa Ramadlan, Hajji, dsb. Sedangkan aspek devosional adalah aspek
Ibadah “muthlaq” yaitu ibadah yang bersifat bebas, baik tatacaranya,
waktunya, maupun tempatnya, seperti bershadaqah, menolong orang,
berdzikir, dsb.
DIMENSI BERAGAMA
3. Dimensi pengalaman (experience)
Dimensi ini menyentuh pengalaman-pengalaman yang bersifat spiritual,
misalnya merasa ditolong oleh seseorang secara ghaib, sehingga selamat dari
mushibah, atau memperoleh kesembuhan secara tiba-tiba, setelah mimpi
berjumpa dengan Rasulullah saw, dsb.
4. Dimensi pengetahuan (knowledge)
Dimensi ini umumnya dialami oleh para ilmuwan, yang beriman setelah
membuktikan kebenaran
ayat –ayat al-Qur’an tentang hal-hal yang memiliki muatan science, seperti
masuk Islamnya ilmuwan Perancis yang bernama Maurice Bucaille, setelah
dia membuktikan kebenaran statement al-Qur’an tentang penyelamatan
jasad Fir’aun dari Laut Merah.
5. Dimensi etika (akhlaq)
Dimensi ini mengatur tentang bagaimana seharusnya etika seseorang dalam
menjalin hubungan yang baik dengan Allah (hablun minallah) dan dengan
sesama manusia (hablun minan-nas)
‫‪PERTEMUAN KE 3‬‬

‫األ ْخالَقُ‬ ‫َ‬


‫ْ‬
‫ال َك ِر ْي َُمةُ‬
AKHLAQ TERPUJI
Memahami, menggunakan
dan mengamalkan Agama
sebagai Moral, al-Akhlaqul
Karimah dalam Kehidupan
PENGERTIAN AKHLAQ
Kata “Akhlaq” berasal dari bahasa Arab “khuluqun” yang
menurut lughat berarti ”budi-pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Sedangkan secara terminologi “akhlaq”
adalah suatu ”keinginan yang ada di dalam jiwa, yang
dimanifestasikan dalam bentuk perbuatan, tanpa adanya
intervensi akal/pikiran” Menurut Imam Al Ghazali, “akhlaq”
adalah “sifat yang melekat dalam jiwa seseorang, yang
menjadikannya dengan mudah menyikapi/melakukan
sesuatu, dengan tanpa pertimbangan lagi”
Adapun kata “budi-pekerti” secara terminologi adalah
“perpaduan dari hasil rasio dan rasa, yang termanifestasikan
pada karsa dan tingkah laku manusia”
APLIKASI AKHLAQ YANG MULIA
TERHADAP ALLAH
• BERIMAN KEPADA ALLAH : yaitu mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa
Allah itu wujud, serta beriman dengan rukun-rukunnya dan melaksanakan
perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya, khususnya yang berbau
syirik.
• BERIBADAH ATAU MENGABDIKAN DIRI, TUNDUK, TAAT DAN PATUH KEPADA ALLAH :
yaitu melaksanakan segala perintahNya dan meninggalkan segala
laranganNya dengan ikhlas, semata-mata karena mengharapkan ridlaNya .
• SEGERA MELAKUKAN ISTIGHFAR DAN TAUBAT : yaitu manakala seorang
Mukmin/Muslim telah melakukan perbuatan ma’siat, baik disengaja maupun
tidak.
• MENCARI RIDLANYA ALLAH : yaitu sentiasa mengharapkan ridlanya Allah dalam
segala amal perbuatannya.
• MELAKSANAKAN SEMUA KEWAJIBAN DAN MENJAUHI SEMUA LARANGAN ALLAH, di
samping berusaha untuk mengerjakan perkara-perkara yang Sunnah
• Ridla menerima Qadla' dan Qadar Allah : Sebagaimana sabda Rasulullah saw
yang berbunyi : "Apabila mendapat kesenangan dia bersyukur, dan apabila
ditimpa kesusahan dia bersabar, maka hal itu menjadi baik baginya."
AKHLAQ YANG MULIA KEPADA
SESAMA MANUSIA (1)
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA RASULULLAH : yaitu beriman dengan penuh keyakinan bahwa Nabi
Muhammad saw adalah benar-benar Nabi dan Rasul Allah, yang menyampaikan Risalah kepada
seluruh manusia, dan mengamalkan Sunnah yang baik yang berbentuk perintah atau larangan.
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA IBU BAPAK : yaitu berbuat baik (berbakti) kepada ibu bapa. Berbuat
baik di sini mengandung arti meliputi perbuatan, perkataan dan tingkah laku. Contohnya,
berkata dengan sopan dan hormat, merendahkan diri, berdoa untuk keduanya, dan menjaga
keperluan hidupnya apabila mereka telah uzur dsb. Firman Allah swt : " Kami perintahkan
kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya."
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA GURU: Rasulullah saw bersabda: "Muliakanlah orang yang telah
mengajari kamu " Setiap murid hendaknya memuliakan dan menghormati gurunya karena
jasa guru yang telah mengajarkan ilmu, yang dengan ilmu tersebut manusia dapat menduduki
tempat yang mulia dan terhormat serta dapat mengatasi berbagai macam kesulitan hidup baik
kehidupan dunia maaupun kehidupan akhirat.
AKHLAQ YANG MULIA DENGAN
SESAMA MANUSIA (2)
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA TETANGGA : Umat Islam dituntut untuk berbuat
baik kepada tetangga. Misalnya tidak boleh mengganggu mereka, seperti
mengeraskan suara radio, tidak boleh membuang sampah di muka
rumahnya, tidak boleh menyakiti hati mereka dengan perkataan-
perkataan yang kasar atau tidak sopan dan sebagainya. Justeru kita
diperintahkan untuk berbuat baik terhadap tetanggakita, misalnya
memberikan makanan, membawakan buah tangan, dan sebagainya.
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA SUAMI/ISTERI : sebagaimana firman Allah swt
yang berbunyi : Dan pergaulilah isteri-isteri mu itu dengan baik."
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA ANAK-ANAK : Rasulullah saw telah menetapkan
peraturan terhadap anak-anak. Sebagaimana sabda beliau yang berbunyi
: “Anak-anak lelaki disembelih aqiqahnya pada hari ketujuh dari
kelahirannya dan diberi nama dengan nama yang bagus, dan
dihindarkan dari perkara-perkara yang membayakan. Dan jika telah
berusia enam tahun, hendaklah dididik dengan akhlaq yang baik."
• BERAKHLAQ MULIA KEPADA KARIB KERABAT : sebagaimana firman Allah
yang berbunyi : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat."
APLIKASI AKHLAQ YANG MULIA
TERHADAP DIRI-SENDIRI
• Menjaga jangan sampai melakukan perbuatan-
perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri,
seperti bunuh-diri, mengkonsumsi narkoba,
berzina, selingkuh, berbuat ma’siat, dsb.
‫ين آ َمنُوا ََل ت َأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم‬ َ ‫• يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
‫ارةً ع َْن ت َ َراض ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫ج‬َ ‫ت‬
ِ َ
‫ُون‬‫ك‬ َ ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ ِ َ‫ِبا ْلب‬
‫اط ِل ِإ ََّل أ‬
‫ان ِب ُك ْم َر ِحي ًما‬ َ ‫َّللاَ َك‬
َّ ‫س ُك ْم ِإ َّن‬ َ ُ‫َو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْنف‬
]29 :‫[النساء‬
PERTEMUAN KE 4
Memahami Kerukunan antar
Ummat Beragama, dan Peran
Ummat Beragama dalam
mewujudkan Masyarakat
Beradab dan Sejahtera
KERUKUNAN DAN TENGGANG-RASA
• "Secara terminologis, yang dimaksud dengan “kerukunan dan
tenggang-rasa” adalah “jalinan hubungan antar sesama manusia,
yang dilandasi dengan sikap tenggang-rasa, toleransi, saling
menghormati, menghargai kesetaraan, dan bekerja-sama dalam
membangun kehidupan masyarakat, ke arah yang lebih baik”
• Ada 3 unsur dalam mewujudkan Kerukunan dan Tenggang-rasa:
• pertama ; kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan
dengan orang maupun kelompok lain.
• Kedua ; kesediaan memberikan kesempatan kepada orang lain, untuk
mengamalkan ajaran agamanya.
• Ketiga; kemampuan untuk ikut merasakan suasana khidmat yang
dirasakan oleh pemeluk agama lain, pada saat mereka mengamalkan
ajaran agamanya.
MASYARAKAT YANG BERADAB
DAN SEJAHTERA
• “Masyarakat beradab” sering disebut dengan istilah “civil society”
“Masyarakat beradab” adalah “masyarakat yang di dalamnya terdiri
dari anggota masyarakat yang sudah saling memahami tanggung-
jawabnya masing-masing, akan tetapi kultur tolong menolong tetap
masih terpelihara dan berjalan dengan baik”
• “Masyarakat beradab” disebut juga dengan “masyarakat madani “
adalah “masyarakat yang diidentikkan dengan masyarakat yang
dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah al-Munawwarah, yaitu
masyarakat yang hidup dengan damai, menghargai perbedaan
agama/keyakinan, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berkeadilan,
di bawah bimbingan Rasulullah SAW”
• Dengan model kehidupan masyarakat sebagaimana tersebut di atas,
akan tercapailah kehidupan yang sejahtera.
PERAN UMMAT BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERADAB
DAN SEJAHTERA

Masyarakat Beradab dan Sejahtera


• Masyarakat beradab sering disebut dengan civil society. Masyarakat beradab adalah
dambaan bagi setiap manusia. Masyarakat beradab merupakan masyarakat yang di
dalamnya terdiri dari anggota masyarakat yang sudah saling memahami
tanggungjawabnya masing-masing tetapi budaya tolong menolong masih berjalan
dengan baik.
• Masyarakat beradab disebut juga dengan masyarakat madani yakni masyarakat yang
diidentikkan dengan masyarakat yang dibangun Rasulullah Muhammad SAW di
Madinah al-Munawwarah. Kehidupan masyarakat yang sangat menghargai perbedaan
pendapat, mempunyai etos kerja yang tinggi, dan berkeadilan di bawah bimbingan
Nabi Muhammad SAW sehingga terciptalah masyarakat yang sangat damai sekalipun
beranggotakan masyarakat yang berbeda agama.
• Dengan kehidupan masyarakat yang melaksanakan tanggungjawab masing-masing
sehingga tidak terdapat kepincangan dalam menjalankan roda kemasyarakatan dan
terciptalah kesejahteraan di antara anggota masyarakat.
• Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat yang Beradab dan Sejahtera
PERAN UMMAT BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERADAB
DAN SEJAHTERA

• Indonesia adalah negara yang didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Penduduk
Bangsa Indonesia sudah dapat dimaklumi bahwa setiap penduduk harus beragama.
Agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu,
Budha, dan Kong Hu Cu. Dengan demikian, maka warga negara Indonesia harus
memeluk satu agama di antara agama-agama tersebut.
• Umat beragama adalah kumpulan atau kelompok warga negara Indonesia dari
pemeluk masing-masing agama. Umat beragama di Indonesia terdiri dari umat Islam,
umat Kristen (Katholik dan Protestan), umat Hindu, umat Budha, dan umat Kong Hu
cu.
• Masing-masing pemeluk beragama telah sadar bahwa agamanya mengajarkan
kebaikan bagi umat semuanya termasuk bagi negaranya. Kemajuan yang telah
dicapai oleh Bangsa Indonesia sudah secara otomatis adalah merupakan peran serta
umat beragama di Indonesia. Tentu perannya itu tidaklah sama kontribusi pada setiap
umat beragama, namun dengan mengesampingkan tingkat kontribusi tersebut kita
harus dapat menerima bahwa masing-masing umat beragama telah memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan bangsa ini.
KELUARGA SEJAHTERA
“Keluarga Sejahtera” adalah “keluarga yang
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan material yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang
serasi, selaras, dan seimbang antar anggota,
serta antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungannya”
KELUARGA SEJAHTERA
DALAM ASPEK AGAMA ISLAM

Keluarga Sejahtera dalam aspek agama Islam


adalah “sebuah keluarga yang seluruh
anggotanya memiliki ke Imanan yang teguh,
melaksanakan Rukun-rukun Islam dengan baik
dan konsisten, menjunjung tinggi akhlaq yang
mulia, serta memberikan manfa’at yang besar
terhadap masyarakatnya”
KELUARGA SEJAHTERA
DALAM ASPEK PENDIDIKAN
• Keluarga Sejahtera dalam
aspek pendidikan adalah “sebuah
keluarga yang seluruh anggotanya terdiri
dari orang-orang yang terpelajar,
berakhlaq mulia, dan memberikan
manfa’at terhadap masyarakatnya”
KELUARGA SEJAHTERA
DALAM ASPEK SOSIAL
• Keluarga Sejahtera dalam aspek sosial
adalah “sebuah keluarga yang menempati
kedudukan terhormat di tengah-tengah
masyarakatnya, karena ilmu, amal dan
akhlaqnya yang terpuji, serta mampu
menjadi pemimpin yang adil dan
bijaksana”
KELUARGA SEJAHTERA
DALAM ASPEK EKONOMI
• Keluarga Sejahtera dalam aspek Ekonomi
adalah “sebuah keluarga yang memiliki
kekayaan yang cukup, yang diperoleh dari
sumber penghasilan yang halal, serta
mampu memberikan manfa’at bagi
masyarakat di sekitarnya, baik untuk
kepentingan sosial, maupun untuk
kepentingan peribadi”
SEKIAN, SELAMAT BELAJAR,
SEMOGA SUKSES SELALU. AMIEN.
• Pesan:
- Jadilah seorang beragama yang sholih, baik kepada Allah,
kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, kepada binatang,
maupun kepada alam sekitar
- Jika Anda mampu berbuat demikian, maka Anda akan dapat
hidup dengan selamat, sejahtera, mulia dan bahagia, di dunia
dan di akhirat
Jember, Senin, 22 Dzul Hijjah 1435 H
03 September 2018 M

Drs. H. Muhammad Hasin Syafrawi, M.Pd.I


SEMINAR
- TOPIK KELOMPOK A:
Undang-undang Negara Republik Indonesia
Tentang Kasus Aborsi Dalam Perfektif Hukum Islam

- TOPIK KELOMPOK B:
Peningkatan Kasus Pelecehan Seksual di Indonesia,
Dan Upaya Pencegahannya
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Ilmu Pengetahuan
• Dari sudut pandang filsafat ilmu
• Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi, dan diinterprestasi,
sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah
diuji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara
ilmiah.
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan panca indra, instuisi,
dan firasat.
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN

• Secara Etimologis
• Ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan.
• Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge)
mempunyai pengertian yang berbeda. Ilmu adalah
pengetahuan yang telah memiliki sistematika
tertentu atau memiliki ciri-ciri khas serta
merupakan spesies dari genus yang disebut
pengetahuan
ILMU DAN PENGETAHUAN
• Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus
dibandingkan dengan pengetahuan. Suatu
pengetahuan dapat dikategorikan sebgai ilmu apabila
memenuhi tiga unsur pokok, yaitu:
• Ontologi. Ontologi merupakan bidang studi yang
bersangkutan memiliki objek studi yang jelas. Objek
studi harus dapat diidentifikasikan, dapat diberi
batsan, dapat diuraikan, sifat-sifatnya yang esensial.
Objek studi sebuah ilmu ada dua yaitu objek material
dan objek formal.
ILMU DAN PENGETAHUAN

• Efistimologi. Efistimologi merupakan bidang studi yang


bersangkutan memiliki metode kerja yang jelas. Ada tiga
metode kerja suatu bidang tertentu yaitu metode deduksi,
induksi, dan eduksi.
• Aksiologi. Aksiologi merupakan bidang yang bersangkutan
memiliki nilai guna atau kemanfaatannya. Bidang studi
tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis, hukum-
hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep
dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis, dan koheren.
Dalam teori dan konsep tersebut tidak terdapat atau
kesemerautan pikiran atau penentangan kontradiktif diantara
satu sama lain.
KARATERISTIK DAN KRITERIA ILMU
• Karakteristik Ilmu Pengetahuan:
• 1. Objektif. 2. Netral. 3. Bebas nilai
• Kriteria Ilmu:
• Ilmu memiliki objek formal dan materiil tertentu
• Sistematika isi dan wilayah studi yang disebut
disiplin
• Terbuka
• Memiliki metode-metode tertentu.
SUMBER DAN STANDAR ILMU
• Kata ilmu dengan berbagai bentuknya, terulang
sebanyak 854 kali di dalam al Quran. Kata ini digunakan
dalam proses pencapaian pengetahuan dan objek
pengetahuan, sehingga memperoleh kejelasan.
• Dalam persfektif Islam sumber ilmu ada dua, yaitu wahyu
dan akal.
• Ilmu mempunyai ciri-ciri dan standar-standar tertentu,
sebagai hasil konsensus para ilmuan. Ada semacam
criteria of demarcation (Kaplan, 1963) antara
pengetahuan yang telah berstatus ilmu, dengan
pengetahuan yang semta-mata hanya akal lumrah
(common sense).
PENGERTIAN TEKNOLOGI
• Pengertian Teknologi:
• Teknologi adalah salah satu unsur budaya, sebagai
hasil penererapan praktis dari ilmu pengetahuan.
• Teknologi merupakan ilmu tentang teknik.
• Teknologi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip
keilmuan sehingga menghasilkan sesuatu yang
berarti bagi kehidupan manusia.
• Karakteristik Teknologi:
• 1. Objektif
• 2. Netral
KESIMPULAN-KESIMPULAN
• Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) mempunyai
pengertian yang berbeda. Ilmu adalah pengetahuan yang
telah memiliki sistematika tertentu atau memiliki ciri-ciri
khas serta merupakan spesies dari genus yang disebut
pengetahuan.
• Teknologi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip keilmuan
sehingga menghasilkan sesuatu yang berarti bagi
kehidupan manusia.
• Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
kehidupan sanagt baik dan manusia harus mempunyai
tanggung jawab terhadap kehidupan.
PENGERTIAN SENI
• Seni adalah manifestasi dari kehidupan manusia, yang diolah
dalam kepala (ide) dan diungkapkan dalam bentuk suatu
karya.
• Seni adalah bagian dari budaya yang diciptakan oleh
masyarakat
• Koentjaraningrat, dalam bukunya Pengatar Ilmu Antropologi,
mengatakan bahwa suatu kebudayaan memiliki tujuh unsur
penting, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial,
sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata
pencaharian, sistem religi, dan kesenian. Dalam hal ini, seni
yang mempengaruhi kehidupan manusia, dapat tercermin
dari bentuk-bentuk atau benda-benda yang merupakan hasil
dari karya seni, misalnya candi, patung, ukiran dan bahkan
kaligrafi.
KAITAN AGAMA DENGAN PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI
• Agama Islam memberikan kontribusi yang
sangat besar terhadap perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.
• Pesan-pesan dan statemen-statemen Allah SWT
di dalam al-Qur’anul Kariem, sangat nyata
mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Seni.
‫‪AYAT-AYAT YANG MEMUAT‬‬
‫‪PESAN-PESAN ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI‬‬
‫ُال ُعَ ِِل ِم ُِ[يس‪]38 :‬‬ ‫يز ْ‬ ‫ُالعَ ِز ِ‬‫ش ْمسُت َ ْج ِريُ ِلم ْستَقَ ٍّرُلَ َهاُ ُذَ ِل َكُت َ ْق ِدير ْ‬ ‫َوال َّ‬ ‫•‬
‫واُال ِع ِْل َ ُِدَ َُر َجاتٍُّ‬
‫ينُأوت ْ‬ ‫ُوالَّ ِذ َ‬‫واُم ْنك ْ ِ َُ‬
‫ينُآ َمن ِ‬ ‫َُّللاُالَّ ِذ َ‬
‫يَ ْرفَ ِع َّ‬ ‫•‬
‫[المجادلة‪]11 :‬‬
‫ُم ْنُآيَا ِت ِهُ ِإ َّنُ‬ ‫ت َّ‬
‫َُّللاُِ ِلمُ ِريَك ْ ِ ِ‬ ‫ُالف ِْل َكُت َ ْج ِريُ ِف ُْ‬
‫يُالبَ ْح ِرُ ِب ِن ْع َم ِ‬ ‫أَلَ ْ ُِت َ َرُأ َ َّن ْ‬ ‫•‬
‫ورُ[لقمان‪]31 :‬‬ ‫َّارُشَكُ ٍّ‬ ‫صب ٍّ‬‫فِيُذَ ِل َك ََُليَاتٍُّ ِلك ِلُ َ‬
‫تُلَ ْوُ َكانواُيَ ْعِلَمو َنُ[العنكبوت‪:‬‬ ‫ُالعَُْن َكبو ِ‬‫تُلَبَمْت ْ‬ ‫ُالبمو ِ‬ ‫َو ِإ َّنُأ َ ْو َه َن ْ‬ ‫•‬
‫‪]41‬‬
‫ ُِ[الصافات‪]6 :‬‬ ‫ُال َك َوا ِك ِ‬ ‫س َما َءُالدُّ ْنمَاُ ِب ِزيُنَ ٍّة ْ‬‫ِإنَّاُزَ يَّنَّاُال َّ‬ ‫•‬
‫يز ْ‬
‫ُالعَ ِِل ِم ُِ‬ ‫ظاُذَ ِل َكُت َ ْق ِديرُ ْالعَ ِز ِ‬ ‫ُو ِح ْف ً‬ ‫صاُِبم َح َ‬ ‫س َما َءُالدُّ ْنمَاُ ِب َم َ‬‫َوزَ يَّنَّاُال َّ‬ ‫•‬
APLIKASI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI
DAN SENI, DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

• Kemajuan Ilmu Pengetahuan juga berimbas


pada kemajuan teknologi, bahkan juga di
bidang Seni, khususnya dalam kaitannya dengan
praktek kebidanan.
• Contoh: penggunaan teknik bedah Caesar dalam
proses kelahiran bayi
PENTINGNYA KERUKUNAN
ANTAR UMMAT BERAGAMA
• Antar pemeluk Agama harus bisa hidup berdampingan dengan damai,
sebab hanya dengan cara itulah Islam bisa diterima oleh mereka yang
belum memeluk Agama Islam
• Firman Allah:

ُِ ْ ‫ضُكُِلُّه‬ ِ ‫يُاأل َ ْر‬


ْ ِ‫نُف‬ َ ‫َولَ ْوُشَا َء‬
ُْ ‫ُربُّ َك ََُل َم َنُ َم‬
ُ‫اسُ َحتَّىُيَكونُوا‬
َ َّ ُ
‫ن‬ ‫ُال‬‫ه‬ ‫ر‬
ِ ْ
‫ك‬ ‫ُت‬‫ت‬َ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬َ ‫ف‬َ ‫َج ِممعًاُأ‬
)99/‫من(يونس‬ َُ ِ‫مؤْ ِمن‬
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman
semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah
kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya ?”
BIMBINGAN TERHADAP IBU HAMIL/MENYUSUI
MENURUT AJARAN ISLAM
ُ‫ىُو ْه ٍّن‬
َ َ ‫ِل‬ ‫ع‬
َ ُ‫ا‬ً ُ
‫ن‬ ْ
‫ه‬ ‫ُو‬
َ ‫ه‬ ‫م‬
ُّ ‫ُأ‬‫ه‬ ْ ‫ت‬َ ‫ِل‬ ‫م‬
َ ‫ح‬
َ ُ‫ه‬ِ ُ
‫ي‬
ْ َ ‫د‬ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ب‬
ِ ُ ‫ان‬
َ ‫س‬
َ ‫ن‬ْ ِ ْ
‫َاُاْل‬ َّ ‫• َو َو‬
‫ص ْمن‬
ُ‫صمر‬ ْ ‫ي‬
ِ ‫ُال َم‬ َ
َّ ِ ُ
‫ل‬ ‫إ‬ ُ ‫ْك‬
َ ‫ي‬َ ‫د‬ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ ‫و‬‫ل‬ِ
َ َ ‫يُو‬ ‫ل‬
ِ ُ ‫ر‬ ْ ‫ك‬
ُ ْ
‫ش‬ ‫ُا‬ ‫ن‬ َ
ِ ‫عا َمم ِْنُأ‬ َ ُ‫صالهُفِي‬ َ ِ‫َوف‬
]14 :‫[لقمان‬
• “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”
[1180]. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah
anak berumur dua tahun.
BIMBINGAN TERHADAP IBU HAMIL/MENYUSUI
MENURUT AJARAN ISLAM
ُ‫ضعَتْه‬ َ ‫اُو َو‬ َ ‫سانًاُ َح َمِلَتْهُأ ُّمهُك ْر ًُه‬ َ ‫ح‬ُْ ‫انُ ِب َوا ِلدَ ْي ِهُ ِإ‬َ ‫س‬ ِ ْ ‫ص ْمن‬
َ ‫َاُاْل ْن‬ َّ ‫• َو َو‬
َ ‫ش ْه ًراُ َحتَّىُ ِإذَاُبَِلَغَُأَشُدَّه‬
َُ‫ُوبَِلَغ‬ َ ‫صالهُث َ َالث‬
َُ ُ‫ون‬ َ ‫ُو ِف‬ َ ‫ك ْر ًه‬
َ ‫اُو َح ْمِله‬
ُ‫ت‬َ ‫ُالَّتِيُأ َ ْنعَ ْم‬ُ ‫بُأ َ ْو ِز ْعنِي أ َ ْنُأ َ ْشك َرُنِ ْع َمت َ َك‬ ِ ‫ُر‬ َ ‫سنَةًُقَا َل‬ َ ُ‫من‬َ ‫أ َ ْربَ ِع‬
ُ‫حُ ِليُ ِفي‬ ُْ ‫ص ِِل‬ْ َ ‫ُوأ‬
َ ‫ضاه‬ َ ‫صا ِل ًحاُت َ ْر‬ َُ ُ‫ُوأ َ ْنُأ َ ْع َم َل‬ َ ‫ي‬ َ َ‫عِل‬
َّ َ‫ىُوا ِلد‬ َ ‫ُو‬َ ‫ي‬ َّ َ‫عِل‬
َ
]15/‫منُ[األحقاف‬ ْ ‫يُم َن‬
َ ‫ُالم ْس ِِل ِم‬ ِ ُِ‫ُو ِإن‬ َ ‫ذ ِريَّتِيُ ِإنِيُتبْتُ ِإلَم َْك‬
• “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu”. [1180]. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah
setelah anak berumur dua tahun.
BIMBINGAN TERHADAP IBU BERSALIN,
MENURUT AJARAN ISLAM

ُ‫ُرسولُهللاُِصِلىُهللاُعِلمهُوسِل ُِ َم ْنُو ِلدَُلَه‬ َ ‫• قَا َل‬


ْ ‫امُ ِفيُأذ ِن ِه‬
ُِ ْ َ‫ُالمُ ْس َرىُل‬ َ
َ َ ‫ق‬َ ‫أ‬ ُ
‫َىُو‬ ‫ن‬ ‫م‬
ْ ‫م‬ ْ
‫ُال‬ ‫ه‬ِ ‫ن‬
ِ ‫ذ‬‫يُأ‬ ‫ف‬
ِ ُ ‫ن‬
َ َّ ‫ذ‬َ ‫فَأ‬
.‫ان‬ ِ ‫تَض َّرهُأ ُّم‬
ُِ َ‫ُالص ْبم‬
• Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melahirkan
anak, kemudian diadzani pada telinganya yang kanan,
dan diiqamahi pada telinganya yang kiri, maka anak
tersebut tidak akan diganggu oleh Ummush-Shibyan
(Setan pengganggu bayi)”
BIMBINGAN TERHADAP IBU BERSALIN,
MENURUT AJARAN ISLAM
ُ‫ي ُِاب ِْنُأ َ ِبى‬
ُ ‫ع ِِل‬
َ ُ‫سم ٍّْنُب ِْن‬ َ ‫ع ْنُح‬ َُ ُِ‫ط ِْل َحةَُب ِْنُعبَ ْم ِدُهللا‬ َ ُ‫ع ْن‬ َ •
ُ‫صِلَّىُهللا‬ َُ ُِ‫ُرس ْولُهللا‬ َ ‫ع ْنه ْ ُِقا َ َلُُقَا َل‬ َ ُ‫يُهللا‬ َ ‫ُرض‬ِ ِ
ٍّ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ َ
‫ط‬
ُ‫امُفِي‬ َ
َ َ ‫ق‬َ ‫أ‬‫َىُو‬ ‫ن‬ ‫م‬
ْ ‫م‬
ُ ْ
‫ُال‬‫ه‬ِ ‫ن‬
ِ ‫ذ‬ ‫يُأ‬ ‫ف‬
ِ ُ‫ن‬َ َّ ‫ذ‬ َ ‫أ‬ َ ُ
‫ف‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ُ َ ‫د‬ ‫ل‬
ِ ‫ُو‬ ‫ن‬ ْ ‫م‬
َ ُ ِ
َ ‫سِل‬َّ َ ‫عِلَ ْم ِه‬
َ ‫ُو‬ َ
ُ‫انُ(أ َ ِبي يَ ْعِلَىُفي‬ ِ َ ‫م‬ ‫ب‬
ْ ‫ُالص‬
ِ ‫م‬ ُّ ‫أ‬ ‫ه‬
ُ ‫ر‬َّ ‫ض‬ َ ‫ت‬ُِ
ْ َ ‫ل‬ ُ‫ى‬ ‫ر‬ َ ‫س‬
ْ ‫م‬ ْ
‫ُال‬ ‫أذ ِن ِه‬
)6780‫ ح‬152‫ص‬/12‫مسندهُج‬
• Dari Thalhah bin Ubaidillah dari Husain bin Ali bin Abi Thalib ra,
Rasulullah SAW bersabda: ““Barang siapa melahirkan anak,
kemudian diadzani pada telinganya yang kanan, dan diiqamahi
pada telinganya yang kiri, maka anak tersebut tidak akan
diganggu oleh Ummush-Shibyan (Setan pengganggu bayi)”
BIMBINGAN TERHADAP IBU NIFAS,
MENURUT AJARAN ISLAM
• Selama menjalani masa nifas, kaum wanita
dilarang melakukan perbuatan-perbuatan
sebagaimana yang dilarang terhadap orang-
orang haidl/junub, yaitu:
• 1. Ibadah (seperti Shalat, Puasa, Thawaf, Sa’i,
Menyentuh/Membawa/Membaca al-Qur’an, dan
sebagainya
• 2. Melakukan hubungan suami-isteri.
PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

ُِ ‫عبد‬
‫ون‬ َ ‫ُوأَن‬
ُْ ‫َاُربُّك ْ ُِفَا‬ ًَ ‫اح ُدَة‬ ً
َ ‫ِإ َّنُ َه ِذ ِهُأ َّمتك ْ ُِأ َّمة‬
ِ ‫ُو‬
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu[971] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” (QS. Al-Anbiya’/92)
[971]. Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok
Syari'at.

ُ‫ون‬
ِ ‫ق‬
َُّ ‫ت‬‫ا‬َ ‫ف‬ُِ
ْ ‫ُّك‬ ‫ب‬‫َاُر‬
َ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫ُو‬
َ ً ‫ة‬َ ُ
‫د‬ ‫اح‬
ِ ‫ُو‬ً
َ ‫َو ِإ َّنُ َه ِذ ِهُأ َّمتك ْ ُِأ َّمة‬
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang
satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertaqwalah kepada-Ku” (QS. Al-
Mu’minun/52)
PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

ُ‫من‬ َ ‫َُّللاُالُنَّ ِب ِم‬


َّ ‫ث‬ َ َ‫احدَةًُُفَبَع‬ ِ ‫ُو‬ ً
َ ‫انُالنَّاسُأ َّمة‬ َ ‫• َك‬
ُ‫ق‬
ِ ‫ح‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ُ‫اب‬
َ َ ُ
‫ت‬ ‫ك‬
ِ ْ
‫ُال‬ِ ‫ه‬ ‫ع‬
َ َ‫م‬ ُ‫ل‬َ َ‫ز‬‫ن‬ْ َ ‫ُوُأ‬
َ ‫ين‬َ ‫ُوم ْن ِذ ِر‬
َ ‫ين‬ َ ‫مبَ ِش ِر‬
:‫اُاختَِلَفواُ ِفم ِهُ[البقرة‬ ْ ‫اسُ ِفم َم‬ ِ َّ‫ِلمَ ْحك َ ُِبَم َْنُالن‬
]213
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan”.
PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

]19 :‫اختَِلَفواُ[يونس‬
ْ َ‫احدَةًُف‬ َ ً‫انُالنَّاسُ ِإ ََّّلُأ َّمة‬
ُِ ‫ُو‬ َ ‫َو َماُ َك‬
“Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih[679].
Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu
dahulu[680], pastilah telah diberi keputusan di antara mereka[681], tentang apa
yang mereka perselisihkan itu”.
[679]. Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu
agama, sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan
setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan
yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus Rasul yang
membawa Wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka.
[680]. Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu
akan diputuskan di akhirat.
[681]. Maksudnya: diberi keputusan di dunia.
ُ‫ب‬ ‫ا‬ ُ
‫و‬ ‫ص‬‫ال‬
ِ َ َّ ِ ‫ب‬ُِ َ ‫ِل‬ ‫ع‬
ْ َ ‫وهللاُأ‬

Selamat Belajar
Semoga Sukses
Amien

Anda mungkin juga menyukai