AGAMA ISLAM
1. Kitab sucinya : Al-Qur 'an.
2. Pembawanya : Nabi Muhammad SAW
3. Permulaan : + 1400 tahun yang lalu.
4. Tempat peribadatannya : Masjid.
5. Hari besar keagamaan : Tahun Baru Hijriah,
10 Muharram (Asyura) Maulid Nabi, Isra' Mi'raj,
Nuzulul Qur 'an, ‘Iedul Fithri, ‘Iedul Adl-ha
SUMBER AJARAN AGAMA
B. AGAMA NASHRANI
1. Kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil.
2. Pembawa ajarannya : Isa/ Yesus Kristus.
3. Permulaan : + 2.000 tahun lalu.
4. Tempat peribadatannya : Gereja.
5. Hari besar keagamaan : Natal, Jum’at Agung,
Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
SUMBER AJARAN AGAMA
AGAMA HINDHU
Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan
hingga kini. Hindu dalam Bahasa Sanskerta berarti : Sanatana Dharma
Kebenaran Abadi, dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan Kebenaran).
Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India.
Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang
merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini
diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM.
1. Kitab sucinya : Weda
2. Pembawanya : tidak diketahui
3. Permulaannya : masa prasejarah.
4. Tempat peribadatannya : Pura.
5. Hari besar keagamaannya : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan,
dan Kuningan.
SUMBER AJARAN AGAMA
AGAMA BUDHA
1. Kitab sucinya: Tri Pitaka.
2. Pembawanya : Sidharta Budha Gautama.
3. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun lalu.
4. Tempat peribadatannya : Vihara.
5. Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina.
PENGERTIAN HAKEKAT
• “Hakikat” adalah:
• 1. “intisari” atau “dasar”, misalnya:
dia yang menanamkan hakekat ajaran
Islam di hatiku;
• 2. “kenyataan yang sebenarnya”/”kenyataan
yang sesungguhnya” misalnya: pada
hakekatnya mereka itu orang baik-baik;
PENGERTIAN MARTABAT
“Martabat” adalah:
“tingkat harkat
kemanusiaan”/”harga diri”
ber·mar·ta·bat :
“memiliki martabat”
PENGERTIAN TANGGUNG-JAWAB
TANGGUNG-JAWAB adalah: “amanah”/ ”kepercayaan”
yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
dan jika tidak, maka dia harus memikul akibatnya.
MACAM-MACAM TANGGUNG-JAWAB:
1. Tanggung-jawab terhadap diri sendiri
2. Tanggung-jawab terhadap keluarga
3. Tangung-jawab terhadap Agama
4. Tanggung-jawab masyarakat
HAKEKAT MANUSIA
DALAM PANDANGAN AGAMA
• “Manusia” secara bahasa disebut juga “insan” yang dalam
bahasa Arab berasal dari kata “nasiya” yang berarti “lupa“
dan jika dilihat dari kata dasar “al-uns” yang berarti “jinak”
Kata “insan” dipakai untuk menyebut “manusia” karena
manusia memiliki sifat lupa dan jinak. Artinya, “manusia
selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru
disekitarnya”
• Untuk apakah manusia diciptakan Allah di muka bumi ?
Di dalam Al-Qur’anul Kariem S. Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56)
Allah SWT berfirman:“dan tidaklah aku jadikan jin dan
manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.”
MARTABAT MANUSIA
DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM
• Menurut Allah SWT di dalam al-Qur’an, manusia
adalah makhluq yang menempati martabat/
derajat tertinggi dibandingkan makhluq-
makhluq yang lain (ahsani taqwiem). Hal itu
karena manusia adalah satu-satunya makhluq
Allah yang memiliki Iman dan akal fikiran.
Tanpa keduanya, manusia tidaklah berbeda
dengan binatang, bahkan martabat/derajatnya
bisa lebih rendah lagi (asfala saafilien)
TATAP MUKA KE 2
2. Dimensi Ibadah.
Dimensi ini meliputi dua aspek, yaitu ritual dan devosional. Aspek ritual
adalah aspek Ibadah “mahdhah” yaitu ibadah yang telah tertentu
tatacaranya, waktunya, atau tempatnya; seperti Shalat ima waktu,
Puasa Ramadlan, Hajji, dsb. Sedangkan aspek devosional adalah aspek
Ibadah “muthlaq” yaitu ibadah yang bersifat bebas, baik tatacaranya,
waktunya, maupun tempatnya, seperti bershadaqah, menolong orang,
berdzikir, dsb.
DIMENSI BERAGAMA
3. Dimensi pengalaman (experience)
Dimensi ini menyentuh pengalaman-pengalaman yang bersifat spiritual,
misalnya merasa ditolong oleh seseorang secara ghaib, sehingga selamat dari
mushibah, atau memperoleh kesembuhan secara tiba-tiba, setelah mimpi
berjumpa dengan Rasulullah saw, dsb.
4. Dimensi pengetahuan (knowledge)
Dimensi ini umumnya dialami oleh para ilmuwan, yang beriman setelah
membuktikan kebenaran
ayat –ayat al-Qur’an tentang hal-hal yang memiliki muatan science, seperti
masuk Islamnya ilmuwan Perancis yang bernama Maurice Bucaille, setelah
dia membuktikan kebenaran statement al-Qur’an tentang penyelamatan
jasad Fir’aun dari Laut Merah.
5. Dimensi etika (akhlaq)
Dimensi ini mengatur tentang bagaimana seharusnya etika seseorang dalam
menjalin hubungan yang baik dengan Allah (hablun minallah) dan dengan
sesama manusia (hablun minan-nas)
PERTEMUAN KE 3
• Indonesia adalah negara yang didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Penduduk
Bangsa Indonesia sudah dapat dimaklumi bahwa setiap penduduk harus beragama.
Agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu,
Budha, dan Kong Hu Cu. Dengan demikian, maka warga negara Indonesia harus
memeluk satu agama di antara agama-agama tersebut.
• Umat beragama adalah kumpulan atau kelompok warga negara Indonesia dari
pemeluk masing-masing agama. Umat beragama di Indonesia terdiri dari umat Islam,
umat Kristen (Katholik dan Protestan), umat Hindu, umat Budha, dan umat Kong Hu
cu.
• Masing-masing pemeluk beragama telah sadar bahwa agamanya mengajarkan
kebaikan bagi umat semuanya termasuk bagi negaranya. Kemajuan yang telah
dicapai oleh Bangsa Indonesia sudah secara otomatis adalah merupakan peran serta
umat beragama di Indonesia. Tentu perannya itu tidaklah sama kontribusi pada setiap
umat beragama, namun dengan mengesampingkan tingkat kontribusi tersebut kita
harus dapat menerima bahwa masing-masing umat beragama telah memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan bangsa ini.
KELUARGA SEJAHTERA
“Keluarga Sejahtera” adalah “keluarga yang
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan material yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang
serasi, selaras, dan seimbang antar anggota,
serta antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungannya”
KELUARGA SEJAHTERA
DALAM ASPEK AGAMA ISLAM
- TOPIK KELOMPOK B:
Peningkatan Kasus Pelecehan Seksual di Indonesia,
Dan Upaya Pencegahannya
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Ilmu Pengetahuan
• Dari sudut pandang filsafat ilmu
• Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi, dan diinterprestasi,
sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah
diuji kebenarannya dan dapat di uji ulang secara
ilmiah.
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan panca indra, instuisi,
dan firasat.
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
• Secara Etimologis
• Ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan.
• Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge)
mempunyai pengertian yang berbeda. Ilmu adalah
pengetahuan yang telah memiliki sistematika
tertentu atau memiliki ciri-ciri khas serta
merupakan spesies dari genus yang disebut
pengetahuan
ILMU DAN PENGETAHUAN
• Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus
dibandingkan dengan pengetahuan. Suatu
pengetahuan dapat dikategorikan sebgai ilmu apabila
memenuhi tiga unsur pokok, yaitu:
• Ontologi. Ontologi merupakan bidang studi yang
bersangkutan memiliki objek studi yang jelas. Objek
studi harus dapat diidentifikasikan, dapat diberi
batsan, dapat diuraikan, sifat-sifatnya yang esensial.
Objek studi sebuah ilmu ada dua yaitu objek material
dan objek formal.
ILMU DAN PENGETAHUAN
ُِ عبد
ون َ ُوأَن
ُْ َاُربُّك ْ ُِفَا ًَ اح ُدَة ً
َ ِإ َّنُ َه ِذ ِهُأ َّمتك ْ ُِأ َّمة
ِ ُو
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu[971] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” (QS. Al-Anbiya’/92)
[971]. Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok
Syari'at.
ُون
ِ ق
َُّ تاَ فُِ
ْ ُّك بَاُر
َ نَ أ ُو
َ ً ةَ ُ
د اح
ِ ُوً
َ َو ِإ َّنُ َه ِذ ِهُأ َّمتك ْ ُِأ َّمة
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang
satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertaqwalah kepada-Ku” (QS. Al-
Mu’minun/52)
PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
]19 :اختَِلَفواُ[يونس
ْ َاحدَةًُف َ ًانُالنَّاسُ ِإ ََّّلُأ َّمة
ُِ ُو َ َو َماُ َك
“Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih[679].
Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu
dahulu[680], pastilah telah diberi keputusan di antara mereka[681], tentang apa
yang mereka perselisihkan itu”.
[679]. Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu
agama, sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan
setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan
yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus Rasul yang
membawa Wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka.
[680]. Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu
akan diputuskan di akhirat.
[681]. Maksudnya: diberi keputusan di dunia.
ُب ا ُ
و صال
ِ َ َّ ِ بُِ َ ِل ع
ْ َ وهللاُأ
Selamat Belajar
Semoga Sukses
Amien