Anda di halaman 1dari 16

Seksualitas

Seks

Keadaan anatomis dan biologis, yaitu jenis


kelamin jantan (male) atau betina (female)

Seseorang dilahirkan dengan jenis kelamin


tertentu seperti ia dilahirkan dengan
bentuk mata atau rambut tertentu
seksualitas
Mencakup seluruh kompleksitas emosi,
perasaan, kepribadian, dan sikap atau
watak sosial berkaitan dengan
perilaku dan orientasi seksual.
Dimensi seksualitas
1. Biologis berkaitan dengan:
- anatomi dan fungsi organ reproduksi
dan dampaknya bagi kehidupan
fisik/biologis manusia
- termasuk bagaimana menjaga
kesehatannya dari gangguan termasuk
IMS, dan memfungsikannya secara
optimal.
Dimensi Psikologis
• Berhubungan erat dengan bagaimana
manusia menjalani fungsi seksual,
sesuai dengan identitas jenis
kelaminnya dan bagaimana dinamika
aspek2 psikologis (kognisi, emosi,
motivasi, perilaku) terhadap
seksualitas itu sendiri
Dimensi sosial
• Bagaimana seksualitas muncul dalam
relasi antar manusia, bagaimana
seseorang beradaptasi dengan
tuntutan peran dari lingkungan sosial
serta bagaimana sosialisasi peran dan
fungsi seksualitas dalam kehidupan
manusia
Dimensi kultural moral
• Bagaimana nilai-nilai budaya dan moral
mempunyai penilaian terhadap
seksualitas.
Tujuan seksualitas
• Umum
meningkatkan kesejahteraan
kehidupan manusia

• Khusus
a. Prokreasi (meneruskan keturunan)
b. Rekreasi (memperoleh kenikmatan)
Dimensi pribadi terkait
dengan seksualitas
1. Harga diri (self esteem)
2. Keterampilan komunikasi
3. Keterampilan memutuskan
Harga Diri (self Esteem)
• Konsep individu tentang dirinya.
Seberapa puas seseorang dengan
keadaan dirinya.
• Harga diri tinggi/positif akan
cenderung mampu memelihara
seksualitasnya dalam batas2/norma
yg diyakininya.
Keterampilan Komunikasi
• Kemampuan untuk mengekspresikan
perasaan, keinginan, dan pendapatnya
tentang masalah2 yang berhubungan
dengan seksualitasnya.
• Kemampuan ini akan mempermudah
remaja menanggulangi permasalahan
seksualitas yang dihadapinya.
Keterampilan
memutuskan
• Sepanjang kehidupan banyak keputusan mengenai
seksualitas yang harus diambil seperti: perilaku seksual,
memilih pasangan seksual/hidup, perencanaan kehamilan
dll.

• Banyak orang tidak mampu memutuskan secara tepat


karena:
- tidak tahu ada pilihan lain yg bisa dipertimbangkan
- tidak mendapat kesempatan untuk mendiskusikan
perilaku seks dan resikonya
- keputusan diambil secara emosional

Keputusan yang baik diambil berdasarkan pertimbangan resiko


yang akan dihadapi secara menyeluruh (resiko medis,
psikologis, sosial, dan norma atau agama)
ketiga hal tersebut menjadi senjata
ampuh agar remaja mempunyai
perilaku seksual yang sehat dan
bertanggung jawab
Sikap Positif terhadap
seks
• Menempatkan seks sesuai dengan fungsi dan
tujuan
• Tidak menganggap seks sebagai sesuatu yang jijik,
tabu dan jorok
• Tidak dijadikan candaan, bahan obrolan “murahan”
• Mengikuti norma dan aturan menggunakannya
• Membicarakan dalam konteks ilmiah atau belajar
untuk memahami diri dan orang lain serta
pemanfaatan secara baik dan benar sesuai dengan
fungsi dan tujuan sakralnya
Sikap negatif terhadap
seks

• Menghambat komunikasi masalah seks


• Penyelewengan seks (perilaku seks
tidak sehat)
• Gangguan seksual dimasa mendatang
(impoten, frigid,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai