Anda di halaman 1dari 27

PSIKOLOGI BELAJAR

Teori-Teori Belajar

1. Pandangan tentang Belajar


2. Teori-Teori Belajar
3. Prinsip-Prinsip Belajar
4. Belajar dan Mengajar yang Efektif
Pandangan tentang Belajar
 Proses belajar pada diri individu dapat terjadi dengan
berbagai cara secara sengaja maupun tidak sengaja.
Mis :
 Secara sengaja  ketika siswa memperoleh informasi
yang disajikan oleh guru atau ketika individu melihat
berbagai istilah di dalam buku.
 Secara tidak sengaja  reaksi anak ketika melihat jarum
suntik, anak telah belajar menghubungkan jarum suntik
dengan rasa sakit, dan tubuhnya secara emosional
bereaksi ketika melihat jarum suntik.

 Aktivitas belajar pada setiap orang berlangsung sepanjang


waktu.
 Setiap kali individu dihadapkan pada aneka ragam stimulus,
namun hanya sebagian kecil saja yang diperhatikan.

2
TEORI-TEORI BELAJAR
1. CLASSICAL CONDITIONING
(pembiasaan klasik)
By : Ivan Pavlov, 1849 - 1936

 Classical Conditioning adalah sebuah


prosedur penciptaan refleks baru dengan cara
mendatangkan stimulus sebelum terjadinya
refleks tersebut.
 Mempelajari proses pencernaan pada anjing.
 Berdasarkan eksperimen tersebut, belajar
adalah perubahan yang ditandai dengan
adanya hubungan stimulus dan respon.

Teori Pokok Belajar


2. KONEKSIONISME
(Hukum Pengaruh)
By : E.L. Thorndike

 Dalam Eksperimen ini Thorndike


menggunakan kucing untuk menghitung
waktu yang dibutuhkan oleh kucing untuk
dapat keluar dari kandang percobaan.
 Dasar dari belajar adalah Trial and Error dan
tidak menggunakan pemahaman.
 Konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
seseorang pada suatu saat, memegang
peranan penting dalam menentukan perilaku
orang itu selanjutnya.
Teori Pokok Belajar
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike
terhadap kucing menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya:
 Law of Effect, artinya bahwa jika sebuah
respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka
hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat.
Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang
dicapai respons, maka semakin lemah
pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
 Law of Readiness, artinya bahwa kesiapan mengacu
pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal
dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction
unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan
yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu.
 Law of Exercise, artinya bahwa hubungan antara
Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah
erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang
apabila jarang atau tidak dilatih.
Teori Pokok Belajar
6
3. OPERANT CONDITIONING
(Pembiasan Perilaku Respons)
By : B.F. Skinner (1904 – 1990)

 Skinner, mempelajari gerakan non refleks atau perilaku yang


disengaja.
 Operant adalah sejumlah perilaku atau respons yang membawa
efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat.
 Proses belajar dalam teori ini tunduk kepada 2 hukum operant
:
1. Law of operant conditioning

Jika timbulnya tingkah laku operant diiringi dengan stimulus


penguat, maka kekuatan tingkah laku tersebut akan
meningkat.
2. Law of operant extinction

Jika timbulnya tingkah laku operant yang telah diperkuat


melalui proses conditioning tidak diiringi dengan stimulus
penguat, maka kekuatan tingkah laku tersebut akan
menurun.
Teori Pokok Belajar
4. Teori Belajar Kognitif
(By : Peaget)

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam


pembelajaran adalah :
 Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa.
Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan cara berfikir anak.
 Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
 Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru
tetapi tidak asing.
 Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.
 Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk
saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

Teori Pokok Belajar


8
5. Teori Pemrosesan Informasi
(By : Robert Gagne)

 Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa


pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting
dalam perkembangan.
 Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari
pembelajaran.
 Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar.
 Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi
antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi
eksternal individu.
Teori Pokok Belajar
9
Menurut Gagne tahapan proses
pembelajaran meliputi 8 fase yaitu :

1. Motivasi
2. Pemahaman
3. Pemerolehan
4. Penyimpanan
5. Ingatan kembali
6. Generalisasi
7. Perlakuan
8. Umpan balik.
Teori Pokok Belajar
10
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
1. Peranan penguatan dan hukuman
2. Kesegaran pemberian penguatan
3. Jadwal pemberian penguatan
(Schedule of reinforcement)
4. Peranan stimulus yang mendahului
respon
1. Peranan penguatan dan hukuman
• Penguat, baik yang bersifat positif maupun negatif
adalah berkaitan dengan upaya meningkatkan atau
memperkuat perilaku.
• Penguat primer merupakan penguat yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan fisik.
• Penguat sekunder digunakan untuk memenuhi
kebutuhan non-fisik.
• Hukuman adalah konsekuensi yang tidak memperkuat,
atau memperlemah perilaku.
• Hukuman digunakan untuk mengurangi perilaku dengan
cara memberikan konsekuensi yang tidak diinginkan.
• Dalam belajar, pemberian hadiah lebih efektif dalam
mengubah perilaku seseorang dari pada hukuman.
Page  12
2. Kesegaran pemberian penguatan
• Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul
akan menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur
waktunya.
a. Pembentukan perilaku (shapping) adalah pembelajaran
ketrampilan atau perilaku baru dengan cara memperkuat
individu yang mendekati perilaku seperti yang diinginkan.
Langkah-langkahnya:
1. Mengurangi rinci perilaku yang akan dibentuk menjadi
tahapan2 perilaku yang lebih rinci.
2. Menentukan penguatan yang akan digunakan.
3. Penguatan diberikan terhadap perilaku yang makin
dekat dengan perilaku yang akan dibentuk.
b. Kepunahan (extinction) adalah proses di mana respon
yang telah terbentuk tidak dapat penguatan lagi.
Page  13
3. Jadwal pemberian penguatan (Schedule
of reinforcement)
• Variasi jadual pemberian penguatan memiliki efek
terhadap kecepatan respon, jumlah respon setiap
pemberian penguatan, jumlah respon yang dibuat setelah
penguatan dihentikan dll.
• Variasi dari jadwal pemberian penguatan yang dilakukan
oleh guru dapat berbentuk :
a.Jadwal perbandingan tetap (fixed-ratio schedule).
b.Jadwal perbandingan berubah (variable-ratio
schedule).
c.Jadwal jarak waktu tetap (fix ratio schedule).
d.Jadwal jarak waktu berubah (variable ratio
schedule).
Page  14
4. Peranan stimulus yang mendahului respon
ada beberapa stimulus yang mempengaruhi perilaku :
a. Petunjuk
Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena
memberikan informasi kepada setiap orang mengenai
perilaku apa yang akan mendapatkan hukuman
b. Diskriminasi
Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan
petunjuk, tanda atau informasi untuk mengetahui
kapan suatu perilaku akan memperoleh penguatan.
c. Generalisasi
Generalisasi pada setiap orang tidak dapat
berlangsung begitu saja. Agar generalisasi itu terjadi
pada setiap individu, maka generalisasi itu harus
direncanakan.
Page  15
BELAJAR YANG EFEKTIF

Belajar
A. Perlu bimbingan yang
rajin,
B. Kondisi dan yuk !!

strategi belajar
C. Metode Belajar.

16
A. Perlunya Bimbingan

 Memberi petunjuk tentang


cara-cara belajar yang efektif.
 Siswa diawasi dan dibimbingan
sewaktu mereka belajar.
 Hasilnya akan lebih baik lagi
kalau cara-cara belajar
dipraktekkan dalam tiap
pelajaran yang diberikan.

 Page 17
B. Kondisi & Strategi Belajar

1. Kondisi Internal
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan keamanan
c. Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta
d. Kebutuhan akan status
e. Kebutuhan self-actualisation
f. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
g. Kebutuhan estetik

 Page 18
2. Kondisi Eksternal
- Ruang belajar yang bersih, tak ada bau-bauan yang
mengganngu konsetrasi pikiran,
- Ruang cukup terang, tidak gelap yang dapat
mengganggu mata,
- Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar.
Mis :
 Alat pelajaran, buku-buku dll.

 Page 19
3. Strategi Belajar

a) Kesadaan jasmani h) Waktu bekerja


i) Buatlah suatu rencana
b) Keadaan emosional dan kerja
sosial j) Menggunakan waktu
c) Keadaan lingkungan k) Belajar keras tidak
d) Memulai belajar merusak
l) Cara mempelajari buku
e) Membagi pekerjaan
m) Mempertinggi
f) Adakan Kontrol kecapatan membaca
g) Pupuk sikap optimistis n) Jangan membaca
belaka

 Page 20
C. Metode Belajar

• Pembuatan jadwal dan


pelaksanaannya.
• Membaca dan membuat catatan.
• Mengulangi bahan pelajaran.
• Konsentrasi.
• Mengerjakan tugas.

21
MENGAJAR YANG EFEKTIF

 Mengajar adalah membimbing siswa


agar mengalami proses belajar.
 Mengajar yang efektif ialah mengajar
yang dapat membawa siswa yang
efektif pula
 Belajar di sini adalah suatu aktivitas
mencari, menemukan dan melihat
pokok masalah.
 Siswa berusaha memecahkan
masalah termasuk pendapat bahwa
bila seseorang memiliki motor skill
atau mampu menciptakan puisi atau
suatu simfoni, maka dia telah
menghasilkan masalah dan
menemukan kesimpulan.
Page  22
Syarat-Syarat
Mengajar yang Efektif
1. Belajar secara aktif, baik mental
maupun fisik.
2. Guru harus mempergunakan metode
pada waktu mengajar.
3. Motivasi.
4. Kurikulum yang baik dan seimbang.
5. Guru perlu mempertimbangkan
perbedaan individual.
6. Guru akan mengajar efektif bila
selalu membuat perencanaan
sebelum mengajar.
7. Pengaruh guru yang sugestif perlu
diberikan pula kepada siswa.

Page  23
8. Seorang guru harus memiliki keberanian menghadapi
siswa, masalah yang timbul sewaktu KBM.
9. Guru harus mampu menciptakan suasana yang
demokratis di sekolah.
10. Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru prlu
memberikan masalah-masalah yang merangsang untuk
berpikir.
11. Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu
diintegrasikan.
12. Pelajaran sekolah perlu dihubungan dengan kehidupan
nyata di masyarakat.
13. Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak
memberi kebebasan pada siswa.
14. Pengajaran remedial.

Page  24
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam mengajar yang efektif
 Penguasaan bahan pelajaran.
 Cinta kepada yang diajarkan.
 Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa.
 Variasi metode.
 Seorang guru harus selalu menambah ilmunya, dan
mengadakan diskusi ilmuah dengan teman seprofesinya.
 Bila guru mengajar harus selalu memberikan
pengetahuan yang aktual dan dipersiapkan sebaik-
baiknya.
 Guru harus berani memberi pujian.
 Seorang guru harus mampu menimbulkan rangsangan
yang efektif bagi siswa.
Page  25
Tugas Guru
 Mendidik dengan titik berat
memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
 Memberikan fasilitas pencapaian
tujuan melalui pengalaman belajar
yang memadai.
 Membantu perkembangan aspek-
aspek pribadi seperti :
– Sikap.
– Nilai-nilai
– Penyesuaian diri.
Page  26
Sebagai pembimbing dalam belajar, guru
diharapkan mampu untuk :
 Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara
individu maupun kelompok.
 Memberikan penerangan kepada siswa mengenai hal-
hal yang diperlukan dalam proses belajar.
 Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap
siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan
pribadinya.
 Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-
masalah pribadi yang dihadapi.
 Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah
dilakukan.

Page  27

Anda mungkin juga menyukai