Perumusan Masalah,
Prioritas Masalah
Apa MASALAH ?
• Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin
menyelesaikan semua masalah.
• Adanya hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena
itu tidak perlu semua masalah diselesaikan
(Azwar, 1996).
• Priority setting of public health problem in community and make health
programme intervention is important due to limitation of resources like
manpower, budgeting and time constraint.
• There are four methods to do priority setting of public health problems
namely mathematic method, Delphi method, Disease Burden, target and
realization comparison method
• Kegiatan penanggulangan masalah kesehatan perlu dilakukan prioritas untuk
menjawab pertanyaan :
1. Masalah kesehatan atau penyakit apa yang perlu diutamakan/diprioritas
dalam program kesehatan ?
2. Jika sudah didapatkan masalah kesehatan atau jenis penyakit yang
diprioritaskan untuk ditanggulangi maka pertanyaan berikutnya
jenis/bentuk intervensi apa yang perlu diutamakan/diprioritaskan agar
program yang dilakukan dapat dicapai secara efektif dan efisien. ?
Metode yang dapat digunakan untuk menentukan
prioritas masalah kesehatan yaitu :
1) Metode Matematik
2) Metode Delbeque Metoda Delphi dan
3) Metode estimasi beban kerugian akibat sakit (disease burden)
4) Metode perbandingan antara pencapaian dengan target yang ditetap kan
untuk setiap program
Metode MATEMATIK PAHO (Pan
American Health Organization)
Kriteria:
1. Luasnya masalah (magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumber daya untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut
( Vulnerability )
4. Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat (Community and
political concern)
5. Ketersediaan dana (Affordability)
Lanjutan…
• Severity
• Magnitude Besar kerugian yang ditimbulkan. Pada
masa lalu yang dipakai sebagai ukuran
Menunjukkan berapa banvak
severity adalah Case Fatality Rate (CFR)
penduduk yang terkena masalah
masing-masing penyakit.
atau penyakit tersebut.
Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat
Ditunjukan oleh angka prevalensi
dari jumlah disability days atau disability
atau insiden penyakit. Makin luas
years atau disesase burden yang
atau banyak penduduk terkena atau
ditimbulkan oleh penyakit bersangkutan.
semakin tinggi prevalen, maka
semakin tinggi prioritas yang HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai
diberikan pada penyakit tersebut, skor tinggi dalam skala prioritas yaitu dari
sudut pandang severity ini.
Lanjutan…
• Vulnerability • Affordability
Sejauh mana tersedia teknologi atau obat yang Menunjukkan ada tidaknya dana yang
efektif untuk mengatasi masalah tersebut. tersedia.
Tersedianya vaksin cacar yang sangat efektif
misalnya, merupakan alasan kuat kenapa Bagi Negara maju masalah dana bukan
penyakit cacar mendapat prioritas tinggi pada merupakan masalah akan tetapi di negara
masa lalu. berkembang seringkali pembiayaan program
kesehatan tergantung pada bantuan luar
Sebaliknya dari segi vulnerability penyakit negeri.
HIV/AIDS mempunyainilai prioritas rendah
karena sampai sekarang belum ditemukan Kadang kala ada donor yang mengkhususkan
teknologi pencegahan maupun diri untuk menunjang program kesehatan atau
pengobatannya. Vulnerabilityjuga bisa dinilai penyakit tertentu katakanlah program gizi,
dari tersedianya infrastruktur untuk HIV/AIDS dan lainnya
melaksanakan program seperti misalnya
ketersediaan tenaga dan peralatan.
• Penerapan metoda ini untuk prioritas masalah kesehatan, maka masing-
masing kriteria tersebut diberi skor dengan nilai ordinal, misalnya :
• Antara angka 1menyatakan terendah sampai angka5 menyatakan tertinggi,
Pemberian skor ini dilakukan oleh panel expert yang memahami masalah
kesehatan dalam forum curah pendapat (brain storming).
• Setelah diberi skor, masing-masing penyakit dihitung nilai skor akhirnya
yaitu perkalian antara nilai skor masing-masing kriteria untuk penyakit
tersebut.
• Perkalian ini dilakukan agar perbedaan nilai skor akhir antara masalah kes.
menjadi sangat kontras, sehingga terhindar keraguan manakala perbedaan
skor tersebut terlalu tipis
Dari angka tabel diatas didapatkan angka skor tertinggi adalah 216 maka
penyakit TB Paru menjadi prioritas 1 dan angka 144 penyakit malaria
mendapatkan prioritas masalah kesehatan nomor 2.
Kelemahan dan kritikan terhadap metode tersebut :
• Pertama penentuan nilai skor sebetulnya didasarkan pada penilaian
kualitatif atau kelimuan oleh para pakar yang bisa saja tidak objektif,
• Kedua masih kurang spesifiknya kriteria penentuan pakar tersebut.
Kelebihan cara ini adalah :
mudah dilakukan dan bisa dilakukan dalam tempo relatif cepat. Disamping
itu dengan metoda ini beberapa kriteria penting sekaligus bisa dimasukkan
dalam pertimbangan penentuan prioritas
2. Metoda Delbeque
• Besarnya masalah
• Keseriusan Masalah
• Efektifitas intervensi yang diberikan
Langkah-langkah metode
hanlon
• Menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik
• Memasukan nilai rangking dengan metode PEARL
• Menghitung prioritas dengan scoring
• Me rangking/mengurutkan masalah kesehatan.
Menentukan rangking urutan dengan
criteria spesifik (tahap 1)
Rangking Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas masalah
(% dari masalah (masalah dapat tertangai)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% dapat ditangani
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,09% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Kemudahan intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. apakah Masalah menjadi pada:
individu dan perhatian utama Faktor terkait dengan
masyarakat masyarakat tinggi dan rendahnya
b. Apakah masalah Intervensi potensial dapat
merupakan kebutuhan dilakukan.
masyarakat
c. Apa dampak ekonomi
yang timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah terdapat fasilitas
layanan rumah sakit..?
Memasukan nilai rangking dengan
metode PEARL (Tahap 2)
• Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi masalah
yang ada.
• Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari
masalah kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak jika
masalah tidak ditangani.
• Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program yang
diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
• Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial tersedia
untuk pelaksanaan program
• Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi sesuai
ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku
Menghitung prioritas dengan scoring
• D = [A+(2xB)]x C
• Dimana: D = prioritas skor
• A = besaran rangking masalah kesehatan
• B = Keseriusan masalah kesehatan
• C = Potensial tindakan dapat dilakukan
• Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada metode hanlon
adalah
• mengkaji rangking dari masalah kesehatan
• Menentukan skor prioritas tertinggi
• mendapat rangking 1 kemudian prioritas keduan rangking 2 dan
seterusnya.
Metode hanlon
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keseriusan Efektif Skor Rangking
masalah masalah (tindakan bias prioritas
dilakukan) [A+(2xB)]C
Cancer 8 10 6 165 3
Cerebrovaskuler 7 9 7 175 2
disease
Heart disease 10 10 7 210 1
LATIHAN
• Suatu kasus:
• Seorang mahasiswa PKL di salah satu puskesmas (puskesmas
mlati 1). Setelah pkl mahasiswa mendapatkan data sebagai
berikut:
• Jumlah penduduk 10.000 jiwa, luas wilayah kerja 12 desa, jumlah
KK 2000 kk.
• Tenaga puskemas (Medis 2 orang, Perawat 3 orang, Nutrisi 3
orang, Administrasi 2 orang, kesehatan masyarakat 4 orang).
• Angka kematian (diare 5/100 org, malaria 6/100, hiv 3/100,
DBD 8/100 orang)
• Angka Kesakitan (diare 11/1000 org, malaria 10/1000 orang, hiv
15/1000 orang, DBD 10/1000 orang).
• Tentukan prioritas masalah pada kasus tersebut: