Fartoks 2 Kelompok 2 Kelas e
Fartoks 2 Kelompok 2 Kelas e
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS E
• Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang
dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus
mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu
pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan
empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu
membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh
tubuh.
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam
(elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah
padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu
memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan
ke arah rektum, di mana feses disimpan sampai meninggalkan tubuh
melalui anus
1. Tukak lambung (ulkus peptikum, pepticulcer)
Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih
sedikit dari biasanya. Jarak waktu buang air besar pada setiap orang
berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu, manusia buang air
besar setidaknya lebih dari 3 kali. Jika frekuensi buang air besar kurang
dari 3 kali dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami
konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit
dikeluarkan dari anus
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak Lambung
Ulkus peptikum adalah kondisi yang sangat umum di seluruh dunia termasuk
di Indonesia.
Gastritis
Sekitar 50% populasi dunia terinfeksi dengan Helicobacterpylori,
di mana data epidemiologi menunjukkan prevalensi yang tertinggi berada di
Asia dan negara-negara yang sedang berkembang lainnya. Dengan demikian,
hampir setengah populasi dunia menderita gastritis kronis. Di negara
negara berkembang, sekitar 30%-50% infeksi Helicobacterpylori ini
terjadi pada ada anak-anak, dan mencapai 60% pada orang-orang usia
lanjut. Pada autoimun gastritis, penderita wanita diperkirakan lebih banyak
daripada pria dengan perbandingan 3:1.
Diare
Setiap tahun Incidence Rate diare di Indonesia cenderung
meningkat. Kematian akibat diare sering terjadi pada kelompok anak-
anak dan golongan usia lanjut. Sekitar 70% kematian balita diakibatkan
oleh diare, pnemonia, malnutrisi, malaria, dan campak. Dari sejumlah itu,
1 – 2% diantaranya disebabkan oleh efek paparan diare yang berlanjut
pada dehidrasi atau kekurangan cairan dan keterlambatan penanganan
medis
Konstipasi
Prevalensi rata-rata keluhan konstipasi pada pasien dewasa di
seluruh dunia adalah 16%, sedangkan pada pasien anak adalah 12%.
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak Lambung
Di samping bakteri dan obat, faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko
menderita tukak lambung, seperti :
Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung
dinding lambung.
Mengalami stres yang tidak segera diatasi.
Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang
yang terinfeksi bakteri pylori.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Penyakit asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan oleh
tidak berfungsinya loweresophagealsphinchter (LES). LES adalah
lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai
pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun
ke lambung. Setelah makanan masuk, LES akan menutup untuk mencegah
asam dan makanan yang ada di lambung agar tidak naik kembali ke
esofagus.
Dispepsia
Dispepsia biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang
cenderung tidak sehat. Selain itu, dispepsia juga bisa dikaitkan dengan
infeksi, kondisi pencernaan atau kelebihan asam lambung.Asam lambung
memecah mukosa sehingga menyebabkan iritasi dan pembengkakan—di
mana hal ini memicu rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan.
Gastritis
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan asam
lambung. Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:
Infeksi bakteri
Pertambahan usia
Berlebihan mengonsumsi minuman beralkoholTerlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri
Autoimun
Diare
Diare dapat disebabkan serta dipicu beberapa hal, antara lain:
Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
Alergi makanan.
Efek samping dari obat-obatan tertentu.
Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
Penyakit usus.
Pasca operasi batu empedu.
Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitisulseratif, atau
olitismikroskopik.
Irritablebowelsyndrome.
Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten
Konstipasi
Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem
pencernaan dan tidak bisa dikeluarkan secara efektif dari rektum, Akibatnya, tinja menjadi
keras dan kering sehingga lebih sulit lagi dikeluarkan dari rektum.
Gastritis
Konstipasi
Patofisiologi gastritis dimulai dari infeksi
Usus besar bekerja dengan menyerap
atau inflamasi pada lapisan mukosa
hampir sebagian besar air dari
lambung. Pada lapisan mukosa lambung
feses dan mengubahnya menjadi
terdapat kelenjar-kelenjar penghasil
kotoran yang padat, kemudian
asam lambung, dan enzim pepsin.Asam
dengan pergerakan usus, feses
lambung bertugas memecah makanan, dan
akan ke rektum dan anus.
enzim pepsin mencerna protein.
Konstipasi terjadi ketika feses
terlalu lama di dalam usus besar
Diare sehingga usus besar menyerap
Diare adalah ketidakseimbangan antara terlalu banyak air dan feses
absorpsi air dan sekresi air atau menjadi keras dan kering.
elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi
air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi.
Empat mekanisme yang menyebabkan
ketidakseimbangan dan elektrolit, adalah
:
Perubahan transfor aktif yang berakibat
pada pengurangan absorpsi sodium (Na)
dan peningkatan sekresi klorida
Dispepsia
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak
Lambung
Gangguan pergerakan saluran pencernaan
seperti gangguan pengosongan dan
Tukak terjadi karena gangguan pengembangan lambung dapat
keseimbangan antara faktor agresif menyebabkan terjadinya gangguan
penyaluran makanan ke usus halus.
(asam,pepsin atau faktor-faktor iritan
lainnya) dengan faktor defensif Saluran pencernaan yang terlalu sensitif
terutama lambung dan usus halus terhadap
(mukus,bikarbonat, aliran darah rangsangan
Pengeluran asam lambung yang berlebihan
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan gangguan pembersihan asam lambung
menuju duodenum dapat menyebabkan
Secara garis besar, GERD terjadi karena
terjadinya iritasi pada lambung yang
masuknya konten dari gaster ke dalam menimbulkan keluhan nyeri pada ulu hati
esofagus atau refluksgastroesofageal Stres, gangguan cemas dan depresi telah
(RGE) yang berlangsung secara kronis.. dilaporkan berhubungan dengan
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, penurunan kontraksi lambung dan
di antaranya paparan konten gaster, peningkatan pengeluaran asam lambung
masalah sfingter esofagus, gangguan Infeksil ambung Helicobacterpylori mungkin
motilitas gastrointestinal, mempengaruhi terjadinya kelainan-kelainan
hipersensitivitas esofagus, hernia pada lambung
hiatus, kelainan mukosa.
Terapi Farmakologi Pada Gangguan Sistem Pencernaan
Antibiotika
Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori akan ditangani dengan kombinasi
dari beberapa antibiotik. Digunakan dalam kombinasi
sebagai triple atau quadrupletherapy untuk membasmi H.pylori. Contoh obatnya ialah
Amoxicillin, Metronidazole,Clarithromycin ,Tetracycline,Tinidazol
2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) Antasida
Antasida berfungsi menetralisir asam lambung. Tidak disarankan untuk dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain karena dapat berdampak pada tingkat penyerapan obat lain.
contoh obatnya ialah : Aluminium Hidroksida yang dikombinasikan dengan Magnesium
Hidroksida atau Kalsium, sifat netralisasi baik tanpa diserap usus. Contoh obatnya : Maalox,
Mylanta, Tums, Rolaids
3. Dispepsia
a. Antasida
Antasida berfungsi menetralisir asam lambung. Tidak disarankan untuk
dikonsumsi bersamaan dengan obat lain karena dapat berdampak pada tingkat
penyerapan obat lain. contoh obatnya ialah :Aluminium Hidroksida yang
dikombinasikan dengan Magnesium Hidroksida atau Kalsium, sifat netralisasi
baik tanpa diserap usus. Contoh obatnya : Maalox, Mylanta, Tums, Rolaids.
b.Zat Penghambat Sekresi Asam
a. Obat Penghambat reseptor H2/ H2-blockers
Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar asam
lambung. Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif disekitar
permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang. Obat ini
dapat mengatasi tukak lambung dan mempercepat kesembuhan. Contoh obatnya ialah
Cimetidine,Ranitidine,Famotidine,Nizatidine
c,. Antibiotik
Menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Contoh obat antibiotik yang dapat diberikan
kepada penderita gastritis adalah :Amoxicillin, Clarithromycin, Tetracycline, Metronidazole
d. Antidiare
Mengurangi frekuensi dan urgensi gerakan usus. Diberikan kepada penderita gastritis dengan
keluhan diare. Contoh obat antidiare yang dapat diberikan kepada penderita gastritis adalah :
Bismut subsalisilat.
5 Diare
Anti-Sekresi Selektif
bermanfaat sebagai penghambat enzim enkephalinase, sehingga
enkephalin dapat bekerja normal kembali. perbaikan fungsi akan menormalkan
sekresi
elektrolit, sehingga keseimbangan cairan dapat dikembalikan. Contoh obat racecad
otrilefek samping yang ditimbulkan antara lain : mual, sakit kepala, angioedema,
ruam,rasa sakit, pembengkakan kelopak mata. Kontra indikasi pemberian obat
yaitu : darah di tinja,diare, hamil, penyakit hati yang parah atau penyakit ginjal
, hipersensitivitas, insufisiensi ginja l.interaksi obat dengan amikacin, amiodarone,
procainamide, quinidine, sotalol. Dosis obat100-200 mg 3x sehari sebelum makan
b. Opioid
Meliputi penghambatan propulsi, peningkatan absorbsi cairan, sehingga
dapat memperbaiki konsistensi feses dan mengurangifrekuensi diare.
Contoh obat antara lain : kodein fosfat, loperamid hcl, serta kombinasi di
fenoksilatdan atropin sulfat. Dosis dari kodein adalah 1560 mg 3x sehari,
loperamid 2-4 mg/3-4 kalisehari.
c.Absorbent
Terdiri dari material yang tidak dapat diabsorbsi. material ini dapat mengikat
toksin,menginaktivasinya, dan mengeliminasi toksin tersebut. Zat ini dapatm
enyerap bahan infeksius atau toksinmelalui efek tersebut, sel mukosa usus te
rhindar kontaklangsung dengan zatzat yang dapat merangsang sekresi elektr
olit.
Contoh obat : Attapulgit aktif, bismut subsalisilat, Pektin, Kaolin, atau Smekt
it dengan dosis 4-8 gram.
Konstipasi
Beberapa jenis obat pencahar yang terdiri dari:
Pencahar Osmotik
Pencahar ini akan meningkatkan jumlah cairan dalam usus, sehingga feses
akan menjadi lebih lunak dan merangsang usus untuk mendorong tinja keluar.
Contoh obat ini adalah
Laktulosa
Macrogol.
Pencahar Pelembut Tinja
Obat ini menarik cairan dalam usus sehingga tinja menjadi lembut dan mudah
dikeluarkan. Contohnya natrium docusate.
Obat Pencahar Stimulan
Obat ini akan merangsang konstraksi usus. Beberapa contoh obat stimulan
adalah bisacodyl.
Suplemen serat
Obat ini menambah massa pada tinja. Contoh obat ini adalah :
Psyllium
Calciumpolycarbophil
Methylcellulose fiber