Anda di halaman 1dari 39

FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI II

“ FARMAKOLOGI OBAT PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
KELAS E

 SULTANTRI TALANDA G 701 17 007


 RIFDA NURFAJAR G 701 17 011
 ELGA OBLIVIA JANIMO G 701 17 025
 SITTI MARWAH NUR G 701 17 035
 SAHRAINI G 701 17 070
 FARIDA ABD. RASUL G 701 17 090
 TUTY ALAWIAH ALIAS G 701 17 115
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang
membantu manusia dalam mencerna makanan dan minuman
yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna
oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya
yang berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara
keseluruhan
Sistem Pencernaan
1. Mulut
Mulut berfungsi untuk
mengunyah makanan menjadi
lebih halus dan lunak agar lebih
mudah untuk ditelan dan
dicerna. Gigi memotong
makanan menjadi potongan-
potongan kecil, yang dibasahi
oleh air liur sebelum lidah dan
otot-otot lain mendorong
makanan ke dalam faring
(Pharynx) dan melewatkannya
ke dalam kerongkongan
(esophagus).
2. Kerongkongan (esophagus)

Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung antara mulut


dengan lambung, yang letaknya di antara tenggorokan dan lambung.
Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat berkontrasksi sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan ini disebut
dengan gerak peristaltik.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter (cincin otot), yang


memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian
menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke
kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”,
yang ukurannya sekitar dua kepalan tangan.
Lambung terletak di antara esofagus dan usus
halus di perut bagian atas.Lambung memiliki
tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan,
yaitu untuk menyimpan makanan dan cairan
yang tertelan; untuk mencampur makanan dan
cairan pencernaan yang diproduksinya, dan
perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam
usus kecil. Hanya beberapa zat, seperti air dan
alkohol, yang dapat diserap langsung dari
lambung. Zat-zat makanan lainnya harus
menjalani proses pencernaan lambung.
Dinding otot perut yang kuat mencampur dan
mengocok makanan dengan asam dan enzim,
memecahnya menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil.
4. Usus Halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu
inci dengan panjang sekitar 10 meter. Usus
halus terletak hanya lebih rendah daripada
lambung dan memakan sebagian besar ruang
di rongga perut.
Seluruh usus halus digulung seperti selang dan
permukaan bagian dalamnya penuh dengan
banyak tonjolan dan lipatan.

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12


jari), jejunum (bagian tengah melingkar), dan ileum (bagian
terakhir).
Usus halus memiliki dua fungsi penting, yaitu:

• Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang
dibuat oleh sel usus, pankreas, dan hati. Kelenjar di dinding usus
mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu
pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan
empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu
membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh
tubuh.

• Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding


bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh jutaan villi dan mikrovilli.
Kombinasi keduanya meningkatkan luas permukaan usus halus
secara besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi terjadi
5. Usus Besar
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di
atas usus halus yang digulung. Ini dimulai di
sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri
bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6
meter, yang memiliki tiga bagian, yaitu sekum
(cecum), kolon dan rektum (rectum).

Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam
(elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan membentuk limbah
padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu
memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan
ke arah rektum, di mana feses disimpan sampai meninggalkan tubuh
melalui anus
1. Tukak lambung (ulkus peptikum, pepticulcer)

adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat


terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi
muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum)
serta kerongkongan (esofagus). Tukak lambung dapat
menyebabkan rasa nyeri pada lambung atau bahkan
perdarahan dalam kasus yang parah.
2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Penyakit asam lambung


atau Gastroesophageal Reflux
Disease (GERD) adalah kondisi yang
ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau
sensasi terbakar di dada akibat naiknya
asam lambung menuju esofagus.

Penyakit asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan


oleh tidak berfungsinya loweresophagealsphinchter (LES). LES
adalah lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES
berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan
atau minuman turun ke lambung. Setelah makanan masuk, LES
akan menutup untuk mencegah asam dan makanan yang ada di
lambung agar tidak naik kembali ke esofagus.
3. Dispepsia

Dispepsia adalah kumpulan gejala yang


muncul dan dapat menimbulkan
ketidaknyaman pada perut bagian atas
atau dada. Dispepsia biasanya terjadi
setelah seseorang mengonsumsi
makanan atau minuman

Sensasi ini bisa membuat seseorang merasa kenyang atau atau


tidak nyaman saat makan, meski mereka belum makan dengan porsi
yang banyak.Asam lambung memecah mukosa sehingga
menyebabkan iritasi dan pembengkakan—di mana hal ini memicu
rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan
4. Gatritis

Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat


peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan
mukosa lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam
lambung dan enzim pencernaan yang bernama pepsin.
Untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan yang
diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir
(mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak, dinding lambung
rentan mengalami peradangan
5. Diare
Diare adalah sebuah penyakit di
mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses
yang masih memiliki kandungan air
berlebihan. Selain itu, diare juga
ditandai dengan kondisi feses yang
lebih encer dari biasanya. Bakteri
dan parasit juga dapat
menyebabkan diare

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan


makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna
kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak
dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding
usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus
menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh
usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare
6. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih
sedikit dari biasanya. Jarak waktu buang air besar pada setiap orang
berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu, manusia buang air
besar setidaknya lebih dari 3 kali. Jika frekuensi buang air besar kurang
dari 3 kali dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami
konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit
dikeluarkan dari anus
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak Lambung

Ulkus peptikum adalah kondisi yang sangat umum di seluruh dunia termasuk
di Indonesia.

 Di Amerika Serikat, sekitar 10% populasi akan mengembangkan ulkus


duodenum di beberapa waktu dalam kehidupan mereka.
 Penyakit ulkus peptikum mempengaruhi sekitar 4,6 juta orang setiap
tahunnya.
 Terjadinya penyakit ulkus peptikum sama pada pria dan wanita. Sekitar
11% -14% pria dan 8% -11% wanita akan mengalami penyakit ulkus
peptikum dalam hidup mereka.
 Tingkat kematian penyakit ulkus peptikum kira-kira 1 kematian per
10.000 kasus. Angka kematian akibat pendarhaan ulkus sekitar 5%
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Penyakit refluksgastroesofageal merupakan penyakit gastrointestinal yang


paling umum. Sekitar 9 juta kunjungan poli rawat
jalan/outpatientdepartment per tahun terkait dengan GERD. Sekitar 5
dari 1000 orang per tahun di Amerika Serikat dan Inggris terkena
GERD. Prevalensi GERD diperkirakan sektiar 18.1%-27.8% di Amerika
Utara, 8.8%-25.9% di Eropa, 2.5%-7.8% di Asia Timur, 11.6% di
Australia, dan 23% di Amerika Selatan. Prevalensi GERD di Asia jauh
lebih rendah dibandingkan negara-negara di Eropa dan Amerika, akan
tetapi angka ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 1995
(p<0.0001), terutama di Asia Timur.
Dispepsia

Dispepsia terjadi pada hampir 25% (dengan rentang 13%-40%) populasi


tiap tahun tetapi tidak semua pasien yang terkena dispepsia akan mencari
pengobatan medis.

Gastritis
Sekitar 50% populasi dunia terinfeksi dengan Helicobacterpylori,
di mana data epidemiologi menunjukkan prevalensi yang tertinggi berada di
Asia dan negara-negara yang sedang berkembang lainnya. Dengan demikian,
hampir setengah populasi dunia menderita gastritis kronis. Di negara
negara berkembang, sekitar 30%-50% infeksi Helicobacterpylori ini
terjadi pada ada anak-anak, dan mencapai 60% pada orang-orang usia
lanjut. Pada autoimun gastritis, penderita wanita diperkirakan lebih banyak
daripada pria dengan perbandingan 3:1.
Diare
Setiap tahun Incidence Rate diare di Indonesia cenderung
meningkat. Kematian akibat diare sering terjadi pada kelompok anak-
anak dan golongan usia lanjut. Sekitar 70% kematian balita diakibatkan
oleh diare, pnemonia, malnutrisi, malaria, dan campak. Dari sejumlah itu,
1 – 2% diantaranya disebabkan oleh efek paparan diare yang berlanjut
pada dehidrasi atau kekurangan cairan dan keterlambatan penanganan
medis

Konstipasi
Prevalensi rata-rata keluhan konstipasi pada pasien dewasa di
seluruh dunia adalah 16%, sedangkan pada pasien anak adalah 12%.
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak Lambung

Dinding lambung biasanya dilapisi selaput (mukus) yang


melindunginya dari asam lambung. Peningkatan kadar asam lambung atau
penipisan selaput pelindung lambung berpotensi memicu munculnya tukak
lambung.Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding
lambung terhadap asam lambung meliputi infeksi
bakteri Helicobacterpylori dan penggunaan obat anti inflamasi non
steroid. Ibuprofen, aspirin, atau diclofenacadalah beberapa contoh obat
anti inflamasi non-steroid yang sering digunakan. Selain itu, penyakit
tumor pankreas (gastrinoma) dan pengobatan radiasi pada area lambung
juga dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung.

Di samping bakteri dan obat, faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko
menderita tukak lambung, seperti :
Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung
dinding lambung.
Mengalami stres yang tidak segera diatasi.
Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang
yang terinfeksi bakteri pylori.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Penyakit asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan oleh
tidak berfungsinya loweresophagealsphinchter (LES). LES adalah
lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai
pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun
ke lambung. Setelah makanan masuk, LES akan menutup untuk mencegah
asam dan makanan yang ada di lambung agar tidak naik kembali ke
esofagus.

Dispepsia
Dispepsia biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang
cenderung tidak sehat. Selain itu, dispepsia juga bisa dikaitkan dengan
infeksi, kondisi pencernaan atau kelebihan asam lambung.Asam lambung
memecah mukosa sehingga menyebabkan iritasi dan pembengkakan—di
mana hal ini memicu rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan.
Gastritis
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan asam
lambung. Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:
 Infeksi bakteri
 Pertambahan usia
 Berlebihan mengonsumsi minuman beralkoholTerlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri
 Autoimun

Diare
Diare dapat disebabkan serta dipicu beberapa hal, antara lain:
 Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
 Alergi makanan.
 Efek samping dari obat-obatan tertentu.
 Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
 Penyakit usus.
 Pasca operasi batu empedu.
 Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitisulseratif, atau
olitismikroskopik.
 Irritablebowelsyndrome.
 Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten
Konstipasi

Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem
pencernaan dan tidak bisa dikeluarkan secara efektif dari rektum, Akibatnya, tinja menjadi
keras dan kering sehingga lebih sulit lagi dikeluarkan dari rektum.
Gastritis
Konstipasi
Patofisiologi gastritis dimulai dari infeksi
Usus besar bekerja dengan menyerap
atau inflamasi pada lapisan mukosa
hampir sebagian besar air dari
lambung. Pada lapisan mukosa lambung
feses dan mengubahnya menjadi
terdapat kelenjar-kelenjar penghasil
kotoran yang padat, kemudian
asam lambung, dan enzim pepsin.Asam
dengan pergerakan usus, feses
lambung bertugas memecah makanan, dan
akan ke rektum dan anus.
enzim pepsin mencerna protein.
Konstipasi terjadi ketika feses
terlalu lama di dalam usus besar
Diare sehingga usus besar menyerap
 Diare adalah ketidakseimbangan antara terlalu banyak air dan feses
absorpsi air dan sekresi air atau menjadi keras dan kering.
elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi
air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi.
 Empat mekanisme yang menyebabkan
ketidakseimbangan dan elektrolit, adalah
:
 Perubahan transfor aktif yang berakibat
pada pengurangan absorpsi sodium (Na)
dan peningkatan sekresi klorida
Dispepsia
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak
Lambung
 Gangguan pergerakan saluran pencernaan
seperti gangguan pengosongan dan
Tukak terjadi karena gangguan pengembangan lambung dapat
keseimbangan antara faktor agresif menyebabkan terjadinya gangguan
penyaluran makanan ke usus halus.
(asam,pepsin atau faktor-faktor iritan
lainnya) dengan faktor defensif  Saluran pencernaan yang terlalu sensitif
terutama lambung dan usus halus terhadap
(mukus,bikarbonat, aliran darah rangsangan
 Pengeluran asam lambung yang berlebihan
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan gangguan pembersihan asam lambung
menuju duodenum dapat menyebabkan
Secara garis besar, GERD terjadi karena
terjadinya iritasi pada lambung yang
masuknya konten dari gaster ke dalam menimbulkan keluhan nyeri pada ulu hati
esofagus atau refluksgastroesofageal  Stres, gangguan cemas dan depresi telah
(RGE) yang berlangsung secara kronis.. dilaporkan berhubungan dengan
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, penurunan kontraksi lambung dan
di antaranya paparan konten gaster, peningkatan pengeluaran asam lambung
masalah sfingter esofagus, gangguan  Infeksil ambung Helicobacterpylori mungkin
motilitas gastrointestinal, mempengaruhi terjadinya kelainan-kelainan
hipersensitivitas esofagus, hernia pada lambung
hiatus, kelainan mukosa.
Terapi Farmakologi Pada Gangguan Sistem Pencernaan

1. PUP (Puptic Ulcer Disease)


Beberapa golongan obat PUP (Puptic Ulcer Disease) sebagai berikut :
a. Antasida
Antasida akan menetralisasi asam lambung untuk waktu singkat, sedangkan alginat
akan melindungi dinding lambung. Antasida merupakan zat pengikat asam
(anti=lawan, acidus=asam) atau basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat
secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah peningkatan
pH,mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH 2),
diatas pH 4 aktivitas pepsin menjadi minimal.Untuk penggunaannya, antasida
sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Tetapi jika Anda menggunakan penghambat
pompa proton atau ranitidine, sebaiknya menunggu 1-2 jam sebelum mengonsumsi
antasida dan alginat, karena dapat menimbulkan efek samping seperti perut
kembung, diare, dan muntah. Beberapa contoh golongan antasida :

Aluminium Hidroksida yang dikombinasikan dengan Magnesium Hidroksida atau Kalsium


sifat netralisasi baik tanpa diserap usus. Contoh obatnya : Maalox, Mylanta,
Tums,Rolaids
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
PUP (Puptic Ulcer Disease) / Tukak
Lambung Gejala GERD yang dirasakan adalah sensasi
Gejala utama yang akan Anda rasakan jika terbakar di bagian dada atau nyeri ulu hati.
mengalami tukak lambung adalah nyeri atau Akibatnya, kita akan merasa tidak nyaman
setelah mengonsumsi makanan.
perih pada perut. Rasa sakit tersebut muncul Mulut serta kerongkongan juga akan terasa tidak
karena terjadinya iritasi akibat asam enak. Kita juga akan mengalami rasa sakit dan
kesulitan menelan makanan.
lambung yang membasahi luka. Gejala ini
biasanya berupa rasa nyeri yang: Dispepsia
 Menyebar ke leher, pusar, hingga
punggung. Gejala yang dirasakan dari sindrom dispepsia
biasanya sakit perut atau kembung. Anda
 Muncul pada malam hari. mungkin juga menderita nyeri ulu hati, mual
 Terasa makin parah saat perut kosong. dan muntah. Gejala lain dari sindrom dispepsia
meliputi:
 Umumnya berkurang untuk sementara
 Cepat merasa kenyang saat makan dan tidak
jika Anda makan atau mengonsumsi obat bisa menyelesaikan makan
penurun asam lambung.  Perut terasa penuh sehabis makan makanan
 Hilang lalu kambuh beberapa hari atau dengan porsi normal
minggu kemudian.  Rasa perih hingga panas seperti terbakar
pada lambung dan kerongkongan
 Buang gas yang berlebihan.
Diare
Gastritis
Beberapa gejala yang diakibatkan
Gejala gastritis yang dirasakan dapat diare, antara lain:
berbeda pada tiap penderita. Akan tetapi,
kondisi ini bisa juga tidak selalu menimbulkan  Feses lembek dan cair.
gejala. Beberapa contoh gejala gastritis  Nyeri dan kram perut
adalah:  Mual dan muntah.
Nyeri yang terasa panas dan perih di perut  Nyeri kepala.
bagian uluhati.  Kehilangan nafsu makan.
Perut kembung.  Haus terus menerus.
Cegukan.
Mual.  Demam.
Muntah. konstipas
Hilang nafsu makan. Gejala utama konstipasi adalah frekuensi
buang air besar lebih jarang dari biasanya
atau kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Gejala utama konstipasi adalahGejala
konstipasi lainnya meliputi:

Harus mengejan saat buang air besar.


Merasa tidak tuntas setelah buang air
besar.
Tinja terlihat kering, keras, atau
bergumpal
b. Zat Penghambat Sekresi Asam Antikolinergika
. Obat Penghambat reseptor H2/ H2-blockers
Menghambat kegiatan muskarin dan
asetilkolin, yang dalam saluran cerna berefek
Fungsi obat ini sama dengan penghambat menekan sekresi getah lambung daperistaltik.
pompaproton, yaitu menurunkan kadar asam Contoh obatnya ialah Pirenzepin,Fentonium
lambung. Obatobat ini menempati reseptor
histamin-H2 secara efektif disekitar Analgon prostaglandin-E1
Permukaan sel-sel parietal, sehingga Menghambat secara langsung sel-sel parietal
sekresi asam lambung dan pepsin dan juga melindungi mukosa dengan jalan
berkurang. Contoh obatnya ialah Cimetidine, stimulasi produksi mucus dan bikarbonat
Ranitidine ,Famotidine, Nizatidine (sering ditambahkan pada terapi NSAIDs).

. Penghambat Pompa-proton (PPP)


Obat ini akan mengurangi kadar asam
lambung dengan menghalangi kinerja sel-sel
yang memproduksi asam lambung yaitu
dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATP
ase secara efektif dalam sel-sel parietal.
Contoh obatnya yaitu Omeprazole
Lansoprazole,Pantoprazole,Rabeprazole,
EsomeprazoleDexlansoprazol
c. Obat yang Melindungi Dinding Lambung dan Usus Halus
Menutup tukak dengan sesuatu lapisan pelindung terhadap serangan asam pepsin.
Contoh obatnya ialah :
 Sucralfate, sangat kental dan menempel pada ulkus membentuk penghalang fisik
antara ulkus dan asam.
 Misoprostol, meningkatkan jumlah mukosa yang membentuk penghalang fisik, dan
bikarbonat yang membantu menetralkan asam

Antibiotika
Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori akan ditangani dengan kombinasi
dari beberapa antibiotik. Digunakan dalam kombinasi
sebagai triple atau quadrupletherapy untuk membasmi H.pylori. Contoh obatnya ialah
Amoxicillin, Metronidazole,Clarithromycin ,Tetracycline,Tinidazol
2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) Antasida
Antasida berfungsi menetralisir asam lambung. Tidak disarankan untuk dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain karena dapat berdampak pada tingkat penyerapan obat lain.
contoh obatnya ialah : Aluminium Hidroksida yang dikombinasikan dengan Magnesium
Hidroksida atau Kalsium, sifat netralisasi baik tanpa diserap usus. Contoh obatnya : Maalox,
Mylanta, Tums, Rolaids

b. Zat Penghambat Sekresi Asam


a. Obat Penghambat reseptor H2/ H2-blockers
Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar asam
lambung. . Contoh obatnya ialah :Cimetidine,Ranitidine,Famotidine,,Nizatidine

b. Penghambat Pompa-proton (PPP)


Obat ini bekerja dengan menghentikan “pompa” yang mengeluarkan asam ke dalam
perut.
Pemakaian obat-obatan ini bisa memberi efek samping yang biasanya ringan, seperti
pusing,diare, atau sembelit, dan nyeri perut. Kendati demikian, efek samping ini akan
hilang begitu pengobatan dihentikan. Contoh obatnya ialah : Omeprazole Lansoprazole,
Pantoprazole,Rabeprazole, Esomeprazole,Dexlansoprazol
c. Prokinetik
Berfungsi mempercepat proses pengosongan perut. Ini berarti makanan dan
asam lambung akan lebih cepat masuk ke dalam usus halus sehingga mengurangi
kesempatan asam lambung untuk naik ke esophagus. Obat ini tidak disarankan
oleh orang-orang berusia dibawah 20 tahun akibat potensi efek
sampingnya.Contoh obatnya adalah : Domperidone dan Bethanecol.

3. Dispepsia
a. Antasida
Antasida berfungsi menetralisir asam lambung. Tidak disarankan untuk
dikonsumsi bersamaan dengan obat lain karena dapat berdampak pada tingkat
penyerapan obat lain. contoh obatnya ialah :Aluminium Hidroksida yang
dikombinasikan dengan Magnesium Hidroksida atau Kalsium, sifat netralisasi
baik tanpa diserap usus. Contoh obatnya : Maalox, Mylanta, Tums, Rolaids.
b.Zat Penghambat Sekresi Asam
a. Obat Penghambat reseptor H2/ H2-blockers
Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar asam
lambung. Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif disekitar
permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin berkurang. Obat ini
dapat mengatasi tukak lambung dan mempercepat kesembuhan. Contoh obatnya ialah
Cimetidine,Ranitidine,Famotidine,Nizatidine

b Penghambat Pompa-proton (PPP)


Obat ini akan mengurangi kadar asam lambung dengan menghalangi kinerja sel-sel yang
memproduksi asam lambung yaitu dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATP ase secara
efektif dalam sel-sel parietal. Obat ini bekerja dengan menghentikan “pompa” yang
mengeluarkan asam ke dalam perut. contoh obatnya ialah : Omeprazole, Lansoprazole ,
Pantoprazole, Rabeprazole , Esomeprazole, Dexlansoprazol
4 Gastritis
a, Antasida
Antasida berfungsi menetralisir asam lambung. Tidak disarankan untuk dikonsumsi
bersamaan dengan obat lain karena dapat berdampak pada tingkat penyerapan
obat lain. contoh obatnya ialah :Aluminium Hidroksida yang dikombinasikan dengan
Magnesium Hidroksida atau Kalsium, sifat netralisasi baik tanpa diserap usus.
Contoh obatnya : Maalox, Mylanta, Tums, Rolaids.

b.Zat Penghambat Sekresi Asam


a. Obat Penghambat reseptor H2/ H2-blockers
Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar
asam lambung. Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif
disekitar permukaan sel-sel parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin
berkurang. Obat ini dapat mengatasi tukak lambung dan mempercepat
 kesembuhan. Contoh obatnya ialah : Cimetidine, Ranitidine, Famotidine,Nizatidine
b Penghambat Pompa-proton (PPP)
Obat ini akan mengurangi kadar asam lambung dengan menghalangi kinerja sel-sel yang
memproduksi asam lambung yaitu dengan jalan menghambat enzim H+/K+ ATP ase secara
efektif dalam sel-sel parietal. Obat ini bekerja dengan menghentikan “pompa” yang
mengeluarkan asam ke dalam perut. contoh obatnya ialah : Omeprazole, Lansoprazole ,
Pantoprazole, Rabeprazole , Esomeprazole, Dexlansoprazol

c,. Antibiotik
Menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Contoh obat antibiotik yang dapat diberikan
kepada penderita gastritis adalah :Amoxicillin, Clarithromycin, Tetracycline, Metronidazole

d. Antidiare
Mengurangi frekuensi dan urgensi gerakan usus. Diberikan kepada penderita gastritis dengan
keluhan diare. Contoh obat antidiare yang dapat diberikan kepada penderita gastritis adalah :
Bismut subsalisilat.
5 Diare
Anti-Sekresi Selektif
bermanfaat sebagai penghambat enzim enkephalinase, sehingga
enkephalin dapat bekerja normal kembali. perbaikan fungsi akan menormalkan
sekresi
elektrolit, sehingga keseimbangan cairan dapat dikembalikan. Contoh obat racecad
otrilefek samping yang ditimbulkan antara lain : mual, sakit kepala, angioedema,
ruam,rasa sakit, pembengkakan kelopak mata. Kontra indikasi pemberian obat
yaitu : darah di tinja,diare, hamil, penyakit hati yang parah atau penyakit ginjal
, hipersensitivitas, insufisiensi ginja l.interaksi obat dengan amikacin, amiodarone,
procainamide, quinidine, sotalol. Dosis obat100-200 mg 3x sehari sebelum makan
b. Opioid
Meliputi penghambatan propulsi, peningkatan absorbsi cairan, sehingga
dapat memperbaiki konsistensi feses dan mengurangifrekuensi diare.
Contoh obat antara lain : kodein fosfat, loperamid hcl, serta kombinasi di
fenoksilatdan atropin sulfat. Dosis dari kodein adalah 1560 mg 3x sehari,
loperamid 2-4 mg/3-4 kalisehari.

c.Absorbent
 Terdiri dari material yang tidak dapat diabsorbsi. material ini dapat mengikat
toksin,menginaktivasinya, dan mengeliminasi toksin tersebut. Zat ini dapatm
enyerap bahan infeksius atau toksinmelalui efek tersebut, sel mukosa usus te
rhindar kontaklangsung dengan zatzat yang dapat merangsang sekresi elektr
olit.
 Contoh obat : Attapulgit aktif, bismut subsalisilat, Pektin, Kaolin, atau Smekt
it dengan dosis 4-8 gram.
Konstipasi
Beberapa jenis obat pencahar yang terdiri dari:
Pencahar Osmotik
Pencahar ini akan meningkatkan jumlah cairan dalam usus, sehingga feses
akan menjadi lebih lunak dan merangsang usus untuk mendorong tinja keluar.
Contoh obat ini adalah
Laktulosa
Macrogol.
Pencahar Pelembut Tinja
Obat ini menarik cairan dalam usus sehingga tinja menjadi lembut dan mudah
dikeluarkan. Contohnya natrium docusate.
Obat Pencahar Stimulan
Obat ini akan merangsang konstraksi usus. Beberapa contoh obat stimulan
adalah bisacodyl.
Suplemen serat
Obat ini menambah massa pada tinja. Contoh obat ini adalah :
Psyllium
Calciumpolycarbophil
Methylcellulose fiber

Anda mungkin juga menyukai