Anda di halaman 1dari 15

Awit Nulhakimah F.

Desy Dwi L.
Devia Ayu M.S.
Dinda Zulfiana R.P.
Dwi Lailatul M.
Marvin N Magaribu
Yuni Sulistyadewi

MASERASI
Pengertian
Menurut bahasa FI edisi IV
Maserasi berasal dari Sediaan cair yang
bahasa latin dibuat dengan cara
mengekstraksi bahan
macerare artinya nabati yaitu direndam
merendam. menggunakan pelarut
Menurut FI edisi IV bukan air (pelarut
nonpolar) atau
maserasi adalah setengah air misalnya
etanol encer, selama
periode waktu
tertentu.
Prinsip Kerja Metode
Maserasi
Ekstraksi zat aktif yang dilakukan
dengan cara merendam sebuk dalam
pelarut yang sesuai selama beberapa hari
pada temperatur kamar terlindung dari
cahaya. Pelarut akan masuk kedalam sel
tanaman melewati dinding sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar
dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi
rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan
berulang hingga terjadi keseimabangan
antara larutan dalam dan diluar
sel(Ansel,1989)
Bahan untuk Maserasi
1. Pelarut
 Etanol
 Air
 Etanol-Air
 Eter
2. Simplisia

Syarat Contoh Simplisia


 Mudah larut dalam  Daun salam ( Syzygium
cairan penyari polyanthum )
 Tidak mengandung zat  Daun mengkudu (
yang mudah Morinda citrifolia L. )
mengembang dalam  Temulawak ( Curcuma
cairan penyari xanthorriza Roxb )
 Daun jambu ( Psidium
 Tidak mengandung guajava )
benzoin
 Daun Dewandaru
(Eugenia Uniflora L )
Cara maserasi
dengan Modifikasi
menggunakan Maserasi
pemanasan
lemah, yaitu pada
suhu 400-500C.
Cara ini hanya
dapat dilakukan
pada simplisia
yang zat aktifnya 1. Digesti
tahan terhadap
pemanasan.
Keuntungan metode Digesti
 Kekentalan pelarut  Koefisien difusi berbanding
berkurang, yang lurus dengan suhu absolute
dapat dan berbanding terbalik
mengakibatkan dengan kekentalan,
sehingga kenaikan suhu
berkurangnya akan berpengaruh pada
lapisan-lapisan kecepatan difusi. Umumnya
batas. kelarutan zat aktif akan
 Daya melarutkan meningkat bila suhu
cairan penyari akan dinaikkan.
meningkat, sehingga  Jika cairan penyari mudah
pemanasan tersebut menguap pada suhu yang
mempunyai digunakan, maka perlu
pengaruh yang dilengkapi dengan
sama dengan pendingin balik, sehingga
cairan akan menguap
pengadukan. kembali ke dalam bejana.
Penggunaan
mesin pengaduk Modifikasi
yang berputar Maserasi
terus-menerus,
waktu proses
maserasi dapat
dipersingkat
menjadi 6 sampai
24 jam
2. Maserasi dengan
Mesin Pengaduk
Cairan penyari
dibagi menjadi, Modifikasi
seluruh serbuk
simplisia dimaserasi Maserasi
dengan cairan
penyari pertama,
sesudah
diendapkan,
tuangkan dan
peras, ampas
dimaserasi lagi 3. Remaserasi
dengan cairan
penyari yang
kedua
Maserasi dapat
diperbaiki dengan Modifikasi
mengusahakan Maserasi
agar cairan penyari
selalu brgerak dan
menyebar. Dengan
cara ini, penyari
selalu mengalir
kembali secara
berkesinambungan 4. Maserasi
melalui serbuk
Melingkar
simplisia dan
melarutkan zat
aktifnya.
Pada maserasi ini
serbuk simplisia Modifikasi
mengalami proses
penyarian beberapa Maserasi
kali, sesuai dengan
bejana penampung.
Sebelum dikeluarkan,
dilakukan penyarian
dengan cairan
penyari baru,
diharapkan agar 5. Maserasi
memberikan hasil
Melingkar bertingkat
yang maksimal.
Kelebihan
 Alatyang dipakai sederhana
 Biaya operasionalnya relatif rendah
 Proses relatif hemat penyari
 Tanpa pemanasan
Kekurangan
 Proses penyarian tidak sempurna, karena
zat aktif hanya mampu terekstraksi
sebesar 50% saja
 Prosesnya lama membutuhkan waktu
beberapa hari
Daftar pustaka
 Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan
Praktik. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
 Ansel, H. C.1989. Pengantar Bentuk sediaan Farmasi
edisi 4, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim. Penerbit
UI press : Jakarta.
 Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
 http://arsewatu.blogspot.com/2017/03/maserasi.htm
l 19 Maret 2019
 www.klikfarmasi.com (gaambar 1) 21 Maret 2019
 www.caridokumen.com (gambar2) 21 Maret 2019
 www.nekamesinbagus.wordpress.com (gambar 3)
21 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai