Anda di halaman 1dari 16

BAWANG PUTIH ( Allium sativum L.

Sejarah

Bawang putih seluruh Asia, Eropa,


berasal dari Asia dan akhirnya ke
Tengah, diantaranya seluruh dunia
Cina dan Jepang

Di Indonesia,
bawang putih
dibawa oleh
pedagang Cina dan
Arab
Klasifikasi
Morfologi

Daun
- Berupa helai seperti pita yang
memanjang ke atas.
- Jumlah daun dapat mencapai 10 buah.
- Bentuk daun pipih rata, tidak
berlubang, runcing di ujung atasnya dan
agak melipat ke dalam
Batang
Batangnya merupakan batang
semu, panjang (bisa 30 cm)
tersusun pelepah daun yang
tipis, namun kuat.
Akar
- Terletak di batang pokok atau di
bagian dasar umbi ataupun pangkal
umbi yang berbentuk cakram. - -
Sistem perakarannya akar serabut,
pendek, menghujam ke tanah,
mudah goyang dengan air dan
angin berlebihan.
Siung dan Umbi
diantara daun muda dekat pusat
batang pokok, terdapat tunas, dan
dari tunas inilah umbi-umbi kecil
yang disebut siung muncul.
Kandungan Bawang
Informasi Kandungan Gizi bawang putih
Varietas Bawang Putih
- Varietas Lumbu Hijau
Asal: Lokal Batu, Malang
- Varietas Lumbu Kuning
Asal: lokal batu, malang
- Varietas Lumbu Putih
Asal: Lokal D.I. Yogyakarta
- Varietas Tawangmangu Baru
Asal: Tawangmangu, Karanganyar
Budidaya

SYARAT TUMBUH
- Ketinggian tempat bergantung varietas
- pH yang paling disukai adalah pH 6,5-7
- Tanaman bawang putih dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah.
- Suhu yang cocok adalah sekitar 20°C
- Curah hujan tahunan yang dibutuhkan 800 mm - 2.000
mm/tahun.
Persiapan lahan
- Pembukaan lahan
- Pembajakan
- Bedengan dibuat dengan lebar 60-150 cm dan tingginya 20-50 cm,
panjang bedengan disesuaikan dengan lahan
Parit antara bedengan untuk keperluan irigasi lebarnya 30-40 cm.
BIBIT/BENIH
- Bebas hama dan penyakit
- Pangkal batang berisi penuh dan keras
- bernas
- Besar siung untuk bibit 1,5 sampai 3 gram

Penanaman
Ukuran seragam dan ditanam dengan
kedalaman 2-3 cm.
Jarak tanam disesuaikan dengan ukuran siung
yang digunakan.
bobot siung > 1,5 gram ( 20 cm x 20 cm ), jika
< 1,5 gram (15 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm ).
Pemupukan
Pupuk organik pupuk kandang ayam ( 10-20 ton/ha ) atau pupuk
kandang kambing ( 30 ton/ha )
Dosis pupuk kimia yang dianjurkan per hektar adalah 200 kg N, 180 kg
P2O5, 60 kg K2O dan 142 kg S.

Pemulsaan
Mulsa berupa jerami padi atau sisa-sisa
tanaman yang telah mati.
Pengairan
Pengairan dilakukan dengan cara penggenangan parit-parit di antara
bedengan. Frekuensi pemberian air tergantung pada umur tanaman.

Pemeliharaan
Penyiangan gulma : Penyiangan tidak dilakukan
setelah tanaman bawang putih masuk fase
generatif
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
- OPT : Thrips tabaci yang dapat menmbulkan kerusakan sebesar
80 %, Spodoptera exigua, Fusarium sp., Alternaria porii dan Onion
Yellow Dwarf Virus (OYDV).
- Pengendalian dilakukan dengan sistem PHT
Panen dan Pascapanen
- Panen bawang putih tergantung pada varietasnya, antara 90-120 hst.
- Terjadi perubahan warna pada daun dari hijau menjadi kuning
dengan tingkat kelayuan 35-60%.
- Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan
pada saat cuaca cerah.
- Produksi umbi mencapai 5,6 sampai 12 ton/ha Umbi hasil panen
diikat sebanyak 20-30 rumpun per ikat dan dijemur selama 15 hari
sampai batangnya kering.

Anda mungkin juga menyukai