Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

Puskesmas Garung
Pengertian Kesehatan Jiwa
• WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik
yg bersifat positif yg menggambarkan keselarasan
dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan
kedewasaan kepribadian yg bersangkutan

• UU KES. JIWA NO 18 THN 2014


kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
• Orang Dengan Masalah Kejiwaan/ODMK
adalah orang yang mempunyai masalah fisik,
mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan,
dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko
mengalami gangguan jiwa. (UU KES. JIWA NO 18 THN
2014)

• Orang Dengan Gangguan Jiwa/ODGJ


adalah orang yang mengalami gangguan dalam
pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala
dan/atau perubahan perilaku yang bermakna,
serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia. (UU KES. JIWA NO 18 THN 2014)
Kesehatan jiwa meliputi
• Bagaimana perasaan individu terhadap
diri sendiri
• Bagaimana perasaan individu terhadap
orang lain
• Bagaimana kemampuan individu
mengatasi persoalan hidup anda Sehari -
hari
Gejala Gangguan Jiwa
1. Neurosis
• Gejala utama kecemasan, dengan daya insight
serta daya menilai realitasnya baik,
Kepribadiannya tetap utuh, secara kualitas
perilaku orang neurosis tetap baik, namun secara
kuantitas perilakunya menjadi irrasional.
Contoh mandi adalah hal
yang biasa dilakukan oleh orang normal sehari 2
kali, namun bagi
orang neurosis obsesive untuk mandi, ia akan
mandi berkali-kali
dalam satu hari dengan alasan tidak puas-puas
untuk mandi.
Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan)
2. Hipokondriasis
Sering mengeluh bahwa dirinya sakit,
serta tidak dapat diobati.
Contoh Keluhannyasering menyangkut
alat tubuh seperti alat pencernaan,
jantung dan pembuluh darah, alat
kemih/kelamin, dan lainnya. Keluhannya
sering berganti-ganti, bila satu keluhannya
diobati yang mungkin segera hilang, ia
mengeluh sakit yang lain.
Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan)
3. Gangguan Jiwa Afektif
Ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif)
sehingga segala perilaku diwarnai oleh
ketergangguan keadane mosi.
a. Gangguan Afektif tipe Depresif
- Terjadi relatif cepat dalam beberapa bulan.
Penyebabnya o/ kehilangan atau kematian
pasangan hidup atau penyakit fisik yang berat
atau lama mengalami penderitaan.
- Gejalanya sedih, sukar tidur, sulit
berkonsentrasi, merasa dirinya tak berharga,
bosan hidupdan kadang-kadang ingin bunuh
diri.
Gejala Gangguan Jiwa (Lanjutan)
b. Gangguan Afektif tipe Mania
• Dalam keadaan Panik; gembira
berlebihan shg berbuat yg melampaui
batas kemampuannya, pembicaraan tidak
sopan dan membuat orang lain menjadi
tidak enak
• Jarang terjadi dari pada tipe depresi.
Kondisi silih berganti, suatu ketika pasien
menjadi eforia, aktif, riang gembira, pidato
berapi-api, marah-marah, namun tak lama
kemudia menjadisedih, murung, menangis
tersedu-sedu yangsulit dimengerti (manik-
depresi)
SKIZOFRENIA
• Gangguanjiwa yang berat dan
gawat yang dapat dialami
manusia sejak muda dan dapat
berlanjut menjadi kronis
(Dep.Kes.1992)
• Skizofrenia adalah sekelompok
gangguan psikotik dengan
ganguan dasar pada
kepribadian dan proses
berpikir, kadang-kadang aneh,
gangguan persepsi, dan
autisme. (Mansjoer Arif, 2000)
SKIZOFRENIA (Lanjutan)
Skizofrenia adalah orang yang mengalami
keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting
of personality) (Hawari, 2001)
1. Ggn alam pikiran sehingga pasien memiliki
pikiran yang kacau
2. Ggn emosi labil misalnya cemas, bingung,
mudah marah, mudahsalah faham dan
sebagainya
3. Ggn perilaku, yang disertai halusinasi, waham
4. Ggn orientasi realita,sehingga penderita menjadi
tak tahu waktu, tempat maupun orang.
TIPE SKIZOFRENIA
1. Skizofrenia paranoid (curiga,
bermusuhan, garang dsb)
2. Skizofrenia katatonik (seperti patung,
tidak mau makan, tidak mau minum, dsb)
3. Skizofrenia hebefrenik (seperti anak kecil,
merengek-rengek, minta-minta, dsb)
4. Skizofrenia simplek (seperti
gelandangan,jalan terus, kluyuran)
5. Skizofrenia Latent (autustik,seperti
gembel)
PENYEBAB SKIZOFRENIA
1. Faktor-faktor Genetik (Keturunan)
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
gen yang diwarisi seseorang, sangat kuat
mempengaruhi resiko seseorang
mengalami Skizofrenia
2. Biochemistry (Ketidak seimbangan
Kimiawi Otak)
Beberapa bukti menunjukkan bahwa
Skizofrenia mungkin berasal dari
ketidakseimbangan kimiawi otak yang
disebut neurotransmitter yaitu kimiawi
otak yang memungkinkan neuron-neuron
berkomunikasi satu sama lain.
PENYEBAB SKIZOFRENIA (Lanjutan)
3 Neuroanatomy (Abnormalitas Struktur
Otak)
Beberapa teknik imaging, seperti MRI
(Magnetic Resonance Imaging) dan PET
(Positron Emission Tomography) telah
membantu para ilmuan untuk menemukan
abnormalitas struktural spesifik pada otak
pasien Skizofrenia. Misalnya, pasien
Skizofrenia yang kronis cenderung
memiliki ventrikel otak lebih besar.
MASALAH SKIZOFRENIA (ARIF 2006)
• Ketidak mampuan merawat diri.
• Ketidak mampuan menangani uang.
• Social withdrawal (menarik diri).
• Kebiasaan-kebiasaan pribadi yang aneh.
• Ancaman bunuh diri.
• Gangguan pada kehidupan keluarga,
misalnya: pekerjaan, sekolah, jadwal
sosial, dan lain-lain.
• Ketakutan atas keselamatan, baik pasien
maupun anggota keluarga.
• Blame (menyalahkan dan mencela) and
shame (malu).
TIPE-TIPE KLINIS SKIZOFRENIA
1. Tipe paranoid
Tanda dan gangguan berlangsung secara terus-
menerus sedikitnya hingga 6 bulan. Perilaku
utama yang terikat pada orang dengan tipe ini
adalah rasa curiga yang berlebihan.
2. Tipe Tak teratur
Dipenuhi dengan satu atau lebih delusi atau
sering mengalami Skizofrenia. Keadaan yang
tampak menonjol pada penderita dengan tipe ini
adalah: Perilaku yang tidak teratur atau tidak
sesuai dan tidak memenuhi kriteria.
TIPE-TIPE KLINIS SKIZOFRENIA (Lanjutan)
3. Tipe yang tidak bisa dibedakan
Terdapat gejala psikotik campuran seperti delusi,
halusinasi prilaku dan bicara yang tidak
terorganisir dan gejala negatif Skizofrenia tetapi
tidak dapat diklarifikasikan kedalam katagori
lainnya.
4. Tipe Residual
Tampak gangguan trus-menerus, ditunjukan
dengan gejala negatif atau adanya dua gejala
atau lebih yang melemahkan. Pasien dengan tipe
residual ini mempunyai sejarah setidaknya satu
kali episode Skizofrenia tapi tidak lagi
memperlihatkan gejala psikotik yang berlebihan.
GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA
1. Gejala positif
Delusi, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional,
meskipun telah dibuktikan secara obyektif
keyakinan itu tidak rasional, namun penderita tetap
meyakini kebenarannya.
a) Kekacauan alam pikir yang dapat dilihat dari isi
pembicaraan.
b) Gaduh, gelisah, mondar-mandir, agresif.
c) Merasa dirinya “Orang besar” , merasa serba
mampu.
d) Menyimpan rasa permusuhan.
e) Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau
seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA (Lanjutan)
2. Gejala Negatif
a) Alam perasaan “Tumpul” dan “Mendatar”.
Gambaran alam perasaan ini dapat
terlihat dari wajahnya yang tidak
menunjukan ekspresi.
b) Menarik diri, tidak mau bergaul atau
kontak dengan orang lain, suka melamun.
c) Kontak emosional amat “Miskin”. Sukar
diajak bicara, pendiam.
d) Pasif dan apatis, menarik diri pergaulan
sosial.
e) Sulit dalam berpikir abstrak.

Anda mungkin juga menyukai