Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

DIABETES MELLITUS
DENGAN ULKUS PEDIS

Pembimbing:
Dr. David Dharmawan H, Sp.PD

Disusun oleh :
Putri Ariska Anggraini 08700076
Putu Ianta Parama Siwi 08700207
M. Teguh Arif Imansyah 077000
LAPORAN KASUS
• Identitas Pasien
• Nama : Ny. T
• Jenis Kelamin : Wanita
• Umur : 50 tahun
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : Petani
• Status marital : Menikah
• Alamat : Kedung Adem - Bojonegoro.
• No.RM : 428792
• MRS : 24- 03 – 2014
KELUHAN UTAMA:
Luka di kaki

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG:
Pasien mengeluh luka di kaki sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien tidak mengetahui penyebab luka tersebut. Luka
awalnya kecil seperti melepuh pada jempol kanan lalu meluas,
hingga punggung kaki kanan, bernanah, dan berbau tidak sedap,
selama itu luka dirasa nyeri seperti ditusuk tujuk dan terus
menerus. Pasien hanya memberi air hangat untuk membersihkan
luka. Pasien sempat berobat ke bidan 3 hari sebelum masuk rumah
sakit namun hanya disuntik di paha namun luka tidak membaik
hingga pasien dibawa ke Rumah Sakit. Sebelum luka pasien
merasa kaki kanannya terasa tebal dan kesemutan terutama di
telapak kaki.
REVIEW OF SYSTEM
• Pasien mengatakan dalam waktu dua bulan ini nafsu makan
meningkat dari biasanya satu hari dapat sampai 5 kali. Pasien
merasa sering merasa lapar setiap pasien makan pasien juga
sering minum. Pasien juga mengatakan akhir akhir ini sering
buang air kecil terutama saat malam hari kira kira empat hingga
lima kali saat malam. Pasien juga merasa badan semakin kurus
walaupun sering makan namun pasien tidak tahu berapa
penurunan berat badan tersebut karena tidak pernah
menimbang berat badan.
• Keluhan pandangan kabur disangkal pasien. Keluhan demam
juga disangkal oleh pasien.
• Buang air besar lancar ,satu hari satu kali, berwarna kuning
dengan konsistensi lembek.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU:
 Pasien tidak pernah luka
RIWAYAT SOSIAL
seperti ini EKONOMI
 Darah tinggi disangkal • Riwayat minum alkohol
 Kencing manis disangkal disangkal
 Riwayat alergi obat • Merokok disangkal
disangkal
 Riwayat masuk rumah
sakit sebelumnya RIWAYAT PENYAKIT
disangkal KELUARGA
 Hipertensi disangkal
 Kencing manis disangkal
 Alergi obat disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign:
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80x/ menit , regular, kuat
RR : 18x/menit, reguler, simetris
Temperatur : 36,9° C
• Gizi : Sedang
• TB : 157 cm
• BB : 49 kg
• BMI : BB/ TB2 = 49/ 1,572 = 19,88 (normal)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala/ leher :
A/I/C/D= -/-/-/-

- Kulit muka anemis (-)


- Rambut normal, tidak mudah dicabut
- Benjolan di kepala (-)
- Nyeri tekan kepala (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata :
- Alis normal
- Bola mata normal, exophtalmus (-), nystagmus (-)
- Konjunctiva : Anemi -/-, Hiperemi -/-, kering -/-
- Sclera : Icterus -/-. Pterygium-/-
- Pupil : Bulat (+), Isokor (+), Reflek cahaya +/+
- Lensa : Katarak -/-
- Visus : Counting finger (-), miopi (-),
hipermetropi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Telinga : Bentuk normal, pendengaran normal
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret -/-, Epistaksis -/-
Pernapasan cuping hidung (-)
• Mulut : Bibir cyanosis (-)
• Gusi : Hiperemi (-), pendarahan (-), Edema (-)
Mucosa : Pucat (-)
Lidah : Lidah Tifoid (-)
Faring : Hiperemis (-)
• Leher : Simetris,
JVP tidak meningkat, Pembesaran tyroid (-)
Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax :
• Payudara : Simetris
• Pulmo: :
– Inspeksi :pergerakan nafas simetris, retraksi ics(-), tidak ada jejas,
spider nevy (-).
– Palpasi : simetris, fremitus raba: teraba normal
– Perkusi : Sonor sonor
Sonor sonor
Sonor sonor
Auskultasi : Rhonchi : - -
- -
- -
Wheezing - -
- -
PEMERIKSAAN FISIK
Cor :
• Inspeksi : Ictus Cordis nampak di ICS V MCL sinistra
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra
• Perkusi : Batas jantung kiri ICS V MCLS, batas jantung
kanan ICS V parasternal dextra
• Auskultasi : S1/ S2 tunggal reguler, Murmur (-), Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi : Distended (-), vena collateral (-), acites (-), spider
nevy (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Meteorismus (-) pemeriksaan shifting dullnes:
acites (-)
Palpasi : Hepar/ lien : tak teraba
Ginjal : tak ada pembesaran
Nyeri tekan : - - -
- - -
- - -
PEMERIKSAAN FISIK
Extremitas :
• Extremitas atas = Capillary refill time <2 detik
• Akral hangat (+), Edema (-),
• Extremitas bawah = Capillary refill time < 2 detik
Edema (-)
Ulkus (+) pada digiti 1 hingga dorsum pedis dekstra, diameter ± 6
cm terdapat pus (+), hiperemi (+), jaringan nekrosis (-). Nyeri (+),
kedalaman hingga lapisan dermis tampak otot dan tendon , tak
tampak tulang. Pulsasi distal luka (+).
ABI : Tungkai bawah kanan = 130 = 1,083 (>1 normal
Lengan atas kanan 120
ASSESMENT
• DM tipe II

• Ulkus pedis dekstra


PROBLEM LIST
 Luka kaki

 BAK sering

 Makan dan minum sering

 Berat badan turun


PLANNING DIAGNOSA
 Gula darah puasa
 Hba1c
 Darah lengkap
 Faal ginjal
 Faal hepar
 Profil lemak
 EKG
 Kultur pus
 Urin lengkap
PLANNING TERAPI
• Non Medikamentosa
- Edukasi
- Pengaturan pola makan
- Exercise
- Rawat luka
- Observasi tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi
pernapasan)
- Observasi gula darah
• Medikamentosa
 IVFD RL 1 L/24 jam 20 gtt/mnt
 Inj ceftriaxon 2x1gr (IV)
 Metronidazole 3x 500 mg
 RCI: inj actrapid 3x4 IU tiap 1 jam hingga 3 kali lalu cek GDA
 Inj actrapid 3x8 iu (SC)
 Inj antrain 2x1 (p.r.n)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Darah Lengkap:

Hemoglobin 13,4 g/dL 11,5-16,5 N


Leukosit 14.0x10ˆ3 μL 4,0-11,0 High
Eritrosit 4,361x10ˆ6 μL 4,00-5,00 N
Hematokrit 37,7% 37,0-45,0 N
MCV 86,5 Fl 82,0-92,0 N
MCH 30,7pg 27,0-31,0 N
MCHC 35,5 g/dL 32,0-37,0 N
RDW-CV 12,5% 11,5-14,5 N
RDW-SD 38 Fl 35-47
N
Trombosit 147x 10ˆ3 μL Low
150-400
PDW 11.4 Fl N
9,0-13,0
MPV 10.8 Fl N
7,2-11,1
P-LCR 30,4% High
15,0-25,0
PCT 0,160% N
0,150-0,400
Hitung Jenis: 3.0% 0–3 N
Eosinofil 0,2% 0–1 N
Basofil 50.8% N
50 – 70
Neutrofil 15.7% High
Limfosit 4,1% 20 – 40 N
Monosit 1.1x 10ˆ3/μL 2–8 High
Jumlah Eosinofil 0.0x 10ˆ3/μL 0 – 0,8 N
Jumlah Basofil 11.7x10ˆ3/μL High
0 – 0,2
Jumlah Neutrofil 2.5x10ˆ3/μL N
1,5 – 7,0
Jumlah Limfosit 0.66x10ˆ3/Μl N
1,0 - 3,7
Jumlah Monosit

Faal Hati: 9 U/L 13 – 35 Low


SGOT 7 U/L 7 – 35 N
SGPT
Faal Ginjal
Ureum 61 mg/Dl 18-50 High
BUN 29 U/L 6-20 High
Kreatinin 1 mg/dl 0.51-0,95 High
Asam urat 5,9 mg/dl 2,3 – 6,6 N
Karbohidrat
Glukosa Darah 414 mg/dL <140 High
Sewaktu
Profil Lemak
Kolesterol total 157 mg/dl <200 N
Kolesterol HDL 29 mg/ dl >45 Low
Kolesterol LDL 101 mg/ dl <150 N

Gula darah puasa 307 mg/dl


TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
DIABETES MELLITUS
Merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya

ULKUS DIABETIK
Didefinisikan sebagai infeksi, ulserasi atau rusaknya jaringan
terdalam kaki yang dihubungkan dengan neuropati dan
atau penyakit pembuluh darah tepi pada bagian bawah
ekstremitas dari individu dengan diabetes melitus
ETIOLOGI
• DIABETES MELLITUS
Genetik atau faktor Keturunan
Diabetes mellitus gestational/ sindrom ovarium polikistik
Pola makan yang salah
Virus dan bakteri
• ULKUS DIABETIK
Berbagai kuman yang sering menjadi penyebab terjadinya
infeksi pada ulkus diabetik adalah gabungan antara
bakteri gram positip dan gram negatip
KLASIFIKASI
Klasifikasi diabetes mellitus (ADA 2009)
Diabetes mellitus Tipe 1
(dekstruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
Diabetes mellitus tipe 2
(bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi
insulin)
Diabetes mellitus tipe lain
Defek genenitk fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat/ zal kimia
Infeksi
Imunologi
Sindroma genetik lain
Diabetes dalam kehamilan
Klasifikasi kaki diabetes menurut Wagner
kalsifikasi Perjalanan luka

Grade 0 Tidak ada luka

Grade 1 Ulkus dengan infeksi superfisial

Grade 2 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon dan tulang tetapi terdapat
infeksi yang minimal
Grade 3 Ulkus yang lebih dalam sampai ke tendon, tulang dan terdapat abses
dan osteomyelitis
Grade 4 Ulkus dan menimbulkan gangren local pada jari jari kaki atau kaki
bagian depan
Grade 5 Lesi/ ulkus dengan gangren di seluruh kaki
Klasifikasi menurut Texas
0 I II III

A Tidak ada luka, Luka Luka sampai Luka sampai


atau pasca superficial, tendon,atau tulang/ sendi
tukak, kulit tidak sampai kapsul sendi
intak/ utuh tendon atau
tulang kapsul sendi
B Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi

C Iskemi Iskemi Iskemi Iskemi

D Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan Infeksi dan


iskemi iskemi iskemi iskemi
Klasifikasi menurut edmonds 2004-2005
Klasifikasi Perjalanan Pengelolaan

Stage 1 normal foot Pencegahan primer

Stage 2 high risk foot Idem

Stage 3 ulcerated foot Perawatan di tingkat


pelayanan kesehatan yang
lebih memadai (pelayanan
spesialistik)
Stage 4 infected foot Idem

Stage 5 necrotic foot Rawat inap, dokter ahli


bedah dan rekonstruksi
Stage 6 unsalvable foot Idem
Klasifikasi PEDIS ,international Consensus on the Diabetic Foot 2003

lmpaired 1 = None
Perfusion 2= PAD + but not critical
3= Critical limb ischemia
Size/Extent in 1= Superficial fullthickness, not deepdr than dermis
mm2 2= Deep ulcer, below dermis, involving subcutaneous
Tissue structures, fascia, muscle or tendon
Loss/Depth 3= All subsequent layers of the foot involved including bone
and or joint
Infection 1= No symptoms or signs of infection
2= lnfection of skin and subcutaneous tissue only
3= Erythema > 2 cm or infection involving subcutaneous
structure(s) No systemic sign(s) of inflammatory response
4 = lnfection with systemic
manifestation:
Fever, leucocytosis, shift to the left Metabolic instability,
Hypotension,azotemia
lmpaired 1 = Absent
Sensation 2 = Present
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA
KELUHAN KLINIK
DIABETES
o Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

o Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal,

mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus

vulvae pada wanita


Pengelolaan kaki
diabetes:
• Kontrol metabolik.
• Kontrol vaskular.
• Revaskularisasi
• Wound control.
• Microbiologicul control
• Pressure control
• Education control.
TERIMA KASIH
PEMBAHASAN
• Pada kasus ini, seorang wanita Ny. T dengan usia 50 tahun yang
dirawat di RSUD Soesodoro Djatikoesoemo Bojonegoro di diagnosa
ulkus pedis akibat diabetes mellitus ditegakkan atas dasar:
• Anamnesa :
- pasien mengaku 2 bulan ini sering buang air kecil terutama saat
malam selain itu pasien juga merasakan sering haus. Keluhan lain
yang dirasakan adalah nafsu makan pasien bertambah. Keluhan pesien
merupakan keluhan klasik berupa poliuri, polidipsi, polifagi dan
penurunan berat badan.
- pasien mengeluh kakinya melepuh, nyeri dan cepat meluas.
Sebelumnya pasien merasa tebal dan kesemutan pada telapak kaki.
Luka dibersihkan dengan air panas bahkan pasien sempat berobat ke
bidan namun luka di kaki tidak sembuh-sembuh.
• Pemeriksaan Fisik :
• Terdapat ulkus (+) pada digiti 1 hingga dorsum pedis dekstra,
diameter ± 6 cm terdapat pus (+), hiperemi (+), jaringan nekrosis
(-). Nyeri (+), kedalaman hingga lapisan dermis tampak otot dan
tendon , tak tampak tulang. Pulsasi distal luka (+).Pada pasien juga
ditemukan luka pada kaki yang tak kunjung sembuh.
• Pada pasien ini menurut klasifikasi wagner termasuk stasium 3
yaitu tukak dengan infeksi. Klasifikasi texas termasuk stadium B
tigkat 2 yaitu luka sampai tendon/ kapsul sendi dengan infeksi, dan
menurut klasifikasi PEDIS International consensus on the diabetic
foot adalah P: 1(none), E dan D: 2 (deep ulcer, below dermis,
involving subcutaneus structures, fascia, muscle or tendon, I: 3
(eritemea> 2 cm or infection infolving subcutaneus structur, no
sistemic sign, of inflamatory respone), S: 2: present. Dan menurut
klasifikasi edmonds yaitu stage 4 ( infected foot) dan memerlukan
perawatan tingkat pelayanan kesehatan yang lebih memadai
umumnya memerlukan pelayaran spesialistik.

Anda mungkin juga menyukai