Anda di halaman 1dari 33

F40 – F48.

Gangguan Neurotik, Gangguan


Somatoform dan Gangguan yang
berkaitan dengan Stress

Pembimbing: dr. Reza, Sp.KJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa / Periode 6 Agst 18 – 8 Sept 18


RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan - Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
F40 – F48.

 Agora fobia dengan/ tanpa panik


Gangguan Anxietas Fobik  Fobia sosial
 Fobia spesifik
 Gangguan panik
 Gangguan cemas menyeluruh
 Gangguan campuran cemas
Gangguan Anxietas Lainnya depresi
 Gangguan obsesif-kompulsif
 Reaksi terhadap stress yang berat
dan gangguan penyesuaian
 Post traumatic stress disorder
Reaksi terhadap stress berat dan  Gangguan disosiasi (konversi)
gangguan penyesuaian
 Gangguan somatoform
F40 - Gangguan Anxietas
Fobik

• F40.0 – Agorafobia
.00 – Tanpa gangguan panik
.01 – Dengan gangguan panik
• F40.1 – Fobia sosial
• F40.2 – Fobia khas (terisolasi)
• F40.8 – Gangguan anxietas fobik lainnya
• F40.9 – Gangguan anxietas fobik YTT
F40 – Gangguan anxietas
fobik

 Dicetuskan oleh adanya objek yang jelas dari luar individu


yang sebenarnya tidak berbahaya
 Gejala: palpitasi, perasaan mau pingsan, takut mati, takut jadi
gila, takut kehilangan
 Sering bersamaan dengan episode depresi
F40.0 - Agorafobia

• Ketakutan terhadap ruang terbuka, orang banyak serta


adanya kesulitan untuk segera menyingkir ke tempat aman.
• Prevalensi: 2%-6%
• Wanita >>
• Onset pada usia dewasa muda
• Jenis:
Agorafobia tanpa gangguan panik
Agorafobia dengan gangguan panik
F40.0 - Agorafobia

Pedoman diagnostik:
(a) Gejala psikologis ataupun otonomik merupakan manifestasi
primer dari anxietas
(b) Anxietas yang timbul terbatas pada min. 2 situasi: banyak
orang, tempat umum, bepergian keluar rumah, bepergian
sendiri
(c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan
gambaran yang menonjol
F40.1 – Fobia sosial

• Rasa takut diperhatikan orang lain → penghindaran terhadap


situasi sosial
• Sering pada usia remaja. Laki-laki=wanita.

Pedoman diagnostik:
(a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik merupakan
manifestasi primer dari anxietas
(b) Anxietas harus terbatas dan menonjol pada situasi sosial
tertentu saja
(c) Menghindari situasi fobik harus merupakan gambaran yang
menonjol
F40.2 – Fobia spesifik

• Ketakutan yang jelas dan menetap yang berlebihan dan tidak


beralasan serta terbatas pada situasi yang sangat spesifik.
• Contoh: kegelapan, tempat tinggi, naik pesawat, hewan, meihat
darah
• Mulai timbul pada usia anak atau dewasa muda

Pedoman diagnostik:
(a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik merupakan
manifestasi primer dari anxietas
(b) Anxietas harus terbatas pada adanya objek/situasi fobik tertentu
(c) Situasi fobik sedapat mungkin dihindari
F40 – Gangguan anxietas
fobik

Penatalaksanaan secara umum terapi fobia:


• Terapi psikologik
(a) Terapi perilaku
(b) Lain-lain: hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga
(c) Terapi pemaparan (exposure therapy)

• Farmakoterapi
(a) Agorafobia: anti ansietas, antidepresan
(b) Fobia sosial: SSRI
(c) Fobia spesifik: anti ansietas
F41 – Gangguan anxietas
lainnya

 F41.0 – Gangguan panik


 F41.1 – Gangguan anxietas menyeluruh
 F41.2 – Gangguan campuran anxietas dan depresif
 F41.3 – Gangguan anxietas campuran lainnya
 F41.8 – Gangguan anxietas lainnya YDT
 F41.9 – Gangguan anxietas YTT
F41.0 – Gangguan panik

• Gejala anxietas/panik berat yang berulang, spontan, tidak


terduga
• Tidak terbatas pada situasi/rangkaian kejadian tertentu
• Dimulai pada usia akhir masa remaja, awal masa dewasa atau
usia pertengahan
• Sering disertai depresi

Pedoman diagnostik:
(a) Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak
bahaya
(b) Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau
yang dapat diduga sebelumnya
(c) Terdapat keadaan relatif bebas gejala ansietas dalam periode
antara serangan panik
F41.0 – Gangguan panik

Penatalaksanaan:
 Farmakoterapi: SSRI, alprazolam
 Psikoterapi:
(a) terapi relaksasi
(b) terapi kognitif perilaku
(c) psikoterapi dinamik
F41.1 – Gangguan anxietas
menyeluruh

• Anxetas berlebihan, tidak rasional, menyeluruh dan menetap


(bertahan lama)
• Berlangsung min. 6 bulan
• Tidak tebatas/menonjol hanya pada setiap keadaan
lingkungan tertentu
• Gejala: iritabilitas, gelisah, ketegangan otot → gangguan
fungsi sosial & pekerjaan

Pedoman diagnostik:
(a) Kecemasan tentang masa depan
(b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran)
(c) Overaktivitas otonomik (takikardi, berkeringat)
F41.1 – Gangguan anxietas
menyeluruh

Penatalaksanaan:
 Farmakoterapi: benzodiazepin, buspiron, SSRI
 Psikoterapi:
(a) Terapi kognitif perilaku
(b) Terapi suportif
(c) Psikoterapi berorientasi tilikan
F41.2 – Gangguan campuran
anxietas dan depresif

 Bila terdapat gejala anxietas maupun depresi


 Gejala otonomik harus ditemukan (palpitasi, tremor, dll)
F42 – Gangguan obsesif-
kompulsif

 F42.0 – Predominan pikiran obsesional atau pengulangan


 F42.1 – Predominan tindakan kompulsif
 F42.2 – Campuran tindakan dan pikiran obsesional
 F42.8 – Gangguan obsesif-kompulsif lainnya
 F42.9 – Gangguan obsesif-kompulsif YTT
F42 – Gangguan obsesif-
kompulsif

• Pikiran obsesional: gagasan, bayangan pikiran atau impuls yang


timbul dalam pikiran individu secara berulang dalam bentuk yang
sama.

• Tindakan kompulsif: perilaku stereotipik,diulang berkali-kali dan


tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

• Laki-laki=wanita
• Ciri kepribadian anankastik>>
• Onset pada masa kanak atau dewasa muda
F42 – Gangguan obsesif-
kompulsif

 4 pola gejala utama gangguan obsesif-kompulsif:


1. Kontaminasi : perilaku mencuci, membersihkan
2. Sikap ragu-ragu yang patologik : perilaku memeriksa/
mengecek situasi berbahaya (contoh: mematikan kompor)
3. Pikiran intrusif : pikiran berulang mengenai seksual, tindakan
agresif
4. Simetri
F42 – Gangguan obsesif-
kompulsif

Pedoman diagnostik:
(a) Harus dikenal/disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri
individu sendiri
(b) Min. 1 pikiran/tindakan yang masih tidak berhasil dilawan
(c) Pikiran untuk melakukan tindakan tsb bukan merupakan hal
yang memberikan kepuasan
(d) Pikiran, bayangan, atau impuls harus merupakan pengulangan
yang tidak menyenangkan
F43 – Reaksi terhadap stress
berat dan gangguan
penyesuaian

 F43.0 – Reaksi stres akut


 F43.1 – Gangguan stres pasca trauma
 F43.2 – Gangguan penyesuaian
.20 – Reaksi depresif singkat
.21 – Reaksi depresif berkepanjangan
.22 – Reaksi campuran anxietas dan depresif
.23 – Dengan predominan gangguan emosi lainnya
.24 – Dengan predominan gangguan tingkah laku
.25 – Dengan gangguan campuran dari emosi dan tingkah laku
.28 – Dengan gejala predominan lainnya YTT
 F43.8 – Reaksi stres berat lainnya
 F43.9 – Reaksi stres berat YTT
F43.0 – Reaksi stres akut

• Respon terhadap stress fisik/mental yang luar biasa


• Ada kaitan waktu yang langsung dan jelas antara terjadinya
pengalaman stressor dengan onset dari gejala
• Onset: beberapa menit atau segera setelah kejadian
• Menghilang dalam beberapa jam/hari
• Stressor berupa pengalaman traumatik, contoh: kecelakaan,
perkosaan, peperangan
• Gejala: reaksi terpaku/bengong, disorientasi, penyempitan
perhatian
F43.1 – Gangguan stres pasca
trauma

 Respons yang berkepanjangan terhadap


situasi yang menimbulkan stress, bersifat
menakutkan dan menyebabkan distress.
 Gejala khas: bayangan traumatik terulang
kembali/flashback atau dalam mimpi
 Timbul dalam waktu 6 bulan sejak situasi
traumatik berat
 Tatalaksana: komprehensisif → medikasi,
psikoterapi, edukasi, dukungan psikosial, modifikasi pola
hidup
F43.2 – Gangguan
penyesuaian

 Keadaan stres yang subjektif dan gangguan


emosional yang mengganggu kinerja dan fungsi
 Manifestasi bervariasi:
 afek depresif (putus harapan, mudah menangis)
 Anxietas (gelisah, tidak tenang)
 Perasaan tidak mampu menghadapi & menyesuaikan, merencakan
masa depan,
 Disabilitas dalam kinerja kegiatan rutin sehari-hari,
 gangguan tingkah laku (membolos, mencuri)

 Onset: satu bulan setelah peristiwa terjadi, usia


remaja>>
F44 – Gangguan disosiatif
(konversi)

 F44.0 – Amnesia disosiatif


 F44.1 – Fugue disosiatif
 F44.2 – Stupor disosiatif
 F44.3 – Gangguan trans dan kesurupan
 F44.4 – Gangguan motorik disosiatif
 F44.6 – Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif
 F44.7 – Gangguan Disosiatif (Konversi) campuran
 F44.8 - Gangguan Disosiatif (Konversi) lainnya
 .80 – Sindrom Ganser
 .81 – Gangguan kepribadian multiple
 F44.9 – Gangguan Disosiatif (Konversi) YTT
F44 – Gangguan disosiatif

 Kehilangan sebagian/seluruh dari integrasi normal, seperti:


ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas,dan kendali
terhadap gerakan tubuh.
 Gangguan terhadap kemampuan untuk mengendalikan secara
sadar&selektif
F44.0 – Amnesia disosiatif

 Ketidakmampuan mengingat kembali informasi,


biasanya mengenai kejadian traumatik dan penuh stress
 Wanita>>, sering pada usia dewasa muda

Bentuk:
(a) Amnesia terlokalisir: peristiwa dalam waktu singkat
(beberapa jam/hari)
(b) Amnesia umum: hilangnya memori dari seluruh periode
amnesia
(c) Amnesia selektif: kegagalan mengingat beberapa
bagian dari peristiwa yang terjadi dalam waktu singkat
F44.1 – Fugue disosiatif

 Melakukan perjalanan dengan meninggalkan rumah/ tempat


kerja dan tidak mampu mengingat masa lalunya
 Bingung/ gagal mengingat identitas personal
 Menyebabkan distress & hendaya dalam pekerjaan, fungsi
sosial
F45 – Gangguan somatoform
 F45.0 - Gangguan somatisasi
 F45.1 - Gangguan somatoform tak terinci
 F45.2 - Gangguan hipokondriasis
 F45.3 - Disfungsi otonomik somatoform
.30 - Jantung dan sistem kadiovaskular
.31 - Saluran pencernaan bagian atas
.32 - Saluran percernaan bagian bawah
.33 - Saluran pernafasan
.34 - Sistem genitourinaria
.38 - Sistem atau organ lainnya
 F45.4 - Gangguan nyeri somatoform menetap
 F45.8 - Gangguan somatoform lainnya
 F45.9 - Gangguan somatoform YTT
F45 – Gangguan somatoform

 Ciri utama: keluhan gejala fisik berulang, disertai permintaan


pemeriksaan medis, meskipun sudah terbukti hasilnya negatif
dan tidak ditemukan kelainan fisik
F45.0 - Gangguan somatisasi

Ciri utama:
• gejala fisik multiple/bermacam-macam,
• berulang, sering berubah-ubah
• Berlangsung beberapa tahun sebelum datang ke psikiater
• Riw. Pengoatan panjang, dgn hasil pemeriksaan negatif
• Keluhan dapat mengenai setiap sistem tubuh, paling sering:
keluhan gastrointestinal (mual, kembung)
• Wanita>> , pada usia dewasa muda
F45.0 - Gangguan somatisasi

Pedoman diagnostik:
(a) Ada banyak/ berbagai gejala fisik yang tidak dapat
dijelaskan dasar kelainan fisiknya, sudah berlangsung min. 2
tahun
(b) Tidak mau menerima nasihat/penjelasan dokter ahwa tidak
ada kelainan fisik
(c) Terdapat hendaya dalam taraf tertentu dalam berfungsinya
di keluarga dan masyarakat
F45.2 - Gangguan
hipokondriasis

 Ciri utama: preokupasi menetap dengan ketakutan/


keyakinan menderita penyakit yang serius.
 Sering pada usia 20-30 tahun
 Biasanya hanya terfokus pada satu atau dua organ atau
sistem tubuhnya
 Lama gangguan min. 6 bulan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai