030.07.301
Nama
• Nn. S
Jenis Kelamin
• Perempuan
Umur
• 27 tahun
Pekerjaan
• Karyawan Swasta
Pendidikan
• Diploma
Alamat
Suhu:
STATUS GENERALIS : Afebris
dalam batas normal
Okuli Dekstra Pemeriksaan Okuli Sinistra
Edema (-), Entropion (-), Ektropion Palpebra Superior Edema (+), Entropion (-),
(-), Trikiasis (-), Distrikiasis (-), Ektropion (-), Trikiasis (-),
Hiperemis (-). Distrikiasis (-), Hiperemis (-).
Okuli Dekstra Pemeriksaan Okuli Sinistra
Hiperemi (-), Papil (-), Litiasis (-), - Konjungtiva tarsalis Hiperemi (+), Papil (-), Litiasis (-),
Folikel (-), Injeksi Silier (-), Injeksi superior Folikel (-), Injeksi Silier (-), Injeksi
Konjungtiva (-), Subkonjungtiva - Konjungtiva bulbi Konjungtiva (+), Subkonjungtiva
Bleeding (-), Pterigium (-) - Konjungtiva tarsalis Bleeding (-), Pterigium (-)
inferior
SMA -
-
Konjungtiva bulbi
Konjungtiva
sejak SMA
Konjungtivitis Bakteri Akut
OS
Konjungtivitis Virus OS
Konjungtivitis Alergi OS
• Pemeriksaan Giemsa/ pengecatan gram
Tidak
Mencuci menggunak
tangan Jaga an bantal, Menggunak
Istirahat dan setiap kali kebersihan handuk dan
selesai air mandi
an kaca
mata untuk
makan mata dan
makanan memegang tidak bersama
mata yang menggosok- serta lap
melindungi
mata dari
bergizi sakit dan gosok mata. mata debu dan
menggunak dengan angin
an tisu tissue yang
berbeda
1. Poly Dex ED – neomycin sulphate, polymycin B sulphate, dexamethasone
2. Cravit Ophthalmic ED 0,5% - levofloxacin hydrate
3. Protagenta ED
6 tetes/hari OS
Ad vitam Ad functionam Ad sanationam
• Ad bonam
Ad
• Dapat sembuh dengan sempurna. Tanpa diobati, infeksi dapat
functionam berlangsung selama 10-14 hari, jika diobati memadai 1-3 hari
• Ad bonam
Ad
• dengan pengobatan dan pencegahan infeksi yang benar, pasien
sanationam tidak akan kambuh lagi
• Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, melekat erat pada tarsus sehingga sukar
digerakkan
• Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya.
• Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan
konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.
• epitel silinder bertingkat,
• superfisial Sel-sel epitel superfisial mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang
menghasilkan musin.
• Basal berwarna lebih pekat daripada sel-sel superfisial dan di dekat limbus dapat
mengandung pigmen.
Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan 1 (oftalmik) nervus V
(Trigeminus). Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri.
Definisi
• Stafilokok blefarokonjungtivitis
• Genokokus perforasi kornea dan
endoftalmitis
KOMPLIKASI
• Meningokokus dapat menyebabkan
septikemia atau meningitis
Terapi
Simptomatik,
Dapat sembuh dalam 10hari.
Tanda dan gejala Penyebaran
Umumnya bilateral, awalnya satu Melalui jari-jari tangan
mata dokter, alat-alat pemeriksaan
injeksi konjungtiva, nyeri sedang mata yang kurang steril, atau
dan berair mata,
pemakaian larutan yang
fotofobia, keratitis epitel, dan
kekeruhan subepitel yang bulat. terkontaminasi.
Sensasi kornea normal. Larutan mata, terutama
Nodus preaurikuler yang nyeri anestetika topical
tekan : khas. Terapi
Edema palpebra, kemosis, dan • Belum ada terapi spesifik,
hyperemia konjungtiva :akut. • kompres dingin :gejala << dan
Folikel dan perdarahan hiperemia.
konjungtiva pseudomembran • Kortikosteroid selama konjungtivitis akut
parut datar / pembentukan dapat memperpanjang keterlibatan
symblepharon. 1,3,4 kornea sehingga harus dihindari.
• Agen antibakteri harus diberikan jika
terjadi superinfeksi bacterial
• GEJALA:
folikel keratitis
konjungtiva epithelial.
hiperemia, giant cell pada
Diagnosis :
Gejala :
vesikel, pewarnaan
giemsa,
pseudo
membran pada kultur virus,
konjungtiva, sel inklusi
Papil intranuklear
Pembesaran kel.
Preaurikuler
CONJUNGTIVITIS ALERGI
Conjungtivitis flikten
Hipersensitivitas tipe IV terhadap tuberkuloprotein, stafilokok, limfogranuloma
venereum, leismaniasis, infeksi parasit, dll.
Gejalanya :
mata berair,
iritasi
rasa sakit,
fotofobia(ringan-berat).
Bila terkena kornea, silau juga dirasakan, disertai blefarospasme.
TRAKOMA
• Trakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang
disebabkan oleh Chlamydia trachromatis. Penyakit ini dapat
mengenai segala umur tapi lebih banyak ditemukan pada
orang muda dan anak-anak.
• Cara penularan
Cara penularan kontak langsung dengan sekret penderita
trakoma atau melalui alat-alat kebutuhan sehari-hari
Masa inkubasi rata-rata 7 hari (berkisar dari 5 sampai 14 hari).
• 1. Lima atau lebih folikel pada konjungtiva tarsal rata yang
melapisi palpebra
• 2. Parut konjungtiva yang khas di konjungtiva tarsal superior.
• 3. Folikel limbus atau sekuelenya (sumur Herbert).
• 4. Perluasan pembuluh darah ke atas kornea, paling jelas di
limbus atas.
Pengobatan
• tetrasiklin salep mata, 2-4 kali sehari, 3-4 minggu,
• sulfonamid diberikan bila ada penyulit.
• Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan makanan yang
bergizi dan higiene yang baik mencegah penyebaran.
Terima Kasih