Anda di halaman 1dari 21

Analisa Neraca Air untuk Pengembangan Daerah Layanan Irigasi di

Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo


Oleh :
Rina Susilawati dan Nanda Asharia Fitriani
LATAR BELAKANG
01

MAKSUD DAN TUJUAN


02

Kerangka 03 METODOLOGI

Presentasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
04

KESIMPULAN
05
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian

Kecamatan Pinogu
adalah kecamatan yang
berada di Kabupaten
Bone Bolango, Provinsi
Gorontalo, Sulawesi
Utara.
Lokasi DAS Olama
dan Daerah Irigasi
Pinogu
Latar Belakang
Latar Belakang
Tanah
Subur Terbatasnya Infrastruktur
Pertanian Irigasi Sehingga Tidak
Semua Daerah Irigasi
Sumber Terairi Dengan Baik
Daya Air
Melimpah

Analisa Neraca Air Guna


Mengetahui Potensi
Pengembangan Daerah
Irigasi Pinogu
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian Tujuan Penelitian

Maksud dari analisa 1. Mengetahui debit ketersediaan


neraca air di Kecamatan air di Daerah Irigasi Pinogu
2. Mengetahui debit kebutuhan
Pinogu adalah untuk air untuk di Daerah Irigasi
mengembangkan Pinogu
daerah layanan irigasi 3. Mengetahui kondisi neraca air
dan mendukung (water balance) di Daerah
perencanaan Bendung Irigasi Pinogu
Pinogu
Metode Penelitian
Metode Penelitian
METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang digunakan dalam analisa


neraca air di Kecamatan Pinogu adalah
data sekunder antara lain :
1. Data topografi dan data tanah yang
diperoleh dari Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kab. METODE
Bone Bolango
2. Data hidrologi diperoleh dari Stasiun
PENELITIAN
Hujan Bone Alale, BMKG Stasiun
Meteorologi Jalaludin Gorontalo dan
Balai Wilayah Sungai Sulawesi II.
3. Data klimatologi diperoleh dari
BMKG Stasiun Meteorologi Jalaludin
Gorontalo.
Hasil dan Pembahasan
Kebutuhan Air Irigasi
Analisa Evapotranspirasi
Analisa Curah Hujan Efektif
Metode Penman Modifikasi
Analisa
Kebutuhan
Data yang diperlukan : Data diranking dari kecil ke
Air Irigasi
- Data Suhu Udara besar yang diperlukan :
- Kelembaban Relatif - R80 untuk padi
- Penyinaran Matahari - R50 untuk palawija
- Kecepatan Angin
Kebutuhan Air Irigasi
Oktob Nop Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe
Kebutuhan Air
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

Golongan I LP Masa Tanam 1 (Padi) LP Masa Tanam 2 (Padi) LP Masa Tanam 3 (Palawija)

Sal Tersier 1.08 1.08 0.46 0.60 0.74 0.63 0.08 0.12 1.05 1.01 0.70 0.78 0.81 0.64 0.07 0.14 0.39 0.08 0.10 0.12 0.21 0.21 0.22 -
Sal Sekunder 1.25 1.24 0.53 0.69 0.85 0.72 0.09 0.13 1.21 1.16 0.80 0.90 0.93 0.73 0.08 0.16 0.45 0.09 0.12 0.13 0.24 0.24 0.26 -
Sal Induk 1.37 1.37 0.58 0.76 0.94 0.79 0.10 0.15 1.33 1.28 0.88 0.99 1.02 0.81 0.09 0.17 0.49 0.10 0.13 0.15 0.27 0.26 0.28 -

Golongan II LP Masa Tanam 1 (Padi) LP Masa Tanam 2 (Padi) LP Masa Tanam 3 (Palawija)

Sal Tersier 1.08 0.83 0.46 0.69 0.74 0.60 0.08 0.10 1.05 1.06 0.70 0.62 0.81 0.61 0.07 0.08 0.39 0.10 0.10 0.21 0.21 0.23 0.22
Sal Sekunder - 1.25 0.96 0.53 0.79 0.85 0.69 0.09 0.11 1.21 1.22 0.80 0.71 0.93 0.70 0.08 0.09 0.45 0.12 0.12 0.24 0.24 0.26 0.26
Sal Induk - 1.37 1.05 0.58 0.87 0.94 0.76 0.10 0.12 1.33 1.34 0.88 0.79 1.02 0.77 0.09 0.10 0.49 0.13 0.13 0.26 0.27 0.29 0.28

Rerata
Sal Tersier 0.54 1.08 0.65 0.53 0.72 0.68 0.34 0.10 0.57 1.03 0.88 0.74 0.72 0.72 0.34 0.10 0.24 0.23 0.10 0.11 0.21 0.21 0.23 0.11
Sal Sekunder 0.62 1.24 0.74 0.61 0.82 0.79 0.39 0.11 0.66 1.18 1.01 0.85 0.82 0.83 0.39 0.12 0.27 0.27 0.12 0.13 0.24 0.24 0.26 0.13
Sal Induk 0.68 1.37 0.82 0.67 0.90 0.87 0.43 0.12 0.73 1.30 1.11 0.93 0.90 0.91 0.43 0.13 0.30 0.30 0.13 0.14 0.26 0.26 0.29 0.14
Kebutuhan air 2.05 1.49 1.77 0.55 2.03 2.04 1.82 0.56 0.59 0.27 0.53 0.43
irigasi (lt/dtk/ha)
Ketersediaan Air
Debit Andalan Yang Digunakan Untuk
Analisa Ketersediaan Air
Irigasi Dengan Kemungkinan Terpenuhi
Menggunakan Metode
80% Dari Data Yang Sudah Diurutkan Dari
Water Balance FJ. Mock
Kecil Ke Besar

Ketersediaan Air (m3/detik)


Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2007 3.85 9.43 7.52 4.48 3.83 16.71 8.55 8.75 8.37 6.92 7.29 13.03
2008 6.40 6.72 14.44 10.77 8.68 7.58 11.07 5.80 7.21 6.62 6.66 5.13
2009 5.17 4.79 3.80 6.92 4.90 2.82 2.47 1.87 1.65 2.97 3.05 2.86
2010 4.02 3.12 2.04 3.50 5.67 5.00 5.34 5.53 5.83 4.84 5.00 5.19
2011 4.95 5.17 4.67 3.95 3.74 4.40 2.45 2.63 3.35 3.06 3.12 3.97
2012 3.57 3.17 4.27 4.84 2.02 1.91 4.97 2.41 1.53 4.50 4.88 6.73
2013 2.77 4.55 3.79 3.92 4.65 3.87 4.15 3.64 2.71 3.37 3.42 5.26
2014 3.02 2.65 3.35 2.61 3.07 3.21 2.25 4.82 1.81 4.03 4.24 3.97
2015 2.99 2.64 1.51 1.89 3.50 3.62 1.37 1.16 1.02 1.21 2.58 1.42
2016 2.24 0.97 0.74 1.44 3.22 3.45 2.53 1.32 3.76 5.09 3.19 5.31
Ketersediaan Air
3
No. Debit Andalan (m /dt)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
1 2.24 0.97 0.74 1.44 2.02 1.91 1.37 1.16 1.02 1.21 2.58 1.42
2 2.77 2.64 1.51 1.89 3.07 2.82 2.25 1.32 1.53 2.97 3.05 2.86
3 2.99 2.65 2.04 2.61 3.22 3.21 2.45 1.87 1.65 3.06 3.12 3.97
4 3.02 3.12 3.35 3.50 3.50 3.45 2.47 2.41 1.81 3.37 3.19 3.97
5 3.57 3.17 3.79 3.92 3.74 3.62 2.53 2.63 2.71 4.03 3.42 5.13
6 3.85 4.55 3.80 3.95 3.83 3.87 4.15 3.64 3.35 4.50 4.24 5.19
7 4.02 4.79 4.27 4.48 4.65 4.40 4.97 4.82 3.76 4.84 4.88 5.26
8 4.95 5.17 4.67 4.84 4.90 5.00 5.34 5.53 5.83 5.09 5.00 5.31
9 5.17 6.72 7.52 6.92 5.67 7.58 8.55 5.80 7.21 6.62 6.66 6.73
10 6.40 9.43 14.44 10.77 8.68 16.71 11.07 8.75 8.37 6.92 7.29 13.03
Grafik Neraca Air untuk Luas Lahan 1000 ha

Ketersediaan Air Memenuhi


Kebutuhan Air Irigasi Untuk
Lahan Seluas 1000 Ha Dengan
3 Kali Musim Tanam Karena
Grafik Ketersediaan Air Di Atas
Kebutuhan Air
Grafik Neraca Air untuk Luas Lahan 1000 ha

Ketersediaan Air
Memenuhi Kebutuhan Air
Irigasi Pada Musim Tanam
1 dan Musim Tanam 3
Grafik Neraca Air untuk Luas Lahan 1000 ha

Ketersediaan Air Tidak


Memenuhi Kebutuhan Air
Irigasi Pada Musim Tanam 1
dan 2
KESIMPULAN
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa debit air yang tersedia cukup memadai untuk
memenuhi kebutuhan air irigasi dalam satu tahun dengan tiga kali musim tanam untuk luas lahan 1000 Ha.
Sedangkan, untuk luas lahan yang lebih dari 1000 Ha ketersediaan air kurang mencukupi untuk masa tanam
padi sehingga pemerintah perlu membangun infrastruktur pengairan agar seluruh Daerah Irigasi Pinogu
dapat terairi dengan baik. Hal ini diharapkan agar Daerah Irigasi Pinogu mengalami
pengembangan/pembangunan di bidang pertanian sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai