Presentation 1
Presentation 1
Andre Firmansyah
Irfan
Riza
BAB I
A. Latar belakang
C. Tujuan
Struktur organisasi yang terdiri dari unit-unit kerja yang disebut divisi,
departemen dll yang tersusun secara vertikal dan horizontal, pada tahap awal
berpengaruh pada prediksi jumlah manajer/ pemimpin yang harus
dipekerjakan. Dengan kata lain jumlah manajer harus disesuaikan dengan
banyaknya unit kerja dengan kualifikasi sesuai jenjangnya masing-masing.
Dengan kata lain setiap dilakukan penambahan atau pengurangan unit kerja ,
berarti juga harus dilakukan prediksi jumlah dan kualifikasi
manajer/pemimpin yangn dibutuhkan , baik berdasarkan jenis pekerjaan /
tugas pokok secara horizontal , maupun secara vertikal yang menuntut
kemampuan menejerial yangberbeda untuk lini yang sama. Jumlahnya akan
menjadi banyak jika organisasi/perusahaan menggunakan struktur organisasi
lini atau staf atau kombinasi antar lini-staf, termasuk juga dalam bentuk
struktur organisasi matrik. Sebaliknya jumlah permintaan (demand) sdm akan
berkurang jika perusahaan menggunakan struktur organisasi Flat, karena
jumlah jabatan struktur sedikit , yang bermaksud untuk mengurangi birokrasi
dalam pengambilan keputusan agar organisasi/ perusahaan dapat ,merespon
secara cepat setiapinformasi bisnis.
Selanjutnya prediksi permintaan (demand) SDM dipengaruhi juga
oleh desain pekerjaan, sebagai pola kerja yang dipilih untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, yang akan berdampak
pada produktifitas dan kualitas produk, baik berupa barang maupun
jasa. Ada beberapa desain pekerjaan yang dapat dilihat oleh sebuah
organisasi/perusahaan yang berpengaruh pada jumlah dan kualitas
SDM yang dibutuhkanya. Desain pekerjaan itu antara lain sebagai
berikut :
A. Desain Pekerjaan Mekanistik
B. Desain Pekerjaan Berurutan Secara Berkesinambungan
C. Desain Pekerjaan Ergonomik
D. Desain Pekerjaan Berdasarkan Jenis Kegiatan
FAKTOR KETERBUKAAN DAN KEIKUTSERTAAN PARA MANAJER
Alasan atau sebab permintaan SDM ini terikat erat dengan filsafat dan
kebijaksanaan manajemen puncak dalam memperlakukan SDM dilingkungan
sebuah organisasi/perusahaan. Pada dasarnya faktor ini berkenan dengan
keterbukaan dalam kebijaksanaan manajer puncak dan pengimplementasianya
oleh para manajer unit kerja sebagai pembantunya. Dari segi kebijaksanaan
sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian-uraian terdahulu dapat
berbentuk kebijaksanaan tanpa diskriminasi atau sebaliknya kebijaksanaan
diskriminatif.
Kebijaksanaan tanpat diskriminasi dengan nilai-nilai demokratis
memungkinkan perencanaan sdm memprediksi jumlah dan kualifikasi
permintaan (demand)SDM sewcara obyektif dan akurat. Berbeda dengan
kebijaksanaan diskriminatif yang didasari nilai-nilai otoriter, prediksi jumlah
dan kualifikasi permintaan (demand) dalam perencanaan sdm bersifat sangat
terbatas. Kebijaksanaan diskriminatif mengakibatkan prediksi jumlah dan
kualifikasi SDM, harus disesusaikan seluruhnya dengan keinginan manajer
punca, tanpa boleh diubah atau diperbaiki.
II. FAKTOR EKSTERNAL SEBAGAI SEBAB PERMINTAAN (DEMAND) SDM
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang
dan prediksinya di masa depan yang berpengaruh pada permintaan (demand)
tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan sistem
informasi SDM sebagai bagian dari sistem informasi manajemen (SIM) sebuah
organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini adalah :
- Jumlah waktu dan kualifikasi SDM yang akan pensiun, yang hanya dimasukan dalam
prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari
penggantinya.
- Prediksi dan jumlah kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan pemutusan
hubungan kerja (PHK) sesuai dengan kesepakatan kerja bersama (KKB) atau
kontrak kerja, yang harus diprediksi calon penggantinya untuk mengisi kekosongan
pada waktu yang tepat, baik dari sumber internal maupun eksternal.
- Prediksi yang meninggal dunia, prediksi ini perlu dilakukan di linmgkungan
organisasi/perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang
seharusnya memiliki sistem informasi yang akurat.
Bab III
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraoian diatas berarti jika dibutuhkan alasan yang
tepat dalam memprediksi kebutuhan (demand) SDM terutama berupa
kekurangan SDM yang akan direkrut dari sumber eksternal. Untuk itu
perencanaa sdm seharusnya dilakukan njika jelas sebab-sebab atau
alasan perlunya menambah jumlah sdm, terutama jika telah diketahui
tidak dapat diselesaikan dengan melakukan kegiatan manajemen sdm
yang lain.
Semua kondisi SDM yang diuraikan diatas merupakan penyebab
terjadi kekosingan jabatan/pekerjaan dilingkungan suatu
perusahaan/organisasi yang harus segera diisi/diganti , agar kegiatan
bisnis tidak mengalami hambatan yang berarti.