PBL b12 Febiyola
PBL b12 Febiyola
Tatalaksana
Febiyola 102017043
Anamnesis Anamnesis
Identittas Turun 5 kg dalam 1 bulan
S TA RT U P 2 . 0
Pemeriksaan Fisik
KU: Sakit sedang
Kesadaran: Kompos Mentis
TTV dalam batas normal kecuali suhu 37,8C
Head to toe
Mulut ditemukan bercak putih hampir merata
Konjungtiva ikterik
Pembesaran kelenjar getah bening
Pada anus terdapat ulcus, polip multiple
bergerombol
S TA RT U P 2 . 0
HIV AIDS
Human Immunodefficiency Virus
Menyerang Limfosit manusia
S TA RT U P 2 . 0
Epidemiologi
2017 – World (UNAIDS)
36,9 juta terinfeksi HIV
21,7 juta menjalani terapi
1,8 juta baru terinfeksi
940,000 meninggal AIDS-related diseases
Sejak 2010
kasus baru menurun 22%
Kasus kematian meningkat 68% (AIDS-related
diseases)
S TA RT U P 2 . 0
ETIOLOGI
Retrovirus – Lentivirus
Nucleoid batang
RNA tunggal
Gp120 docking glycoprotein
Lipid membrane
Protease
Reverse Transcriptase
HIV – 1
HIV – 2
S TA RT U P 2 . 0
Patogenesis
Infeksi CD4+ (TARGET utama)
Virus dibawa ke KGB regional
Dapat dideteksi 7 – 14 hari
Pembentukan renspon imun spesifik
Peningkatan limfosit CD8
Steady state
Kondisi stabil bertahun (bervariasi)
S TA RT U P 2 . 0
Patofiologi
Dalam tubuh ODHA
Partikel virus bergabung dengan DNA sel pasien
1x terinfeksi HIV, selamanya terinfeksi
Sebagian menjadi AIDS pada 3 tahun pertama
50% menjadi pasien AIDS sesudah 10 tahun
13 tahun ODHA menunjukan gejala AIDS
kemudian meninggal.
S TA RT U P 2 . 0
Manifestasi Klinis
Stadium klinis HIV/AIDS untuk remaja dan dewasa dengan infeksi
HIV terkonfirmasi menurut WHO:
S TA RT U P 2 . 0
Pemeriksaan
Penunjang
Western Bolt
S TA RT U P 2 . 0
Tatalaksana
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors
(NRTI)
S TA RT U P 2 . 0
Tatalaksana
Nucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitors (NRTI)
• Dosis peroral sekali sehari 200mg • Obat ini bekerja pada HIV tipe 1 • menghentikan pembentukan rantai DNA
per kapsul. dan tipe 2. virus
• efek samping paling sering adalah • Dosis per oral 600 mg per hari (2 • Dapat bekerja pada retrovirus lainnya
nyeri abdomendengan rasa tablet 300mg). dan pada HBV.
keram, diare, kelemahan otot, • efek samping mual, muntah, diare, • Dosis peroral sekali sehari 300 mg tablet.
sakit kepala, lipodistrofi. Namun reaksi hipersensitif (demam, • efek samping mual, muntah flatulens,
jarang terjadi reaksi alergi, malaise, ruam), gangguan dan diare.
asidosis laktak, mimpi buruk, gastrointestinal
paraestesia, pneumonia,
steastosis hati.
S TA RT U P 2 . 0
Tatalaksana
Non-Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitors (NNRTI)
Obat ini hanya bekerja pada HIV tipe Obat ini hanya bekerja pada HIV tipe
1. Dosis per oral 200 mg per hari 1. Dosis per oral 600 mg per hari
selama 14 hari pertama (satu tablet (sekali sehari tablet 600mg ,
200mg per hari), kemudian 400 mg sebaiknya sebelum tidur untuk
per hari (dua kali 200mg tablet). Obat mengurangi efek samping SSPnya).
ini memiliki efek samping ruam, Obat ini memiliki efek samping sakit
demam, fatigue, sakit kepala, kepala, pusing, mimpi buruk, sulit
somnolens, mual, dan peningkatan berkonsentrasi dan ruam.
enzim hati
S TA RT U P 2 . 0
Tatalaksana
Protease Inhibitor (PI)
• Obat ini bekerja pada HIV tipe 1 • Obat ini bekerja pada HIV tipe 1 • menghentikan pembentukan rantai DNA
dan 2. Dosis peroral 1200mg per dan 2. Dosis peroral 1000mg per virus
hari (6 kapsul 100mg, dua kali hari (3 kapsul 166,6mg 2kali • Dapat bekerja pada retrovirus lainnya
sehari bersama dengan sehari, setiap kapsul mengandung dan pada HBV.
makanan). Obat ini memiliki efek 133,3mg lopinavir+ 33,3mg • Dosis peroral sekali sehari 300 mg tablet.
samping mual, muntah, diare. ritonavir), diberikan bersamaan • efek samping mual, muntah flatulens,
dengan makanan. Obat ini dan diare.
memiliki efek samping mual,
muntah , peningkatan kadar
kolesterol dan trigliserida.
S TA RT U P 2 . 0
Tatalaksana
Viral Entry Inhibitor
S TA RT U P 2 . 0
Diferential Diagnosis
Tuberkulosis (TB) limfadenitis
• Batuk yang berlangsung lebih dari 3
tuberkulosis
• adanya massa yang tidak nyeri
minggu
• membesar secara gradual dalam
• Demam
beberapa minggu atau bulan, dan
• berat badan turun tanpa sebab
persisten.
• keringat malam
• demam/menggigil
• senantiasa lelah
• kehilangan berat badan, atau malaise
• nafsu makan berkurang
• dahak dengan bercak darah
S TA RT U P 2 . 0
Kesimpulan
Diferential diagnosis didapatkan gejala yang serupa seperti TB demam berkeringat di malam hari,
limfangitis TB dengan penurunan berat badan merupakan gejala yang serupa dengan HIV AIDS. Namun
pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan pada bagian toraks, dan geja klinis tidak ada
batuk maupun sesak dapat menyingkirkan differential diagnosis. Ditemukan adanya kandidiasis oral dan
polip bergelombol pada daerah anus, merupakan gejala stadium 3 dari HIV AIDS. Sehingga didapatkan
hipotesis bahwa lai-laki berumur 27 tahun tersebut terinfeksi HIV AIDS dengan kandidiasis oral, perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes HIV untuk menguatkan hipotesis. Dan perlu dilakukan
kombinasi pengobatan segera untuk menekan pertumbuhan virus tersebut.
S TA RT U P 2 . 0
Daftar pustaka
Santoso M, et all. Buku panduan keterampilan klinik. Ed 3. Jakarta: Biro Publikasi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. 2008. Hal 2-4
http://www.unaids.org/en/resources/fact-sheet
http://www.unaids.org/en/regionscountries/countries/indonesia
Ari S W. Ilmu penyakit dalam. Jilid II, Jakarta: Interna Medicine. 2014. h. 889-95
Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran. Ed 25. Jakarta: EGC. 2012. h. 633-5
Tanto C. Kapita selekta kedokteran essentials of medicine II. Ed 4. Jakarta: Media
Aesculapius. 2014. h. 573-8
Kurnia Y. farmakoterapi aplikasi buku ajar farmakologi. Ed 1. Jakarta: departemen
farmakologi fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. 2016. h, 49-53
Syarif A, et all. Farmakologi dan terapi. E6. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapeutik Fakultas Kedoktearn – Universitas Indonesia. 2016. h, 657-63
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_tb.pdf
S TA RT U P 2 . 0