Anda di halaman 1dari 12

TELAAH JURNAL

PENGARUH OLESAN MINYAK CENGKEH


(Syzygium Aromaticum L) TERHADAP
PROSES PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA
HEWAN COBA MENCIT (mus musculus)
Pendahuluan
• Dalam perawatan luka dapat menggunakan terapi
non farmakologi dengan memanfaatkan tanaman
berkhasiat obat karena lebih efektif,mudah
didapat, harga relatif murah dan hasil maksimal.
• Fenomena saat ini masih banyak rumah sakit
yang menggunakan NaCl 0,9 % sebagai cairan
perawatan luka.
• Nacl 0.9% bukan antiseptik sehingga cocok untuk
perawatan luka yang steril
• Prevalensi luka setiap tahun meningkat
(mayoritas karena luka pembedahan dan trauma)
• Perawat mempunyai peranan penting dalam
manajemen luka terutama di RS sehingga
perawat di tuntut memberikan kep.
Komplementer salah satunya menggunakan
Herbal
• Mulai tahun 2010 WHO merencanakan konsep
kesehatan back to nature utk mengurangi efek
samping obat kimiawi
• Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
sehingga potensinya sangat besar utk
mengembangkan keperawatan komplementer
diantaranya pengobatan herbal
• Cengkeh merupakan tanaman asli indonesia
selain bahan rempah rempah dan indrusti rokok,
cengkeh punya potensi utk penyembuhan luka
• Dengan komposisi senyawa aktif, cengkeh
menghasilkan minyak cengkeh (Syzygium
Aromaticum L) mempunyai potensi untuk
menyembuhkan luka. Minyak cengkeh dapat
dipakai sebagai obat analgesik untuk
mengurangi nyeri seperti sakit gigi, sebagai
antiradang, antimuntah, antispasmodik,
antikaminatif, penguat ginjal dan antiseptik.
Dimana kandungan eugenol yang tinggi pada
minyak cengkeh berfungsi sebagai
antimikroba (Bhuiyan et al, 2010).
• Dikarenakan masih uji pra klinis, maka
peneliti menggunakan hewan uji coba yaitu
pada mencit (mus musculus) dengan jenis
Strains Balb/c karena mempunyai gen yang
sama dengan manusia, maka tidak
membahayakan ketika diberi perlakuan dan
tahan terhadap infeksi. Berdasarkan uraian
diatas perlu dilakukan peneletian
untuk mengetahui pengaruh olesan minyak
cengkeh (Syzygium Aromaticum L) terhadap
proses penyembuhan luka insisi pada mencit.
Metode penelitian
Populasi dan sampel Tempat dan Waktu Penelitian
• Populasi Kelompok • Laboratorium Fak,
hewan mencit Ilmu Kes. Masy.
sebanyak 18 ekor Muhammadiyah
• Sampel penelitian Surabaya
dibagi 2 kelompok • Penelitian dilakukan
yaitu kelompok selama 1 bulan pada
perlakuan dan januari 2016
kelompok kontrol
Pengukuran dan
Desain penelitian pengumpulan data
• uji sampel yang sudah
• desain penelitian True ditentukan melalui
kriteria inklusi, sampel
Eksperimental Design.
yang didapatkan dibagi
Dengan rancangan Post menjadi 2 kelompok.
• Setelah dilakukan luka insisi
Test Only Control Group tiap kelompok diberi
intervensi masing masing
Design dengan hewan dan diobservasi setiap
coba mencit Strain Balb/c minggu, diukur setiap hari
selama± 2mgg s/d timbul
sebagai objek penelitian. tanda-tanda penyembuhan
luka
Analisa Data Hasil penelitian
• Menggunakan Uji • Kelompok perlakuan
normalitas kemudian
Ada pemendekan luka sebesar
dilakukan Uji 0,2 cm/ hari dan pada hari ke 6
Independent Sample luka sembuh
Test • Kelompok kontrol
• Menggunakan data Ada pemendekan luka sebesar
Numerik/Rasio 0,1 cm pada hari ke 4, 0,8 cm
pada hari ke 6 dan selanjutnya
• Tujuan penelitian ini mengalami pemendekan akan
ada/tdknya pengaruh tetapi proses tersebut
olesan minyal cengkeh membutuhka waktu 12 hari
terhadap proses s/d luka menutup dan sembuh
penyembuhan luka
insisi pada mencit
• Berdasarkan analisa Pembahasan
statistik dengan uji • pada kelompok perlakuan
Independent olesan minyak cengkeh
Samples Test terjadi pemendekan pada
daerah sayatan luka insisi
menunjukkan ρ= dan luka sembuh di hari ke-
0,000 <α =0,05, 6. kemudian terjadi proses
maka ada pengaruh epitelisasi s/d hari 12
dilanjutkan fase maturasi,
olesan minyak pada fase ini terjadi
cengkeh terhadap kontraksi luka kea arah
pemendekan luka tengah dengan rata-rata 0,6
sampai 0,75mm/hari
(cm) pada hewan
coba mencek
(mus mussculus).
Pengaruh olesan minyak
• Adanya pemendekan luka ±0,2 cengkeh
cm/hari karena minyak senyawa
eugenol, triterpenoid, tannin,
• Hasil uji Independent
flavonoid, saponin, fenol. Hal ini sample test р=0,000 <α0,05
disebabkan karena minyak sehingga ada pengaruh
cengkeh mengandung senyawa pemberian olesan minyak
eugenol, triterpenoid, tannin, cengkeh pada proses
flavonoid, saponin, fenol.
Kandungan butama dalam minyak
penyembuhan luka
cengkeh adalah eugenol • Berbeda dengan kelompok
berfungsi sebagai antiseptik dan kontrol mengalami
antimikroba (Bhuiyan et al, keterlambatan dalam
2010), sehingga membantu
proses penyembuhan luka
merangsang pembentukan sel epitel
baru dan mendukung proses dan disertai adanya tanda
reepitelisasi yang akan dan fase imflamasi
mempengaruhi percepatan
penyembuhan pada fase inflamasi.
SARAN
kesimpulan Masyarkat = sebagai salah satu
pengobatan secara alternatif
pemberian olesan
RS = Diharapkan penerimaan
minyak cengkeh culture pengobatan alternatif
(Syzygium dapat di aplikasikan dan
dijadikan acuan dalam
Aromaticum L) manajemen perawatan luka
pada lukainsisi insisi.
akanmempengaruhi Penelitian selanjutnya=
pemendekan luka ditindak lanjuti lebih mendetail
tentang pemberian dosis,
insisi rata- rata terjadi melakukan uji
pada hari ke-7 makroskopis,identifikasi proses
sebanyak 4 ekor epitelisasi,granulasi dan
imflamasi pada jaringan luka
(44,4%). akut atau kronis

Anda mungkin juga menyukai