Anda di halaman 1dari 14

CAPITA SELECTA

PARHAN
GERD
1. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

• Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)


adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar
di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga
dikenal sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang
menghubungkan mulut dan lambung. Penyakit asam lambung merupakan
masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.
• Faktor penyebab dan proteksi
HIV AIDS
• HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi dan penyakit.
cara Kerja Virus HIV
• Human Immunodeficiency Virus termasuk golongan retro virus. Retro virus adalah virus
yang dapat berkembang biak dalam darah manusia dan memiliki kemampuan
mengcopy cetak biru materi genetik (DNA-RNA) mereka di dalam materi genetik
sel-sel manusia yang ditumpangi. Dengan proses ini HIV dapat mematikan sel-sel
darah putih (khususnya limfosit atau sel T-4 atau sel CD-4). HIV sangat kecil
ukurannya, lebih kecil daripada seperseribu tampang sehelai rambut. Virus ini
bentuknya seperti binatang bulu babi (yaitu binatang laut) yang berbulu tegak dan
tajam.
• Bagaimana tepatnya proses HIV melemahkan sistem kekebalan (imunitas) masih
diselidiki. Menurut teori yang paling banyak diterima, HIV langsung menyerang sel
darah putih. Enzim yang ada pada tonjolan bagian luar HIV menempel dan merusak
dinding sel darah putih dan akhirnya, virus tersebut masuk ke dalamnya. RNA (Ribo
Nucleic Acid) virus akan menempel pada DNA (Deoksiribo Nucleic Acid) sel darah
putih, lalu sel darah putih akan pecah, dan virusnya pun akan memecah diri lalu
mencari sel darah putih lainnya. Karena serangan virus HIV, lambat laun jumlah sel
darah putih yang sehat semakin berkurang dan akhirnya sistem kekebalan menjadi
lumpuh. Orang yang sel darah putihnya sudah terinveksi HIV, dapat dipastikan yang
bersangkutan sudah memiliki antibodi spesifik terhadap HIV dan ia sudah
digolongkan mengidap HIV.
• Tahap dan Gejala AIDS
• Gejala-gejala AIDS baru bisa dilihat pada seseorang yang tertular HIV sesudah masa
inkubasi. Masa inkubasi adalah satu periode waktu antara masuknya virus HIV ke
dalam darah (awal infeksi) sampai dengan timbulnya gejala-gejala penyakit AIDS.
Masa inkubasi berkisar 5 sampai 10 tahun setelah terinfeksi. Selama masa inkubasi
jumlah HIV dalam darah terus bertambah sedangkan jumlah sel darah putih
semakin berkurang. Kekebalan tubuhpun semakin rusak jika jumlah sel darah putih
kian sedikit.
• Masa inkubasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut masa jendela atau window period yaitu tenggang waktu
pertama setelah HIV masuk ke dalam aliran darah. Berlangsung hingga 6
bulan. Pada tahap ini test HIV menunjukkan hasil negatif. Hal ini karena tes
yang mendeteksi antibodi HIV belum dapat menemukannya, sehingga
hasilnya negatif. Biasa disebut negatif palsu karena orang yang bersangkutan
sebenarnya sudah terinfeksi. Pada kondisi ini penderita sudah dapat
menularkan HIV kepada orang lain.
• Tahap Kedua disebut kondisi asimptomatik, yaitu suatu keadaan yang tidak
menunjukkan gejala-gejala walaupun sudah terinfeksi HIV. Kondisi ini dapat
berlangsung 5-10 tahun tergantung sistem kekebalan tubuh penderita. Pada
tahap ini penderita bisa menularkan kepada orang lain.
• tahap Ketiga disebut dengan penyakit yang terkait dengan HIV (HIV related
illness), ditandai dengan gejala-gejala awal penyakit. Gejala-gejalanya antara
lain :
• - pembesaran kelenjar limfe / kelenjar getah bening
• - hilang selera makan
• - berkeringat berlebihan pada malam hari
• - timbul bercak-bercak di kulit
• - diare terus menerus
• - flu tidak sembuh-sembuh
• Tahap ini dapat berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.
• Tahap Keempat disebut masa AIDS. Ditandai dengan jumlah sel darah
putih (limfosit / sel T-4) kurang dari 200 / mikroliter. Kondisi ini ditandai
dengan munculnya berbagai penyakit, terutama penyakit yang disebabkan
oleh infeksi oportunistik (TBC, Pneumonia, Gangguan syaraf, Herpes, dll).
• Pengobatan
• Hingga saat ini masih belum ditemukan obat –obat yang dapat melawan virus HIV secara efektif.
Beberapa obat mulai dikembangkan, cukup membantu meskipun tidak dapat mengatasi secara
total. Farmakoterapi diberikan masih sebatas membantu memperlambat rusaknya daya tahan
tubuh seseoarang dan memperlambat perkembangan virus. Obat-obat golongan retro virus ini
sayangnya hingga saat ini masih belum diproduksi di dalam negeri. Obat-obat tersebut adalah :
• 1. Generik : Zidovudin (AZT). Patent : Retrovir , Avirzid
• 2. Generik : Didanosin (ddl). Patent : Videx
• 3. Generik : Zalsitabin (ddC)
• 4. Generik : Stavudin (d4T). Patent : Zerit
• 5. Generik : Lamivudin (3TC). Patent : Epivir
• 6. Inhibitor HIV Protease :
• o Generik : Saquinavir. Patent : Invirase
• o Generik : Ritonavir. Patent : Norvir
• o Generik : Indinavir. Patent : Crixivan

Anda mungkin juga menyukai

  • Daun Salam Fix
    Daun Salam Fix
    Dokumen73 halaman
    Daun Salam Fix
    belny wahyuni manalu
    Belum ada peringkat
  • Modul PKPA
    Modul PKPA
    Dokumen24 halaman
    Modul PKPA
    belny wahyuni manalu
    Belum ada peringkat
  • File PDF
    File PDF
    Dokumen207 halaman
    File PDF
    belny wahyuni manalu
    Belum ada peringkat
  • Cipro
    Cipro
    Dokumen20 halaman
    Cipro
    belny wahyuni manalu
    Belum ada peringkat