Minggu ke -2 Systems Thinking KOMPLEKSITAS (COMPLEXITY)
Definisi: Jumlah informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan
sesuatu. Termasuk didalamnya adalah jumlah entitas dan interaksinya. Contoh: Neurosurgeon melihat otak merupakan sistem yang sangat kompleks, sementara tukang daging melihat otak merupakan salah satu bagian dari 30 bagian daging yang dipotong. CONTOH KASUS
Construction of the Aswan High Dam in Egypt
Deterioration of urban transport Assessment of unit production cost EFFICIENCY DAN EFFECTIVENESS
Efficiency: Seberapa baik sumber daya ada digunakan untuk
aktivitas yang diinginkan Cara meningkatkan efisiensi: Menurunkan resource/input yang digunakan tetapi outputnya tetap Resource/input yang digunakan tetap tetapi outputnya bertambah Menurunkan resource/input yang digunakan tetapi outputnya bertambah Effectiveness: Seberapa baik tujuan dari aktivitas tercapai. EFFICIENCY VERSUS EFFECTIVENESS
Suatu perusahaan mungkin sangat efisien dalam menggunakan
resource, tetapi biasanya tidak efektif dalam pencapaian tujuan perusahaan. Contoh: permasalahan inventori, fixed budget, dll. Efficiency doing things right Effectiveness doing the right things UNPLANNED AND COUNTERINTUITIVE OUTCOMES Tindakan A akan menyebabkan efek B yang diinginkan Tetapi hal tersebut dapat menyebabkan kejadian C, D dan E Beberapa keluaran tambahan dari B merupakan keluaran yang tidak terprediksi Beberapa keluaran tersebut menyebabkan hasil yang berlawanan “MAYBE PUSHING ON THAT WALL TO THE RIGHT WILL GIVE SOME SPACE.” “OOPS!” CONTOH
Production Example
The Hawthorne experiments
TRADITIONAL THINKING •The traditional scientific model of thought are based on two major ideas: •Reductionist Thinking •Cause-and-Effect Thinking REDUCTIONIST
Segalanya dapat direduksi, dipisah-pisah, dikecilkan menjadi
bagian yang sederhana. Membagi masalah menjadi kumpulan kecil masalah yang lebih simple, kemudian menyelesaikan masalah tersebut secara individu/terpisah kemudian menggabungkan solusi menjadi solusi keseluruhan masalah. Kumpulan dari solusi secara individu tidak cukup menghasilkan solusi terbaik dari sistem secara keseluruhan CAUSE-AND-EFFECT THINKING
Seluruh kejadian dijelaskan menggunakan cause-and-effect relationship.
Tindakan A dilakukan agar menyebabkan B Jika B mempengaruhi A maka hal ini dapat disebut mutual casuality atau feedback (umpan balik) Jika memandang permasalahan dengan cara ini saja akan sangat sulit untuk menjabarkan cause-and-effect relationship satu per satu. Karena sifat/properties yang baru akan muncul karena interaksi antar bagian. SUPPLY CHAIN SYSTEM SYSTEMS THINKING
Dengan systems thinking, beberapa hal dapat dijelaskan
dengan melihat entitas dari sistem secara keseluruhan dan perannya dalam sistem tersebut. TERIMA KASIH