Anda di halaman 1dari 22

SELEKSI PROSES PABRIK AMONIAK

OLEH :

Ahmad Hadi Muharrom (02211540000074)


M. Jayyid Zuhdan (02211540000131)
Yanuar Ananda Putri (02211540000148)
Eriska Wahyu Kusuma (02211645700021)
PROSES PRODUKSI AMONIAK

 Dalam memproduksi Amoniak terdapat beberapa licensor proses yang dapat dipilih, diantaranya :
 Kellog-Brown Process
 Lurgi Process
 Haldor Topsoe Process
OUTLINE :

 Uraian Proses Kellog-Brown Process


 Uraian Proses Lurgi Process
 Uraian Proses Haldor Topsoe Process
 Seleksi dan Pemilihan Proses
KELLOG-BROWN TECHNOLOGY
DIAGRAM BLOK KELLOG-BROWN PROCESS
Steam Udara

Natural Gas Feed Gas Primary Secondary Gas Proses Shift


Treatment Reformer Reformer Converter

Synthesis CO2
NH3 Methanator
Loop Absorber
Converter

CO2
PGRU Refrigeration Stripper
COLD NH3
Fuel Gas HOT NH3
to storage CO2
H2
FEED GAS TREATMENT

 Bagian Feed Gas KO Drum


 Untuk memisahkan hidrokarbon berat
yang terkandung dalam gas proses dengan
jalan memasang screen di bagian atas
vessel
 Bagian Desulfurisasi
 Berfungsi untuk menurunkan atau
menghilangkan kadar S dalam Natural Gas
(sebagai H2S) dari 25 ppm menjadi 0,1
ppm (karena S bersifat racun terhadap
katalis di pabrik amonia).
REFORMING

 Primary Reformer
 mereaksikan methane dengan steam
menjadi CO2 dan H2.
 Secondary Reformer
 Mengubah sisa-sisa methane dari primary
reformer menjadi H2, CO, dan CO2 serta
mendapatkan N2 dengan memasukkan
udara.
REFORMING

 High Temperature Shift Converter


(HTSC)
 Setelah mengalami reaksi pembentukan
H2 di Primary dan Secondary Reformer
maka gas proses didinginkan hingga
temperature 436oC untuk merubah CO
menjadi CO2
 Low Temperature Shift Converter
(LTSC)
 Karena tidak semua CO dapat
dikonversikan menjadi CO2 di HTSC,
maka reaksi tersebut disempurnakan di
LTSC setelah sebelumnya gas proses
didinginkan hingga temperature 203oC.
CO2 REMOVAL

 Karena CO2 dapat mengakibatkan


degradasi di Amonia Converter dan
merupakan racun maka senyawa ini
harus dipisahkan dari gas synthesa
melalui unit CO2 removal yang terdiri
atas unit absorber, striper
METHANASI

 Gas synthesa, yang keluar dari puncak


absorber masih mengandung CO2 dan
CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 %
mol dry basis, selanjutnya akan diubah
menjadi methane di methanator pada
temperatur sekitar 344oC.
SYN-LOOP DAN AMMONIA REFRIGERATION

 Synthesis Loop
 Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini
harus memenuhi persyaratan perbandingan
H2/N2 = (2,5 – 3) : 1.
 Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan
tekanannya oleh syn gas compressor dan
dipisahkan kandungan airnya melalui
sejumlah K.O. Drum dan diumpankan ke
Amonia Converter dengan katalis promoted
iron.
 Amonia Refrigeration
 Amonia cair yang dipisahkan dari gas
synthesa masih mengandung sejumlah
tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini
akan dipisahkan di seksi Amonia Refrigerant
LURGI TECHNOLOGY
AIR SEPARATION UNIT

 Pemisahan O2 dan N2 dimana 95% O2 menuju


Catalytic Partial Oxidation Unit (CPOx) dan 99.99%
N2 menuju Gas Purification Unit
CATALYTIC PARTIAL OXIDATION UNIT (CPOX)

 Natural gas dipanaskan dan di-desulfurisasi


menggunakan katalis CoMo dan ZnO.
 Gas yang telah di-desulfurisasi kemudian
dikondensasi.
 Kemudian dipanaskan dan di-prereformed dengan
katalis nikel oksida untuk mengkonversi hidrokarbon
menjadi H2 dan CH4
 Ditambahkan steam lalu dikonversi menjadi CO, H2,
dan CO2 pada reaktor (reaksi oksidasi parsial)
dengan bantuan katalis nikel oksida
 Reaktor CPOx dapat mencapai tekanan 60 bar
CO-SHIFT UNIT

 Konversi sisa hidrokarbon yang belum terkonversi


menjadi CO, H2, dan CO2.
 Gas didinginkan hingga suhu ambien lalu kondensat
dikembalikan ke CPOx
GAS PURIFICATION UNIT

 Terdiri dari 2 kolom


 Kolom pertama untuk memisahkan CO2
menggunakan methanol dingin (Rectisol® Process)
 Kolom kedua untuk memisahkan CO, CH4, dan Ar
menggunakan nitrogen cair. Gas tersebut
dikembalikan ke CPOx sebagai bahan bakar
 CO2 di-recover dengan cara menurunkan tekanan
hingga tekanan atmosferik.
 Refrigeran untuk Rectisol® Process didapatkan dari
ammonia yang berasal dari Ammonia Synthesis Unit
AMMONIA SYNTHESIS UNIT

 Menggunakan katalis magnetite pada tekanan tinggi


dari kompresor syngas
 Gas dilewatkan pada 3 intercooled adiabatic bed
berisi katalis secara seri.
 Amonia diambil dengan cara mengondensasi
ammonia terhadap ammonia mendidih bertekanan
rendah dan dengan memisahkan liquid dengan syngas
yang tidak bereaksi.
 Syngas yang tidak bereaksi dikembalikan ke
kompresor syngas
HALDOR TOPSOE TECHNOLOGY
DIAGRAM BLOK HALDOR TOPSE PROCESS

DESULPHURISATION REFORMING

SHIFT REACTION CO2 REMOVAL AREA


AND METHNATION CO2 TO UREA

COMP HOUSE
SYNTHESIS AMM TO UREA
SELEKSI PROSES
Parameter Ukur Macam Proses
Kellog-Brown Lurgi Haldor Topsoe
Moderate Selectivity, Low High Selectivity
Katalis High Selectivity
Yield
Tekanan (atm) 100 -200 100 - 200 100 - 200
Aspek Teknis
Suhu (oC) 400 - 500 500 - 600 500 - 600
Kapasitas Produksi
2000 1500 1800
(MTPD)
Alat lebih terjangkau,
Intensitas maintenance Alat sangat mahal,
Investasi Alat pengendalian proses
berkala lebih tinggi pengendalian proses rumit
relatif mudah
Aspek Ekonomi Kebutuhan bahan bakar
7,2 7,07 6,9
(Gcal / MT Ammonia)
Keuntungan besar, biaya
Gambaran Keuntungan Keuntungan kecil Biaya produksi mahal
produksi murah
Aspek dampak terhadap
Polutan Lower Hazardous Waste Lower Hazardous Waste Lower Hazardous Waste
lingkungan
PEMILIHAN PROSES

 Dari seleksi tersebut, dipilih proses Kellog-Brown dengan pendasaran bahwa :


 Dapat menghasilkan amonia dalam kapasitas yang besar
 Harga produksi, peralatan dan perawatan cenderung murah, tetapi harga jualnya cenderung menguntungkan
 Dengan tekanan yang lebih tinggi dapat menghasilkan konversi yang lebih tinggi
 Proses ini banyak dipakai oleh pabrik yang memproduksi bahan amonia di Indonesia seperti PT. Petrokimia
Gresik, PT. Kujang, dan PT. Pupuk Kaltim.

Anda mungkin juga menyukai