Anda di halaman 1dari 19

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat

1. Pengertian Kalimat
 Gabungan antara dua kata atau lebih, mulai kata
dalam bentuk lisan maupun tulisan yang dirangkai
sesuai dengan pola tertentu sehingga menjadi
sebuah kalimat yang memiliki arti.
 Susunan kata yang berbentuk tulisan, dengan unsur
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik (.), tanda tanya (?) maupun
tanda seru (!).
 Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang
sekurang-kurangnya mempunyai unsur subjek (S) dan
predikat (P).
Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang ’nyambung’


dan dapat menimbulkan ’kesegaran’ bagi pembaca
atau pendengar tuturan.
Itu artinya bahwa kalimat efektif adalah kalimat
yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh orang lain.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Menurut Ida Bagus (2014:47) ciri-ciri kalimat


efektif meliputi
(1) Kesatuan (unity);
(2) Kehematan (economy);
(3) Penekanan (emphasis); dan
(4) Kevariasian (variety).
1. Kesatuan

 Sebuah kalimat harus mengungkapkan satu ide


pokok/satu kesatuan pikiran
 Hal ini bisa dibentuk apabila S-P-O dan P-K selaras
 Ada kalimat yang panjang tapi tidak memiliki S atau P
 Ada pula kalimat yang memiliki S tapi diantarkan oleh
partikel, misalnya:
a. Kepada para mahasiswa diharapkan berkumpul di aula.
b. Kepada hadirin dimohon berdiri!.
2. Kehematan

Kehematan berhubungan dengan jumlah kata


yang digunakan dan jangkauan makna yang
dimaksud penulis.
Tidak perlu menggunakan banyak kata apabila
maksud yang dituju dapat diungkapkan dengan
beberapa kata.
Tiga hal yang harus diperhatikan soal kehematan:
1. Hindari mengulang subjek kalimat
2. Hindari hiponim
3. Hindari pemakaian preposisi ‘dari’ dan ‘daripada’
contoh

Pemuda itu segera mengubah rencananya


setelah dia bertemu dengan pemimpin
perusahaan itu.
Warna kuning dan warna ungu adalah warna
kesayangan adik saya.
Anak dari tetangga saya Senin ini akan dilantik
menjadi dokter.
3. Penekanan

Yang dimaksud penekanan di sini adalah


pemberian aksentuasi pada suatu bagian kalimat
agar bagian tersebut lebih diperhatikan oleh
pembaca/pendengar.
Penekanan dapat dilakukan antara lain dengan
tiga cara:
1. Pemindahan letak frase
2. Mengulang kata-kata yang sama
3. Penegasan dengan partikel
contoh

 Dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara


pemerintah dan swasta, keseimbangan domestik luar negeri,
keseimbangan perbankan dan lembaga keuangan non-
bank.
 Aku meminjam bukumu. | Aku yang meminjam bukumu.
 Gadis cantik. | Gadis yang cantik.
 Akulah orang yang akan selalu memujamu.
 Mereka pun berangkat dari rumahnya.
4. Variasi

 Kalimat yang menggunakan pola yang sama akan


membuat suasana menjadi monoton
 Oleh karena itu, penulis dapat melakukan variasi dalam
empat hal, yaitu:
1. Variasi dalam pembukaan kalimat
2. Variasi dalam pola kalimat
3. Variasi dalam jenis kalimat
4. Variasi bentuk aktif-pasif atau kebalikannya
Contoh

 Gemuruh suara teriakan penonton ketika penyerang


tengah menyambar umpan dan mencetak gol.
 Karena bekerja terlalu berat, ia jatuh sakit.
 Jangan ragu-ragu! Jangan takut! Anda adalah calon
pemimpin masa depan.
 Kami merencanakan dan mengajukan usulan itu. Usulan
diterima, diproses, dan ditunggu hasil akhirnya.
Syarat Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diwujudkan dengan memperhatikan


Persyaratan yang berlaku. Menurut Widdowson (1979:23) ada
dua persyaratan yang harus dipenuhi, yakni
kebenaran struktur (correctness)
persyaratan kecocokan konteks (appropriacy).
1. Persyaratan Kebenaran Struktur (Correctness)

Kalimat efektif terikat pada kaidah struktur. Struktur itu dapat


dilihat pada hubungan antar unsur kalimat.
Kalimat yang berstruktur benar adalah kalimat yang unsur-
unsurnya memiliki hubungan yang jelas.
Contoh
ayah almarhum dan almarhum ayah, usulan dana dan
dana usulan, jambu merah dan merah jambu, panjang
tangan dan tangan panjang , makan lagi dan lagi makan
Pada tataran frasa, dapat dibedakan makna berdasarkan
hukum DM.
contoh

(1) Saya sarankan sudah agar rapat ditunda


pelaksanaannya agar anggota semuanya
hadir.
(2)Saya sudah sarankan agar rapat ditunda
pelaksanaannya agar anggotanya semuanya
hadir.
(3) Sudah saya sarankan pelaksanaan rapat
ditunda agar semua anggota hadir.
2. Persyaratan Kecocokan ( Appropriacy)

Persyaratan kecocokan adalah persyaratan yang mengatur


Ketepatan kalimat dalam konteks
Contoh:
(1) Belum ada hujan di daerah yang mengalami kekurangan
air. Gerimis pun tak pernah ada.
(2) Sudah lama tidak hujan. Gerimis pun tak pernah ada.
(3) Kemungkinan akan ada hujan bulan ini. Gerimis pun tak
pernah ada.
(4) Pada musim kemarau hanya ada satu atau dua kali hujan.
Gerimis pun tak pernah ada.
Contoh dalam nonkebahasaan

Kecocokan tidak hanya ditentukan oleh konteks


kebahasaan saja. Koteks nonkebahasaan juga
sangat menentukan kecocokan itu.
Berikut contoh kalimat yang diungkapkan di depan
orang yang hubungan dengan penutur berbeda
(1) Silakan minum!
(2) Minumlah!
(3) Minum!
Latihan (10 menit)
 Perbaiki kalimat tidak efektif berikut ini!
1. Saya akan serahkan uang ini kepada siapakah yang
memerlukannya.
2. Di dalam keputusan yang ini merupakan kebijakan yang
menguntungkan kepentingan semua umum.
3. Setiap harinya kita harus memilih dengan cara apakah kita
menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
4. Di dalam setiap upacara keagamaan mengandung unsur
keagamaan.
5. Pembahasan ini akan dimulai dari dengan membahas
tentang pengertian gambar teknik.
Latihan (10 menit)

Buatlah sebuah kalimat efektif menggunakan


kaidah:
1. Penekanan (mengulang kata-kata yang sama)
2. Variasi jenis kalimat
3. Variasi aktif-pasif
Jawaban
1. Saya akan serahkan uang ini kepada yang memerlukan.
2. Keputusan ini merupakan kebijakan yang menguntungkan
kepentingan umum.
3. Setiap hari kita memilih cara menyampaikan sesuatu
kepada orang lain.
4. Setiap upacara keagamaan mengandung unsur
keagamaan.
5. Pembahasan ini dimulai dengan membahas pengertian
gambar teknik.

Anda mungkin juga menyukai