Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR FILSAFAT

KELOMPOK III
KELAS : A

AYU SHINTA
DESI RAHMAYANI PUTRI
DWI PUJI
SRI AINI SIHALOHO
SUFINA
WIDYA WULANDARI
DEFENISI DASAR FILSAFAT

Kata “filsafat” berasal dari bahasa MAKNA FISAFAT menurut Harold


Yunani kuno, yaitu dari kata “PHILOS” Tisus :
dan “SHOPIA”  Filsafat adalah suatu sikap tentang
hidup dan alam semesta
PHILOS : Cinta yang sangat mendalam  Filsafat adalah suatu metode
SHOPIA : Kearifan atau kebijakan berpikir rekflektif dan penelitian
penalaran
Cinta yang sangat mendalam terhadap  Filsafat adalah uatu perangkat
kearifan atau kebijakan masalah-masalah
Suatu pendirian hidup (individu) dan  Filsafat adalah seperangkat teori
dapat juga disebut pandangan hidup dan sistem berpikir
(masyarakat)
MANFAAT FILSAFAT

1. Semakin kritis dalam sikap ilmiahnya dan dalam


mengambil keputusan.
2. Untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan
penelitian.
3. Membisakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam
opini yang dikemukakan.
4. Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis.
5. Mengembangkan toleransi dalam perbedaan pandangan.
6. Mengajarkan cara berfikir yang cermat dan tidak kenal
lelah.
FILSAFAT KEBIDANAN

 Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang-Undang maupun


Peraturan Pemeritah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan
kesehatan profesional secara Internasional diakui oleh ICM, FIGO dan WHO.
 Tugas dan tanggung jawab kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
beberapa peraturan maupun keputusan Menteri Kesehatan ditujukan dalam
rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam
rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan Ibu Hamil, Melahirkan, Nifas yang
aman dan KB.
 Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri
mendapat informasi yang cukup untuk berperan di segala aspek pemeliharaan
kesehatan.
 Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopaus adalah
proses fisiologi hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medik.
 Persalinan adalah suatu proses yang alami peristiwa normal, namun apabila tidak
dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa
remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu,
lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehenship mencakup upaya
promotif, prepentif, kuratif dan rehabilitatif ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan
masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan
yang profesional dan interaksi sosial.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan
kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu di
kembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.
FILSAFAT ILMU

THE LIANG GIE (1999)


Segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia.

ARCHIE J. BAHM (1980)


Merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat
ilmu adalah ilmu pengetahuan. Setiap saat ilmu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Pengetahuan lama menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru.

KOENTO WIBISONO (1984)


Ilmu yang berusaha untuk memahami hakekat dari sesuatu “ada” yang dijadikan
objek sasarannya.
ILMU PENGETAHUAN SBG SKETSA UMUM
PENGANTAR UTK MEMAHAMI FILSAFAT ILMU

Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula


pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Manusia ingin mengetahui
tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri, tentang
nasibnya, tentang kebebasannya, dsb.
Dalam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan
pandangannya pada strategi pengembangan ilmu yang
menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampai pada dimensi
kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau
kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan
manusia (Koento Wibisono dkk., 1997).
PRASETYA T. W. dalam artikelnya yang berjudul
“Anarkisme dalam Ilmu Pengetahuan Paul Karl Feyerabend”
berpendapat bahwa ada dua alasan mengapa ilmu pengetahuan
menjadi begitu unggul, sbb :

Ilmu pengetahuan Ada hasil-hasil yang


mempunyai metode dapat diajukan
yang benar untuk sebagai bukti
mencapai hasil- keunggulan ilmu
hasilnya pengetahuan
FENOMENOLOGI PENGETAHUAN DAN
ILMU PENGETAHUAN

Fenomenologi (Phenomenology)
berasal dari bahasa Yunani
PHAINOMENON dan LOGOS.

PHAINOMENON : tampak dan phainen Defenisi ilmu (KBBI) adalah


berarti memperlihatkan. pengetahuan tentang suatu
LOGOS : kata, ucapan, rasio, bidang yang disusun secara
pertimbangan. bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan
Menurut LORENS BAGUS : untuk menerangkan gejala-gejala
Fenomenologi berarti ilmu tentang tertentu (Admojo, 1998).
gejala-gejala atau apa saja yang tampak
(dalam arti luas).
Fenomologi adalah ilmu tentang gejala
yang menampakkan diri pada
kesadaran kita (dalam arti sempit).
DEFENISI ILMU

MOHAMAD HATTA
Pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah
yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut
bangunannya dari dalam.

RALPH ROSS DAN ERNEST VAN DEN HAAG


Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

KARL PEARSON
Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah yang sederhana.

ASHLEY MONTAGU
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan,
studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.

HARSOJO
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau
metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor
ruang dan waktu.
 Dalam hal ini pengetahuan dan ilmu pengetahuan, subyek
adalah manusia dengan akal budinya, sedangkan obyek adalah
kenyataan yang diamati dan dialami di alam semesta ini. Suatu
kenyataan bahwa supaya ada pengetahuan, subyek harus
terarah kepada obyek, dan sebaliknya obyek harus terbuka dan
terarah kepada subyek.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai