Anda di halaman 1dari 36

Pengembangan Butir Soal

Asesmen

HIGHER-ORDER THINKING SKILLS


(HOTS)
Abdurrahman
Dosen PPs Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Lampung
GURU SAINS KOTA BANDAR LAMPUNG
Gedung ICT UIN, 25 Oktober 2017
Konsep Dasar

Konsep Butir Soal HOT

Teknik Penyusunan Soal HOTS

Model Soal HOT

Kerja Kelompok dan Mandiri


Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOT?
Kurikulum 2013

Tantangan Tantangan Eksternal


Internal (Globalisasi)

Lingkungan Kemajuan Industri Kemajuan


hidup Teknologi Kreatif Pendidikan
Internasional

Konten
Sistem
evaluasi
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014
(Lampiran I)
PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
7
Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking adalah


meminimalisir kemampuan
mengingat kembali informasi (recall)
dan asesmen lebih mengukur
kemampuan:
Apakah Higher-Order Thinking?

o Transfer satu konsep ke konsep


lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Apakah Higher-Order Thinking?
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar bukan
sekedar mengingat kembali/recall informasi.

• Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit


daripada soal recall.

• Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh


para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut
berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan
ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah
kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan
mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar
pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan
berpikir kritis, kreatif, dan problem solving.
Table of Thinking

Krulik & Bloom Bloom Presseisen “HOTS”


Rudnick Orisinil Revisi
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis • Berpikir kritis;
• Berpikir kreatif;
creative Sintesis Mengevaluasi
• Pemecahan
Evaluasi Mencipta masalah;
• Pembuatan
keputusan
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Taksonomi Bloom Revisi


KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF
HOT
o PEMECAHAN MASALAH

o PEMBUATAN KEPUTUSAN
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan


mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa
informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan
pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data
yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan
pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari
keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis
dan refleksif.

Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan
berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan di
antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan
efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik
kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Application) (Analysis) (Evaluate) (Create)
•Uraikan •Berikan contoh •Aplikasikan •Analisa •Menilai •Buat
•Identifikasi Uraikan •Tunjukkan •Kategorikan •Pilih •Bangun
•Urutkan • Tentukan •Gunakan •Bandingkan •Kritik •Rancang
•Sebutkan •Jelaskan •Manfaatkan •Simpulkan •Evaluasi •Kembangkan
•Ingat kembali Ekspresikan •Ilustrasikan •Bedakan •Telaah •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan dengan •Operasikan •Temukan •Peringkat •Susun
•Catat kata-kata sendiri •Terapkan •Gambarkan •Kaji ulang •Rakit
•Hubungkan •Identifikasi •Artikan •Cermati •Bentuk
•Ulangi •Temukan •Telaah •Kumpulkan
•Garis bawahi •Ulangi •Prediksi •Rumuskan
•Pilih •Kelola
•Sebutkan •Modifikasi
•Terjemahkan •Mengubah
•Sintesa
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi


lisan, tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali
unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
EVALUASI

SINTESIS
SINTESIS

ANALISIS
ANALISIS

HOT
APLIKASI
APLIKASI

PEMAHAMAN ‘‘
PEMAHAMAN

PENGETAHUAN
PENGETAHUAN

LOTS HOTS
Higher-Order Thinking Skills
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu
informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi,
menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau
menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,
menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang
lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan
muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang
menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan
kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di
bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok
penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide, kreasi,
cara, atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan
dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan,
memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus
dipilih berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil
kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan
utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan
untuk membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari
berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu
benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan
fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan
berbagai bentuk kreativitas lainnya.
Higher-Order Thinking Skillss
• Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi,
namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan
solusi dari permasalahan yang diajukkan
• Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis
dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan
mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.
• Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan
bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.
• Kita tidak menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa
menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau
memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.
• Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir
kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
• Adakah Cara lain? (What’s another way?),
• Bagaimana jika…? (What if …?),
• Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
• Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut
HOTS...?

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat


tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar
pertanyaan (stimulus)
 berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan,
paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng,
puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar
kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara yang
direkam
 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Teknik Penulisan Butir HOTS
Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level
pendidikan
Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada
tiap level pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi
beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran
berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan
materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level
pendidikan
Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya
untuk menyesaikan permasalahan yang ada
Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah
dapat menjadi pengetahuan dasar untuk menjawab
pertanyaan ke tingkatan selanjutnya
Teknik Penulisan Butir HOTS

 Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data


(pernyataan, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang
dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll)
sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS
 Berbagai macam data yang disediakan seharusnya
memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada
pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat
diolah lebih lanjut
 Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada siswa
sedapat mungkin dibuat dengan situasi yang “autentik”
atau nyata
 Menulis soal tertulis HOTS dapat berupa soal
 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat
dengan kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
 Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
 kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi (STEM)
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):
1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),
penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).
3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
 Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
 Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
 Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual

Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual


Peserta didik cenderung memilih Peserta didik mengekspresikan
respons yang diberikan. respons
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas
ingatan (recalling) (berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
 PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi
literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik
berusia 15 tahun.
 Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for
Economic Cooperation and Development),
berkedudukan di Paris, Prancis.
 Konsorsium internasional: Educational Testing Service
(ETS), the Australian Council for Educational Research
(ACER), the Netherlands National Institute for
Educational Measurement (Citogroep), the National
Institute for Educational Policy Research in Japan
(NIER), dan WESTAT United States.
Contoh Item HOTS
Contoh Soal Fisika Konsep Pengukuran

Apakah butir soal di atas sudah HOT?


Ada yang dapat melengkapi?
Contoh Soal konsep gelombang
KERJA KELOMPOK

Buatlah butir soal Hot


Petunjuk: bisa mengggunakan
template yang tesedia
Level Template
Kognitif
C4 •Perhatikan tabel .............., buatlah kesimpulan dari
Analisis .......!
•Perhatikan grafik .............., gambarkan....dari .......!
•Perhatikan gambar .............., prediksi apakah .......!
•Perhatikan diagram .............., temukanlah.... dari
.......!
•Apa saja penyebab ............?
•Temukan contoh-contoh ......... pada wacana .........!
•Klasifikasikan ............ berdasarkan ..........!
•Kelompokkan ............ berdasarkan ...............!
•Buatlah diagram untuk mengilustrasikan ...........dari
wacana di atas!
•Berdasarkan .............., buatlah sebuah diagram!
•Berdasarkan ................, buatlah sebuah grafik!
Terima Kasih
Selamat Berkarya

Abdurrahman
08127911494
abeunila@gmail.com
SEMUA DOKUMEN HASIL WORKSHOP DIKIRIM KE;

abeunila@gmail.com

Kode kelompok;
K1G27RPP
K1G28HOTS
K1G17HANDOUT
K1G28LKPD

Anda mungkin juga menyukai