Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENGERTIAN
• Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
• Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang
sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna
serta sesuai dengan fungsinya.
FUNGSI
• Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
• Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif
murah.
• Teknis cukup sederhana dan mampu untuk
dipelihara.
• Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis
suatu penyakit.
MANFAAT
• Teknologi tepat guna mampu meningkatkan taraf hidup
serta kesejahteraan masyarakat.
• Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan
mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan
dan klien
• Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan,
memelihara teknologi tepat guna tersebut
• Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga
kesehatan
• Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
DAMPAK DALAM KEBIDANAN
• DAMPAK POSITIF :

1. Masyarakat akan mendapat kemudahan dalam


menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2. Teknologi yang ada dapat membuat kegiatan
khususnya di dalam kebidanan akan lebih
sederhana dan mudah.
• DAMPAK NEGATIF :

1. Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak


sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu
akan sia-sia.
2. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut
maka akan berdampak buruk terhadap pasien.
3. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman
pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan
menimbulkan resiko terhadap pasien.
PENGGUNAAN TTG KEBIDANAN DALAM
KEHAMILAN
1. Fetal Doppler

adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam


kandungan sang ibu. Fetal doppler menggunakan prinsip
pantulan gelombang elektromagnetik, Gunanya untuk
memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal untuk
mengetahui kondisi kesehatan janin dengan ditandai adanya
denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk
deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi
2 MHz).
• Tujuan

Untuk mengetahui detak jantung normal atau


tidak, dan Untuk menunjukkan adanya
perbedaan frekuensi bunyi yang diterima oleh
pendengar dan yang dikeluarkan oleh sumber
bunyi.
2. Lingkar Lengan Ibu Hamil

Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah


menidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya
dipakaikan pada bayi dan bundanya di rumah sakit bersalin.
Pita LILA sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan
ketelitian 1 desimal (0,1 cm).
Setelah melalui penelitian khusus untuk perempuan
Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut:

• Jika LILA kurang dari 23,5 cm: status gizi ibu hamil kurang,
misalnya kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis)
atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi melahirkan
bayi BBLR.

• Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm: berarti status gizi ibu
hamil baik, dan risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
3. USG (ultrasonografi)

merupakan suatu prosedur diagnosis yang


digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau
analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya
dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga
tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam
jaringan. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin
baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18
minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan
6-7 minggu sudah dapat dideteksi.
Pemeriksaan USG bertujuan untuk :

– Konfirmasi kehamilan
– Mengetahui usia kehamilan
– Menilai pertumbuhan dan perkembangan janin
– Ancaman keguguran
– Masalah dengan plasenta
– Kehamilan ganda/kembar
– Mengukur cairan ketuban
– Kelainan letak janin
– Mengetahui jenis kelamin janin
a. Cara pemeriksaan
1. Pervaginam
 Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan
pemeriksaan dalam
 Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
 Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
 Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
 Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
 Tidak menyebabkan keguguran.

2. Perabdominan
 Probe USG di atas perut.
 Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
 Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati
otot perut, lemak baru menembus rahim.
b. Jenis pemeriksaan UGS

1. USG 2 Dimensi
2. USG 3 Dimensi
3. USG 4 Dimensi
4. USG Doppler
c. Saat tepat pemeriksaan

- Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia


kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia
kehamilan 10-12 minggu).

- Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining


lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu
gambaran janin pada layar monitor akan terlihat
sebagian-sebagian/tidak secara utuh.
d. Manfaat

1. Trimester I
 Memastikan hamil atau tidak.
 Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
 Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
 Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.

2. Trimester II:
 Melakukan penapisan secara menyeluruh.
 Menentukan lokasi plasenta.
 Mengukur panjang serviks.

3. Trimester III:
 Menilai kesejahteraan janin.
 Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
 Melihat posisi janin dan tali pusat.
 Menilai keadaan plasenta.
CARDIOKARTOGRAFI

CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui


kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan
merekam pola denyut jantung janin dan
hubungannya dengan gerakan janin atau
kontraks rahim.
• INDIKASI

A. Ibu
 Pre-eklampsia-eklampsia
 Ketuban pecah
 Diabetes mellitus
 Kehamilan > 40 minggu
 Vitium cordis
 Asthma bronkhiale
 Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
 Infeksi TORCH
 Bekas SC
 Induksi atau akselerasi persalinan
 Persalinan preterm.
 Hipotensi.
 Perdarahan antepartum.
 Ibu perokok.
 Ibu berusia lanjut.
 Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit
paru,penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
b. Janin

Pertumbuhan janin terhambat (PJT)


Gerakan janin berkurang
Suspek lilitan tali pusat
Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
Hidrops fetalis
Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
Mekoneum dalam cairan ketuban
Riwayat lahir mati
Kehamilan ganda, dll
• SYARAT

1. Usia kehamilan > 28 minggu.


2. Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara
lisan).
3. Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ)
diketahui.
4. Prosedur pemasangan alat dan dan pengisian data
pada computer (pada Cardiotokografi
terkomputerisasi) sesuai buku petunjuk dari pabrik.
• CARA MELAKUKAN

1. Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring


ke kiri
2. Tekanan darah diukur setiap 10 menit
3. Dipasang kardio dan tokodinamometer
4. Frekuensi jantung janin dicatat
5. Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi
6. Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
7. Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan
selama 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram
gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian
(sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam
sarapan)
8. Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan
pertimbangan hasil NST secara individual
• CARA MEMBACA

1. REAKTIF, bila :
 Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
 Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
 Gerakan janin terutama gerakan multipel dan
berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menit
 Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola
”omega” pada NST yang reaktif berarti janin dalam
keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu
kemudian
 Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan
NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap
minggu
2. Tidak Reaktif, bila :

 Denyut jantung basal 120-160 kali per menit

 Variabilitas kurang dari 6 denyut /menit

 Gerak janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan


dalam 20 menit

 Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun


diberikan rangsangan dari luar

Anda mungkin juga menyukai