Tugas Kebidanan
Tugas Kebidanan
PENGERTIAN
• Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.
• Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang
sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna
serta sesuai dengan fungsinya.
FUNGSI
• Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
• Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif
murah.
• Teknis cukup sederhana dan mampu untuk
dipelihara.
• Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis
suatu penyakit.
MANFAAT
• Teknologi tepat guna mampu meningkatkan taraf hidup
serta kesejahteraan masyarakat.
• Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan
mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan
dan klien
• Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan,
memelihara teknologi tepat guna tersebut
• Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga
kesehatan
• Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
DAMPAK DALAM KEBIDANAN
• DAMPAK POSITIF :
• Jika LILA kurang dari 23,5 cm: status gizi ibu hamil kurang,
misalnya kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis)
atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi melahirkan
bayi BBLR.
• Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm: berarti status gizi ibu
hamil baik, dan risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
3. USG (ultrasonografi)
– Konfirmasi kehamilan
– Mengetahui usia kehamilan
– Menilai pertumbuhan dan perkembangan janin
– Ancaman keguguran
– Masalah dengan plasenta
– Kehamilan ganda/kembar
– Mengukur cairan ketuban
– Kelainan letak janin
– Mengetahui jenis kelamin janin
a. Cara pemeriksaan
1. Pervaginam
Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan
pemeriksaan dalam
Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
Tidak menyebabkan keguguran.
2. Perabdominan
Probe USG di atas perut.
Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati
otot perut, lemak baru menembus rahim.
b. Jenis pemeriksaan UGS
1. USG 2 Dimensi
2. USG 3 Dimensi
3. USG 4 Dimensi
4. USG Doppler
c. Saat tepat pemeriksaan
1. Trimester I
Memastikan hamil atau tidak.
Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.
2. Trimester II:
Melakukan penapisan secara menyeluruh.
Menentukan lokasi plasenta.
Mengukur panjang serviks.
3. Trimester III:
Menilai kesejahteraan janin.
Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
Melihat posisi janin dan tali pusat.
Menilai keadaan plasenta.
CARDIOKARTOGRAFI
A. Ibu
Pre-eklampsia-eklampsia
Ketuban pecah
Diabetes mellitus
Kehamilan > 40 minggu
Vitium cordis
Asthma bronkhiale
Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
Infeksi TORCH
Bekas SC
Induksi atau akselerasi persalinan
Persalinan preterm.
Hipotensi.
Perdarahan antepartum.
Ibu perokok.
Ibu berusia lanjut.
Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit
paru,penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
b. Janin
1. REAKTIF, bila :
Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
Gerakan janin terutama gerakan multipel dan
berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menit
Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola
”omega” pada NST yang reaktif berarti janin dalam
keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu
kemudian
Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan
NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap
minggu
2. Tidak Reaktif, bila :