PENDAHULUAN

IMUNOLOGI :
Ilmu yg mempelajari reaksi atau
perubahan yang terjadi dalam tubuh
sebagai akibat masuknya benda asing.
Reaksi & perubahan yang terjadi disebut
respon imun.
Respon imun : merupakan usaha
menetralisir, mengeliminir dan
memetabolisasi zat asing/ produknya yang
masuk ke dalam tubuh (fungsi
pertahanan).
Lanjutan
Disamping utk pertahanan, respon imun
berfungsi sbg Homeostatis & pengawasan

Mekanisme Reaksi Kekebalan :

terjadi melalui suatu sistem yang sangat
kompleks  SISTEM IMUN
Komponen-komponen sistem imun:
- sistem imun non spesifik
- sistem imun spesifik
IMUNITAS/ KEKEBALAN

 Imunitas/ Kekebalan meliputi

1. Imunitas Alamiah (innate/ natural

immunity/ Non Spesifik)
2. Imunitas didapat (aquired immunity)
I. IMUNITAS ALAMIAH (NON SPESIFIK)
- Tidak ditujukan terhadap antigen tertentu
- Telah ada & siap berfungsi sejak lahir

II. KEKEBALAN DIDAPAT (ACQUIRED IMMUNITY)

- Kekebalan yang didapat selama hidup
I. KEKEBALAN ALAM
- Terdapat perbedaan kekebalan terhadap
berbagai macam penyakit (manusia &
binatang).
- Faktor lain yang tdk diketahui dpt
menimbulkan kekebalan alam berupa :
1. Kekebalan Ras (Racial immunity)
- Orang kulit berwarna lebih peka thd
penyakit tbc daripada orang kulit putih.
2. Kekebalan spesies (Species immunity)
- Penyakit lepra & gonore (alam) hanya tdp
pd manusia & tdk pd binatang.
- Penyakit tetanus tdp pd manusia & kuda, tdk tdp pd
burung.
- Penyakit anthrax tdp pd ternak, tdk tdp anjing/
kucing.
3. Kekebalan Perorangan (Personal immunity)
- Terdapat perbedaan kepekaan terhadap satu jenis
penyakit pada beberapa orang (satu spesies/ras).
Faktor-faktor antimikroba yang bekerja tdk khas yang
membantu kekebalan alam :
A. Kulit
- Tebal (lapisan startum korneum)  menghambat
masuknya kuman.
- Sekresi kel. Keringat & sebaseum (asam laktat
Lanjutan
- Sekresi kel keringat & Sebaseum (asam laktat
& asam lemak)  menurunkan pH shg bersifat
bakteriostatik/ bakterisid.
B. Selaput Lendir
- Selaput lendir sal. Pernafasan (silia) 
penghalang bagi kuman & benda asing lainnya.
- Pergerakan silia ke satu arah & refleks batuk
mengusahakan keluarnya kuman dr sal
pernafasan.
- Selaput lendir saluran pencernaan dilindungi
oleh beberapa sekret spt air ludah yang
mengandung lisozim, cairan lambung (asam
lambung) & Kel empedu  mengeluarkan zat
  zat empedu dpt melisiskan kuman
pneumokokus.
- Sekresi lendir/ mukus  menahan msknya
virus ke dlm sel krn mampu berkompetisi dgn
reseptor pd sel utk neuraminidase pd virus.
C. Fagositosis
- Sel lekosit polimorf & sel makrofag 
melakukan fagositosis kuman.
- Kuman msk kedlm fagosom & bergabung
granula lisosom  fagolisosom (mampu
menghancurkan kuman)
D. Reaksi Radang
- Reaksi yg timbul thd kuman & kerusakan jaringan
 timbul dilatasi & peningkatan permeabilitas
pembuluh darah kapiler.
- Beberapa faktor yang bersifat bakterisid :
1. Protein C-reaktif  zat yg tdk menyerupai Ig yg dpt
mengendapkan C karbohidrat kuman pneumokokus
dgn adanya ion Ca2+.
2. Properdin, kerja sama sistem komplemen & ion Mg2+
 menghancurkan kuman melalui aktivasi jalan
metabolisme alternatif rx komplemen.
E. Interferon
- Zat anti virus bersifat tdk khas  menghambat
replikasi virus di dalam sel.
II. KEKEBALAN DIDAPAT
- Kekebalan didapat, jika tdp bahan asing yg
masuk (antigen), & thd Ag ini dlm tubuh
dibentuk bahan yg disebut Antibodi (Ab). Ab
(zat Ig)  disuntikkan ke orang lain & akan
memberi proteksi kpd orang lain.
 KEKEBALAN

ALAM DIDAPAT (ACQUIRED)

(NATURAL)

AKTIF PASIF

ALAM BUATAN ALAM BUATAN

(KONGENITAL)

SAKIT VAKSINASI TRANPLASENTA SERUM

HIPERIMUN
 ANTIGEN
ANTIGEN
Bahan asing utk badan yg tdp di dalam tubuh
manusia/ organisme multiseluler lain, yg dpt
menimbulkan pembentukan Ab thdnya, dgn Ab
Ag dpt bereaksi secara khas.
Sifat Antigen :
- Ag hrs mempunyai BM yg tinggi, BM 5000
(terendah)  msh mempunyai sifat antigenik.
- Bahan kimia mempunyai BM tinggi, td : zat
protein, polisakarida, lipid & Asam nukleat.
- Protein & Polisakarida  Ag sempurna &
protein (Ag terbaik).
Determinan Ag :
Tempat suatu molekul Ag bereaksi secara khas
dengan Ab.
Hapten :
- Mempunyai BM rendah, shg tdk bersifat sbg
Ag.
- Dpt menimbulkan produksi bila bergabung dgn
protein lain, dpt bereaksi secara khas dgn Ab.

* Protein yg membantu hapten utk dpt bersifat

sbg Ag penuh  Carrier
- Determinan Ag tdk hanya ditentukan oleh
komposisi kimia, ttp juga oleh konfigurasi
molnya.
Contoh : Aminobenzen sulfonat dpt bersifat sbg
hapten, ttp kedudukan sulfonat di dlm mol pd
posisi orto, meta atau para  mempengaruhi
sifatnya sbg hapten.
Sifat sbg imunogen dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
- Spesies
Contoh zat dekstran (polimer glukosa) 
bersifat Ag pd manusia & tikus, ttp tdk bersifat
Ag pd kelinci & marmot.
- Jenis
Terdpt perbedaan dlm kemampuan utk
mengenal suatu Ag diantara beberapa jenis
spesies.
- Cara & Dosis
Cara pemberian suntikan & waktu yg berlalu
diantara 2 suntikan  dpt mempengaruhi
pembentukan Ab ( Ag).
- Adjuvan
Bahan yg berupa emulsi yg mampu
memperkuat Ag dlm kemampuannya
merangsang terbtknya Ab.Contoh : emulsi air
minyak presipitat aluminium, emulsi partikel
bentonit.
Pembagian & Pemberian Nama Pada Berbagai
Macam Ag :
1. Menurut Sifat Kimiawi
Seperti Ag protein, Ag polipeptida sintetik, Ag
KH, dan sebagainya.
2. Menurut Hubungan Genetik dr Asalnya Ag &
Penerima Ag :
- Ag histokompabilitas
 Ag yg menimbulkan reaksi pd transplantasi
jaringan
- Auto-antigen
 Ag yg dimiliki oleh seseorang, ttp karena
 Lanjutan
sesuatu sebab menimbulkan pembentukan Ab
terhadapnya.
- Iso-Antigen
 Ag yg terdpt dlm individu lain dlm spesies yg
sama, ttp secara genetik dpt dikenal oleh
penerima. Contoh : Ag yg menentukan Gol.
Darah.
- Allo-antigen
 Ag yg tdp pd individu tertentu & ternyata dpt
menimbulkan Ab pd individu lain dlm satu
spesies (krn secara genetik Ag ini tdk dikenal
oleh si penerima).
-
PROSES KEKEBALAN
 Kekebalan :
- Kekebalan alamiah (Innate Immunity)
- Kekebalan didapat (Acquired Immunity)

KEKEBALAN ALAMIAH :
- Kulit
- Asam laktat & asam lemak (Kel keringat &
sebaceus)
- pH yang rendah
- Mukus (permukaan bag dlm tubuh)
KEKEBALAN ALAMIAH:
- Pencucian oleh air mata, ludah & enzim
- Cairan tubuh yang mengeluarkan
bakterisidal (asam lambung, spermin
lisosim)
- flora normal pd usus
KEKEBALAN DIDAPAT
 Mekanisme :
- kuman (Ag) msk kedalam tubuh 
respon imun humoral & seluler
- Penyuntikan Ag I respon imun primer
(Ab)  > lama (minggu) &  Ab yg
terbentuk sedikit.
- Suntikan ke-2  respon imun seluler
(Ab cepat terbtk) &  banyak.
KON Reaksi Primer Reaksi sekunder
SEN
TRA
SI Ab
Suntikan I Suntikan II

10 20 30 40 50 60 70
HARI
SEL-SEL SISTEM IMUN

I. Sel-sel Sistem Imun Non-Spesifik :

- Fagosit :
- mononuklear (monosit & makrofag)
- Polimorfonuklear
- sel NK (Natural Kill cell)
- Sel Mediator
II. Sel-sel Sistem Imun Spesifik
- sel B
- sel T
Sel Limfosit T :
- sel Th (helper)
- sel Ts (supresor)
- sel Tc (cytotoxic)
- sel Tdh (delayed hypersensitivity)

Petanda (marker) sel T:

- Reseptor darah biri-biri  membentuk
“roseth”
Petanda sel B :
- Ig permukaan (sIg)
- Reseptor Fc IgG
- Reseptor C3

Sistem Imun :
- suatu sistem yg sangat kompleks, td :
organ limfoid primer (pusat) & organ
limfoid sekunder (tepi).
 Organ Limfoid :
- organ yg diperlukan untuk pematangan,
diferensiasi dan proliferasi limfosit.

 Organ Limfoid Primer

- Terdiri dari :
· sel sumsum tulang (sterm cell)
· Kel timus
· Bursa fabricus
- Fungsi :
· sbg tempat pematangan sel limfosit (T & B)
menjadi limfosit yg dpt mengenal benda
asing (Ag)
 Organ Limfoid Sekunder
- Terdiri dari :
· limpa
· Kel limfoid & salurannya
· Peyer’s Patches (sal. Cerna, tonsil)
- Fungsi :
· Tempat proliferasi & diferensiasi
limfosit yg sudah disensitisasi
· Tempat terjadinya reaksi sel-sel
limfoid thd adanya Ag yg msk
ke dalam tubuh
Proses Pembentukan sel Limfosit T & B
oleh Kel. Timus & Bursa. Proliferasi &
transformasi menjadi limfoblast (sel T
tersensitisasi) & sel plasma (sel B
penghasil Ag) terjadi jika terstimulasi oleh
Ag.
Sel B memproduksi Ab dapat berupa :
a. Kerjasama dgn sel T (sel T helper)  T
dependen Ag
b. Langsung dapat menghasilkan Ab  T
independen Ag
KOMPLEMEN
 salah satu komponen sistem imun
 terdiri dr sekumpulan protein yg
heterogen (19 jenis protein)yg tdp dlm
serum yg berperan pd reaksi imun
td C1-9
bersifat termolabil (rusak pd suhu > 56ºC)
Mekanisme Kerja Sistem
Komplemen
 Suatu proses yg tidak spesifik
 Aktivitas komplemen :
- Ig (IgG & IgM)
- Ion Ca & Mg
- pH 7,2 – 7,4
- Temp. 30ºC – 37ºC
 Aktivasi komplemen terjadi secara beruntun
(cascade), dimana produk yg timbul pd suatu
reaksi mrp enzim utk reaksi berikutnya
Ada 2 macam Aktivasi Komplemen
1. Jalur Klasik C142356789  sel lisis
2. Jalur alternatif C356789  Sel lisis

Skema Perbedaan Jalur Klasik dgn Jalur

alternatif :
Jalur Klasik Jalur Alternatif
Ag-Ab  C1qrs  C4  C2  C3  C5-7  C8-9  Sel lisis
Kompleks

C1s Aktivasi *C3a *C5a

permeabilitas kinin - kemotaksis
vascular - anafilatoksin
*C3b *C5-6-7
- imun -kemotaksis
adherens
EFEK BIOLOGIK KOMPLEMEN PADA
TUBUH
 sbg pertahana tubuh
Sumber timbulnya kerusakan fungsi &
anatomik alat-alat tubuh  karena bahan-
bahan yang dilepas pada aktivitas
komplemen.
Keadaan yg dpt ditimbulkan berupa :
- edema  krn anafilatoksin
- peradangan  sitolisin
Hal tsb terlihat pada : reaksi artthus,
serum, sickness & nefrotoksik nefritis.
REGULATOR

Mencegah aktivasi prematur & aktivasi

yang memanjang
contoh : - inhibitor esterasi C1
- inaktivator anafilatoksin
SITOKIN
 Sitokin atau limfokin :
- suatu protein dengan BM  (,80 kD)
- peran sbg mediator, regulator, aktivator
& stimulator
 Diproduksi secara lokal, bersifat
sementara oleh berbagai sel, spt : sel T,
sel B, makrofag, monosit, sel NK, & sel
endotel.
SITOKIN

 Aktivitas sitokin dpt bersifat autokrin

maupun parakrin
Aktivitas autokrin :
- mempengaruhi sel itu sendiri atau sel yg
sejenis

Aktivitas Parakrin :
- mempengaruhi sel lain
BEBERAPA CONTOH
SITOKIN
 interleukin -1 (IL-1):
- sumber makrofag
- fungsi : ¤ mengaktifkan sel T
¤ perantara inflamasi
 IL-2 : sumber  sel T
fungsi : growth factor sel T
aktivator sel Tc
 IL-4 : sumber  sel T
fungsi : growth factor sel B
 IL-8 : sumber  monosit
fungsi : aktivator netrofil
BEBERAPA CONTOH SITOKIN
¤ Interferon // (IFN -//)
- sumber : sel yang terinfeksi virus, lekosit
- fungsi : aktifkan makrofag, antivirus
¤ Tumor necrosis Factor (TNF /)
- sumber : makrofag, sel T, sel B
- fungsi : aktifkan sel endotel, mediator inflamasi
¤ Macrophage Colony Stimulating Factor (M-CSF)
- sumber : endotel
- fungsi : koloni makrofag
KAITANNYA DENGAN KLINIK
1. Obat-obatan  sbg hapten
Misal ; Penisilin & Sulfonamida  alergi
2. Pencakokan jaringan :
- kecocokan donor dengan penerima 
penolakan
3. Autoantigen  Autoimun Disease
4. Antigen Golongan Darah
5. Vaksin
6. Protein Mioloma/ Protein Bence Jones
7. Antibodi Monoklonal :
- Imunodiagnosis, imunoterapi, & Skrining DNA
rekombinan.