Anda di halaman 1dari 32

Dr.

Yune Yohana, SpPK


 Keuntungan : cepat, mudah
contoh : penapisan ISK tanpa menunggu
kultur
o Kerugian : harus ada standar
penyimpanan dan pengawetan yang baik
 sangat dipengaruhi faktor2 seperti
temperatur, waktu dan lingkungan 
negatif palsu atau positif palsu
Berat Jenis
 Komponen fisik urin dan menandakan
konsentrasi / kepekatan urin  keadaan ginjal
dan status hidrasi
 Cairan ultrafiltrasi di kaps. Bowman = plasma
tanpa protein  nefron  proses absorpsi dan
seleksi secara selektif
 Ginjal mengeksresikan zat terlarut yang tidak
dibutuhkan tubuh, cairan dan zat terlarut
masuk dalam tubuh bervariasi  BJ urin
bervariasi
 Metode carik celup  bandingkan
warna dengan skala warna
 Keuntungan : Sedikit dipengaruhi
glukosa, manitol atau zat kontras
radiologi
 Kerugian : terpengaruh pH urin
pH
 Urin segar : pH 5-6
 Didiamkan pada suhu kamar urea
ammonia  pH meningkat
 pH meningkat sekali  urin tidak layak
periksa
 pH alkali yg menetap pada urin segar 
ISK  sinkronisasi : nitrit, leukosit
esterase, bakteri, leukosit sedimen
Metode pemeriksaan
 Sistem dasar indikator ganda terdiri dari
biru bromtimol dan merah metil 
berbagai warna. Jingga (pH 5), hijau pH
7, biru pH 9
 Kesalahan : penyimpanan tidak baik 
proliferasi bakteri, kontaminasi
spesimen urin
Urin asam Urin basa
Diet protein Diet vegetarian
Tidur Alkalosis metabolik/alk respiratorik
Asidosis metabolik Muntah-muntah
Diare berat Kuras lambung
Keracunan (metanol,dll) Hiperventilasi
Asidosis respiratorik Infeksi bakt pembentuk urease (
Proteus, Pseudomonas)
Emfisema Obat/ zat tertentu
Penyakit paru kronik Natrium bikarbonat
Inf bakteri pbentuk asam (E. coli) Asetazolamid
Gagal ginjal kronik
Asam askorbat
Obat/zat tertentu
Amonium klorida
Protein
 Deteksi dan diagnosis penyakit ginjal
 Tekanan hidrostatik  membran
glomerulus  molekul BM 50.000-
60.000 (albumin 60.000)  normal
dapat difiltrasi di glomerulus tapi
direabsorpsi di tubulus
 Proteinuria  2 mekanisme
 Protein lain : Tamm Horsfall
Kerusakan glomerulus dan proteinuria

 Akibat toksin, infeksi, kelainan vaskular,


reaksi imunologi
 Post infeksi streptococcus  GNA,
disertai hematuria, silinder eri/granular
 Awal protein BM rendah BM tinggi
 SN proteinuria berat (>3-4g/hari) 
udem
 Selain proteinuria, SN  lemak, silinder
lemak, oval fat bodies
Kerusakan tubulus dan proteinuria

 Kegagalan reabsorpsi  proteinuria


 Derajat ringan sampai sedang
 Contoh : Pielonefritis, Akut tubular
nekrosis, ginjal polikistik, keracunan
logam berat dan vit D, Galaktosemia,
posttransplantasi, Fanconi”s syndrome
Prerenal disorders and proteinuria

 Kelainan di tempat lain di luar ginjal


 Produksi rantai ringan imunoglobulin
(protein Bence Jones)
 Produksi protein BM rendah :
hemoglobin. Mioglobin
 Hipertensi, peny jantung kongestif,
dehidrasi
Kelainan trakt urinarius bag bawah dan
proteinuria

 Proteinuria ringan pada infeksi trakt


urinarius bag bawah  eksudasi
mukosa  nitrit, leuko esterase,
sedimen leukosit
 Silinder  negatif ??
Proteinuria asimptomatik

 Pada orang normal


 Proteinuria ringan, transient
 Pasca exercise berat,
Mikroalbuminuria konsisten

 Tes skrening proteinuria tidak cukup


sensitif terhadap jumlah kecil protein
 Deteksi dini komplikasi ginjal pada DM
Interferensi

 Positif palsu
pH urin alkali
kontaminasi wadah urin oleh residu
desinfektan mengandung ammonium,
atau jumlah kecil chlorohexidin
o Negatif palsu
protein lain selain albumin
Blood (hemoglobin & mioglobin)
 Hematuria dapat terjadi dari sepanjang
sal urin (ginjal-uretra)
 Dapat menjadi deteksi dini tumor
kandung kemih ataupun ginjal atau batu
 Sebab dapat : nefritis, kerusakan
glomerulus, infeksi, bleeding disorder,
terapi antikoagulan
 Tes strip : eritrosit, Hb, mioglobin
sensitif thdp Hb dan mioglobin
Temuan eritrosit hemoglobin mioglobin

Reagen strip + + +

Eri sedimen + - -

makroskopik keruh Merah jernih Merah-coklat


jernih
Plasma Normal Pink-merah normal
(hemolisis)
Kreatin kinase normal Meningkat ringan Meningkat jelas
serum 40x batas atas
normal

LDH serum normal meningkat meningkat


 Positif palsu
zat pembersih oksidatif kuat (klorin)
aktifitas peroksidase mikrobial (ISK)
wanita menstruasi
o Negatif palsu
Asam askorbat
peningkatan BJ dan peningkatan protein 
penurunan eri yg lisis
Formalin, nitrit kadar >>, pengobatan dgn
kaptopril
NITRIT
 Deteksi ISK asimptomatik
 Kombinasikan leukosit esterase
 Nitrat  nitrit oleh bakteri Gram negatif
 Cukup waktu Urin berada di bladder
(4jam)
 Sulit didapat pada pasien ISK 
frekuensi BAK meningkat
 Hasil : positif / negatif
 Positif palsu
nitrat nitrit invitro  kontaminasi
bakteri
pengobatan dgn phenazopyridin 
interferensi warna (warna merah)
 Negatif palsu
kurangnya waktu inkubasi di bladder
diet rendah nitrat (sayuran, puasa,
kelaparan)
asam askorbik  negatif/delayed result
degradasi nitrit  nitrogen
pH rendah (tidak cocok utk ISK)
Leukosit Esterase
 Pengukuran scr indirek thdp leukosit
 Terdapat pada granula azurofilik/granula primer
leukosit granulositik
 Lebih sering pada peningkatan neutrofil  ISK
 Limfosit dan epitel  granula -  tidak terukur
 Neutrofil mudah lisis  terukur sebagai leukosit
esterase tapi di sedimen tidak ditemukan
 L. Esterase – tdk menyingkirkan ISK  lihat
parameter lain
 L esterase meningkat belum tentu ISK,
dapat inflamasi
 Interferensi pemeriksaan
 Nitrofurantoin & bilirubin  interferensi
warna
 Positif palsu
Chlorin dan formalin
 Negatif palsu
Peningkatan kadar glukosa,BJ tinggi,
Albumin tinggi (>500mg/dL), as. Oxalat
Antibiotik : cephalixin, cephalothin,
tetrasiklin,gentamicin
As. askorbat
Glukosa
 Diagnosis dan monitor kelainan metabolik
 Glukosa di filtrasi glomerulus dan di
reabsorpsi
 Ambang ginjal terlampaui (>180-200mg/dL)
 tidak akan direabsorpsi
 Faktor lain  reabsorpsi menurun
 Glukosuria belum tentu DM : stelah makan
gula yang tinggi, stress, stlh latihan berat
interferensi

 Positif palsu
pemutih klorin, oksidator kuat
urin sangat encer
reagen strip terpapar udara
o Negatif palsu
Asam askorbat, tetrasiklin
suhu dingin  menghambat kerja enzim
Sodium flouride  menghambat kerja enzim
kadar keton urin jumlah sedang dan glukosa
yg sedikit  penurunkan nilai glukosa
Keton
 Kelianan metabolik
 Asam asetoasetat, βhidroksibutirat,
aseton
 Hasil pemecahan lemak utk energi
 DM dan kelaparan
Interferensi

 Positif palsu
 Pigmen, obat, zat berwarna
 Urin pekat
 Negatif palsu
 Penyimpanan yang kurang baik
Bilirubin
 Kelainan metabolik/ kelainan sistemik 
fungsi hepar
 Jaundice : prehepatik, hepatik, post
hepatik
 Semua hasil positif sebaiknya
dikonfirmasi
interferensi

 Positif palsu
 Obat yg menyebabkan warna urin
 Negatif palsu
 Paparan cahaya matahari
 Bil direk terurai menjadi bil indirek invitro
 As askorbat >25mg/dL
 Peningkatan nitrit urin  menurunkan
sensitifitas pem bilirubin
Urobilinogen
 Meningkat bila terdapat peningkatan
pemecahan eritrosit
 Dapat pula pada urin penderita demam
dan dehidrasi
 Infeksi virus hepatitis, toxic hepatitis,
sirosis bhepatis, peny jantung kongestif
 Normal < 1mg/dL
interferensi

 Positif palsu
 Substansi Ehrlich-reactive : p-amonisalisilic acis
sulfonamid  bereaksi dengan reagen strip
pigmen berwarna kuat
reagen disimpan dalam suhu tinggi
Negatif palsu
spesimen terpapar cahaya matahari atau >1jam
dalam suhu ruangan
formalin

Anda mungkin juga menyukai