Anda di halaman 1dari 10

 Infiltrasi didefinisikan sebagai proses masuknya air ke dalam

tanah melalui permukaan tanah. Umumnya, infiltrasi yang


dimaksud adalah infiltrasi vertikal, yaitu gerakan ke bawah
dari permukaan tanah (Jury dan Horton, 2004). Infiltrasi tanah
meliputi infiltrasi kumulatif, laju infiltrasi dan kapasitas
infiltrasi. Infiltrasi kumulatif adalah jumlah air yang meresap
ke dalam tanah pada suatu periode infiltrasi. Laju infiltrasi
adalah jumlah air yang meresap ke dalam tanah dalam waktu
tertentu. Sedangkan kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi
maksimum air meresap ke dalam tanah (Haridjaja,
Murtilaksono dan Rachman, 1991).
 Laju infiltrasi tertinggi dicapai saat air pertama kali masuk ke
dalam tanah dan menurun dengan bertambahnya waktu
(Philip, 1969 dalam Jury dan Horton, 2004). Pada awal
infiltrasi, air yang meresap ke dalam tanah mengisi
kekurangan kadar air tanah. Setelah kadar air tanah mencapai
kadar air kapasitas lapang, maka kelebihan air akan mengalir
Penentuan besarnya infiltrasi dapat dilakukan dengan melalui
tiga cara yaitu:
 Menentukan perbedaan volume air hujan buatan dengan
volume air larian pada percobaan laboratorium menggunakan
simulasi hujan buatan (metode simulasi laboratorium).
 Menggunakan alat ring infiltrometer (metode pengukuran
lapangan).
 Teknik pemisahan hidrograf aliran dari data aliran air hujan
(metode separasi hidrograf).
Infiltrasi dapat diukur dengan cara berikut :
 Dengan Infiltrometer
 Dengan Testplot
 Dengan Lysimeter
Infiltrometer dalam bentuk yang paling sederhana
terdiri atas tabung baja yang ditekankan kedalam
tanah.Permukaan tanah di dalam tabung diisi
air.Tinggi air dalam tabung akan menurun, karena
proses infiltrasi. Kemudian banyaknya air yang
ditambahkan untuk mempertahankan tinggi air dalam
tabung tersebut harus diukur. Makin kecil diameter
tabung makin besar gangguan akibat aliran ke
samping di bawah tabung. Dengan cara ini
infiltrasinya dapat dihitung dari banyaknya air yang
ditambahkan kedalam tabung sebelah dalam per
satuan waktu.
Single ring
infiltrometer

Merupakan silinder baja


atau bahan lain
berdiameter antara 25-30
cm dan panjang alat ukur
kurang dari 50 cm.

Percobaan infiltrometer
dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut;
- tanah yang akan di
letakan infiltrometer harus
di bersihkan.
- tanah yang terkelupas
dapat di buang.
- silinder di tempatkan
tegak lurus dan ditekan ke
dalam tanah , sehingga
bersisa 10 cm diatas
permukaan tanah.
Double ring
infiltrometer
pengukuran dengan
menggunakan daouble
ring infiltrometer pada
umumnya sama dengan
single ring infiltrometer.
Perbedaanya pada alat
ini terdapat 2 buah
silinder, dengan
diameter luar kurang
lebih dua kali diameter
dalam.
Pengukuran kapasitas infiltrasi dilakukan dengan alat double ring
infiltrometer yang terbuat dari baja dengan diameter ring tengah 16,5
cm serta tinggi 25 cm dan ring luar diameter 27,5 cm dengan tinggi 15
cm.
 Cara meggunakan double ring infiltrometer :

1. Double ring infiltrometer dimasukkan ke dalam tanah sampai


sedalam separuh dari tinggi alat dengan kedudukan diusahakan tegak
lurus jangan sampai rusak atau pecha-pecah.
2. Untuk menghindari kerusakan struktur tanah dalam silinder, maka
sebelum dituangkan air terlebih dahulu tanah ditutup plastic baru
kemudian air dituangkan di atas plastic tersebut.
3. Sebelum penuangan air pada silinder tengah, silinder luar diisi air
supaya perembesan kearah luar bisa dikurangi, ring tengah harus selalu
terisi air selama proses pengamatan.
4. Setelah air diisikan ke dalam ring tengah, dengan cepat plastic
ditarik dan ditambah air sampai ketinggian tertentu lalu dibaca skala
penurunan air tiap 5 menit sampai penurunan air dalam silinder
mencapai konstan.
5.Kekurangan air selalu ditambah dan selalu dijaga agar ring tidak
dalam keadaan kosong serta dibaca batas penambahannya sampai
Pengukuran infiltrasi dengan infiltrometer hanya
dapat dilakukan terhadap luasan yang kecil saja,
sehingga sukar untuk mengambil kesimpulan
terhadap besarnya infiltrasi bagi daerah yang lebih
luas.

Untuk mengatasi hal ini dipilih tanah datar yang


dikelilingi tanggul dan digenangi air. Daya
infiltrasinya didapat dari banyaknya air yang
ditambahkan agar permukaannya konstan. Jadi
testplot sebenarnya adalah infiltrometer yang
berskala besar.
Lysimeter merupakan alat
pengukur berupa tangki beton
yang ditanam dalam tanah diisi
tanah dan tanaman yang sama
dengan sekelilingnya, dilengkapi
dengan fasilitas drainage dan
pemberian air. Untuk mencapai
tujuan ini lebih baik digunakan
lysimeter timbang, dengan
lysimeter timbang besarnya
infiltrasi dengan kondisi curah
hujan yang sebenarnya dapat
dipelajari. Curah hujan harus
diukur dengan alat pencatat hujan
(recording rain gauge) yang harus
ditemptkan di dekat lysimeter
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai