Anda di halaman 1dari 36

Biologi tanah adalah kehidupan

dalam tanah, menyangkut


aktifitas jasad hidup dalam
tanah dan peranannya baik
makro atau pun mikro
Berdasarkan ukuran tubuh (Wallwork,1974) :
 Mikro Fauna, hewan tanah yang ukuran
tubuhnya 20-200 μ, misal ; Protozoa, Acarina,
Nematoda, Rotifera, tardigrada dsb.
 Meso Fauna, hewan tanah yang ukuran
tubuhnya 200 μ -1 cm, misal ; Acarina,
Collembola, nematoda, Rotifera, Araneida,
Larva serangga, isopoda dsb
 MakroFauna, hewan tanah yang ukuran
tubuhnya ≥ 1 cm. Misal : Megascolesidae,
Mollusca, Insecta, Vertebrata kecil dsb.
 Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme
tanah
Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dll)
Tanah (struktur,kemasaman, kelembaban, suhu,
hara dll)
Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar, dll)

Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh :


 Jumlahnya dalam tanah
 Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa)
 Aktivitas metabolik
Sebanyak 60-80% dari metabolisme total dalam
tanah adalah hasil kegiatan mikroflora tanah.
Organismb Estimated Numbers/g

Bacteria 3.000.000 – 500.000.000

Actinomycetes 1.000.000 – 20.000.000

Fungi 5.000 – 900.000

Yeasts 1.000 – 100.000

Algae 1.000 – 500.000

Protozoa 1.000 – 500.000

Nematodes 50 - 200

a From Martin and Focht. 10


b Number for bacteria, actinomycetes, fungi and yeast are based on plate counts.
Other organism found in soil include viruses, arthropods, and earthworms
Organisms Abundance Biomass
(per meter3) (per gram) (Kg/HFS)

Soil animals

Earthworms 200 - 2000 <1 110 – 1100


Nematodes 107 - 108 104 - 105 11 – 110
Others 104 - 106 Variable 17 – 170
Microorganism

Bacteria 1014 – 1015 108 - 109 450 – 4500


Actinomycetes 1013 - 1014 107 - 108 450 – 4500
Fungi 1011 - 1012 105 - 106 1120 – 11200
Algae 1010 - 1011 104 - 105 56 – 560
Protozoa 1010 - 1011 104 - 105 17 - 170

Source : Brady, 1990.


Note ; Biomass values based on live weight perhectare furrow slice (HFS)
MIKRO ORGANISME SEBAGAI PEROMBAK
1. BAKTERI
2. JAMUR
3. PROTOZA
4. ALGA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI


Kebutuhan Oksigen (O2) ;
 a. Beberapa bakteri pergunakan gas O2 (aerob)
 b. Beberapa bakteri pergunakan senyawa O2 (anaerob)
 c. Beberapa bakteri pergunakan kedua bentuk di atas (fakultatif)
 d. Ketiga bentuk tsb biasanya terdapat sekaligus di tanah
Hubungan dengan Kelembaban :
• Kelembaban optimum sama dengan yang dibutuhkan oleh tanaman tingkat tinggi.
• Kelembaban pengaruhi kadar O2
Kisaran Temperatur :
 700 – 100 0 F
 Temperatur tanah jarang mematikan bakteri
Kebutuhan bahan organik
 Sebagai sumber energi (bakteri heterotrofi)
 Bakteri autotrofik tidak perlukan BO sebagai bahan energi

Hubungan dengan Ca yang dpt dipertukarkan dan pH


 Ca tinggi dan pH : 6-8 umumnya terbaik
 Ca dan pH menentukan jenis bakteri
 Bakteri tertentu berfungsi pada pH amat rendah (±0,3) dan yang lain pada pH tinggi
 Ca yang dapat dipertukarkan lebih penting daripada pH
cocci
BACTERIA
bacillus

filamentous
spirilla
SSSA

Gruver, 2005
Beberapa Kriteria Pengelompokan Bakteri Tanah
Bakteri tanah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria sebagai berikut:

I. Berdasarkan Sumber Makanan, bakteri tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu:


(1) Bakteri Autotroph atau Bakteri Lithotropik , yaitu: bakteri yang dapat
menghasilkan makanan sendiri, contohnya: bakteri nitrifikasi, bakteri denitrifikasi,
bakteri pengoksidasi belerang, bakteri pereduksi sulfat, dll. Bakteri autotroph ini
dikelompokkan lagi berdasarkan sumber energi yang diperlukan, yaitu: (a) Bakteri
Photoautotroph atau Bakteri Foto Lithotropik: bakteri yang menghasilkan makanan
sendiri dan sumber energi yang digunakan berasal dari Sinar Matahari, dan (b)
Bakteri Khemoautotroph atau Bakteri Khemolithotropik : bakteri yang menghasilkan
makanan sendiri dan sumber energi yang digunakan dari hasil oksidasi bahan
organik, dan

(2) Bakteri Heterotroph atau Bakteri Organotropik, yaitu: bakteri yang mendapatkan
makanan dari bahan organik atau sisa-sisa dari makhluk hidup lain, baik fauna
maupun flora, dan baik yang makro maupun yang mikro. Bakteri heterotroph ini pun
dikelompokkan lagi berdasarkan sumber makanan, menjadi dua kelompok, yaitu: (a)
Bakteri Photoheterotroph atau Bakteri Fotoorganotropik: bakteri yang mendapatkan
makanan dari bahan organik atau sisa-sisa makhluk hidup lain dan sumber energi
yang digunakan berasal dari Sinar Matahari, dan (b) Bakteri Khemoheterotroph atau
Bakteri Khemoorganotropik: bakteri yang mendapatkan makanan dari bahan organik
atau sisa-sisa makhluk hidup lain dan sumber energi yang digunakan dari hasil
oksidasi bahan organik
II. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen, Bakteri
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
(1) Bakteri Aerob, yaitu bakteri yang selama
hidupnya membutuhkan oksigen (O2),
(2) Bakteri Anaerob, yaitu bakteri yang selama
hidupnya tidak membutuhkan oksigen, bahkan
bila terdapat oksigen bakteri ini mati, dan
(3) Bakteri Mikroaerofilik, yaitu bakteri yang
selama hidupnya hanya membutuhkan oksigen
dalam jumlah yang sedikit.
III. Berdasarkan Peranannya dalam Penyediaan
Hara bagi tanaman, dikelompokkan menjadi 3,
yaitu:
(1) Bakteri Pemfiksasi Nitrogen,
(2) Bakteri Pelarut Fosfat,
(3) Bakteri Pereduksi Sulfat.

Bakteri Pemfiksasi nitrogen dikelompokkan juga


menjadi tiga berdasarkan hubungannya dengan
tanaman, yaitu:
(1) Simbiosis,
(2) Asosiasi, dan
(3) Hidup bebas.
- Organisme eukariotik
FUNGI - Sel tersusun menjadi filamen
panjang yang dinamakan hifa
(hyphae), hifa tersusun
membentuk miselium
- Ukuran dari mikro - makro

Gruver, 2005
Jamur sebagai perombak lignin yang efektif
Jamur heterotroph bervariasi sangat luas dalam ukuran dan
struktur, dari ragi bersel satu sampai dengan mold dan jamur yang
dapat dikonsumsi oleh manusia. Jamur tumbuh dari spora dengan
struktur semacam benang yang disebut hifa, dan massa benang
yang ekstensif disebut misellium. Tanah pada umumnya
mengandung 10—100 meter hifa per gram. Jamur penting pada
semua jenis tanah. Jamur toleran terhadap keasaman, yang
membuatnya penting pada tanah masam. Sisa-sisa pohon di hutan
memberi makanan yang berlimpah pada jamur tertentu yang
merupakan perombak lignin yang efektif.
Algae-clorophylous
protista
Algae menunjukkan perubahan besar dalam bentuk
dan ukuran, berkisar dari organisme bersell tunggal
dengan diameter sampai 10 kali lebih besar dari
bakteri sampai lumut laut sepanjang lebih dari 30
meter. Algae tidak begitu penting dalam tanah. Pada
umumnya sebagian besar algae tanah bersel tunggal
atau berserabut kecil . algae umumnya tersebar di
permukaan tanah dimana cahaya dan kelembaban
memungkinkan.
Protozoa

Protozoa merupakan protista bersel satu. Protozoa


hidup dalam lapisan partikel tanah yang mengelilingi
air, yang berarti sebagai organisme aquatic. Bila tanah
mongering, suplai makanan terbatas, atau keadaan
menjadi merugikan, protozoa akan diam, dan menjadi
aktif lagi apabla keadaan memungkinkan. Protozoa
tanah merupakan predator yang memakan bakteri
tanah meskipun beberapa diantaranya juga memakan
jamur, algae, atau bahan organik mati. Walaupun
protozoa terdapat banyak di dalam tanah, ternyata
hanya sedikit yang berpengaruh terhadap
perombakan bahan organik dan aktivitas bakteri.
BINATANG TANAH (SEBAGAI PEMAKAN DAN
PEROMBAK

Nematoda pemakan parasit


Nematoda adalah cacing yang berukuran mikroskopik dan
merupakan binatang yang sangat banyak terdapat di
dalam tanah. Berdasarkan kebutuhan makannnya dikenal 3
kelompok yaitu

1) Pemakan sisa bahan organik


2) Pemakan cacing tanah dan nematoda lainnya, parasit
tanaman, bakteri, protozoa dan sejenisnya.
3) Sebagai parasit akar tanaman tingkat tinggi dan
melewatkan sebagian siklus hidup di dalam akar.
Nematoda hidup terutama dalam lapisan air
yang mengelilingi partikel tanah atau daam
akar tanaman. Bila tanah kering atau keadaan
lain tidak memungkinkan, nematoda akan
membentuk ciste. Nematoda akan aktif
kembali bila kondisi lingkungan
memungkinkan.

Tanaman inang yang terserang nematoda parasit


akan melawan dengan membentuk bisul akar,
gumpalan akar, atau penyimpangan bentuk akar.
Nematoda parasit dapat dikendalikan dengan
fumigasi berkala.
Nematodes

A mite feeding on a nematode


(Marie Newman, NCSU
Fungal-feeding nematode (E. Ingham, Oregon State)

Fungi attacking and digesting a nematode


(George Barron, Univ. of Guelph)
Head of a bacteria-feeding nermatode.
(Sven Boström, Swedish Museum of Natural History)
Cacing tanah- pemakan dan
pencampur tanah
Organisme ini suka lingkungan lembab dengan bahan
organik yang berlimpah, dan berlimpahnya kalsium tersedia.

Cacing tanah terdapat dalam tanah bertekstur halus dengan


kandungan bahan organik tinggi dan merupakan asam keras.
Cacing tanah pada umumnya membuat rongga yang dangkal
dan makan bahan tanaman setiap malam.

Beberapa bahan tanaman diseret ke dalam lubang. Jenis


cacing tanah yang lainnya ada yang menyerap bahan orgaik
yang ada di dalam tanah. Kotoran dan buangan ditimbun
dalam tanah bercampur menyatu dengan bahan tanah,
membentuk alur, dan memakan daun-daunan yang rontok
sehingga tanah menjadi lebih terbuka dan porous
Sifat Kimia & Kotoran Lapisan 0-15 Lapisan 20-40
Fisiko Kimia cm cm
N Total (%) 0.35 0.25 0.08
C Organik (%) 5.17 3.35 1.11
Nitart (ppmN) 21.9 4.7 1.7
P Terd (ppm P2O5) 150 20.8 8.3
Ca tt (ppm Ca) 2793 1993. 481.0
Ca Total (%) 1.19 0.88 0.91
Mg tt (ppm Mg) 492 162 69
KTK (me/100 g) 4.67 3.82 1.63
KB (%) 92.9 74.1 55.5
Arthropoda-pemakan dan perombak

Arthropoda adalah hewan yang memiliki kerangka luar yang


dihubungkan dengan kaki arthropoda meliputi springstail, kutu,
laba-laba, serangga, termasuk larva, kelabang, dan lipan.
Springstail memakan tanaman yang mati, jaringan hewan, faces,
humus dan misellia jamur. Kutu memakan serat organik dari
semua jenis seperti hypha jamur dan benih. Beberapa kutu
adalah pemakan predator dan cacing, serangga, telur, dan hewan
kecil lainnya. Lipan mempunyai beberapa pasang kaki dan
sebagai pemakan hijauan atau sebagai perombak. Makanan
mereka terutama bahan organik yang mati (saproghagous).
Kelabang akan menyerang dan memakan semua binatang yang
berukuran sebesar kepala mereka. Tempayak (larva serangga)
memakan akar tanaman.
Arthropoda memiliki empat kelas,
diantaranya yaitu :
Kelas Myriapoda.
Kelas Crustacea.
Kelas Arachnida.
Kelas Insecta.

COLLEMBOLA SPRINGTAIL LIPAN SEMUT


Mites

A mite feeding on a springtail


Roy A Norton, SUNY

Immature oribatid mites feeding on leaves


Roy A. Norton, State University of New York

Mite biodiversity (Valerie Behan-Pelletier)


Springtails

Springtail and oribatid mites (R. Weil)

Springtail (A. Moldenke, Oregon State)


Macro and Mega
Invertebrates

Millipede (Soil Bio and Biochem slide set, SSSA)

Earthworm (R. Weil)

Carabid beetle (Tiger beetle) (McEuwan)


Pemakan Mikrofilik Karnifor
Konsumen Sekunder Konsumen Tertier
Organisme Mikroflora Predator Mangsa Predator Mangsa
dimakan
Algae Springtail Laba-laba
Bakteri Tungau Nematoda Semut Sentipoda
Fungi Enchytracida Kalajengking
Tungau
Fungi Springtail Laba-laba
Algae Nematoda Sentipoda Tungau
Lumut Sentipeda Keong Sentipoda
Bekicot
Bakteri dan Aplied Laba-laba
Protozoa Mikroflora lain Lalat Kumbang Tungau
Kumbang
Nematoda Bakteri Cerucut Cacing tanah
fungi Serangga
Kelompok Biomassa (g/m2)
Organisme
Pdg Rumput Oak Spruce

Herbivor 17,4 11,2 11,3

Detritivor : Besar 137,5 66,0 1,0

Kecil 25,0 1,8 1,6

Predator 9,6 0,9 1,2

Jumlah 189,5 79,9 15,1


seperti
Alcaligenes,
Achromobacter,
Micrococcuss
dan
Pseudomonas
 Sumber utama
• batuan
• Bahan organik +
tanah
• tanaman
• PO4- dalam tanah

• Input: pelapukan
batuan
• Output: fiksasi mineral,
pelindian
SUMBER : BRADY, 1990)
MENGUNTUNGKAN MERUGIKAN

1. PEMBENTUKAN 1. PENYAKIT: DAMPING


RHIZOSFER OFF, PENYAKIT BUSUK,
2. NITROGEN FIXATION DLL
contoh:- Rhizobium 2. PERSAINGAN HARA
Leguminosae
3. MIKORIZA
FIKSASI NITROGEN
Atmosfer mengandung
sekitar 79% N.
N merupakan unsur yang
dapat membatasi pertum-
buhan tanaman sehingga
pemanfaatan N2 di udara
sangat utama melalui pen-
fiksasi yang dilakukan oleh
organisme penfiksasi N
hidup simbiotik maupun
non simbiotik dengan
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai