Anda di halaman 1dari 23

Pengendalian Fisik dan Mekanik

• Tindakan perlindungan dengan mengupayakan semua tindakan


ditujukan untuk mengubah lingkungan agar menghambat kehidupan
hama atau mematikan hama
• Bukan merupakan bagian dari kegiatan praktek budidaya tanaman
yang umum digunakan
• Dilandasi dengan pemahaman pemahaman ekologi dan perilaku
dari hama.

Setiap jenis serangga dalam melakukan aktifitas kehidupannya


mempunyai batas toleransi terhadap faktor lingkungan al; suhu,
kelembaban, bunyi, sinar, ketinggian tempat dan faktor lingkungan
lainnya.
Pengendalian Fisik
• Merupakan usaha dengan menggunakan atau merubah fktor
lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga dapat mematikan atau
menurunkan populasi hama.
• Faktor fisik meliputi cahaya, suhu, kelembaban, angin dll

Beberapa tindakan atau perlakuan yang termasuk pengendalian fisik :


• Perlakuan panas
• Penggunaan lampu perangkap
• Penghalang atau barrier
• Pembakaran
• Pembasahan/pengeringan
• Gelombang suara
• Radiasi sinar infra merah
Serangga berdasarkan waktu aktivitasnya

• Nokturnal : serangga yang aktif pada malam hari


contoh; ngengat (Lepidoptera)
• Diurnal : serangga yang aktif pada pagi – siang hari
contoh : kupu-kupu (Lepidoptera)
• Krepuskular : serangga yang aktif pada waktu senja hari atau fajar
(peralihan sore - malam atau malam – pagi)
contoh : kumbang Oryctes rhinoceros (Colepotera; Scarabaedaei)

Pemahaman waktu aktifitas menjadi dasar pemasangan lampu


perangkap dan perangkap lainnya untuk menangkap hama
Prinsip kerja perangkap cahaya cukup sederhana yaitu dengan
menarik serangga-serangga yang beterbangan menuju ke arah sumber
cahaya kemudian disaat serangga tersebut mengerubunginya, mereka
akan berputar-putar kemudian masuk kedalam perangkap yang telah
kita pasang. Dengan demikian serangga yang telah terperangkap
tersebut akan mati baik masuk kedalam air maupun menempel pada
perekat
Serangga berdasarkan waktu aktivitasnya

• Nokturnal : serangga yang aktif pada malam hari


contoh; ngengat (Lepidoptera)
• Diurnal : serangga yang aktif pada pagi – siang hari
contoh : kupu-kupu (Lepidoptera)
• Krepuskular : serangga yang aktif pada waktu senja hari atau fajar
(peralihan sore - malam atau malam – pagi)
contoh : kumbang Oryctes rhinoceros (Colepotera; Scarabaedaei)

Pemahaman waktu aktifitas menjadi dasar pemasangan lampu


perangkap dan perangkap lainnya untuk menangkap hama
Prinsip kerja perangkap cahaya cukup sederhana yaitu dengan
menarik serangga-serangga yang beterbangan menuju ke arah sumber
cahaya kemudian disaat serangga tersebut mengerubunginya, mereka
akan berputar-putar kemudian masuk kedalam perangkap yang telah
kita pasang. Dengan demikian serangga yang telah terperangkap
tersebut akan mati baik masuk kedalam air maupun menempel pada
perekat
Pengaruh suhu pada serangga
• Serangga termasuk poikiloterm atau memiliki suhu berdarah dingin
sehingga pertumbuhannya tergantung pada suhu lingkungan
• Mempengaruhi aktifitas, perkembangan dan pembiakan serangga
• Setiap serangga memiliki suhu aktifitas yang terbagi suhu minimum;
suhu optimum dan suhu maksimum
• Pemanasan biasanya efektif untuk mengendalikan hama gudang
Contoh
Locusta migratoria (Orthoptera. Acrididae) belalang kembara

Mengalami tiga fase perkembangan dan


pertumbuhan populasi yaitu fase soliter, fase
transien dan fase gregaria
Pada fase “soliter”, belalang hidup sendiri
sendiri dan tidak menimbulkan kerugian atau
kerusakan tanaman. Pada fase “gregaria”,
belalang kembara hidup bergerombol dalam
kelompok- kelompok besar, berpindah- pindah
tempat dan menimbulkan kerusakan
tanaman secara besar- besaran pula.
Perubahan soliter ke fase gregaria dan sebaliknya kembali ke
fase soliter biasanya apabila keadaan lingkungan tidak
menguntungkan bagi kehidupannya, terutama karena pengaruh
curah hujan, tekanan musuh alami dan atau tindakan manusia
melalui usaha pengendalian. Perubahan ini melalui fase transien
pula.

Perilaku makan biasanya hinggap pada sore hari dan malam hari
sampai pagi hari sebelum terbang .
Kelompok nimfa yang bermigrasi dengan berjalan dapat memakan
tumbuhan di lokasi selama dalam perjalanan. Pertanaman yang
dihinggapi pada malam hari akan dimakan sampai habis
.
Belalang ini lebih cenderung memilih makanan yang lebih disukainya
terutama dari famili gramineae. Tanaman yang diserang adalah
jagung, padi, sorgum,tebu, gelagah,alang-alang atau spesies rumput
lainnya.
Tanaman Jagung
Penggujian Penggunaan gelombang ultra sonik Locusta migratoria
• Frekuensi gelombang dari 40 kHz, 45 kHz, 50 kHz dan 55 kHz,
• jarak sumber dari 100 cm, 200 cm, 300 cm dan 400 cm
• serta lama pemaparan mulai dari 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam

Hasil :
• frekuensi gelombang ultrasonik 50 kHz, dengan jarak sumber 100 cm
dan lama pemaparan 3 jam – 4 jam berpengaruh terhadap perilaku
makan dan gerak (pola perilaku makan pasif dan gerak pasif
belalang kembara)
Penurunan populasi dapat dilakukan dengan tindakan mengurangi
kemampuan reproduksi serangga hama yang betina.

Setiap serangga mempunyai faktor fisik seperti suhu minimum, suhu


optimum, dan suhu optimum.

contoh. Myzus (= Nectarosiphon) persicae (hama pada tanaman


tembakau). Pada suhu 25°C menyebabkan penurunan
lamamya betina bereproduksi dan penurunan jumlah keturunan
yang dihasilkan. Pada suhu diatas 28,5° C daya reproduksi
berhenti
Pengendalian Mekanik

Kegiatan yang ditujukan untuk mematikan hama secara langsung


dengan tangan atau bantuan alat lain
Cara Pengendalian Mekanik
• Hand picking atau mengambil dengan tangan
• Gropyokan
• Memasang perangkap
• Pengusiran

Pengambilan dengan tangan efektip diarahkan dengan memahami


bagian tanaman yang diserang (perilaku makan hama ) dan bila
intensitas serangan hama masih kecil.

Pemasangan perangkap didasarkan ketertarikan serangga tehadap


warna seperti perangkan warna (Yellow sticky trap)
contoh : Spodoptera litura

Telur diletakkan secara berkelompok pada daun tanaman inang dan


diselumuti oleh bulu-bulu ngengat betina. Larva yang baru keluar dari
telur tidak segera meninggalkan kelompoknya tetapi tetap berkelompok
(Indrayani, et, al 1990).

Hand picking dan grapyokan dilakukan pada stadia telur dan larva
instar 1 (satu), sebab apabila ulat telah besar mereka akan
bersembunyi di dalam tanah.
Selain itu, menggenangi lahan pertanaman, terutama pada stadia
vegetatif akhir dan pengisian polong untuk mematikan ulat grayak yang
berdiam diri di dalam tanah pada siang hari
HAMA PENGOROK DAUN
Liriomyza sp (Diptera ; Agromyzidae)

Liriomyza sp. merupakan hama yang


bersifat polifag yang menyerang tanaman
sayuran dari famili Solanaceae,
Cruciferae, Cucurbitaceae,
Leguminoceae, Liliaceae, Umbeliferae,
Chenopodiaceae, Amaranthaceae, dan
Compositae.

Selain sayuran juga menyerang


tanaman hias seperti gerbera, krisan
dan berbagai gulma seperti babadotan, pembersihan
sawi tanah, senggang, bayam liar dan • Inang alternatif
sejenisnya.
Pemasangan yellow sticky trap dengan
membentangkan kain kuning (lebar 0,9 m x
panjang sesuai kebutuhan atau 7 m, untuk
setiap lima bedengan memanjang
berperekat di atas tajuk tanaman kentang
(Baso et al. 2000).
Goyangkan pada tanaman membuat lalat
dewasa beterbangan dan terperangkap
pada kain kuning.
HUBUNGAN SERANGGA DENGAN TANAMAN INANG

• sifat perilaku dan fisiologi serangga serangga


• sifat tanaman sebagai sumber makanan herbivora
• polifag
• monofag
• oligofag Koevolusi

tanaman
Serangga menyebar

rangsangan fisik
angin,suhu, cahaya;gravitasi
Penemuan habitat
inang
warna,ukuran ; bentuk tanaman

Penemuan inang
Indera penciuman peraba;pengecap zat-zat pada jaringan tanaman

Penerimaan inang

reproduksi Nilai-nilai nutrisi

Kesesuaian inang
Komunikasi Serangga - Tanaman

Senyawa kimia pada tanaman yang berfungsi sebagai alat komunikasi :


Semokimia

• feromon : komunikasi antar individu dalam satu species


• allomon : menguntungkan bagi produsen dan merugikan
bagi penerima
• kairomon : menguntungkan bagi penerima dan merugikan
bagi produsen
Allomon ALLOMON
KAIROMON

FEROMON

Zat reppelent : zat yang berfungsi mengusir serangga menjauhi tanaman

Zat suppresant : zat yang menghalangi kegiatan makan atau mengisap


serangga

Zat deterrent : zat yang menghalangi kegiatan keberlanjutan proses


makan dan meletakkkan telur bagi serangga

Zat antiobiotik : zat yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan


normal larva, mengurangi umur dan fekunditas imago

Zat antixenotik : zat yang mengganggu perilaku normal pemilihan inang


bagi serangga
Kairomon

Zat penarik Atraktan: zat yang berfungsi menarik arah gerakan


gerakan
serangga ke tanaman inang

Zat penahan/arrestant: zat yang menahan gerakan serangga sehingga


menetap di tanaman

Zat penggerak makan dan oviposisi

mengapa tanaman bisa • Ketahanangenetik


tahan terhadap serangga •Ketahanan ekologi
Ketahanan Genetik

Non preference : sifat tanaman yang menyebabkan serangga


menjauhi atau tidak menyenangi tanaman

Antibiosis : sifat ketahanan yang menyebabkan terganggunya


sifat fisiologi pada serangga yang memakan tanaman
bahkan dapat mematikan serangga

Toleran : adanya kemampuan tanaman tertentu untuk sembuh


akibat luka yang disebabkan serangan hama atau
tanaman mampu tumbuh lebih cepat sehingga
serangan hama kurang mempengaruhi hasil
Pengelompokan tanaman berdasarkan sifat ketahanan genetik
tebagi atas :

1. Ketahanan Oliogenik
Sifat ketahanan yang ditentukan oleh satu atau sedikit gen tersebut
yang pengaruh masing-masing gen dapat diketahui.

2. Ketahanan Poliogenik
Sifat ketahanan yang ditentukan oleh banyak gen dan setiap gen
menyumbangkan sedikit terhadap sifat ketahanan.Diturunkan secara
melalui cara yang kompleks dan mungkin berhubungan dengan sifat-
sifat tanaman lain.

3. Ketahanan Sitoplasmik
Disebabkan karena adanya bahan yang mampu memperbanyak sendiri
dan mengadakan mutasi yang hanya di jumpai di sitoplasma.
Diturunkan secara maternal.
Ketahanan Ekologik

Pengelakan inang yaitu fase tumbuh tanaman tidak bersamaan dengan


waktu pemunculan stadia hama yang aktif mengkonsumsi tanaman
Misalnya; pengunduran waktu tanam

Ketahanan dorongan ketahanan yang timbul dan didoraong oleh faktor


lingkungan tertentu sehingga tanaman menjadi lebih tahan
Misalnya : pengaturan pupuk

Inang luput dari serangan : ketahanan tanaman akibat faktor acak atau
keadaan lingkungan setempat misalnya adanya tanaman pengganti lain sebagai
inang di lokasi tanaman
Pengaruh Faktor-Faktor Lingkungan
Terhadap Penampakan Ketahanan

1. Faktor Fisik
• keadaan cuaca
• tanah
• cara budidaya

2. Hayati
• biotipe serangga; serangga dengan spesies sama (morfologi dan
biologik sama namun berbeda dalam sifat fisiologi, perilaku
danpreferensi terhadap tanaman inang
• Umur tanaman (disebabkan ketersedian kandungan senyawa kimia
contoh: Hama Ostrinia spp menyukai tanaman jagung muda
dibandingkan tanaman jagung berumur lanjut (kandungan senyawa
Dimboa pada jagung muda lebih tinggi daripada jagung tua)

Anda mungkin juga menyukai