Anda di halaman 1dari 30

*

• Nama Lengkap : An. F


• Jenis kelamin : Perempuan
• No RM : 053392
• Tanggal lahir/usia : Jakarta, 17 Maret 2008 / 10 tahun
• Suku bangsa : Batak
• Alamat : Pondok bambu
• Agama : Protestan
• Pendidikan : Sekolah Dasar
• Pekerjaan :-
• Tanggal rawat : 17/2/2019
*Identitas Orang Tua
AYAH IBU

•Nama : Tn. D •Nama : Ny. M

•Usia : 42 Thn •Usia :38 Thn

•Agama : Protestan •Agama : Protestan

•Pekerjaan: Pusku TNI •Pekerjaan: IRT


*
Dilakukan secara alloanamnesis terhadap Ibu pasien
pada tanggal 17 Februari 2019 di Ruang Rawat Inap
Parkit RSAU dr. Esnawan Antariksa

Keluhan Utama :
Demam sejak 7 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :


Demam naik-turun, demam naik pada sore hari, mimisan (-), Gusi Berdarah (-),
batuk (+), dahak (+) berwarna putih, mual (-), muntah (-), BAK (N), BAB lembek
berwarna kecoklatan

Riwayat Penyakit Dahulu :-

Riwayat Pengobatan : Decolgen


OBH
Asma :-
Alergi :-
Penyakit Jantung :-
Riwayat operasi :-
Riwayat trauma :-

*
*
Gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor :
- Tengkurap : 4bulan
- Duduk : 6 bulan
- Berdiri : 12 bulan
- Berbicara : 18 bulan
- Berjalan : 15 bulan
- Membaca menulis : 5 tahun
Riwayat Kelahiran
* Tempat lahir : (+) Di rumah bersalin
* Ditolong oleh : (+) bidan
* (-) Rumah Bersalin
* (+) Bidan
* (-) R.S. Bersalin
* (-) Dukun (-) lain - lain
Riwayat Imunisasi
* (+) Hepatitis (+) BCG (+) Campak
* (+) DPT (+) Polio (+) Tetanus
*

Data Antropometri
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Berat Badan : 27 kg
Tanda Vital Tinggi badan :-
Nadi : 134 x/menit Status gizi : CDC
Respirasi : 22 x/menit BB/U : Gizi baik
Suhu : 36,1oC
*
Kepala dan Leher
• Kepala : Normocepali, Simetris
• mata : CA-/-, SI-/-, Palpebra Normal
• Telinga : Normotia, sekret (–)
• Mulut : sianotik -, Bibir kerin
• Tenggorok : faring tampak hiperemis, tonsil T1/T1
• Leher : KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba membesar

Thorax
• Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+)
• Nyeri tekan abdomen (-)

• Anus dan Rektum (+)


Anus dan • Kelainan (-), tanda peradangan (-), luka (-)
rektum

• Perempuan
Genetalia
Ekstremitas
• Edema -/-
• Akral hangat +/+
• Purpura (-)
• Sianosis (-)
• CRT <2”
• Normotonus

Kulit
• Ikterik (-)
• Sianosis (-)
• Turgor baik
Hasil Laboratorium di RSPAU dr.Esnawan Antariksa

Tanggal 19-02-2019
Tanggal 17-02-2019
HB : 14,1 gr/dl
HB : 14,7 gr/dl
Lekosit : 2.600 mm3
Lekosit : 3.500 mm3
Hematokrit : 42 %
Hematokrit : 46 %
Trombosit : 107.000 mm3
Trombosit : 168.000 mm3

Widal
Typhi O : + 1/320
Para Typhi AO : -
Para Typhi BO : + 1/80
Typhi H : Negatif Tanggal 20-02-2019
Para Typhi AH : -
Para Typhi BH : - HB : 13 gr/dl
Lekosit : 3.400 mm3
Hematokrit : 40 %
Trombosit : 113.000 mm3
*
* Pasienperempuan atas nama an. F datang ke IGD RSPAU dr. Esnawan
Antariksa pada tanggal 17/2/2019 dengan keluhan demam sejak 7 hari
SMRS, Demam naik-turun, demam naik pada sore hari, mimisan (-), Gusi
Berdarah (-), batuk (+), dahak (+) berwarna putih, mual (-), muntah (-), BAK
(N), BAB lembek berwarna kecoklatan.

* Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit Sedang, pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal, pemeriksaan fisik secara sistematis kepala, thorax,
abdomen dalam batas normal extremitas di dapatkan purpura.
Hasil Lab RSPAU dr.Esnawan Antariksa pada tanggal 17/2/2019 (12.33)
*Tanggal 17-02-2019

*HB : 14,7 gr/dl


*Lekosit : 3.500 mm3
*Hematokrit : 46 %
*Trombosit : 168.000 mm3

*Widal
*Typhi O : + 1/320
*Para Typhi AO : -
*Para Typhi BO : + 1/80
*Typhi H : Negatif
*Para Typhi AH : -
*Para Typhi BH : -
Diagnosis Kerja
Demam Tifoid

Diagnosis Banding
*Demam Berdarah Dengue
*Malaria
* Pemeriksaan rutin
* UJi widal

*
* Infus KDN 1 1000cc / 24 jam
* Parasetamol syr 3x2 cth

*
*

* Demam Tifoid
* Suatu infeksi akut yang disebabkan bakteri
Salmonella typhii dengan gejala utama demam,
gangguan saluran percernaan, serta gangguan
susunan saraf pusat / kesadaran
*
* Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi dari Genus Salmonella.
* Bakteriini berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora,
motil, berkapsul dan mempunyai flagela (bergerak dengan rambut
getar).
* Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti
di dalam air, es, sampah dan debu.
* Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu 600C) selama 15 – 20
menit
*
* Insiden demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya
terkait dengan sanitasi lingkungan; di daerah rural (Jawa
Barat) 157 kasus per 100.000 penduduk, sedang di daerah
urban ditemukan 760-810 per 100.000 penduduk.
* Perbedaan insiden di perkotaan berhubungan erat dengan
persediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi
lingkungan dengan pembuangan sampah yang kurang
memenuhi syarat kesehatan lingkungan.
*
* Masa inkubasi biasanya7-14 hari, kadang-kadang 3-30 hari,
tergantung jumlah kuman yang menginfeksi
* Gajala pada non typhoid Salmonellosis lebih ringan dari
demam typhoid
* Gejala klinis tergantung pada usia:
* a. Usia sekolah dan dewasa
* b. Balita dan bayi
* c. Neonatus
*
*ANAMNESIS

* Demam yang naik secara bertahap tiap hari, mencapai


suhu tertinggi pada akhir minggu pertama
* minggu kedua demam terus menerus tinggi.
* Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi,
anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau konstipasi,
muntah, perut kembung.
* Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, dan ikterus.
PEMERIKSAAN FISIK

* Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat


dengan komplikasi.
* Kesadaran menurun,
* delirium,
* sebagian besar anak mempunyai lidah tifoid yaitu di
bagian tengah kotor dan bagian pinggir hiperemis,
hepatomegali lebih sering dijumpai daripada
splenomegali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

* Darah Rutin
* Tes Widal
* PCR (Polymerase Chain Reaction
Non Medikamentosa

▪ Istirahat dan Perawatan


▪ Managemen Nutrisi
a. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein
b. Tidak mengandung banyak serat.
c. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
d. Makanan lunak diberikan selama istirahat
Medikamentosa

Antibiotik
*kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis per
oral atau intravena) selama 10-14 hari
*Amoxicilin 100 mg/kgBB/hari oral selama 10 hari
*Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga
sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali
sehari, selama 5-7 hari)
Di dalam saluran cerna
– peritonitis,
– perdarahan, Dubia at bonam
– perforasi

Di luar saluran cerna


– ensefalitis
– pneumonia
– meningitis
– osteomielitis
– hepatitis.
*
* 1.Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS. Buku ajar ilmu kesehatan
anak infeksi dan penyakit tropis., ed 1. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia: h.367-75.
* 2.Rampengan TH. Penyakit infeksi tropik pada anak, ed 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2008: h.46-62.
* 3.Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson textbook
of pediatrics, 18th ed. Philadelphia, 2007: p.1186-1190.
* 4.Hartoyo E, Yunanto A, Budiarti L. UJi sensitivitas salmonella typhi
terhadap berbagai antibiotik di bagian anak RSUD Ulin Banjarmasin.
Sari Pediatri. September 2006;8(2):118-121.
* 5.Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, Deterding RR. Current
pediatrics diagnosis & treatment., 18th ed. USA, 2007: p.279, 1184-
5.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai