Keluhan Utama :
Demam sejak 7 hari SMRS
*
*
Gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor :
- Tengkurap : 4bulan
- Duduk : 6 bulan
- Berdiri : 12 bulan
- Berbicara : 18 bulan
- Berjalan : 15 bulan
- Membaca menulis : 5 tahun
Riwayat Kelahiran
* Tempat lahir : (+) Di rumah bersalin
* Ditolong oleh : (+) bidan
* (-) Rumah Bersalin
* (+) Bidan
* (-) R.S. Bersalin
* (-) Dukun (-) lain - lain
Riwayat Imunisasi
* (+) Hepatitis (+) BCG (+) Campak
* (+) DPT (+) Polio (+) Tetanus
*
Data Antropometri
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Berat Badan : 27 kg
Tanda Vital Tinggi badan :-
Nadi : 134 x/menit Status gizi : CDC
Respirasi : 22 x/menit BB/U : Gizi baik
Suhu : 36,1oC
*
Kepala dan Leher
• Kepala : Normocepali, Simetris
• mata : CA-/-, SI-/-, Palpebra Normal
• Telinga : Normotia, sekret (–)
• Mulut : sianotik -, Bibir kerin
• Tenggorok : faring tampak hiperemis, tonsil T1/T1
• Leher : KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thorax
• Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+)
• Nyeri tekan abdomen (-)
• Perempuan
Genetalia
Ekstremitas
• Edema -/-
• Akral hangat +/+
• Purpura (-)
• Sianosis (-)
• CRT <2”
• Normotonus
Kulit
• Ikterik (-)
• Sianosis (-)
• Turgor baik
Hasil Laboratorium di RSPAU dr.Esnawan Antariksa
Tanggal 19-02-2019
Tanggal 17-02-2019
HB : 14,1 gr/dl
HB : 14,7 gr/dl
Lekosit : 2.600 mm3
Lekosit : 3.500 mm3
Hematokrit : 42 %
Hematokrit : 46 %
Trombosit : 107.000 mm3
Trombosit : 168.000 mm3
Widal
Typhi O : + 1/320
Para Typhi AO : -
Para Typhi BO : + 1/80
Typhi H : Negatif Tanggal 20-02-2019
Para Typhi AH : -
Para Typhi BH : - HB : 13 gr/dl
Lekosit : 3.400 mm3
Hematokrit : 40 %
Trombosit : 113.000 mm3
*
* Pasienperempuan atas nama an. F datang ke IGD RSPAU dr. Esnawan
Antariksa pada tanggal 17/2/2019 dengan keluhan demam sejak 7 hari
SMRS, Demam naik-turun, demam naik pada sore hari, mimisan (-), Gusi
Berdarah (-), batuk (+), dahak (+) berwarna putih, mual (-), muntah (-), BAK
(N), BAB lembek berwarna kecoklatan.
* Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit Sedang, pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal, pemeriksaan fisik secara sistematis kepala, thorax,
abdomen dalam batas normal extremitas di dapatkan purpura.
Hasil Lab RSPAU dr.Esnawan Antariksa pada tanggal 17/2/2019 (12.33)
*Tanggal 17-02-2019
*Widal
*Typhi O : + 1/320
*Para Typhi AO : -
*Para Typhi BO : + 1/80
*Typhi H : Negatif
*Para Typhi AH : -
*Para Typhi BH : -
Diagnosis Kerja
Demam Tifoid
Diagnosis Banding
*Demam Berdarah Dengue
*Malaria
* Pemeriksaan rutin
* UJi widal
*
* Infus KDN 1 1000cc / 24 jam
* Parasetamol syr 3x2 cth
*
*
* Demam Tifoid
* Suatu infeksi akut yang disebabkan bakteri
Salmonella typhii dengan gejala utama demam,
gangguan saluran percernaan, serta gangguan
susunan saraf pusat / kesadaran
*
* Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi dari Genus Salmonella.
* Bakteriini berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora,
motil, berkapsul dan mempunyai flagela (bergerak dengan rambut
getar).
* Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti
di dalam air, es, sampah dan debu.
* Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu 600C) selama 15 – 20
menit
*
* Insiden demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya
terkait dengan sanitasi lingkungan; di daerah rural (Jawa
Barat) 157 kasus per 100.000 penduduk, sedang di daerah
urban ditemukan 760-810 per 100.000 penduduk.
* Perbedaan insiden di perkotaan berhubungan erat dengan
persediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi
lingkungan dengan pembuangan sampah yang kurang
memenuhi syarat kesehatan lingkungan.
*
* Masa inkubasi biasanya7-14 hari, kadang-kadang 3-30 hari,
tergantung jumlah kuman yang menginfeksi
* Gajala pada non typhoid Salmonellosis lebih ringan dari
demam typhoid
* Gejala klinis tergantung pada usia:
* a. Usia sekolah dan dewasa
* b. Balita dan bayi
* c. Neonatus
*
*ANAMNESIS
* Darah Rutin
* Tes Widal
* PCR (Polymerase Chain Reaction
Non Medikamentosa
Antibiotik
*kloramfenikol (50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis per
oral atau intravena) selama 10-14 hari
*Amoxicilin 100 mg/kgBB/hari oral selama 10 hari
*Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga
sefalosporin seperti seftriakson (80 mg/kg IM atau IV, sekali
sehari, selama 5-7 hari)
Di dalam saluran cerna
– peritonitis,
– perdarahan, Dubia at bonam
– perforasi