Anda di halaman 1dari 15

RADIOKIMIA

MEKANISME DAN
MODEL REAKSI INTI

1. ALJUMAATUL RAHMATIKA (16036032)


2. AMELINDA YULIANI (16036033)
3. NUREZTITI AZWAR (16036081)
TAHUKAH KAMU
MENGAPA ENERGI
NUKLIR MEMILIKI
ENERGI YANG BESAR??

Ternyata hal ini disebabkan karena untuk menghasilkan energi


nuklir, kita harus melakukan reaksi inti.
Reaksi ini adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti atom ditembak
dengan partikel berenergi dan kecepatan tinggi, menghasilkan inti
baru yang disertai dengan pelepasan sejumlah energi.
Energi yang dilepas dari reaksi inti inilah yang disebut dengan
energi nuklir dan jumlah yang dihasilkan sangat besar.

.
REAKSI INTI

Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan


suatu inti atom sehingga berubah menjadi inti
atom lain dengan disertai munculnya energi
yang sangat besar.
Proses Reaksi
Inti

Partikel yang diam (di kerangka lab) dinamakan


sasaran X, sedangkan partikel yang bergerak a disebut
proyektilnya dengan tenaga kinetik Ka.
Hasil reaksi adalah terbentuk inti residu Y yang
bergerak dengan tenaga gerak recoil KY dan satu atau
lebih partikel yang dihasilkan (b1,b2, …) dengan tenaga
kinetik Kb.
Untuk reaksi inti biner dapat ditulis :
a + X Y + b + Q atau X (a,b) Y
Reaksi inti hanya terjadi di ruang hampa (P 10-5 Toor).
Nilai tenaga ambang ditentukan dengan nilai , mx, ma
Untuk proses endoergik, reaksi inti ditulis :
a + X + |Q| →Y + b
1. Model Senyawa Inti

Dikemukakan oleh Niels Bohr 1936

1. Energi proyektil terdistribusi secara acak


pada semua nukleon inti
2. Inti dalam keadaan transisi semu (senyawa
inti )
3. Tidak stabil (umur 10-14–10-19 s)
4. Memancarkan partikel sehingga terbentuk
inti baru yang stabil (10-20-10-23 S)
Ketentuan umum
senyawa inti

• Senyawa inti dapat dihasilkan dengan satu


cara atau lebih.
• Partikel yang dipancarkan (peluruhan) tidak
bergantung pada cara pembentukan.
• Arah peluruhan uniform (seragam ) pada
semua arah dan tidak bergantung pada arah
praktikel (projektil) yang masuk, karena
partikel yang keluar terjadi setelah beberapa
tumbukan.
Energi senyawa inti

Energi aktivasi senyawa inti adalah energi yang


diperlukan untuk membentuk keadaan teraktivasi.
Energu aktivasi (U) bergantung pada energi kinetik
projektil, masa inti dan projektil dab energi reaksi.
U = MX / (MX + Ma) Ea + Q
Ket :
U = energi aktivasi senyawa inti
Mx = senyawa inti
Ma = masa projektil
Q = energi reaksi inti
Ea = energi kinetik projektil
Resonansi capture

• Suatu senyawa inti punya beberapa energi


aktivasi yang cocok disebut resonansi capture
• Bila keadaan berada ditingkat energi yang
paling besar atau lebih kecil dari tingkat
resonansi capture maka reaksinya turun.
• Suatu rekasi yang punya beberapa resonansi
capture yang bergantung pada energi projektil
Mekanisme reaksi inti

Reaksi merupakan suatu proses yang terjadi apabila


dua zarah nuklir (nukleon ataupun sistem nukleon)
yang terikat sebagai inti yang menduduki salah satu
keadaan kuantumnya bertumbukan sehingga terjadi
pertukaran tenaga dan momentum ( kadang-kadang
juga terjadi pertukaran muatan listrik, momentum
sudut, jumlah nukleon dan paritas).
Reaksi-reaksi inti dinyatakan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut:
PROYEKTIL + INTI SASARAN → INTI SISA + PARTIKEL
TERAMATI

Atau dalam bentuk singkat


SASARAN (PROYEKTIL, PARTIKEL TERAMATI) INTI SISA
Dalam setiap persamaan reaksi inti, muatan total (Z
total) dan jumlah nukleon total (A total) harus sama pada
kedua ruas persamaan.

Sebagai contoh, reaksi inti yang pertama kali (diamati


oleh Rutherford pada tahun 1919) adalah ;
atau bisa ditulis secara singkat N714 (He, p) O817
Reaksi-reaksi inti diklasifikasikan menurut proyektil, partikel
teramati dan inti sisa.
Tahap-tahap reaksi inti sbb

1. Tahap zarah bebas


pada tahap ini sebagian zarah proyektil dihamburkan secara
elastis dan sebgaian diserap inti atom target untuk memasuki
tahap inti majemuk.
Pada tahap penyerapan terdiri dari tumbukan dua benda. Hal ini
berarti bhw jika zarah proyektil adalah nukleon tunggal, maka
zarah tersebut akan berinteraksi dengan sebuah nukleon di
dalam inti dan mampu menaikkan energi nukleon ke tingkat
energi lebih tinggi seperti pada gambar berikut:
2.Tahap Inti Majemuk
Pada tahap ini sebagian zarah yang diserap dari tahap pertama
dihamburkan kembali dalam hamburan elastis majemuk ,
sebagian lainnya membentuk inti majemuk atau menuju ke tahap
akhir melalui reaksi langsung.
3.Tahap Akhir
Inti majemuk akan mengalami peluruhan dan
memancarkan zarah untuk membentuk inti baru yang stabil. Jika
inti majemuk tidak terbentuk maka pada tahap ini akan terjadi
reaksi langsung antara lain reaksi fisi dan fusi.
Reaksi Eksoterm
Sesuai hukum kekekalan energi,
energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi.
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi.
Energi reaksi = reaksi reaktan – energi produk.
Q = [(ma + mx)-(my + mb)] x 931,5 Mev/sma.
dengan ma,mx,my,mb adalah massa – massa yang harus
dinyatakan dalam sma. Ketika
Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi
eksotermik).
Jenis-jenis reaksi senyawa inti

• Reaksi fisi adalah rekasi pembelahan inti atom berat


menjadi dua inti atom yang lain menjadi ringan
dengan disertai dtimbulnya enegi yang sangat besar.
• Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua inti atom
ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat dengan
melepaskan energi.
• Reaksi transmusi inti adal reaksi penembakkan intik
oleh suatu partikel sehigga menghasilkan nuklida
baru yang bersifat radioaktif.

Anda mungkin juga menyukai