INDONESIA (PUEBI)
Kelompok 3, Manajemen B
Endah Bati Purnama
Kusmarini Dwi Rahayu
Salma Agustin
Our Services
OUT LINE
1 Sejarah Ejaan
Bahasa Di Indonesia
2Pemakaian
Huruf
3 Penulisan Kata
Sejarah Ejaan Bahasa di Indonesia
Kelompok 3 Manajemen B
Sejarah Ejaan Bahasa Di Indonesia
Ejaan merupakan tata cara penulisan huruf, kata dan kalimat sesuai dengan standarisasi yang
telah di sepakati dalam kaedah Bahasa Indonesia.
EYD
Gabungan konsonan dj diubah menjadi j Gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta,
diganti dengan c menjadi cinta juga gabungan
Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts konsonan nj seperti njonja, diganti dengan huruf
nc, yang sama sekali masih baru.
Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
5. Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967-1971)
Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
Pada ejaan ini sudah banyak perubahan
Gabungan konsonan sj diubah menjadi š ejaan yang disempurnakan, hampir tidak ada
Gabungan vokal (diftong) ai, au, dan oi,
perbedaan antara ejaan Baru dengan EYD, kecuali
ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu pada rincian kaidah-kaidahnya.
menjadi ay, aw, dan oy.
Sejarah Ejaan Bahasa Di Indonesia
6. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan – EYD (1972-2015)
Kebijakan baru yang ditetapkan dalam EYD, antara
lain: Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EyD
adalah:
Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan
dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan
huruf miring.
Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam
bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan,
misalnya pada kata furqan, dan xenon. Penulisan kata.
Awalan “di-” dan kata depan “di” dibedakan Penulisan tanda baca.
penulisannya. Kata depan “di” pada contoh di
rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan Penulisan singkatan dan akronim.
dengan spasi, sementara “di-” pada dibeli atau
dimakan ditulis serangkai dengan kata yang Penulisan angka dan lambang bilangan.
mengikutinya.
Penulisan unsur serapan.
Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang
unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan
sebagai penanda perulangan.
Sejarah Ejaan Bahasa Di Indonesia
6. Ejaan Bahasa Indonesia – EBI (2015)
Catatan huruf kapital di • Unsur singkatan nakma gelar, pangkat, atau sapaan.
pakai sebagai huruf
pertama:
• Kata penunjuk hubungan kekerabatan, misalnya
bapak, ibu, saudara, saudari, kakak, adik, paman,
dan bibi, serta kata atau ungkapan lain yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
• Semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti
di, ke , dari, dan, yang, dan untuk.
• Semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna)
di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta
nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada
posisi awal.
06 Huruf Kapital
Catatan huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf
pertama:
• Kata yang bermakna ‘anak dari’,
seperti bin,binti, boru, dan van, atau
huruf pertama kata tugas.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangosana.
kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing. Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap
anak.
06 Huruf Kapital
Keterangan:
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan
bagian tulisan yang sudah ditulis miring. bagian- bagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, Misalnya:
tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa 1.1 Latar Belakang dan Masalah
Indonesia. 1.1.1 Latar Belakang
Kata et dalam ungkapan ora et labora 1.1.2 Masalah
berarti ‘dan’.
Penulisan Kata
Kelompok3 Manajemen B
Penulisan Kata
01 Kata Dasar 05 Pemenggalan Kata 09 Angka dan Bilangan
02 Kata Berimbuhan 06 Kata depan 10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -
nya
Misalnya: b. Bentuk terikat yang di ikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
berjalan menyudahi singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
dipermainkan membela Contohnya: non-Indonesia
c. Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Bentuk terikat ditulis serangkai Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Contohnya: Kita berdoa
dengan kata yang mengikutinya. kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
Misalnya: d. Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
adipati multilateral Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai. Contohnya: Segala puji bagi Tuhan
adibusana narapidana Yang Mahabesar.
Bentuk Ulang
Keterangan
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda
hubung (-) di antara unsur-unsurnya Bentuk ulang gabungan kata cukup ditulis dengan
mengulang unsur pertama.
Contoh : Contoh :
anak-anak mata-mata
berjalan-jalan mencari-cari surat kabar → surat-surat kabar
kapal barang → kapal-kapal barang
rak buku → rak-rak buku
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap
majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis ditulis terpisah apabila mendapat awalan atau
terpisah. akhiran.
Misalnya: Misalnya:
cendera mata meja tulis bertepuk tangan garis bawahi Gabungan kata yang
duta besar model linear menganak sungai sebar luaskan sudah benar-benar padu
ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkali manasuka
Gabungan kata yang bisa menimbulkan salah
pengertian ditulis dengan menambahkan Gabungan kata yang mendapat awalan dan adakalanya matahari
tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya: Misalnya:
ibu-bapak kami ibu bapak-kami dilipatgandakan penghancurleburkan
buku-sejarah baru buku sejarah-baru menggarisbawahi pertanggungjawaban
Gabungan Kata
1. Pemenggalan Kata
a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal, yaitu: Bu-
ah, Ma-in.
2. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya b. Huruf diftong ai, au, ei dan oi tidak di penggal, yaitu: Pan-dai, Au-la.
dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur
pembentuknya. Contohnya: ber-jalan, mem- c. Jika ditengah kata dasar terdapat huruf konsonan (terma-suk
gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal,
pertanggungjawabkan
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Yaitu: Ba-
pak, la-wan
e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di anatar huruf kon-sonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Kata Depan
Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
Misalnya:
– Di mana dia sekarang?
– Kain itu disimpan di dalam lemari.
– Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
– Saya pergi ke sana mencarinya.
– Cicin itu terbuat dari emas
1. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya:
Rawatlah buku itu baik-baik. 3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari
Dialah yang kamu cari selama ini. kata yang mengikutinya.
Misalnya:
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang ujian satu per satu.
Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya secara bijaksana.
Harga kain itu Rp40.000,00 per meter.
Hendak pulang larut malam pun sudah ada kendaraan. Semua karyawan di perusahaan tersebut mendapatkan kenaikan gaji
per 1 Januari.
Keterangan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.
Contoh:
Adapun penyebab kecelakaan itu belum diketahui.
Bagaimanapun tugas itu akan diselesaikan oleh Nita.
Singkatan dan Akronim
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pang-kat di Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, ukuran,
ikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: W.R takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Supratman yaitu Wage Rudolf Supartman. Misalnya: Cu yaitu kuprum.
Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau
sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Contoh: Dia ayat kitab suci. Contohnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252
mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan
usahanya.
Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus
Bilangan Utuh. Contohnya: dua belas (12)
dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta,
Bilangan Pecahan. Contohnya: Setengah atau seperdua (1Τ2)
dan kuitansi. Contohnya: UUD 1945.
Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara: abad Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan
XX, abad ke-20, abad kedua puluh. diikuti huruf dilakukan sebagai berikut: Saya lampirkan
tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan
ratus ribu lima ratus rupiahlima puluh sen).
Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan dengan
cara berikut: Lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang
Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
seribuan).
dengan huruf. Misalnya: Kelapadua atau Kotonanampek.
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Rumah itu telah kujual.
Majalah ini boleh kaubaca.
Misalnya : Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huru kapital jika sang
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
merupakan unsur nama Tuhan.
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik. Contohnya:
Kita harus berserah diri pada Sang Pencipta.