Anda di halaman 1dari 42

SATUAN PEMERIKSA

INTERNAL
MALANG, 10 – 12 SEPTEMBER 2014
Drs. Widartoyo, Ak, MM, M.Si, CPA
widartoyo@yahoo.com HP 0816531125
• Akuntan Publik Terdaftar di BPK RI
• Dosen PPAk dan S-2 Universitas Airlangga
• Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia
• Komisioner Asistensi Standar Profesi Institut
Akuntan Publik Indonesia
• Dewan Pengawas RSUD Sidoarjo dan RSUD Dr.
Soetomo
Audit Internal
Pengertian (Institute of Internal Auditor):
Audit Internal adalah kegiatan konsultasi dan assurance yang independen,
dirancang untuk meningkatkan nilai dan kegiatan operasi perusahaan. Audit
Internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara
melakukan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari manajemen risiko, pengendalian, dan
proses tata kelola (governance process)
Tanggung Jawab Auditor Internal
Tanggung jawab utama auditor internal tidak terbatas pada pengendalian
internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas pelaporan keuangan saja, namun
juga melakukan evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal,
manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan
organisasi. Selain tujuan pelaporan keuangan, auditor internal juga
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta kepatuhan aktivitas organisasi
terhadap ketentuan perundang-undangan dan kontrak, termasuk ketentuan-
ketentuan internal organisasi.
Orientasi Auditor Internal

Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan,


yaitu kejadian-kejadian yang diperkirakan akan
terjadi, baik yang memiliki dampak positif (peluang)
maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana
organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan
pencapaian tujuannya.
Kualifikasi Audior Internal

Kualifikasi yang diperlukan untuk seorang auditor internal


(contoh rumah sakit) tidak harus seorang akuntan, namun
juga dokter yang memahami manajemen rumah sakit, teknisi,
personil marketing, insinyur IT, serta personil yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman lainnya tentang operasional
rumah sakit sehingga memenuhi syarat untuk
melakukan audit internal.
Anggota Auditor Internal (SPI)
1. Independen
Tidak rangkap fungsi pekerjaan, tidak mempunyai hubungan kekerabatan
dan keuangan dengan auditee.
2. Kompeten
Ahli di bidang pemeriksaan internal baik keuangan maupun operasional
atau sesuai dengan pembagian tugas di SPI.
Jenis Audit

• Audit Keuangan
• Audit Operasional
• Audit Kepatuhan
• Audit Investigasi
Audit Keuangan
• Memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pendidikan yang memadahi.
• Memberikan keyakinan yang memadai bagi keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
• Memberikan pernyataan tentang kewajaran informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.
• Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan
memberikan masukan kepada pimpinan dan bagian terkait agar
dapat dilakukan perbaikan.
Audit Operasional

Memberikan kajian dan saran solusi atas setiap


bagian organisasi terhadap SOP (prosedur operasi
standar) dan metode yang diterapkan suatu
organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi
efisiensi, efektivitas, dan keekonomian
Audit Kepatuhan
Menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasional
suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan,
atau peraturan tertentu.
Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk
tujuan dimaksud.
Audit Investigasi
Audit Investigasi adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait
kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan Negara dan / atau
perekonomian Negara, untuk memperoleh kesimpulan yang mendukung tindakan
litigasi dan/atau tidakan korektif manajemen. Audit Investigasi dapat
dilaksanakan atas permintaan Kepala Daerah dan Aparat Penegak Hukum. Audit
Investigasi termasuk didalamnya audit dalam rangka menghitung kerugian
keuangan Negara, audit hambatan kelancaran pembagunan, audit eskalasi audit
klaim
SIFAT DASAR AUDIT Proses terintegrasi atas tahapan,
prosedur, teknik pengujian untuk
mencapai tujuan audit.
SISTEMATIS Dilaksanakan dengan urutan ke-
teraturan dalam pola pikir, peren-
canaan, pendokumentasian hing-
ga penarikan kesimpulan.
PENILAIAN

Kondisi yg sebenarnya.
Tidak terpengaruh pertim-
Kriteria OBJEKTIF
bangan subjektif atau
kepentingan tertentu
Independen
PENGUJIAN
AUDITOR SEBAGAI
SUBJEK AUDIT •

Keterampilan
Keahlian
KOMPETEN • Kewenangan
• Kecermatan

AUDITOR

• Tidak memihak
INDEPENDEN • Tidak merugikan
pihak manapun
STANDAR AUDIT
UMUM PELAKSANAAN PELAPORAN TL

Pemeriksa
yang Prosedur
memenuhi
PKA Audit
KKA LHA
syarat

•TERENCANA •TERTULIS
•AHLI
•PAHAMISPI •SESUAI TUGAS
•INDEPENDEN
•WASPADA •SESUAI STANDAR
•CERMAT
•PEMBUKTIAN •INFORMATIF
•RAHASIA
•DOKUMENTASI •KONSTRUKTIF
INDEPENDENSI LEMBAGA AUDIT
DIPENGARUHI OLEH :
• Masalah yang berkaitan dengan diri pribadi.
• Pengaruh pihak luar.
• Kedudukan auditor dalam organisasi.

Badan/Instansi
Eksternal Audit Obyek Audit
•BPK Unit Kerja
Internal Audit
•Akuntan Publik Obyek Audit
TUJUAN AUDIT
• Tujuan Audit :  apa yg ingin dicapai ??
• Untuk menentukan apakah :
• Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
• Risiko yang dihadapi organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi
• Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal telah
dipenuhi
• Kriteria operasi yg memuaskan telah dipenuhi
• Sumberdaya telah digunakan secara efisien dan diperoleh secara
ekonomis
• Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
KONSEPSI AUDITING

• Evidence : pembuktian yang cukup

• Independence : bebas pengaruh

• Due Care : hati hati / teliti

• Fair Presentation : penyajian yang wajar


EVIDENCE
Perolehan Bukti yang Cukup

• Dengan memperoleh bukti yang cukup, auditor akan dapat


memahami kondisi yang terjadi dan merupakan kunci untuk
dapat mengungkapkan kebenaran (truth).
• Dengan memahami apa yang seharusnya terjadi (kriteria),
auditor dapat menguji kondisi (realitas) atas bukti yang
tersedia.
INDEPENDENCE
Bebas Pengaruh

• Merupakan cerminan dari kondisi mental seorang auditor


untuk dapat bersikap : percaya diri, bebas dari kendali klien,
ahli dan mampu serta bebas dari bias dan prasangka.

• Dengan dimilikinya kebebasan ini seorang auditor tentunya


akan mampu memberikan pendapat atau putusan yang
profesional (profesional judgement).
DUE CARE
Kecermatan dan Kehati-hatian

• Merupakan cerminan dari tanggungjawab auditor atas


kemungkinan terjadinya ketidak beresan (irre-gularity) yang harus
dideteksi dalam pelaksanaan tugasnya.
• Batasan tanggungjawab untuk cermat dan hati-hati ini sulit
dirumuskan karena menyangkut konsekuensi yang sulit diramalkan
dan keengganan untuk mengikatkan diri kepada standar yang akan
menuntut tanggungjawab yang lebih besar.
PRUDENT PRACTITIONER
(profesi yang bekerja bijaksana dan hati-hati)

Evidence
Menemukan dan meng-
Independence ungkapkan irregularity

Due Care

Resiko Sampling ..?


FAIR PRESENTATION

Hasil dari pelaksanaan audit adalah “laporan”,


yang harus disajikan secara :
apa adanya (fair presentation)
yaitu melalui pengungkapan yg cukup (adequate
disclosure) sehingga pengguna laporan
memperoleh informasi bebas dari misinterpretasi.
Feed back

Preventif control

HASIL /
RENCANA RENCANA PELAKSANAAN
TUJUAN

Ada ukuran AUDIT Ada ukuran


untuk hasil dan Menguji pelaksanaan hasil yg diingini
pelaksanaan dari rencana dan me dari rencana
lakukan koreksi
PENGERTIAN BUKTI AUDIT

Semua media informasi yang digunakan oleh auditor


untuk mendukung argumentasi, pendapat, atau
simpulan dan rekomendasinya dalam meyakinkan
tingkat kesesuaian antara kondisi dengan kriterianya.
SYARAT BUKTI AUDIT
Secara logis ada hubungan dgn
RELEVAN RE
permasalahan

Berkaitan dgn sumber, cara men-


KOMPETEN KO dapatkan & kelengkapan persya-
taran yuridis bukti.

Berkaitan dgn jumlah & nilai kese-


CUKUP CU
luruhan bukti yg diperoleh/diuji

Mempunyai nilai yg cukup berarti


MATERIAL MA dan penting bagi pencapaian
tujuan organisasi.
PROSES AUDIT
AUDIT

BUKTI KONDISI KRITERIA


AUDIT

HASIL AUDIT
MATERIALITY & AUDIT RISK
Sampling
Uji Petik Materiality
Audit Risk
AUDIT

PERTANG-
Transaksi PENATA GUNG JA-
BUKTI USAHAAN
Kegiatan WABAN
JENIS BUKTI AUDIT
BUKTI Diperoleh melalui pengamatan
langsung/ inventarisasi yg dituangkan
FISIK dlm media/BA

BUKTI Dalam bentuk kertas/berkas yg mengan-


DOKUMEN dung informasi, huruf & angka

Dari pihak ke 3 yg didapat karena


BUKTI diminta oleh auditor dan
KETERANGAN didokumentasikan (konfirmasi, bukti
lisan, spesialis).
Diperoleh dgn melakukan analisis atas
BUKTI
data auditee, dgn metode yg diakui
ANALIS
(rasio, bukti SOP, perhitungan)
HUBUNGAN BUKTI AUDIT DENGAN ALAT BUKTI
(KUHAP)

BUKTI AUDIT ALAT BUKTI (KUHAP)


• Pengujian Fisik
• Keterangan saksi
• Bukti Konfirmasi
• Keterangan ahli
• Bukti Dokumen

• Bukti Observasi • Surat


• Bukti Tanya Jawab • Petunjuk
• Pelaksanaan ulang
• Keterangan terdakwa.
• Prosedur Analisis
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
(SPI) SEBAGAI BUKTI AUDIT

• SPI yang baik akan menjaga ketelitian dan kehandalan data


akuntabilitas.
• Semakin baik (kuat) pengendalian internal yang diciptakan,
semakin sedikit bukti lain yg diperlukan dalam audit.
• Kuat lemahnya pengendalian internal auditee berpengaruh
terhadap bukti audit yang diperlukan.
TAHAPAN AUDIT
AUDIT AUDIT MENURUT
No
KEUANGAN OPERASIONAL Taylor & Glesen
Perencanaan dan Perencanaan Perencanaan
1 desain pendekatan audit audit
audit
Pelaksanaan uji Pengumpulan Pemahaman
pengendalian dan dan evaluasi dan pengujian
2 uji substansi pengendalian
transaksi bukti intern
Pelaksanaan
prosedur analitis Pelaporan dan Pengujian
3 dan uji rincian tindak lanjut substantif
saldo
Penyelesaian audit
4 dan penerbitan Pelaporan
laporan
PENGERTIAN
• Prosedur Audit  Urutan Langkah utk mendapatkan
bukti dgn menggunakan teknik
audit yang sesuai.

• Teknik Audit  Cara-cara yg ditempuh auditor utk


mendapatkan bukti-bukti yg
diperlukan
JENIS/MACAM TEKNIK AUDIT
1. Analisis 10. Cross Footing
2. Observasi/pengamatan 11. Vouching
3. Permintaan Informasi 12. Trasir
4. Evaluasi 13. Scanning
5. Investigasi 14. Rekonsiliasi
15. Konfirmasi
6. Verifikasi
16. Bandingkan
7. Cek
17. Inventarisasi/Opname
8. Uji/test
18. Inspeksi
9. Footing
POLA PIKIR PROSES AUDIT

Evaluasi
Pahami Tentu SPI, data,
-kan Himpun kegiatan, Tentukan
kegiatan
arah data materialitas segmen
auditee & resiko
global audit
audit audit.
URUTAN POLA PIKIR TAHAPAN
AUDIT

PERSIAP
TAHAP TAHAP DAFTAR
AN TAHAP
SURVEI AUDIT TEMUAN
PAO PENDA- TAO UJI FAO AO AUDIT LHA
RINCI
AUDIT HULUAN SPI
HUBUNGAN TUJUAN, BUKTI DENGAN TEKNIK & PKA
Setiap tahap audit, tetapkan tujuan utk memudahkan penen-tuan teknik audit
yg akan digunakan, dan memperkirakan bukti apa yg akan terkumpul. PKA
JENIS
TAHAP TUJUAN TEKNIK
BUKTI

Survai Mengumpulkan informasi Permintaan keterangan Keterangan


tentang perencanaan
Pendahuluan kegiatan Verifikasi dokumen Dokumen
Menguji prosedur
penerimaan barang Verifikasi dokumen Dokumen
Evaluasi SPI (otorisasi dan akurasi
informasi)
Apakah sepeda motor Verifikasi dokumen. Dokumen
Pengujian diterima sesuai rencana, Inventarisasi. Fisik
Substantif dalam jenis, spek, kuantitas Pembandingan. Analisis
dan mutu. Permintaan ketera-ngan Keterangan.
PROGRAM KERJA AUDIT (PKA)
• PKA adalah rancangan prosedur dan teknik audit yg disusun
secara sistematis yg harus diikuti/dilaksana-kan oleh auditor
dlm kegiatan audit untuk mencapai tujuan audit.
• PKA disiapkan oleh Ketua Tim setelah memperoleh :
• informasi dan petunjuk dari Supervisor
• pemahaman yg cukup mengenai kegiatan/fungsi/program auditee
• setelah mengidentifikasi kegiatan/fungsi/program yg mengandung
kelemahan potensial, baik yg diperoleh pada saat sebelum
penugasan, pada saat survei pendahuluan, maupun pada saat
pengujian atas SPI.
• Konsep PKA direviu oleh Supervisor dan disetujui oleh
Penanggungjawab audit
MANFAAT PKA
• Sarana pemberian tugas
• Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang
• Pedoman kerja bagi auditor
• Landasan untuk membuat ringkasan hasil audit
• Sarana untuk mengawasi mutu audit
SUSUNAN / FORMAT PKA
• Pendahuluan
• Tujuan audit
• Langkah-langkah kerja
• Dilaksanakan oleh
• Waktu yang dibutuhkan
• Nomor KKA
Nama auditee : ………………………..
NO. KKA :
Periode Audit : ………………………..
….
PROGRAM KERJA AUDIT Tahap :……………………………
Waktu yg
No Uraian Dilaksanakan oleh diperlukan Nomor Catatan
KKA
rencana realisasi Ren. Rea.

A Pendahuluan
………………………

B Tujuan Audit
………………………

C Langkah-Langkah Kerja

1.

2.
SIFAT PKA
• Luwes tidak kaku
• Dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan

Anda mungkin juga menyukai