11180541000046
Muhammad Ilham Ramadhani
11180541000056
Rifa’i Hardiansyah
11180541000070
Mohammad Karel Pardede
11180541000080
Teori Solidaritas ( The Division Of Labour in Society )
A. Solidaritas Mekanis
Solidaritas mekanis dibentuk oleh hukum represif karena anggota masyarakat
jenis ini memiliki kesamaan satu sama lain, dan karena mereka cenderung sangat
percaya pada moralitas bersama, apapun pelanggaran terhadap sistem nilai bersama
tidak akan dinilai main-main oleh setiap individu. Pelanggar akan dihukum atas
pelanggarannya terhadap sistem moral kolektif.
B. Solidaritas Organik
Masyarakat solidaritas organik dibentuk oleh hukum restitutif. Dimana
seseorang yang melanggar harus melakukan restitusi untuk kejahatan mereka,
pelanggaran dilihat sebagai serangan terhadap individu tertentu atau sekmen tertentu
dari masyarakat bukannya terhadap sistem moral itu sendiri. Hukum yang restitutif
adalah hukum yang tujuan utamanya tidaklah perlu semata-mata mendatangkan
penderitaan pada mereka yang melanggar, tapi adalah untuk mengembalikan keadaan
pada situasi semula sebelum terjadi kegoncangan sebagai akibat dilanggarnya suatu
kaidah hukum. (hukum perdata)
Fakta Sosial ( The Rule Of Sociological Method )
“Durkheim mendapat kritik terhadap jalan pikirannya yang tidak kenal kompromi
tentang besarnya peran jiwa kelompok yang membentuk individu-individu anggota
masyarakat yang oleh pengeritiknya dianggap berat sebelah. Namun, Durkeim
membantah kritikan tersebut sebab teori-teorinya bukan tak berdasar, melainkan
diperoleh dari penelitian-penelitian langsungnya dan dengan metode-metode
scientific.”
Dan menurut kami, Emile Durkheim ini merupakan tokoh penting dalam Sosiologi,
sebab dengan teorinya tentang bagaimana solidaritas terjadi dari berbagai macam
masyarakat telah membantu bagaimana untuk mengambil sikap dan bagaimana
kita dapat bertahan di dalam kelompok masyarakat dengan memahami seperti apa
sistem solidaritas dan norma-norma yang berlaku.
“The Development of French Sociology, We turn now to the actual founding of
sociology as a distinctive discipline specifically, to the work of four French thinkers:
Alexis de Tocqueville, Claude Saint-Simon, Auguste Comte, and especially Emile
Durkheim.”
Intinya, menurut George Ritzer dalam perkembangan dan pengembangan Ilmu
Sosiologi serta penemu dan pencetus Sosiologi sebagai disiplin khusus di Prancis
merupakan hasil dari kerja keras oleh 4 pemikir dari Prancis yang disebutkan di atas.