Anda di halaman 1dari 101

DIABETES MELLITUS TIPE II

DAN ULKUS DIABETIKUM


Junius F.A. Simarmata
Hereta Sylviana Inger
Ivonike
Debby Claudi
Vicnaraj Anbananthan

Pembimbing : dr. Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD


Bab 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ulkus diabetikum :
10% (US, Inggris)
IDF 2014 :
15% (Indonesia)
9,1 juta orang
penduduk
didiagnosis
dengan DM
tipe 2 Angka mortalitas
80%
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELLITUS TIPE 2
Diabetes Mellitus

Definisi
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan :
- sekresi insulin
- kerja insulin
- atau kedua-duanya.

Sumber : Perkeni, 2015


Diabetes Mellitus

Sumber : Riskesdas, 2013 (Kemenkes)


Faktor Resiko Diabetes Mellitus

Sumber : Riskesdas, 2013 (Kemenkes)


Faktor Resiko Diabetes Mellitus
Patogenesis DM tipe II
Sumber : Ralph, 2009
Gejala Klinis DM tipe II

Penurunan
Poliuria Polifagi Poliuria berat badan

Lemah Kesemutan Gatal

Mata
Pruritus
Kabur

Sumber : Perkeni, 2015


Diagnosis DM Tipe II

Sumber : Perkeni, 2015


Diagnosis DM Tipe II

Kriteria HbA1c (%) Glukosa darah Glukosa plasma


puasa (mg/dL) 2 jam setelah
TTGO (mg/dL)

Diabetes ≥6,5 ≥126 ≥200

Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199

Normal < 5,7 <100 <140

Sumber : Sudoyo et al., 2009


Komplikasi DM tipe II

 Akut :  Kronis :
 Ketoasidosis Diabetik  Makrovaskuler :
 Koma Hiperosmolar Trombosis otak, PJK,
Non Ketotik (KHNK) CHF, Stroke
 Kemolaktoasidosis  Mikrovaskuler : infeksi
kulit, nefropati,
diabetik retinopati,
neuropati

Sumber : ADA, 2011


Penatalaksanaan DM tipe II
1. Umum
Riwayat Pemeriksaan
Penyakit Fisik

Evaluasi Penapisan
Laboratorium Komplikasi

Sumber : Perkeni, 2015


Penatalaksanaan DM tipe II
2. Khusus

Edukasi Terapi Nutrisi


Medis

Terapi
Aktivitas Fisik Farmakologis

Sumber : Perkeni, 2015


Penatalaksanaan DM tipe II
3. Farmakologis
A. Obat Antihiperglikemia Oral

Sumber : Perkeni, 2015


Penatalaksanaan DM tipe II

Sumber : Perkeni, 2015


Penatalaksanaan DM tipe II

B. Obat Antihiperglikemia Injeksi


 Insulin, terbagi menjadi 5 jenis :

Rapid-acting Short-acting Intermediate


insulin insulin acting insulin
Long-acting Ultra long
Premix insulin
insulin acting insulin

Sumber : Perkeni, 2015


Penatalaksanaan DM tipe II

 Agonis GLP-1/Insulin Mimetic


- Bekerja pada sel-beta pankreas sehingga
terjadi peningkatan pelepasan insulin,
menghambat pelepasan glucagon,
menghambat nafsu makan
- Liraglutide, Exenatide, Albiglutide, dan
Lixisenatide
Sumber : Perkeni, 2015
Penatalaksanaan DM tipe II

C. Terapi Kombinasi
 Awali dari dosis yang rendah
 Menggunakan obat dengan mekanisme
kerja yang berbeda

Sumber : Perkeni, 2015


Perkeni, 2015
ULKUS DIABETIKUM
Ulkus Diabetikum

Definisi
Salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus
berupa luka terbuka pada permukaan kulit
yang dapat disertai adanya kematian jaringan
setempat pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makroangiopati sehingga terjadi
vaskuler insusifiensi dan neuropati.

Sumber : Misnadiarly,2006.
Klasifikasi Ulkus Diabetikum
Oyibo SO, Chalmers N, Boulton AJ. 2001
Nyeri kaki

Sensasi
Kesemutan rasa
berkurang

Gejala Klinis

Atrofi,
dingin dan Nekrosis
kuku
menebal
Penurunan
tekanan
nadi arteri

Sumber : Misnadiarly,2006.
Patogenesis

Akson menghilang
Penurunan
kecepatan induksi
Perubahan Parastesia
jaringan Menurunnya reflek Neuropati
saraf otot
Atrofi otot
Kulit kering
Hilang rasa
Waspadji, 2006.
Darah berkurang dalam
jaringan

Jaringan iskemi

Nekrosis

Waspadji, 2006.
Kadar Glukosa
Darah Tinggi

Abnormalitas
leukosit
Fungsi kemotaksis
terganggu

Fungsi fagositosis dan


bakterisid menurun

Infeksi sulit sembuh


Waspadji, 2006.
Diagnosis

Inspeksi kaki :
Ulkus pada kulit atau jaringan
tubuh pada kaki

Pemeriksaan rasa berkurang


atau hilang

Palpasi denyut nadi arteri


dorsalis pedis menurun atau
hilang.

Sumber : Waspadji, 2006.


Diagnosis

Foot X-ray Foot Electromyography Pemeriksaan


laboratorium

Sumber : Waspadji, 2006.


Penatalaksanaan

Off – loading Debridemen Antibiotika


Ulkus Diabetik

Sumber : Koda-Kimble & Young. 2010


Bab 3
STATUS ORANG SAKIT
STATUS ORANG SAKIT

Nomor RM : 00.68.81.09
NAMA : Leginem
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Desa Hulu Pancur Batu-Deli Serdang
STATUS ORANG SAKIT

ANAMNESIS PENYAKIT

Keluhan Utama : Luka borok di jari kaki kanan

Telaah :
Hal ini telah dialami os sejak 2 minggu yang lalu pada
daerah jempol dan telunjuk kaki kanan. Awalnya os tidak
menyadari ada luka pada kakinya dan tidak mengetahui
bagaimana bisa terjadi luka tersebut, nyeri dijumpai pada
daerah luka. Riwayat DM diketahui os sejak ± 2 tahun yang lalu,
namun pengobatan tidak teratur.
STATUS ORANG SAKIT

Os mengeluhkan sering merasa lapar, haus, serta sering


buang air kecil terutama pada malam hari. Os mengaku sering
terbangun dari tidur untuk pergi buang air kecil dengan
frekuensi lebih dari 5 kali. Riwayat penurunan berat badan ±
20 kg dalam 2 tahun terakhir.

Riwayat batuk tidak dijumpai, riwayat nyeri dada tidak


dijumpai. Riwayat kaki kebas tidak dijumpai, riwayat mata
kabur tidak dijumpai, dan riwayat darah tinggi tidak dijumpai.
BAB dan BAK normal.
STATUS ORANG SAKIT

RPT : Diabetes Mellitus Tipe II

RPO : Tidak Jelas


STATUS ORANG SAKIT
Anamnesis Organ

Jantung Sesak Napas :- Edema : -


Angina Pektoris : - Palpitasi : -
Lain-lain : -
Saluran Pernafasan Batuk-batuk : - Asma, bronkitis : -
Dahak : - Lain-lain : -
Saluran Pencernaan Nafsu Makan : - Penurunan BB : 20 kg
Keluhan Menelan : - Keluhan Defekasi : -
Keluhan Perut : - Lain-lain : -
STATUS ORANG SAKIT
Anamnesis Organ

Saluran Urogenital Sakit BAK : - BAK tersendat : -


Mengandung batu : - Keadaan urin :-
Haid : - Lain-lain :-
Sendi dan Tulang Sakit Pinggang :- Keterbatasan Gerak : -
Keluhan Persendian : - Lain-lain : -
Endokrin Haus/Polidipsi : + Gugup :-
Poliuri :+ Perubahan suara : -
Polifagi :+ Lain-lain :-
STATUS ORANG SAKIT
Anamnesis Organ

Saraf Pusat Sakit Kepala : - Hoyong :-

Lain-lain :-
Darah dan Pembuluh Pucat :- Perdarahan :-
Darah Petechiae : - Purpura :-
Lain-lain :-
Sirkulasi Perifer Claudicatio Intermitten : - Lain-lain :-

ANAMNESIS FAMILI : Ibu os juga memiliki riwayat diabetes


mellitus.
STATUS ORANG SAKIT

STATUS PRESENS

Keadaan Umum Keadaan Penyakit

Sensorium : Compos Mentis Pancaran Wajah : Biasa

Tekanan darah: 120/70 mmHg Sikap Paksa :-

Nadi : 84 x/i, reguler, t/v: cukup Refleks Fisiologis : +

Pernafasan : 20 x/I Refleks Patologis : -

Temperatur : 36,7 °C
STATUS ORANG SAKIT

TB = 150 cm
Anemia(-/-) Ikterus (-/-) BB = 50 kg
Dispnu (-/-) Sianosis (-)
Edema (-) Purpura (-) BW = BB x 100 %
TB-100
Turgor Kulit : Baik
BW = 100 %
Keadaan Gizi : Baik
IMT: BB/(TB)2
50 kg/(1,50m)2 = 22,22 kg/m2
Kesan : Normoweight
STATUS ORANG SAKIT

KEPALA

Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), ikterus (-/-),


pupil: isokor, ukuran: 3 mm, refleks cahaya
direk (+/+) / indirek (+/+). Kesan : normal.

Telinga : dalam batas normal


STATUS ORANG SAKIT

KEPALA

Hidung : dalam batas normal

Mulut : Lidah : dalam batas normal


Gigi geligi : dalam batas normal
Tonsil/faring : dalam batas normal
STATUS ORANG SAKIT

LEHER

Struma tidak membesar, tingkat : (-)


Pembesaran kelenjar limfa (-), lokasi (-), jumlah (-),
konsistensi (-), mobilitas (-), nyeri tekan (-)
Posisi trakea: medial, TVJ: R-2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain (-)
STATUS ORANG SAKIT

THORAX DEPAN

Inspeksi
Bentuk : Simetris fusiformis
Pergerakan : Tidak ada ketinggalan bernapas di kedua
lapangan paru

Palpasi
Nyeri tekan : Tidak dijumpai
Fremitus suara : Stem fremitus kanan = Kiri
Iktus : Iktus teraba di ICS V
STATUS ORANG SAKIT

Paru
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Batas Paru-Hati R/A : ICS V / ICS VI
Peranjakan : ± 1 cm
STATUS ORANG SAKIT

Jantung
Batas atas jantung : Intercostal Space II
Batas kiri jantung : 1 cm medial Intercostal Space II Linea
Midclavicularis Sinistra
Batas kanan jantung : Intercostal Space II Linea
Parasternal Dextra
STATUS ORANG SAKIT

Auskultasi

Paru
Suara pernafasan : Vesikuler pada kedua lapangan paru
Suara tambahan : (-)

Jantung
M1 > M2, P2 > P1, T1 > T2, A2 > A1, desah sistolis (-), tingkat
(-)
Desah diastolis (-), lain-lain: (-)
HR: 84 x/menit, reguler,intensitas: cukup
STATUS ORANG SAKIT

THORAX BELAKANG

Inspeksi : Simetris fusiformis


Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada lapangan kedua paru
Auskultasi : SP : Vesikuler pada kedua lapangan paru
ST : (-)
STATUS ORANG SAKIT

ABDOMEN

(Inspeksi)
Bentuk : Simetris
Gerakan Lambung/Usus : Tidak terlihat
Vena Kolateral : Tidak ada
Caput Medusae : Tidak ada

(Palpasi)
Dinding Abdomen : Soepel, H/L/R tidak teraba
STATUS ORANG SAKIT

HATI

Pembesaran : Tidak ada


Permukaan : Tidak ada
Pinggir : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
STATUS ORANG SAKIT

LIMFA
Pembesaran : (-), Schuffner (-), Haecket (-)

GINJAL
Ballotement : (-), Kiri / Kanan, lain-lain: (-)

UTERUS/ OVARIUM : Tidak dilakukan pemeriksaan

TUMOR :-
STATUS ORANG SAKIT

(Perkusi)
Pekak hati : Tidak ada
Pekak beralih : Tidak ada
Undulasi : Tidak ada

(Auskultasi)
Peristaltik usus : Normoperistaltik
Lain-lain : Tidak ada
STATUS ORANG SAKIT

PINGGANG
Nyeri Ketuk Sudut Kosto Vertebra : (-)

INGUINAL : Tidak dilakukan pemeriksaan

GENITALIA LUAR : Tidak dilakukan pemeriksaan


STATUS ORANG SAKIT

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT)

Perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan


Spincter ani : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lumen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sarung tangan :-
STATUS ORANG SAKIT

ANGGOTA GERAK ATAS


Deformitas sendi : Tidak ada
Lokasi : Tidak ada
Jari Tabuh : Tidak ada
Tremor Ujung Jari : Tidak ada
Telapak tangan sembab : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Eritemapalmaris : Tidak ada
STATUS ORANG SAKIT

ANGGOTA GERAK BAWAH Kiri Kanan


Edema : - -
Arteri Femoralis : + +
Arteri Tibialis Posterior : + +
Arteri Dorsalis Pedis : + Melemah
Refleks KPR : + +
STATUS ORANG SAKIT

ANGGOTA GERAK Kiri Kanan


BAWAH
Refleks APR : + +
Refleks Fisiologis : + +
Refleks Patologis : - +
-
Lain-lain : -
Ulkus di phalanges 1,2 & interdigitalis.
Dijumpai pus, luka, dan kehitaman. Luas
pada phalang 1 (3x4 cm) dan phalang
2 (1x2 cm).
STATUS ORANG SAKIT

DARAH

Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit : 4,14 x 106/mm3 Eosinofil : 0,20 %
Leukosit : 11 x 103/mm3 Basofil : 0,10 %
Trombosit : 390 x 103/mm3 Neutrofil : 85 %
Ht : 35 % Limfosit : 9,60 %
Monosit : 5,10 %
MCV: 84 fL
MCH: 27,1 pg
MCHC: 32,4 g/dL
STATUS ORANG SAKIT

KEMIH

Warna : kuning keruh Sedimen


Protein : +1
Reduksi : +1 Eritrosit : 0-1/lpb
Bilirubin :- Leukosit : 2-3/lpb
Urobilinogen :- Epitel : 3-5/lpb
STATUS ORANG SAKIT

TINJA

Telur Cacing
Warna : kuning cokelat
Konsistensi : lunak Ascaris :-
Eritrosit :- Ankylostoma :-
Leukosit :- T. Trichiura :-
Amoeba/Kista :- Kremi :-
STATUS ORANG SAKIT

ANAMNESA Keluhan Utama : Ulkus Diabetikum Grade II o/t digiti


1,2 pedis dextra.
Telaah : Hal ini telah dialami os sejak 2 minggu
yang lalu pada daerah digiti 1 dan 2
pedis dextra. Awalnya os tidak
menyadari ada luka pada kakinya
dan tidak mengetahui bagaimana
bisa terjadi luka tersebut, nyeri
dijumpai pada daerah luka.
STATUS ORANG SAKIT

ANAMNESA Riwayat DM diketahui os sejak ± 2 tahun


yang lalu, namun pengobatan tidak teratur.
Polifagi (+), polidipsi (+), dan poliuria (+)
dengan frekuensi lebih dari 5 kali/ malam.
Riwayat penurunan berat badan ± 20 kg
dalam 2 tahun terakhir. BAB dan BAK normal.
STATUS ORANG SAKIT

STATUS PRESENS Keadaan Umum : Sedang


Keadaan Penyakit : Sedang
Keadaan Gizi : Normal
STATUS ORANG SAKIT

PEMERIKSAAN Sensorium : Compos Mentis


FISIK Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 84x/i
Pernafasan : 20x/I
Temperatur : 36,7 °C
STATUS ORANG SAKIT

PEMERIKSAAN FISIK Kepala : Dalam batas normal


Leher : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas :
Superior : Dalam batas normal
Inferior : Ulkus diabetikum (+) pada phalanges 1,2 &
interdigitalis. Dijumpai pus, luka dan kehitaman. Luas
ulkus di phalang 1 (3x4 cm), phalang 2 (1x2 cm)
STATUS ORANG SAKIT

LABORATORIUM Darah : KGD sewaktu : 216 mg/dl


RUTIN Kemih: Proteinuria (+1), Glukosuria
(+1)
Tinja : Dalam batas normal
STATUS ORANG SAKIT

DIAGNOSA 1. Ulkus Diabetikum Grade II + DM


BANDING Tipe II
2. Ulkus Diabetikum Grade II + DM
Tipe Lain
3. Ulkus Tropikum
DIAGNOSA
Ulkus Diabetikum Grade II + DM Tipe II
SEMENTARA
STATUS ORANG SAKIT

PENATALAKSANAAN Aktivitas : Tirah baring


Diet : Diet DM 1400 kkal
Medikamentosa :
 IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I (mikro)
 Inj. Ceftriaxon 2g/ 24 jam
 Metformin 2 x 500 mg
 Klindamycin 4 x 300 mg
 Debridement
STATUS ORANG SAKIT

1. Darah Rutin 7. Funduskopi

2. Urinalisa & feses 8. Kultur pus

3. EKG 9. ABI (Ankle Brachial Index)

4. Foto Thorax 10. RFT/ LFT

5. KGD puasa, KGD 2 jam PP 11. HbA1C

6. Foto Pedis Dextra 12. Konsul Bedah Vaskular


FOLLOW UP

Tanggal 04 Oktober 2016


S Luka pada jari kaki kanan (+)
O Sens : Compos Mentis
TD : 120/70 mmHg
HR : 82x/i
RR : 24x/i
Temp : 37,4°C
VAS : 2 - 3
FOLLOW UP

O Pemeriksaan Fisik
Mata : anemis -/-
sklera ikterik -/-

Leher : TVJ R 2cm H2O, tidak ada


pembesaran
KGB

Thorax : Sp : Vesikuler
St : -

Abdomen : Soepel, H/L/R tidak teraba


FOLLOW UP

O Extremitas :
Superior : Dalam batas normal
Inferior : Ulkus diabetikum (+) pada
phalanges 1,2 & interdigitalis. Dijumpai
pus, luka, dan kehitaman. Luas ulkus di
phalang 1 (3x4 cm), phalang 2 (1x2
cm).
KGD Puasa : 92 mg/dl
KGD 2 jam PP : 123 mg/dl

Darah Lengkap
Hb : 11,9 g/dl
Eritrosit : 4,14 juta/pL
FOLLOW UP

O Darah Lengkap
Leukosit : 11.190/µL
Hematokrit : 35%
Trombosit : 350.000/µL
MCV : 85 fL
MCH : 28,7 pg
MCHC : 33,7 g/dL
RDW : 13,0%
MPV : 9,5 fL
PCT : 0,350 %
PDW : 9,8%
FOLLOW UP

A  Ulkus Diabetikum Grade II o/t digiti


1,2 pedis dextra.
 DM Tipe II
FOLLOW UP

P  Tirah baring
 Diet DM 1400 kkal
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/I
 Inj. Ceftriaxon 2g/24 jam
 Inj. Ketorolac/ 8 jam/ IV
 Metformin 2 x 500 mg
 Klindamycin 4 x 300 mg
 Debridement
FOLLOW UP

P Rencana :
Cek KGD puasa, 2 jam PP
Lipid profile
FOLLOW UP

Tanggal 05 Oktober 2016


S Luka pada jari kaki kanan (+)
O Sens : Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,7 °C
VAS : 1 - 2
FOLLOW UP

O Pemeriksaan Fisik
Mata : anemis -/-
sklera ikterik -/-

Leher : TVJ R 2cm H2O, tidak ada


pembesaran
KGB

Thorax : Sp : Vesikuler
St : -

Abdomen : Soepel, H/L/R tidak teraba


FOLLOW UP

O Extremitas :
Superior : Dalam batas normal
Inferior : Ulkus diabetikum (+) pada
phalanges 1,2 & interdigitalis. Dijumpai
luka dan kehitaman. Luas ulkus di
phalang 1 (3x4 cm), phalang 2 (1x2
cm).

KGD Puasa : 102 mg/dl


KGD 2 jam PP : 136 mg/dl
Hba1c : 6,9%
FOLLOW UP

O Lipid Profile
Kolesterol Total : 189 mg/dl
Trigliserida : 138 mg/dl
Kolesterol HDL : 42 mg/dl
Kolesterol LDL : 117 mg/dl
FOLLOW UP

A  Ulkus Diabetikum Grade II o/t digiti


1,2 pedis dextra.
 DM Tipe II
FOLLOW UP

P  Tirah baring
 Diet DM 1400 kkal
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/I
 Inj. Ceftriaxone 2g/24 jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
 Inj. Ketorolac/ 8 jam/ IV
 Klindamycin 4 x 300 mg
 Metformin 2 x 500 mg
 Debridement
FOLLOW UP

Tanggal 06 Oktober 2016


S Luka pada jari kaki kanan (+)
O Sens : Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 84 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,3 °C
VAS : 0 - 1
FOLLOW UP

O Pemeriksaan Fisik
Mata : anemis -/-
sklera ikterik -/-

Leher : TVJ R 2cm H2O, tidak ada


pembesaran KGB

Thorax : Sp : Vesikuler
St : -

Abdomen : Soepel, H/L/R tidak teraba


FOLLOW UP

O Extremitas :
Superior : Dalam batas normal
Inferior : Ulkus diabetikum (+) pada phalanges
1,2 & interdigitalis. Dijumpai luka dan kehitaman.
Luas ulkus di phalang 1 (3x4 cm), phalang 2
(1x2 cm).

KGD Puasa : 97 mg/dl


KGD 2 jam PP : 144 mg/dl
FOLLOW UP

A  Ulkus Diabetikum Grade II o/t digiti


1,2 pedis dextra
 DM Tipe II
FOLLOW UP

P  Tirah baring
 Diet DM 1400 kkal
 IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/I
 Inj. Ceftriaxon 2g/24 jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
 Inj. Ketorolac/ 8 jam/ IV
 Klindamycin 4 x 300 mg
 Metformin 2 x 500 mg
 Debridement
Bab 4
DISKUSI KASUS
DISKUSI KASUS

 Faktor Resiko  Pasien


 Genetik Os berusia 74 tahun
 Usia dan memiliki riwayat
 Gaya hidup stress keluarga menderita
 Pola makan yang
DM tipe 2.
salah
DISKUSI KASUS

 Diagnosis  Pasien
 Keluhan klasik DM :
 Polifagi (+)
poliuria, polidipsia,
polifagia dan  Poliuria (+)

penurunan berat  Polidipsi (+)


badan
 Penurunan berat
 Keluhan lain : lemah
badan ± 20 kg
badan, kesemutan,
gatal, mata kabur
DISKUSI KASUS
 Kriteria Diagnosis DM  Pasien
Tipe 2 :
 KGD sewaktu os
 Pemeriksaan KGD puasa :
≥126. saat di IGD 216
 Pemeriksaan glukosa
mg/dl.
plasma ≥200 mg/dl 2 Hba1c : 6,9%
jam setelah TTGO.
 KGD plasma ≥200 mg/dl
dengan keluhan klasik.
 Pemeriksaan Hba1c
≥6,5%
DISKUSI KASUS
 Gejala Klinis Ulkus  Pasien
Diabetikum :
 Ulkus diabetikum
 Terdapat luka / ulkus
pada kulit atau
(+) pada
jaringan tubuh pada phalanges 1,2 dan
kaki interdigitalis.
 Rasa berkurang atau Dijumpai pus, luka,
hilang dan kehitaman.
 Palpasi denyut nadi
arteri dorsalis pedis
menurun atau hilang.
DISKUSI KASUS
 Penatalaksanaan (obat  Pasien
antihiperglikemik oral)
 Metformin 2 x 500
 Sulfonilurea
mg
 Glinid
 Metformin
 Tiazolidindion
 Penghambat alfa
glukosidase
 Penghambat DPP-IV
 Penghambat SGLT-2
DISKUSI KASUS
 Penatalaksanaan Ulkus  Pasien
Diabetikum  Tirah baring
 Pengurangan tekanan  Inj. Ketorolac/ 8 jam/
pada ulkus IV
 Debridemen  Inj. Ceftriaxone 2g/
24jam
 Antibiotika ulkus
 Klindamycin 4 x 300
diabetik.
mg
 Debridement
Bab 5
KESIMPULAN
Os, 74 tahun, menderita Ulkus Diabetikum Grade
II dengan Diabetes Mellitus Tipe II dan
ditatalaksana dengan
IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/I,
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam,
Inj. Ketorolac/ 8 jam/ IV,
Inj. Ceftriaxone 2g/24 jam,
Klindamycin 4 x 300 mg,
Metformin 2 x 500 mg
Debridement.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai