Karya Ilmiah Icha

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

Anatomi Sistem Pernafasan

dr. Octiara Gisca Amilia


Saluran Pernafasan
Saluran pernafasan bagian atas :
1. Cavum nasi
2. Nasofaring
3. Orofaring
4. Laring

Saluran pernafasan bagian bawah:


1. Trakea
2. Bronkus
3. Paru paru
1. Rongga Hidung

• Tulang
1. Os nasalis
2. Pros Frontalis os
Maxillaris

• Tulang Rawan
1. Kartilago lateral hidung

2. Kartilago alaris mayor

‒ lateral
‒ medial
3. Kartilago alaris minor
Vaskularisasi
2. Faring
 Pharynx atau Faring merupakan organ berbentuk corong sepanjang
15cm yg tersusun atas jaringan fibromuscular yg berfungsi sbg saluran
pencernaan dan juga sebagai saluran pernafasan.
 Pharynx terletak setinggi Basis cranii (bassis occipital dan bassis
sphenoid) sampai cartilage cricoid setinggi Vertebrae Cervical VI.
 Bagian terlebar dr pharynx terletak setinggi os. Hyoideum dan bagian
tersempitnya terletak pd pharyngoesophageal junction.
 Pharynx sbg organ pencernaan menghubungkan antara cavum oris
dan Oesophagus. Sedangkan sbg organ pernafasan berfungsi utk
menghubungkan antara cavum nasi dan Larynx.
Pembentuk dinding Pharynx

 Membrane mucosa yg tersusun atas epitel squamos


pseudokompleks bersilia pd bagian atas dan epitel squamos
kompleks di bagian bawah.
 Submucosa
 Jaringan fibrosa, membentuk fascia pharyngobasillaris yg
melekat pd bassis crania
 Jaringan muscular yg terdiri atas otot sirkular dan longitudinal
 Jaringan ikat longgar yg membentuk fascia buccopharyngea
 Terdapat 3 otot sirkular pharyngeal constrictor muscles:
Superior pharyngeal constrictors, middle pharyngeal constrictors and
inferior pharyngeal constrictors.
 Otot-otot melingkar berkontraksi secara berurutan dari superior ke inferior untuk
menyempitkan lumen dan mendorong bolus makanan ke inferior ke kerongkongan

 Otot longitudinal yang terdiri dari M.stylopharyngeus (NIX), M. palatopharyngeus (NX)


and salpingopharyngeus. Mereka bertindak untuk mengecilkan dan melebarkan faring,
dan meninggikan laring saat menelan.
Vaskularisasi dan Persyarafan Faring

Yang memperdarahi faring :


Cabang a.carotis eksterna (cabang faring asendence dan cabang fausial)
a. A. Palatina asendence
b. Cabang arteri fascialis
c. Arteri pharyngeal asendence
d. Cabang arteri maxilaris interna

Persyarafan faring :
Motorik : N. assesorius melalui fleksus faringeal
Sensorik : Fleksus faringeal dari N .glosofaringeal
3. Laring

 Laring menghubungkan Laringopharynx


dengan trachea, terletak pada garis
tengah anterior dari leher pada
vertebrata cervical 4 sampai 6.
 Fungsi utamanya adalah untuk
vokalisasi
 Laring melindung jalan nafas bawah
dari obstruksi benda asing &
memudahkan batuk
 Epiglotis : menutupi ke arah laring saat
menelan
 Glotis : ostium antara pita suara dlm
laring
Struktur laring disusun oleh kepingan tulang rawan, antara lain seperti berikut.

a. Tulang rawan epiglotis


Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring berbentuk
daun.

b. Tulang rawan tiroid


Tulang ini berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah
anterior dari laring. Pada pria dan wanita ada perbedaan pada tulang rawan tiroid
ini, yaitu pada pria lebih besar dan menonjol yang membentuk jakun.

c. Tulang rawan krikoid


Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring
berbentuk cincin.
d. Tulang rawan aritenoid
Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid. Tulang

rawan aritenoid berhubungan dengan pita suara.


e. Tulang rawan kuneiformis
Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan

aritenoid.
f. Tulang rawan kornoculatum
Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu :
1. Ligamentum ekstrinsik, terdiri dari
2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari
 Otot / muskulus ekstrinsik
 Terbagi atas
 1. Otot suprahioid / otot elevator laring, yaitu :
 - Stilohioideus
 - Geniohioideus
 - Genioglosus
 - Milohioideus
 - Digastrikus
 - Hioglosus

 2.Otot infrahioid / otot depresor laring, yaitu :- Omohioideus- Sternokleidomastoideus-


Tirohioideus
Vaskularisasi
Laring mendapat perdarahan dari cabang arteri tiroidea superior dan inferior
sebagai arteri laringeus superior dan inferior (Ballenger, 1993)
 Arteri Laringeus Superior
Berjalan bersama ramus interna nervus laringeus superior menembus membrana
tirohioidmenuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus pyriformis
(Ballenger, 1993).
 Arteri Laringeus Inferior
Berjalan bersama nervus laringeus inferior masuk ke dalam laring melalui
area Killian Jamieson yaitu celah yang berada di bawah muskulus konstriktor
faringeus inferior, di dalam
laring beranastomose dengan arteri laringeus superior dan memperdarahi otot-
otot dan mukosa laring(Scott, 1997)
Anatomy: Trachea
Perdarahan trakea berasal dari cabang-cabang yang berasal dari
 a. tyroid superior,
 a. bronchial dan
 a. torakalis interna.

Batas trakea dengan struktur lain didalam leher antara lain:


 Anterior adalah kulit, facia, isthmus glandula thyroidea (didepancincin
kedua, ketiga dan keempat), cabang vena thyroidea inferior,arcus
jugularis, arteri thyroidea dan vena brachiocephalica padaanak. Vena
ini ditutupi oleh m. Sternothyroid dan m. Strenohyoid
 Posterior : Nervus laryngeal reccurent kiri dan kanan esophagus
 Lateral : Lobus glandula tiroid dan selubung karotis
Hubungan dengan organ sekitar pada daerah mediastinum superior
thorax.

 Anterior : sternum, timus, vena brachiocephalica, dan asal dari


arterikarotis komunis kiri dan brachiocephalica, dan arcus
aorta.
 Posterior : esofagus dan nervus laryngeal reccurent kiri
 Lateral kanan : Vena azygos, nervus vagus kanan, dan pleura
 Lateral kiri : Arcus aorta, arteri carotis communis dan arteri
subklavikulakiri, nervus vagus kiri dan nervus frenicus kiri dan
pleura.
Persarafan trachea

Trakea dipersarafi oleh cabang-cabang nervus vagus, nervus


laringeusreccurens, dan truncus sympaticus, saraf-saraf ini
mempersarafi otot-otot trakea dan membran mukosa yang
melapisi trakea.
Persarafan simpatik berasal daricabang-cabang kardial
trunkus simpatikus dan n.visceral torak, serat
postganglioniknya ke otot trakea untuk fungsi bronkodilator.
Serabut parasimpatis berasal dari n.vagus dan n.laryngeus
rekuren, menyebabkan bronkokontriksi.
Bronkus

Bronkus secara umum terbagi menjadi 2, yaitu bagian kanan dan bagian kiri.
Bagian kanan lebih pendek dan lebih lebar, terdiri dari 6-8 cincin, dan
mempunyai 3cabang.
Bagian kiri lebih panjang dan ramping dari yang kanan, terdiri dari 9- 12cincin
dan mempunyai 2 cabang.
Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkiolus lobaris
dan bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menerus
menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil menjadi bronkus terminalis, yaitu
saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli
Pada bronkus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-
paru, yaitu :
1. Bronkiolus respiratoris
2. Ductus alveolaris
3. Sakus alveolaris terminalis
Paru paru
Anatomi Paru -paru

Paru paru terletak k pada rongga dada, berbentuk kerucut yang ujungnya berada
di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada pada diafragma.
Paru terbagi menjadi dua yaitu, paru kanan dan paru kiri.
Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus sedangkan paruparu kiri mempunyai dua
lobus.
Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa sub bagian menjadi sekitar
sepuluh unit terkecil yang disebut bronchopulmonary segments.
Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum
Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura.
Pleura terbagi menjadi pleura viseralis dan pleura pariental.
Pleura viseralis yaitu selaput yang langsung membungkus paru, sedangkan pleura
parietal yaitu selaput yang menempel pada rongga dada.
Diantara kedua pleura terdapat rongga yang disebut kavum pleura.
 Pembentukan paru di mulai dari sebuah Groove yang berasal dari Foregut.
 Pada Groove terbentuk dua kantung yang dilapisi oleh suatu jaringan yang
disebut Primary Lung Bud.
 Bagian proksimal foregut membagi diri menjadi 2 yaitu esophagus dan trakea.
 Pada perkembangan selanjutnya trakea akan bergabung dengan primary lung
bud.
 Primary lung bud merupakan cikal bakal bronchi dan cabang-cabangnya.
 Bronchial-tree terbentuk setelah embrio berumur 16 minggu, sedangkan
alveoli baru berkembang setelah bayi lahir dan jumlahnya terus meningkat
hingga anak berumur 8 tahun.
 Alveoli bertambah besar sesuai dengan perkembangan dinding toraks.
 Jadi, pertumbuhan dan perkembangan paru berjalan terus menerus tanpa
terputus sampai pertumbuhan somatic berhenti
Otot otot pernafasan
Otot-otot pernafasan dibagi menjadi dua yaitu,
1. Otot inspirasi yang terdiri atas, otot interkostalis eksterna,
sternokleidomastoideus, skalenus dan diafragma.
2. Otot-otot ekspirasi adalah rektus abdominis dan interkostalis internus.
Paru-paru menerima dan mensuplai darah melewati 2
rangkaian, yaitu :

1. Sirkulasi pulmonary
2. Arteri dan vena bronchial
 1)Arteri Bronchial
Mensuplai darah untuk menutrisi struktur-struktur yang membentuk root paru-
paru, jaringan penyokong paru-paru dan pleura visceral
Terbagi menjadi :
Arteri bronchial kiri ; berasal dari superior thoracic aortab.
Arteri bronchial kanan ; berasal dari arteri intercostal posterior kanan (biasanya
yang ke-3), common trunk bersama arteri bronchial superior, atau aorta.
 2) Vena Bronchial
Mengalir ke kapiler proksimal yang disuplai oleh arteri bronchial dan vena
pulmonary.Terbagi menjadi :
 Vena bronchial kanan ;
 Vena bronchial kiri ; mengalir ke vena hemiazygous accessory atau vena
intercostalsuperior kiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai