Anatomi
Diafragma mendapat vaskularisasi dari arteri frenika superior dan inferior, arteri
interkostalis, dan cabang terminal arteri memaria interna.
Otot diafragma dipersarafi oleh n.frenikus yang berasal dari C2-5. Pada jejas
intang sumsum belakang tingkat servikotorakal, otot pernapasan interkostal turut lumpuh.
Akan tetapi umumnya diafragma sanggup untuk menjamin ventilasi secara memadai. N.
Frenikus dapat terganggu sepanjang perjalanannya oleh trauma, tumor, atau proses radang
yang mengakibatkan kelumpuhan diafragma ipsilateral, yang pada foto Rontgent memberi
tanda diafragma letak tinggi. Secara klinis, ventilasi paru tidak terganggu. 4
Definisi
Epidemiologi
Secara umum terdapat tiga tipe dasar hernia diafragmatika kongenital di bagi 3
yaitu:
1. Hernia Bochdalek (posterolateral) :
Kegagalan penutupan membrane pleuroperitoneal yang menyebabkan herniasi
organ intestinal dan kadang kadang hepar dan lien ke rongga dada.
2. Hernia morgagni (retrosternal atau anterior) :
Gangguan fusi bagian sternal dan bagia custal diafragma di garis median.
3. Hiatus hernia :
masuknya esofagus abdominal dan cardia gaster ke dalam rongga dada
melalui pelebaran hiatus esofagus. 1
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Pada pemeriksaan fisik didapat abdomen yang schapoid, barrel chest, distress
nafas/sianosis dan pulsasi apeks jantung kearah kontralateral.1
Keadaan klinis yang dominan menurut Johnson dan Steinberg adalah
terganggunya fungsi pernafasan akibat desakan abdomen terhadpa paru, hypoplasia paru, dan
hipertensi pulmonal yang akhirnya dapat menimbulkan gagal nafas akut.1
Diagnosis
Gambaran awal dilihat pada periode antenatal. Diagnosis dapat dibuat dengan
usg pada minggu ke 20 pada beberapa kasus sebelumnya. scan dapat menunjukkan
polihidramnion, absen intra-abdominal gelembung lambung, dan pergeseran mediastinal.
Namun prediksi yang akurat dari hasil tidak mungkin pada tahap awal tersebut.4
Pemeriksaan analisa gas darah untuk menentukan adanya asidosi respiratorik
akibat distress nafas, analisa gas darah dapat sebagai indicator untuk menilai derajat
hypoplasia paru yang berat bila PCO2 diatas 50 torr.1
Gambaran pada periode postnatal awal menunjukkan berbagai tanda-tanda klinis
termasuk gangguan pernapasan, sianosis, berkurangnya suara nafas dan pergeseran dari
impuls jantung, yang lain termasuk perut skafoid, kehadiran suara usus di dada dan bukti
radiologis loop usus dalam rongga dada. 4
Pada foto toraks dan abdomen dapat ditemukan hilangnya margin diafragma,
pergesaran mediastinum kesisi yang berlawanan, dan sebagian kecil paru paru dapat dilihat di
sisi ipsilateral.6
Pada foto dada ditemukan gambaran udara intestinal dalam rongga dada. Pada
hernia bochdalek kiri dapat ditemukan adanya gambaran udara atau cairan usus pada
hemitorak kiri dan pergeseran bayangan jantung kearah kanan.1
Diagnosis banding
Tatalaksana
Pada hampir semua kasus hernia diafragma kongenital terapinya dengan tindakan
bedah, dengan insisi abdomen setelah periodi stabilisasi,dengan termasuk intubasi
endotracheal, pemberian surfaktan, paralisis nerumuskular, dan terkanan-positif ventilasi
dengan oksigen konsentrasi tinggi. Pada beberapa kasus dapat dengan high-frequency
oscillatory ventilation,pemberian inhalasi nitrit oksida atau extracorporeal membrane
oxygenation (ECMO).4,7,8
Sebagian besar defek diafragma dapat di jahit dengan menjahit bagian tepi yang
terjadi defek. Biasanya ditemukan rim anterior diafragma, namun pada posterior rim mungkin
tidak ditemukan dan ini membutuhkan pembedahan untuk didielinisasi dengan menginsisi
bagian atas peritoneum.4
Perawatan pasca bedah meliputi perawatan jangka pendak dan perawatan jangka
panjang.
Perawatan jangka pendek : deteksi dan tata laksana komplikasi yang terjadi
seteleh pembedahan. Monitoring pernafasan, evaluasi neurologis, dan masalah pemberian
makanan.
Perawatan jangka panjang : pemantuan tumbuh kembang bayi.
Komplikasi
Hal- hal yang mungkin timbul dan dapat mempersulit kondisi pasien yang
bertahan hidup dengan morbiditas jangka panjang meliputi kelainan fungsi paru dan penyakit
paru kronis, gastroesophageal reflux, rehernia, volvulus, scoliosis, hearing loss dan
gangguan perkembangan.1
Prognosis pada pasien yang berhasil dalam tindakan operasi dan pelaksanaan
selanjutnya harus memiliki disiplin yang kuat baik dari pihak pasien dan follow up pasien
pada bagian neonatology, surgery, pulmonology, cardiology, dan perkembangan saraf.7