Anda di halaman 1dari 66

PROMOSI KESEHATAN

(pengantar promosi kesehatan,


kebijakan dan strategi)
PENGERTIAN SEHAT

BLUM (1974) : DERAJAT KESEHATAN


DIPENGARUHI 4 FAKTOR YAITU
• LINGKUNGAN
• PERILAKU
• PELAYANAN KESEHATAN
• KETURUNAN
PENGERTIAN SEHAT

• WHO (1981) “A STATE OF COMPLETE PHYSICAL, MENTAL


AND SOCIAL WELLBEING AND NOT MERELY THE ABSENCE
OF DISEASE OR INFIRMITY”
• UU 23/1992 “KEADAAN SEMPURNA BAIK FISIK, MENTAL,
DAN SOSIAL DAN TIDAK HANYA BEBAS DARI PENYAKIT DAN
CACAT SERTA PRODUKTIF SECARA EKONOMI DAN SOSIAL”
DETERMINAN KESEHATAN

• DETERMINAN FISIK: KEBERSIHAN LINGKUNGAN,


CUACA, IKLIM DLL
• DETERMINAN BIOLOGI: MIKROORGANISME (VIRUS,
BAKTERI), PARASIT DLL
• DETERMINAN SOSIAL: KEMISKINAN, PENGANGGURAN,
KELESTARIAN LINGKUNGAN, DISKRIMINASI DAN
KETIDAK BERDAYAAN
10 DETERMINAN SOSIAL YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
1) KESENJANGAN SOSIAL  SOSEK RENDAH LEBIH
BERESIKO/RENTAN
2) STRES  GAGAL MENANGGULANGI STRES
MEMPENGARUHI KESEHATAN
3) KEHIDUPAN DINI  PERTUMBUHAN FISIK LAMBAT
DAN DUKUNGAN EMOSIONAL YANG KURANG BAIK DI
AWAL AKAN MEMPENGARUHI DI MASA DEWASA
4) PENGUCILAN SOSIAL  MENGUNGSI, MERASA
TERKUCIL DAN KEHILANGAN HARGA DIRI SANGAT
MEMPENGARUHI FISIK DAN MENTAL
DETERMINAN SOSIAL (Lanjutan)
5) PEKERJAAN  MEMPERHATIKAN SYARAT KESEHATAN
DAN KESELAMATAN DITEMPAT KERJA MEMBANTU
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
6) PENGANGGURAN  JAMINAN PEKERJAAN
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN DAN RASA
SEJAHTERA
7) DUKUNGAN SOSIAL  PERSAHABATAN, HUB SOSIAL
DAN KEKERABATAN MEMBERIKAN DAMPAK
KESEHATAN YANG BAIK
DETERMINAN SOSIAL (Lanjutan)
8) KETERGANTUNGAN PADA NARKOBA  ALKOHOL,
NARKOBA DAN MEROKOK MEMPERBURUK KONDISI
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN, KEHIDUPAN
SOSIAL DAN EKONOMI
9) PANGAN  CARA MAKAN SEHAT DAN KETERSEDIAAN
PANGAN MEMPENGARUHI KONDISI KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN
10) TRANSPORTASI  MENGURANGI TRANSPORTASI
BERARTI MENINGKATKAN GERAK FISIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

WINSLOW (1920) : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT “ILMU DAN SENI


UNTUK MENCEGAH PENYAKIT, MEMPERPANJANG USIA HIDUP DAN
MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK MELALUI UPAYA-UPAYA
MASYARAKAT YANG MELIPUTI UPAYA:
• KESEHATAN LINGKUNGAN
• PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
• PENDIDIKAN KESEHATAN INDIVIDU
• PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN
KEPERAWATAN UTK DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN DINI
• MENGGERAKKAN MASYARAKAT AGAR SETIAP INDIVIDU
TERJAMIN STANDAR KESEHATAN YANG LAYAK DALAM
MEMELIHARA KESEHATANNYA.
PERGESERAN ILMU KES. MASYARAKAT (IKM)

ABAD 19 FOKUS PADA RESIKO KESEHATAN YANG DITIMBULKAN


OLEH UDARA, AIR DAN MAKANAN SERTA PENYAKIT-PENYAKIT
YANG DISEBABKAN OLEH LINGKUNGAN YANG BURUK.

ABAD 20 TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT KEPADA YANG


DISEBABKAN GAYA HIDUP DAN LINGKUNGAN YANG BURUK
SEHINGGA FOKUS KEPADA PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK
PERILAKU BERESIKO: MEROKOK, DIIT RENDAH SERAT, SERTA
KEDOKTERAN PENCEGAHAN SEPERTI SKRINING DAN DETEKSI
DINI PENYAKIT.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

ALMA ATA, UNI SOVIET (1978) : DEKLARASI ALMA ATA


DENGAN VISI “SEHAT UNTUK SEMUA PADA TAHUN
2000” JUGA KONSEP PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PRIMARY HEALTH CARE).

PELAYANAN KESEHATAN DASAR  MEMBERIKAN


PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN
REHABILITATIF.
KEGIATAN MINIMAL DALAM
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
MENURUT WHO:
• PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
• PENINGKATAN KETERSEDIAAN PANGAN DAN NUTRISI
• PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN KEBUTUHAN SANITASI DASAR
• PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA
BERENCANA
• IMUNISASI
• PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT ENDEMIK LOKAL
• PENGOBATAN YANG MEMADAI UNTUK PENYAKIT-PENYAKIT UMUM
DAN KECELAKAAN
• PENYEDIAAN OBAT ESENSIAL
PENDIDIKAN KESEHATAN ?
PROMOSI KESEHATAN ?
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN
PROMOSI KESEHATAN

ILLONA KICKBUSH: “PROMOSI KESEHATAN LAHIR DARI


PENDIDIKAN KESEHATAN”
1) PENYULUH/PENDIDIK KESEHATAN MASY. SADAR
PERLU PENDEKATAN POSITIF DALAM PENDIDIKAN
KESEHATAN, LEBIH DARI SEKEDAR PENCEGAHAN
PENYAKIT.
2) SEMAKIN NYATA BAHWA PENDIDIKAN KESEHATAN
AKAN LEBIH BERDAYA JIKA DIDUKUNG UPAYA
LEGAL, ENVIRONMENTAL DAN REGULATORY.
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN
PROMOSI KESEHATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN  MERUBAH PERILAKU


INDIVIDU, KELOMPOK DAN MASYARAKAT. TIDAK CUKUP
UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT.
DETERMINAN KESEHATAN TIDAK BISA HANYA
DIINTERVENSI DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN TETAPI
JUGA LEWAT REGULASI DAN LEGISLASI MELALUI UPAYA
MEDIASI, ADVOKASI DAN PEMBERDAYAAN MASY. 
FUNGSI UTAMA PROMOSI KESEHATAN.
FUNGSI UTAMA PROMOSI KESEHATAN

ADVOKASI  MEMBUAT KONDISI POLITIK, EKONOMI, SOSIAL,


BUDAYA, LINGKUNGAN, PERILAKU MENJADI
MENGUNTUNGKAN KESEHATAN
MEDIASI  DENGAN PEMERINTAH DAN NON, DUNIA
INDUSTUSTRI DAN MEDIA SEHINGGA MENJADI AKSI
TERKOORDINASI UNTUK KESEHATAN
PEMBERDAYAAN MASY  MENGGALI SELURUH POTENSI
YANG ADA UNTUK PERBAIKAN KESEHATAN, DENGAN
MEMBERIKAN PELATIHAN, PEMBERIAN INFORMASI DAN
LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG
DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

LAWRENCE GREEN (1984)  “SEGALA BENTUK KOMUNIKASI


PENDIDIKAN KESEHATAN DAN INTERVENSI YANG TERKAIT
DENGAN EKONOMI, POLITIK, DAN ORGANISASI YANG
DIRANCANG UNTUK MEMUDAHKAN PERUBAHAN PERILAKU
DAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF BAGI KESEHATAN”

OTTAWA CHARTER (1986)  “SUATU PROSES UNTUK


MEMAMPUKAN MASYARAKAT DALAM MEMELIHARA DAN
MENINGKATKAN KESEHATAN MEREKA.
DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

WHO  “PROSES PEMBERDAYAAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEREKA MENGENDALIKAN
DETERMINAN-DETERMINAN KESEHATAN SEHINGGA DAPAT
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MEREKA”

DEPKES RI  “UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


MASYARAKAT DALAM MENGENDALIKAN FAKTOR-FAKTOR
KESEHATAN MELALUI PEMBELAJARAN DARI, OLEH, UNTUK DAN
BERSAMA MASYARAKAT, AGAR MEREKA DAPAT MENOLONG DIRINYA
SENDIRI, SERTA MENGEMBANGKAN KEGIATAN YANG BERSUMBER
DAYA MASYARAKAT, SESUAI SOSIAL BUDAYA SETEMPAT DAN
DIDUKUNG OLEH KEBIJAKAN PUBLIK YANG BERWAWASAN
KESEHATAN”
pemberdayaan mampu
proses
masyarakat memelihara
dan
pembelajaran meningkatkan
kesehatan-
dari,oleh,untuk dan
nya
bersama masy.

sesuai sosbud

mempengaruhi
lingkungan
RUANG LINGKUP DAN
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
• Guna mewujudkan atau mencapai Visi dan Misi Promkes secara
efektif dan efisien diperlukan cara dan pendekatan yang
strategis.
• Cara atau strategi : teknik atau cara bagaimana mencapai atau
mewujudkan Visi dan Misi Promkes secara berhasil guna dan
berdayaguna.
RUANG LINGKUP
PROMOSI KESEHATAN
KONDISI FUNDAMENTAL DAN SUMBER DAYA SEHAT
ADALAH:
-PERDAMAIAN
-PERUMAHAN
-PANGAN
-PENDAPATAN
-EKOSISTEM YANG STABIL
-KELESTARIAN SUMBER DAYA
-KEADILAN SOSIAL
-KESETARAAN
(PRASYARAT DASAR/BASIC PREREQUISITES UNTUK
KESEHATAN)
I. Strategi Global (WHO)
1
ADVO MASYARAKAT
KASI
(A)
3 PERILAKU
GERAKAN MENCEGAH
KEMI &
TRAAN PEMBER-
DAYAAN MENGATASI
(G) MASALAH
KES
2
BINA
SUASANA
(B)
1. Advokasi (Advocacy)
 Kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu dan
mendukung thd apa yg diinginkan.
 Sasaran: para pengambil kebutusan / kebijakan di berbagai
tingkat dan sektor yg terkait dgn masalah kesehatan (Sasaran
tertier).
 Output : kebijakan / regulasi berupa undang-undang,
peraturan, surat keputusan, sumber daya dll.
 Secara formal : presentasi dan seminar ttg isu atau usulan
program.
 Secara informal: minta dukungan dlm bentuk kebijakan, dana,
atau fasilitas.
ADVOKASI

KOMITMEN &
UPAYA/PROSES DUKUNGAN
STRATEGIS & STAKEHOLDERS
TERENCANA /PENENTU
UTK MENDAPATKAN KEBIJAKAN/
PEMILIK DANA

MENGGUNAKAN
INFORMASI AKURAT
& TEKNIK
YANG TEPAT
ADVOKASI, SOSIALISASI, PEMBERDAYAAN
DAN MOBILISASI

ADVO- SOSIALI- PEMBER- MOBILI-


KASI SASI DAYAAN SASI

PEMBUAT ORGANISASI/ ORGANISASI/ MASYARA-


KEBIJAKAN TOKOH MASY TOKOH MASY KAT UMUM

KEPEDULIAN, PEMAHAMAN, KEMAMPUAN, TINDAKAN,KE


TINDAKAN TINDAKAN PERILAKU BERSAMAAN

DUKUNG- KETER- KEMANDI- GERAKAN


AN LIBATAN RIAN MASY.
2. Dukungan Sosial (Social Support)
Kegiatan mencari dukungan sosial mll tokoh masyarakat baik Toma
formal maupun informal.
Tujuan : agar Toma sbg jembatan antara sektor kesehatan dgn
masyarakat  dukungan Toma  mensosialisasikan program-
program kes  masy mau menerima dan mau berpartisipasi thd
program tsb.
Strategi  upaya Bina Suasana atau membina suasana yg kondusif
terhadap kegiatan kesehatan.
Bentuk kegiatan: pelatihan para Toma, seminar, lokakarya, bimbingan
kepada Toma
Sasaran : Toma diberbagai tingkat (sasaran sekunder).
BINA SUASANA
PENDEKATAN: PELAKU: SUASANA:

-TOKOH LOKAL
-TOKOH AGAMA TOKOH
-TOKOH POLITIK PEDULI
INDIVIDU -TOKOH SWASTA THD KES
-TOKOH REMAJA /PANUTAN
-SELEBRITIS

-RT/RW/KELURHN
-MAJLIS TAKLIM
KELOMPOK
KELOMPOK -KEL. BUDAYA
PEDULI
-KEL. ARISAN/KO-
THD KES
PERASI
-ORG. WANITA
-ORG.SISWA
-DLL
MASY UMUM
MASYARAKAT MEDIA MASSA PEDULI
(CETAK, ELEKTR) THD KES
BINA SUASANA
UTK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK)
YG KONDUSIF GUNA LEBIH MENGUATKAN DUKUNGAN THD
PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDU/KELUARGA/KELOMPOK
(KHUSUSNYA DARI FASE TAHU KE MAU)

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YG KONDUSIF

PEMBERDAYAAN

MAMPU
SASARAN TAHU MAU MELAKSA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) NAKAN
(PRACTICE)

DUKUNGAN SARANA

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YG KONDUSIF


Metode Bina Suasana
Konferensi pers
Dialog interaktif
Talk show
Pertunjukan tradisional
Sarasehan
Semiloka
3. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
Sasaran : masyarakat langsung (sasaran primer)
Tujuan: mewujudkan kemampuan masy dlm memelihara dan
meningkatkan kes mereka sendiri.
Bentuk kegiatan: penyuluhan kes, pengorganisasian dan
pengembangan masy (koperasi, pelatihan-pelatihan peningkatan
ekonomi keluarga)  Posyandu, Dana Sehat, Pos Obat Desa,
Poskesdes, UKBM lainnya  “Gerakan masyarakat”.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INFO: INFO: INFO:


-BHW SUATU -TTG BAHAYA, TTG BGMN
MASALAH KES= TETAPI JUGA MENGATASI/
MASALAH BAGI YBS BHW MASALAH MENCEGAH
-PENGETAHUAN KES YBS MASALAH KES

20 May 2019
UMUM TTG MASA- DPT DICEGAH TSB (SECARA
LAH KES TSB /DIATASI LEBIH DETIL)

M.K Pemberdayaan Masyarakat


MAMPU
SASARAN TAHU MAU LAKSANA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) KAN PHBS
(PRACTICE)

DUKUNGAN SARANA
YANKES SARANA
PERA-
YG MEMA- /SUMBER 30
TURAN
DAI & DAYA
PER-UU-AN
GRATIS LAIN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ATAU PENGEMBANGAN
PERAN-AKTIF MASYARAKAT MELALUI PROSES PEMBELAJARAN
YG TERORGANISASI DG BAIK (COMMUNITY ORGANIZATION)

MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI
MASALAH
/PENDAMPINGAN
& PENYEBABNYA FASILITASI
/PENDAMPINGAN

MEMANTAU & PROSES MERUMUSKAN


EVALUASI UTK PEMBE- ALTERNATIF2
SUSTAINABILITY LAJARAN PEMECAHAN

FASILITASI
/PENDAMPINGAN MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN
PEMECAHAN FASILITASI
/PENDAMPINGAN
CAKUPAN PENGGERAKAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN PEMBINAAN

MEMPROSES & MELESTARIKAN &


MELAHIRKAN UKBM MEMBESARKAN UKBM
(POSKESDES, (POSKESDES,
POSYANDU, POKMAIR, POSYANDU, POKMAIR,
TABULIN, SBH, DLL) TABULIN, SBH, DLL)

UKBM = UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


II. Strategi berdasarkan
Ottawa Charter
Konferensi Internasional Promkes di Ottawa, Canada (1986):
a.Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Healthy Public Policy)
 Strategi Promkes ditujukan kepada pembuat kebijakan agar
kebijakan yang dikeluarkan selalu berwawasan kesehatan atau
berorientasi kepada kesehatan publik.
 Contoh Kebijakan analisa dampak lingkungan : pabrik,
perusahaan, RS  memperhatikan dampak thd lingkungan (kes
masy), Kawasan Tanpa Rokok, Helm, Sabuk Pengaman.
b.Lingkungan yg Mendukung (Supportive Environment)
o Menciptakan suasana lingkungan (fisik, sosial- politik) yg kondusif
shg masyarakat termotivasi untuk melakukan upaya-upaya yg
positif bagi kesehatan.
o Contoh : penyediaan fasilitas di tempat-tempat umum, pojok ASI,
Tempat Konseling Remaja.
c. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services)
• Masyarakat bukan hanya pengguna (consumer) tetapi juga
berperan sebagai penyelenggara kes masy dlm batas-batas
tertentu
• Juga mengorientasikan pelayanan kes. agar lebih
mengutamakan promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
d.Ketrampilan Individu (Personnel Skill)
• Kesehatan masy akan terwujud apabila kes individu,
keluarga dan kelompok terwujud.
• Kegiatan: memberikan pemahaman dan pelatihan  cara
memelihara kes, mencegah penyakit, mengenal penyakit,
mencari pengobatan dll.
• Metode : bersifat individual melalui tatanan sekolah,
tempat kerja, rumah tangga, dll yang ada dimasyarakat.
e.Gerakan Masyarakat (Community Action)
Promkes harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di masy
dlm mewujudkan kesehatan mereka.
Tanpa adanya kegiatan masy di bidang kes, niscaya terwujud perilaku
yg kondusif di bidang kesehatan, atau masy yg mau dan mampu
memelihara serta meningkatkan kesehatannya.
A comprehensive approach to Multi-determinants of Health
Re-orient Health Services

Individual
Personal skills
(lifestyles)

Community Action Family/Group/


Community
Healthy policy Social Structure

Supportive Environment Living Conditions


/Environment
Applying Ottawa Framework to analyze
determinants of issues

Determinants

Prioritized Structural Environmental Cultural Individual Health


issues Service

1.

Policy Supportive Community Personal Re-orient


environment participation skill health
services

Strategies
III. DEKLARASI JAKARTA
• Konferensi Nasional Promkes IV di Jakarta
• Merumuskan:
• Promkes  Investasi utama yang memberikan dampak pada
determinan kesehatan dan juga memberikan manfaat kesehatan
terbesar pada masyarakat.
• Promkes  memberikan hasil positif yang berbeda dibandingkan
upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi masyarakat dalam
kesehatan.
• Promkes  perlu disosialisasikandan harus menjadi tanggung jawab
lintas sektor.
• Deklarasi Jakarta juga merumuskan prioritas Promkes di abad 21 yaitu:
• Meningkatkan tanggung jawab sosial dalam kesehatan,
• Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan,
• Konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemberdayaan individu,
• Menjamin tersedianya infrastruktur promosi kesehatan.
PENDEKATAN PROMKES
• PENDEKATAN INDIVIDU  Pemberian Informasi dan
Edukasi, Konseling, Mencari Faktor Resiko (risk
assessment), terutama untuk pencegahan penyakit.
Cocok untuk di RS, praktik dokter dan bidan serta
Posyandu dan Puskesmas
• PENDEKATAN KELOMPOK  Lebih efisien dan efektif
serta lebih luas jangkauannya; ceramah, seminar,
lokakarya, dan konferensi.
• PENDEKATAN MASSA/POPULASI  Menjangkau
Masyarakat Luas; pemakaian media massa,
pengembangan masyarakat, kebijakan publik dan
legislasi, pengembangan organisasi masyarakat dll.
KEBIJAKAN PROMOSI
KESEHATAN
RENSTRA KEMENTERIAN
2010-2014
VISI
Masyarakat Sehat yang mandiri dan
berkeadilan

MISI
1. Meningkatkan derajat 2. Melindungi kesehatan
masyarakat dengan 3. Menjamin ketersediaan 4. Menciptakan tata kelola
kesehatan masyarakat, dan pemerataan kepemerintahan yang
melalui pemberdayaan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang sumberdaya kesehatan baik
masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat paripurna, merata,
madani bermutu, dan
berkeadilan.

NILAI-NILAI
1. PRO RAKYAT 2. INKLUSIF 3. RESPONSIF 4. EFEKTIF 5. BERSIH

1 2 3 4 5 6

STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN


STRATEGI
KEMENTERIAN KESEHATAN
2. Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis
bukti; dengan pengutamaan
pada upaya promotif – 3. Meningkatkan pembiayaan
1. Meningkatkan pemberdayaan preventif. pembangunan kesehatan,
masyarakat, swasta dan
terutama untuk mewujudkan
masyarakat madani dalam
jaminan sosial kesehatan
pembangunan kesehatan
melalui kerjasama nasional dan
nasional
global.

VISI DAN MISI


KEMENTERIAN
6. Meningkatkan manajemen 4. Meningkatkan pengembangan
kesehatan yang akuntabel, KESEHATAN dan pemberdayaan SDM
transparan, berdayaguna dan kesehatan yang merata dan
berhasilguna untuk bermutu.
memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggung-
jawab.

5. Meningkatkan ketersediaan,
pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan/khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
STRATEGI PERTAMA

Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat, Swasta Dan Masyarakat Madani


Dalam Pembangunan Kesehatan Melalui Kerjasama Nasional Dan Global

1. Mendorong kerjasama nasional dan global, antar masyarakat, antar


kelompok, serta antar lembaga dalam rangka pembangunan
berwawasan kesehatan;
2. memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan
3. meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
mensinergikan sistem kesehatan modern dan asli Indonesia
4. menerapkan promosi kesehatan yang efektif memanfaatkan agent of
change setempat
5. memobilisasi sektor untuk sektor kesehatan
STRATEGI PERTAMA
FOKUS :
1) Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai
perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat.
2) Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka
pemberdayaan melalui advokasi, kemitraan dan peningkatan
sumber daya pendukung untuk pengembangan sarana dan
prasarana dalam mendukung Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM).
3) Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan
pembiayaan APBD untuk kesehatan menjadi 10% (pembiayaan
dari APBD yang mencukupi untuk pembangunan kesehatan di
daerah).
4) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam sistem peringatan
dini, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana, serta
terjadinya wabah/KLB.
STRATEGI PERTAMA

FOKUS :

4) Meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada


masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
terutama pada pemberian ASI eksklusif, perilaku tidak
merokok, dan sanitasi.
5) Meningkatkan keterpaduan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan dengan kegiatan yang berdampak pada
income generating.
6) Meningkatkan kerjasama lintas bidang dan lintas program,
terutama pertanian, perdagangan, perindustrian,
transportasi, pendidikan, agama, kependudukan,
perlindungan anak, ekonomi, kesehatan, pengawasan
pangan, dan budaya.
KEBIJAKAN OPERASIONAL PROMOSI KESEHATAN
TAHUN 2010-2014
PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM
RPJMN 2010-2014 dan RENSTRA KEMENKES

STRATEGI KEMENKES
1. Meningkatkan pemberdayaan RUANG LINGKUP
masyarakat,
PROMOSI KESEHATAN
1. Meningkatkan
2. Meningkatkan pelayanan kemampuan individu
kesehatan dan masyarakat

2. Memperkuat
3. Meningkatkan pembiayaan
gerakan
pembangunan kesehatan, masyarakat VISI DAN
3. Menciptakan
MISI
4. Meningkatkan pengemb dan
pemberdayaan SDM kesehatan
lingkungan yang KEMENKES
kondusif

5. Meningkatkan ketersediaan, 4. Mengembangkan


pemerataan, dan keterjangkauan Kebijakan yang
berwawasan sehat
obat dan alat kesehatan

5. Mereorientasi
6. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan
kesehatan
ARAH STRATEGIK
VISI DAN MISI KEMENTERIAN KESEHATAN

BANGNAS KEMANDIRIAN
BERWAWASAN PERILAKU SEHAT MASYARAKAT UTK
KESEHATAN HIDUP SEHAT
DESA SIAGA, TATANAN
KEBIJAKAN SEHAT PHBS, MDGS SEHAT

ACTION AREA
Meningkatkan Menciptakan Mengembangkan
Memperkuat Mereorientasi
kemampuan lingkungan yang Kebijakan yang
gerakan pelayanan
individu dan kondusif berwawasan sehat
masyarakat kesehatan
masyarakat

KAPASITAS PROMOSI KESEHATAN

SISTEM DAN KETENAGAAN SUMBER DAYA


KELEMBAGAAN

KEPEMIMPINAN KEMITRAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

TUJUAN UMUM

Meningkatnya perilaku sehat individu, keluarga


dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap
gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya
promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas
program, lintas sektor, swasta dan masyarakat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

TUJUAN KHUSUS
1) Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan
dari para pengambil kebijakan dari berbagai pihak .
2) Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta
antar lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan
kesehatan
3) Meningkatkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek
atau penyelenggara upaya pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan
4) Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang efektif dengan mempertimbangan kearifan lokal.
5) Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat dengan seluruh program dan
sektor terkait, di pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan
mengacu kepada rencana strategis kementerian kesehatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

KEBIJAKAN UMUM

1) Menempatkan upaya promosi kesehatan menjadi salah satu


prioritas pembangunan kesehatan
2) Melaksanakan peningkatan akses informasi dan edukasi
tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab
3) Memantapkan peran serta masyarakat, kelompok-kelompok
potensial, termasuk swasta dan dunia usaha dalam
pembangunan kesehatan
4) Melaksanakan upaya promosi kesehatan secara holistik dan
terpadu
5) Melaksanakan peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya
promosi kesehatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN
STRATEGI UMUM
1) Memperkuat sistem, kelembagaan dan penganggaran serta sarana promosi
kesehatan ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota
2) Mengupayakan terbitnya peraturan perundangan dibidang promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat
3) Meningkatkan advokasi, sosialisasi dan komitmen politis di semua tingkatan
4) Meningkatan akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang
dan bertanggungjawab
5) Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor terkait, swasta, dunia usaha, dan
LSM
6) Menumbuhkan partisipasi dan peran serta individu, keluarga, dan masyarakat
dalam upaya kesehatan
7) Memadukan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
setiap upaya pencegahan penyakit, peningkatan KIA dan Gizi dan peningkatan
akses ke pelayanan kesehatan
8) Melakukan riset dan pengembangan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
9) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi untuk kemajuan upaya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

LUARAN
Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat.

Indikator pencapaian luaran tersebut pada tahun 2014 adalah:


1) Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) sebesar 70%;
2) Persentase desa siaga aktif sebesar 35%;
3) Persentase sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan sebesar
40%;
4) Jumlah kebijakan teknis promosi kesehatan yang terintegrasi dalam
upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan sebanyak 25 buah;
5) Jumlah kabupaten/kota yang menetapkan kebijakan yang berwawasan
kesehatan sebanyak 125 kabupaten/kota.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN
1. PENINGKATAN RUMAH TANGGA BERPHBS
1) Kebijakan Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS
(1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota menetapkan kebijakan untuk
Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS
(2) Seluruh Kabupaten / Kota melaksanakan peningkatan PHBS melalui desa
siaga sesuai dengan SPM Kabupaten/Kota bidang kesehatan

2) Strategi Peningkatan Rumah Tangga BerPHBS


(1) Peningkatan pembinaan yang terintegrasi di pusat, provinsi,
kabupaten/kota dan Puskesmas
(2) Penguatan gerakan pemberdayaan masyarakat
(3) Peningkatan akses informasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat kepada individu, keluarga dan masyarakat
(4) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan dunia usaha
serta organisasi profesi
(5) Peningkatan peran serta organisasi sosial kemasyarakatan
(6) Peningkatan kapasitas pengelolaan rumah tangga berPHBS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

2. PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF


1) Kebijakan Pembinaan Desa Siaga Aktif
(1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota menetapkan kebijakan
untuk Pembinaan Desa Siaga
(2) Seluruh Kabupaten / Kota melaksanakan Pembinaan desa siaga
sesuai dengan SPM Kabupaten/Kota bidang kesehatan

2) Strategi Pembinaan Desa Siaga Aktif


(1) Peningkatan koordinasi di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
Puskesmas serta desa.
(2) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan dunia usaha
serta organisasi profesi
(3) Penguatan gerakan pemberdayaan masyarakat (desa siaga)
(4) Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
(5) Peningkatan kapasitas pengelolaan desa siaga
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN
3. PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DISEKOLAH
1) Kebijakan Pengembangan Promosi Kesehatan disekolah
(1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan program
UKS sesuai SKB empat kementerian (menkes, mendiknas, menag dan
mendagri) Nomor 1/U/SKB; Nomor 1067/Menkes/SKB/VIII/2003; Nomor
MA/230A/2003,Nomor 26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 ttg pembinaan
dan pengembangan UKS
(2) Seluruh sekolah melaksanakan promosi kesehatan dalam program UKS

2) Strategi Pengembangan Promosi Kesehatan di sekolah


(1) Peningkatan koordinasi promosi kesehatan di sekolah di pusat, provinsi,
kabupaten/kota, Puskesmas dan Sekolah.
(2) Peningkatan akses informasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat kepada individu dan masyarakat sekolah
(3) Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, swasta dan dunia usaha serta
organisasi profesi
(4) Peningkatan kapasitas pengelolaan promosi kesehatan disekolah
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

4. INTEGRASI KEBIJAKAN TEKNIS PROMOSI KESEHATAN


1) Integrasi Jaknis Promkes
(1) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan
nasional promosi kesehatan dengan nomor 1193/Menkes/SK/IX /2004
(2) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan pedoman
pelaksanaan promosi kesehatan di daerah nomor
1114/Menkes/VIII/2005

2) Strategi Integrasi Jaknis Promkes


(1) Peningkatan keterpaduan dalam perencanaan, implementasi dan
evaluasi kegiatan promosi kesehatan dalam program –program
prioritas kesehatan untuk mencapai target MDGs
(2) Peningkatan kapasitas pengelolaan promosi program-program
prioritas
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI
KESEHATAN

5. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SEHAT DI KAB/KOTA


1) Kebijakan Pengembangan Kebijakan Sehat di kab/kota
(1) Seluruh provinsi menetapkan kebijakan yang mendukung terciptanya
kabupaten/ kota sehat
(2) Seluruh kabupaten / kota menetapkan kebijakan pembangunan berwawasan
kesehatan
(3) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan kebijakan nasional promosi
kesehatan dengan nomor 1193/Menkes/SK/IX /2004
(4) Seluruh provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan Surat Edaran Mendagri No.
440/1826/SJ tentang pelaksanaan promosi kesehatan di daerah tahun 2006

2) Strategi Pengembangan Kebijakan Sehat di Kab/Kota


(1) Peningkatan advokasi dan sosialisasi kebijakan berwawasan
kesehatan di semua jenjang administrasi
(2) Pengembangan Jejaring advokasi
(3) Peningkatan kapasitas pengelolaan Pengembangan Kebijakan Sehat
di Kab/Kota
SUMBER DAYA PUSAT PROMOSI
KESEHATAN
REGULASI

KEPMENKES NO. 1193/MENKES/SK/X/2004


TENTANG KEBIJAKAN NASIONAL PROMOSI
KESEHATAN

KEPMENKES NO. 1114/MENKES/SK/VIII/2005


TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN DI DAERAH

KEPMENKES NO.
564/MENKES/SK/VIII/2006 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN DESA SIAGA
REGULASI

KEPMENKES NO. 585/MENKES/SK/V/2007


TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

KEPMENKES NO. 1426/MENKES/SK/XII/2006


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROMOSI
KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
KOMITMEN

SERUAN BANDUNG 2009


Respon Indonesia thd Nairobi Call to Action

1. Memperkuat kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, ketenagaan,


dan pembiayaan bidang promosi kesehatan, dan peningkatan
kesehatan selain pengobatan dan pemeliharaan
2. Meningkatkan pendekatan inovatif dalam pemberdayaan
masyarakat yang sesuai dengan sosial budaya setempat
3. Mengembangkan promosi kesehatan berbasis data
4. Meningkatkan kemitraan dan jejaring untuk mendorong gerakan
hidup sehat
5. Memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi
kesehatan yang benar.
PEDOMAN
PEDOMAN
KELEMBAGAAN
TUPOKSI PUSAT PROMKES
Permenkes R.I. No. 1575/Menkes/PER/XI/2005

Pelaksanaan
urusan tata
usaha dan Perumusan
rumah tangga kebijakan
Pusat teknis promosi
kesehatan
TUGAS POKOK
MELAKSANAKAN
PERUMUSAN
KEBIJAKAN TEKNIS,
BIMBINGAN DAN
Evaluasi dan PELAKSANAAN
penyusunan PROMOSI
laporan KESEHATAN
Penyusunan
pelaksanaan program
promosi promosi
kesehatan kesehatan

Penyusunan
metode,
teknologi dan
sarana Pembinan Pelaksanaan
promosi kemitraan dan promosi
kesehatan peranserta kesehatan
dalam
promosi
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai