Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

Hubungan Obesitas dengan Kejadian


Penyakit Jantung Koroner

Pembimbing: dr Setyo Utomo, Sp. JP


Disusun oleh: Meitanti Dinia Rizki
BAB I
Peningkatan berat
badan dengan indeks
masa tubuh lebih dari
30 kg/m2 baik pada
Prevalensi obesitas laki-laki ataupun wanita
50% akan meningkatkan
risiko PJK 4 kali lipat.
Obesitas
diklasifikasikan oleh
American heart
association (AHA)
sebagai faktor risiko
modifikasi mayor untuk
PJK
Rumusan • Bagaimana hubungan obesitas
Masalah dengan kejadian
penyakitjantung koroner?

• Untuk mengetahui hubungan


Tujuan obesitas dengan
penyakitjantung koroner
BAB II
PEMBAHASAN

Obesitas

kondisi di mana lemak tubuh berada dalam jumlah yang


berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai penyakit kronik yang bisa diatasi.
Obesitas juga berhubungan dengan penyakit-penyakit yang dapat
menurunkan kualitas hidup. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak
tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap
guncangan dan fungsi lainnya.
a.BMI (Body
mass index)
• Rumus:
• BMI (kg/m2) :
• Berat (kg) ÷ tinggi
(m2)
Klasifikasi Obesitas
Berdasarkan kondisi selnya

Tipe Hiperplastik adalah


kegemukan yang terjadi
karena jumlah sel yang lebih
banyak dibandingkan kondisi
normal, tetapi ukuran
selselnya sesuai dengan
ukuran sel normal terjadi pada
masa anak-anak

Tipe Hiperplastik dan


Hipertropik
kegemukan tipe ini
Tipe Hipertropik terjadi karena jumlah dan
kegemukan ini terjadi ukuran sel melebihi
karena ukuran sel yang normal
lebih besar
dibandingkan ukuran sel
normal.
Klasifikasi Obesitas
Berdasarkan penyebaran lemak
didalam tubuh
• Obesitas tipe apple shaped
merupakan obesitas dengan distribusi jaringan lemak lebih
banyak dibagian atas (upper body obesity) yaitu pinggang
dan rongga perut, sehingga tubuh cenderung menyerupai
buah apel.
• Obesitas tipe pear shaped
distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian panggul
dan paha, sehingga tubuh menyerupai buah pir.
Patofisiologi Obesitas
Patofisiologi Obesitas

Ketidakseimbanang Penumpikan lemak Mekanisme neural


an masukan dan disejumlah bagian Hipotalamus
tubuh dan humoral
keluaran kalori

Penyimpanan energi
Yang emndapatkan
Melalui sinyal-sinyal Sinyal-sinyal bersifat
Sinyal aferen dari Sinyal pendek
eferen (yang anabolik dan bisa
perifer (jaringan (kolesistokinin)
berpusat di katabolik
adiposa,usus, otot)
hipotalamus)

Jaringan adiposa
sinyal panjang (fat- Leptin merangsang
menngkat diikuti Penurunan nafsu
derived hormon leptin anorexigenic center
kadar leptin makan
dan insulin) dihipotalamus
meningkat
1.Faktor
Genetik

1.Hormonal 1.Umur

I.PENYEBAB
OBESITAS

1.Faktor 1.Faktor
Lingkungan Kesehatan
1.Dislipidemia

1.Risiko kanker 1.DM

I.Faktor
risiko

1.Gangguan 1.Penyakit
reproduksi Jantung

1.Penyakit hati
Penyakit Jantung
Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu bentuk dari
penyakit jantung dan pembuluh darah, merupakan penyakit yang
melibatkan gangguan pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang
menyuplai oksigen dan zat makanan pada jantung. penyempitan
pembuluh koroner yang disebabkan karena atherosclerosis.
Athesklosklerosis terjadi akibat penimbunan kolesterol, lemak,
kalsium, sel-sel radang, dan material pembekuan darah (fibrin).
Timbunan ini disebut dengan plak.
Faktor Risiko
Faktor yang tidak dapat dikendalikan (Melekat)
a. Keturunan
b. Umur, makin tua risiko makin besar.
c. Jenis kelamin, pria mempunyai risiko lebih tinggi dari pada wanita
(wanita risikonya meningkat sesudah menopouse)
Faktor yang dapat dikendalikan (Tidak melekat)
a. Dyslipidaemia.
b. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
c. Merokok
d. Penyakit Diabates Mellitus
e. Stres
f. Kelebihan berat badan dan obesitas.
Patofisiologi
Manifestasi klinis
sakit, seperti ditekan, ditindih
benda berat, seperti
diperas/dipelintir, rasa terbakar,
atau seperti ditusuk.

substernal, retrosternal, ke lengan kiri,


atau prekordial keher, rahang
bawah,
punggung/interska
pula, perut, atau
lengan kanan

Gejala penyerta:
mual, muntah,
sulit bernapas, Nyeri
keringat dingin,
cemas, lemah membaik/hilang
dengan istirahat
Penyakit Jantung Koroner
(Acut Coroner Sindrom)

UAP NSTEMI
STEMI

Perbedaan APTS NSTEMI STEMI

Nyeri dada <15 menit >15 menit >15 menit

EKG Normal/iskemik iskemik evolusi

Cardiac marker normal meningkat meningkat


Penatalaksanaan
Morfin 2-4 mg intravena, dapat diulang tiap 5 menit
M sampai dosis total 20 mg atau petidin 25-50 mg
intravena atau tramadol 25-50 mg intravena.

Oksigenasi dimulai dengan 2 liter/menit 2-3 jam,


dilanjutkan bila saturasi oksigen arteri rendah
O
(<90%)

Nitrat sublingual, nitrat dikontraindikasikan bila


N tekanan sistolik < 90 mmHg, bradikardi (<50
kali/menit), takikardi (>100 kali/menit).

Aspirin jelas terbukti masih merupakan obat


A utama untuk pencegahan thrombosis.

Clopidogrel, obat ini merupakan antagonis


C ADP dan menghambat agregasi trombosit

Obat Lain
o
Obat lain:
• Heparin : Trombolitik
• ACE Inhibitor (Captopril) : anti remodeling jantung (tidak
membesar)
• Laxadin : Obat pencahar, agar pasien
tidak mengejan
• Simvastatin : mengurangi plak
• Sukralfat : mengatasi lambung
• Alprazolam : obat tenang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai