Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

“Skizofrenia Paranoid Remisi Tak Sempurna”


Pembimbing
dr. Yaniar Mulyantini, SpKJ
Oleh
Annisa Firizqi Nahlia
1710221038

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR MINGGU
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
Identitas Pasien
Nama • Tn. A

Usia • 45 tahun

Jenis kelamin • Laki-laki

Tanggal lahir • 15 Oktober 1973

Alamat • Pondok Labu, Jakarta Selatan

Pendidikan terakhir • SMP

Status pernikahan • Sudah menikah

Pekerjaan • Tidak bekerja

No RM • 150052

Tanggal pemeriksa • 25 April 2019


dapat mengntrol
bisikan tersebut

masih mendengar bisikan-bisikan di


Sering
telinganya tidak
mencium ada
baurasa
yang meminta aneh pikiran
pasien atau
untuk
Sudah jarang pasien cara ia
merasa berbicara,
tangannya
Pasienbisikan
datang
berpikir
untuk
melihat bahwa
menuruti perintah
sesuatu orang
yang akan
tersebut
tidak
didengar, hanyakesemutan sudah
dimana jauh
terutama
bisikan lebih
tersebut di baik
ujung-
kontrol
sering dari
meminta
beberapa kali dalam nyata menjahati
disangkal. diamelempar-
Tidak seperti
ada
sebelumnya
pasien untuk serta
marah-marah, pasien
seminggu ujung
lemparjari
gangguansebelumnya
tidur
barang, dll
mudah fokus untuk saat ini
Riwayat Psikiatri
pasien sering mendengar suara bisikan sejak kurang
lebih 15 tahun yang lalu sekitar tahun 2004, pada saat
pasien tinggal di Padang

Suara bisikan tersebut tidak diketahui sumbernya.


Bisikan tersebut muncul secara tiba-tiba dan muncul
tidak hanya saat ia melamun tetapi ketika ia sedang
melakukan sesuatu

Suara tersebut lebih sering memerintahkan pasien


untuk melakukan sesuatu seperti marah-marah kepada
orang tua dan orang lain, melempar-lempar barang,
melarang untuk shalat, mengambil barang, pergi
keluar rumah sendiri, tertawa kepada pasien, dll
pasien juga mengatakan apabila
bertemu dengan orang lain,
dirinya merasa ingin dijahati

Pasien juga mengatakan bahwa


dirinya dikuasai oleh setan.

Sulit konsentrasi, tidak fokus,


cenderung melamun, tatapan
kosong, bicara tidak nyambung
juga dirasakan oleh pasien
Pasien juga sering
menendang-nendang,
jarang mandi, BAB dan
BAK sembarangan
sehingga orang tua harus
menampungnya

Mulai dari sinilah, pasien


mengalami perubahan
yang sangat aneh dan
keluarga mengira pasien
diguna-guna.
Pada tahun 2004 tersebut,
pasien mengeluhkan
Saat itu pasien merasa dirinya
mendengar bisikan suara yang
dikontrol oleh setan.
meminta dia melempar batu ke
mobil

Kejadian tersebut membuat


kaca mobil pecah dan pasien Tahun 2005, mendengar bisikan
dibawa keluarga ke RS Ibnu kembali dimana pasien
Syanin Padang dan dirawat mengaku menjadi Nabi dan
sekama 1 bulan dibawa kembali ke RS Ibnu
Syanin untuk dirawat

Tahun 2014, pasien pindah ke


Jakarta dan keluhan timbul Tahun 2016, mengalami
kembali berupa pasien diminta keluhan kembali dimana pasien
untuk mengambil barang di mendengar bisikan yang
Masjid sehingga pasien meminta pasien keluar rumah
dilarikan ke RS Duren Sawit jam 01.00 malam
Riwayat Gangguan Medik Riwayat Penggunaan Obat

Pasien mengaku tidak memiliki Pasien tidak konsumsi obat


penyakit lain seperti penyakit jangka panjang selain obat
epilepsi, tumor kepala, jantung, psikiatri seperti risperidon, THP,
paru, dll. clozapin. Saat ini pemberian obat
di kelola sendiri.

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Tidak pernah
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Perkembangan
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Kepribadian
Pasien merupakan anak ketiga
dari lima bersaudara. Pasien • Masa Kanak Awal (0–3 tahun)
• Normal
lahir spontan di bidan. Proeses • Masa Kanak Pertengahan (3–11
kelahiran normal tanpa adanya tahun)
penyulit. Riwayat komplikasi • Normal
• Masa Kanak Akhir (Pubertas dan
kelahiran dan trauma lahir Remaja)
tidak ada. Cacat bawaan • Normal
disangkal.
Riwayat Pendidikan Riwayat Pekerjaan

Pasien bersekolah SD di SD
Impress Padang Panjang,
kemudian pasien lulus sekolah SD
Pasien pernah bertani di Padang.
dan melanjutkan sekolah di SMP
Lalu pernah menjadin pegawai di
01 Padang Panjang. Pasien
Restoran Padang milik saudaranya
mengatakan bahwa saat sekolah
selama 1 bulan.
pasien cenderung tekun dan
pintar, pasien sering mendapatkan
ranking 10 besar dari 40 murid.
Kehidupan
Riwayat Pelanggaran Hukum
Perkawinan/psikososial

Pasien sudah pernah menikah


Pasien tidak pernah punya namun cerai sekitar 7 tahun
riwayat masalah dengan aparat yang lalu.
penegak hukum, dan tidak
pernah terlibat dalam proses
peradilan yang terkait dengan Riwayat Sosial
hukum.

Pasien sebelumnya merupakan


seseorang yang dapat bergaul
dan memiliki banyak teman.
Kehidupan Beragama Namun sekarang, pasien hanya
bersosialisasi dengan
Pasien beragama Islam
keluarganya saja.
Riwayat Keluarga

Pasien dilahirkan di Padang. Pasien beragama


Islam sejak lahir. Pasien merupakan anak ketiga
dari lima bersaudara. Ayah dan Ibu pasien sudah
meninggal. Kakak dan Adik pasien tidak memiliki
riwayat keluhan serupa dengan pasien. Pasien
diperlakukan dengan baik oleh keluargnya. Pasien
dirawat oleh orang tua dan mendapat banyak
bantuan dari kakaknya dan adiknya.
Persepsi Pasien Tentang Diri dan
Kehidupannya

Pasien awalnya tidak menyadari bahwa dirinya


sakit. Ia menanggap keluhan-keluhannya
tersebut bukan hal yang aneh. Namun, setelah
menjalani pengobatan, pasien jadi mengetahui
bahwa keluhan tersebut adalah bukan hal yang
baik sehingga ia merasa dirinya harus diobati
dan sembuh. Pasien juga memiliki keingan untuk
bekerja kembali.
Status Mental
Deskripsi Umum
1. Penampilan
• Pasien laki-laki, usia 45 tahun, tampak sesuai dengan usianya,
berpakaian rapih, tampak bersih, berambut tidak panjang,
perawatan diri baik.
2. Kesadaran
• Kesadaran neurologik: compos mentis
• Kesadaran psikiatrik: pada saat ini ekspresi wajah pasien sesuai
dengan apa yang diceritakan.
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
• Normoaktif, tidak ada gangguan psikomotor
4. Sikap Terhadap Pemeriksa
• Pasien bersikap kooperatif terhadap pemeriksa.
5. Pembicaraan
• Pasien berbicara spontan, lancar, volume suara cukup, intonasi dan
artikulasi baik.
Alam Perasaan (Emosi) Gangguan Pikiran
• Proses Pikir
• Mood : Eutimia
– Baik
• Afek : Luas
• Arus Pikir
• Keserasian : Serasi
– Produktivitas Baik
Gangguan Persepsi – Kontuinitas : koheren
• Halusinasi : – Hendaya bahasa : Tidak ada
– Ada, halusinasi • Isi Pikir
auditorik (perbaikan) – Preokupasi : tidak ada
– Ilusi : Tidak ada – Waham : Ada, waham kejar
• Depersonalisasi : Tidak (perbaikan)
ada – Obsesi : Tidak ada
• Ilusi: tidak ada – Fobia : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
Taraf Pendidikan SMP
Fungsi Intelektual dan Kognitif
Pengetahuan umum Baik
Kecerdasan Baik
Konsentrasi dan perhatian Konsentrasi baik

Orientasi
 Waktu  Baik
 Tempat  Baik
 Baik
 Orang

Daya ingat
 Jangka Panjang  Baik
 Jangka pendek  Baik
 Segera  Baik

Kemampuan membaca dan Baik


menulis
Pikiran Abstrak Baik
Visuospasial Baik
Kemampuan menolong diri Baik
• Pengendalian Impuls • Daya Nilai Realita
– Baik – Perbaikan
• Daya nilai sosial • Tilikan (insight)
– Cukup, pasien – Nilai tilikan 6
berinteraksi dengan • Reabiliatas
baik ketika – jawaban pasien dapat
diwawancara oleh dipercaya karena
pemeriksa pasien menjawab
dengan konsisten
• Uji Daya Nilai terhadap pertanyaan
– Baik yang diberikan.
Pemeriksaan Fisik

Compos Mentis •Kesadaran

DBN •TTV

DBN •Head to Toe

DBN •Status Neurologis


Resume
tidak terdapat gangguan persepsi
Pasien laki-lai, 45 tahun, seperti halusinasi auditorik, fungsi
intelektual baik, produktivitas Tilikan pada pasien derajat 6.
tampak sesuai dengan usianya,
pembicaraan baik, kontinuitas Pemeriksaan status generalis dan
berpakaian rapi, tampak bersih, pembicaraan pada pasien: koheren, neurologis dalam batas normal
perawatan diri baik daya nilai sosial tidak terganggu,
daya nilai realitas tidak terganggu

Pasien mengatakan keluhan bisikan


di telinganya sudah jauh berkurang Dari pemeriksaan psikiatri
dan perasaan akan dirinya didapatkan kesadaran neurologisnya
dikendalikan juga sudah tidak ada compos mentis, perilaku dan
sehingga ia tidak marah-marah, aktivitas motorik normoaktif,
mengambil barang, melempar- suasana perasaan (mood) eutim,
lempar barang dan sudah dapat afek luas, keserasian serasi
melakukan aktivitas sehari-hari

Saat ini pasien sudah dapat


Pasien tidak mengalami gangguan
mengabaikan bisikan tersebut jika
tidur. Perasaan pasien saat ini
muncul. Pasien sudah dapat
memiliki keinginan untuk bekerja
membedakan hal yang nyata dan
kembali
yang tidak nyata
AksisDiagnosis
I • (F.20.04) Skizofrenia Paranoid Remisi Tak
Multiaksial
Sempurna

Aksis II • Tidak ada diagnosis

Aksis III • Tidak ada diagnosis

• Masalah dengan keluarga: ada, pasien sudah cerai dan

Aksis IV berpisah dengan anak-anaknya


• Masalah ekonomi: ada, belum berkecukupan
• Masalag akses ke pelayanan kesehatan: tidak ada

Aksis V • GAF Scale 90-81


Penatalaksanaan
• Farmakologi
– Risperidone 2 x 2 mg/hari
– Triheksiphenidyl 2 x 2 mg/hari
– Clozapin 1x 25 mg/hari
• Non Farmakologi
– Psikoterapi
Prognosis
Quo Ad Vitam : ad bonam
Quo Ad Functionam : dubia ad bonam
Quo Ad Sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
Skizofrenia

• Gangguan jiwa dimana penderitanya


mengalami disorientasi dalam membedakan
hal yang nyata dan tidak mampu memahami
dirinya dengan baik (hawai, 2007).
• Gangguan psikotik yang bersifat merusak
yang melibatkan gangguan berpikir, persepsi
halusinasi), pembicaraan, emosi dan
perilaku (Mark Durand; David H; Barlow;
2007)
Menurut DSM-V, Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya
didefinisikan sebagai suatu keabnormalitasan yang terdiri dari
satu atau lebih dari lima domain yang ada seperti delusi,
halusinasi, pikiran yang kacau (berbicara) atau gerakan yang
berlebihan (termasuk katatonia) dan gejala negatif.
• Simtom positif, yaitu sangat berlebihannya fungsi normal,
misalnya halusinasi, waham, pembicaraan dan perilaku
disorganisasi
• Simtom negatif, yaitu berkurangnya ekspresi emosi & fungsi
mental, misalnyaafek tumpul, avolisi, alogia, anhedonia &
defisit interaksi social. Simtom negatif lebih dikaitkan
dengan skizofrenia bila dibandingkan dengan gangguan
psikotik lainnya.
• Simtom afektif, misalnya mood depresi dan ansietas
• Simtom kognitif, misalnya deficit memori kerja,
episodikatensi, verbalisasi, dan fungsi eksekutif. Deficit
memori kerja berhubungan kuat dengan fungsi pekerjaan.
Epidemiologi
Berdasarkan data WHO (World Health
Organization), skizofrenia mempengaruhi lebih
dari 21 juta orang di seluruh dunia. Untuk di
Indonesia, Prevalensi pasien skizofrenia
menurut hasil Riskesdas tahun 2013 adalah 1,7
per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang
dan di daerah DKI Jakartaproporsi gangguan jiwa
berat dalam keluarga sebesar 1,1 per 1000
warga.
Etiologi
Faktor • Resiko terbesar tapi jarang pasien
diddiagnosa skizofrenia tidak memiliki
riwayat skizofrenia dalam keluarganya
genetik
Hipotesis • Adanya peningkatan dopamin sentral

dopamine
Hipotesis • Peningkatan kadar dopamine pada
ganglia basalis pada pasien skizofrenia
merupakan akibat rendahnya glutamate
glutamat neuron kortiko-striatal.
Hipotesis • peningkatan serotonin di susunan
saraf pusat (terutama 5-HT2A) dan
kelebihan norepinefrin di forebrain
serotonin dapat menyebabkan gejala pada
skizofrenia.
dan
norepinefrin

Gangguan • pelebaran ventrikel tiga dan lateral,


yang kadanag sudah terlihat
sebelum awitan penyakit dan atropi
Morfologi bilateral lobus temporal medial,
serta gangguan girus
dan parahipokampus, hipokampus dan
amigdala dan disorientasi spasial sel
Fungsional pyramid hipokampus.
Gangguan • Perubahan morfologi limfosit, gangguan
kadar CD4, sel T, CD8, peningkatan
sitokin, peningkatan kadar antibody
imunitas virus, antibody sitomegalovirus di CSS

Faktor • Komplikasi berat ( BBLR, prematur)

kehamilan
Faktor • pola komunikasi keluarga , keluarga
yang memperlihatkan kecemasan tinggi,
sangat protektif
keluarga
• Isi pikiran dirinya sendiri berulang
Kriteria Diagnosis Menurut PPDGJ III
atau bergema dlm kepalanya, dan isi
Thoght echo pikiran ulangan, walaupun isinya
sama namun kualitas berbeda
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat
jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala2 itu
kurang tajam atau kurang jelas)
Thought • Isi pikiran yang asung dari luar masuk
ke dalam pikirannya (insertion) atau
insertion or isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)
withdrawal

• Isi pikirannya tersiar keluar sehingga


Thought orang lain mengetahuinya

broadcasting
Delusion of • Waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
control
Delusion of • Wahang tentang dirinya dipengaruhi
oleh suatu kekuatan tertentu dari luar
influence
Delusion of • Waham tentang dirinya tidak berdaya
dan pasrah terhadap kekuatan dari luar
passivity
Delusion of • Pengalaman inderawi yang tak wajar,
yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
perception biasanya bersifat mistik atau mukjizat
• Suara halusinasi yang
berkomentar terus
menerus terhadap
perilaku pasien
• Suara halusinasi yang
Halusinasi mendiskusikan perihal
pasien di antara mereka
audiotrik senditi (diantara bbg
suara yg berbicara)
• Jenis suara halusinasi
lain yang berasal dari
salah satu bagian tubuh
Waham-waham menetap jenis lainnya,
yang menurut budaya setempat dianggap
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misal perihal keyakinan agama atau politik
tertentu atau kekuatan dan kemampuan
di atas manusia biasa (misal mampu
mengendalikan cuaca atau berkomunikasi
dengan makhluk asing dari dunia lan)
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang
harus selalu ada secara jelas
Halusinasi yang menetap daripanca indera apasaja apabila disertai baik oleh waham
yang mengembang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yag
jelas, ataupun disertai oleh ide2 yang berlebihan (over valued ideas) yang menetap
atau apabila terjadi setiap hari selama berminggi-minggu atau berbulan-bulan terus
menerus

Gejala-gejala negatif seperti sikap apatis, bicara jarang, respon emosional yang
Arusmenumpul
pikiran yang
atau
terputus
tidak wajar,
(break)
yang
atau
biasanya
yang mengalami
mengakibatkan
sisipanpenarikan
(interpolation)
diri dari
yang
pergaulan
berakibat
sosial
inkoherensi
dan penurunan
atau pembicaraan
kinerja sosial;yang
tetapi
tidak
harus
relevan
jelas atau
bahwaneologisme
semua hal tsv
tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika

Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi, tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor
Klasifikasi
Menurut PPDGJ III dan DSM-V skizofrenia dibagi menjadi
9 klasifikasi, diantaranya:
• 1. Skizofrenia paranoid
• 2. Skizofrenia hebefrenik/disorganisasi
• 3. Skizofrenia katatonik
Waham dan halusinasi harus menonjol
• 4. Skizofreniatak terinci
- Suara halusinasi yang (undifferentiated)
mengancam pasien atau memberi
• 5. Depresi pasca-skizofrenia
perintah, halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal
berupa pluit (whisting), mendengung (humming), atau
• 6. Skizofrenia residual
tertawa (laughing)
- Halusinasi pembauan atau pemgecapan rasa, atau
• 7. Skizofrenia simpleks
bersifat seksual atau lain-lain; halusinasi visual mungkin
• 8. Skizofrenia lainnya
ada tetapi jarang menonjol
- Waham dapat berupa hampir segala jenis; tetapi waham
• 9. Skizofrenia
dikendalikanYTT (Yang
(delusion Tidak
of control), Tergolongkan)
waham dipengaruhi
(delusion of influence) atau delusion of passivity dan
keyakinan dikejar-kejar adalah yangpaling khas
Penatalaksanaan
• Pada fase ini pasien sudah terkontrol
tetapi pasien masih beresiko terjadinya
episode baru bila ia mengalami stressor
• Tujuan: untuk mempertahankan remisi gejala atau untuk menontrol,
atau bila obat dihentikan
meminimalisasi resiko atau konsekuensi kekambuhan dan
• Tujuan: mengurangi stress pada ODS
mengoptimalkan fungsi dan proses kesembuhan.
Fase akut
dan memberikan dukungan untuk
• Penilaian pada fase stabil, penting untuk menentukan manfaat obat
mengurangi kekambuhan,
yang didapat ODS.
• Bila seseorang mengalami episode Penilaian dapat dengan mengajukan pertanyaan
meningkatkan adaptasi ODS terhadap
pertama atau mengenai
eksaserbasi,gejala dan efek samping obat serta masyarakat yang
biasanya kehidupan dalam masyarakat.
berinteraksi dengan
berlangsung selama 4-8 minggu ODS dapat menilai perubahannya.
• Dosis dan jenis obat yang sama
• Obat
• Bertujuan untuk Antipsikotik,
mengontrol simtom Fase
dapat mengurangi kekambuhan hingga 30% per
dilanjutkan dan dipertahankan selama
Fase
tahun. Penggunaan antipsikotik
piskotik yang berat (halusinasi, waham, yang efek sampingnya minimal tetapi
6 bulan.
perilaku gaduhmasih dalam mencegah
dan gelisah),
disarankan dosis yang lebih
stabilisasi
kisaran dosis efektif. Apabila menggunakan APG I,
• Edukasi tentang perjalanan dan
rendah dikaitkan dengan perbaikan
ODS meluaki dirinya atau orang lain serta outcome penyakit, misalnya kepatuhan
kepatuhan
mengurangi beratnya dan
gejala baiknya perasaan subjektif serta baiknya fungsi.
psikotik. terhadap pengobatan dapat dimulai
Penggunaan APG II
• Gejala: agitasi, gaduh gelisah, agresif dapat digunakan dosis terapetik karena tidak
pada fase ini.
Fase stabil
menimbulkan efek samping ekstrapiramidal.
• Edukasi tentang manfaat obat, efek
samping dan perlunya tambahan
atau rumatan
kepatuhan terhadap obat juga harus
diberikan kepada keluarga.
Anti-psikosis ATIPIKAL
memblokade reseptor
dopamine D2 dan juga
serotonin 5HT2 sehingga efektif
juga untuk gejala negatif

Anda mungkin juga menyukai

  • ABCD
    ABCD
    Dokumen2 halaman
    ABCD
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Apppp
    Apppp
    Dokumen6 halaman
    Apppp
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Jurding Anis
    Jurding Anis
    Dokumen53 halaman
    Jurding Anis
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • ABCD
    ABCD
    Dokumen2 halaman
    ABCD
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Jurding
    Jurding
    Dokumen24 halaman
    Jurding
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Asdfasf
    Asdfasf
    Dokumen8 halaman
    Asdfasf
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Fix Anis
    Lapsus Fix Anis
    Dokumen32 halaman
    Lapsus Fix Anis
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Patogenesis ISK
    Patogenesis ISK
    Dokumen3 halaman
    Patogenesis ISK
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • ABCD
    ABCD
    Dokumen2 halaman
    ABCD
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauanpustaka
    Bab Ii Tinjauanpustaka
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii Tinjauanpustaka
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauanpustaka
    Bab Ii Tinjauanpustaka
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii Tinjauanpustaka
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Isi Lapsus
    Isi Lapsus
    Dokumen42 halaman
    Isi Lapsus
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Slide+terapi+oksigen Fix
    Slide+terapi+oksigen Fix
    Dokumen34 halaman
    Slide+terapi+oksigen Fix
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Rhinitis Alergi
    Diagnosis Rhinitis Alergi
    Dokumen4 halaman
    Diagnosis Rhinitis Alergi
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Asam Basa (1) NN
    Asam Basa (1) NN
    Dokumen21 halaman
    Asam Basa (1) NN
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Jurdiing
    Jurdiing
    Dokumen10 halaman
    Jurdiing
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • BAB IV HASIL (Ga Ada Halaman
    BAB IV HASIL (Ga Ada Halaman
    Dokumen12 halaman
    BAB IV HASIL (Ga Ada Halaman
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • MGG 2 Meningitis
    MGG 2 Meningitis
    Dokumen33 halaman
    MGG 2 Meningitis
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Jaga Obgyn
    Laporan Jaga Obgyn
    Dokumen16 halaman
    Laporan Jaga Obgyn
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Abstrak FIX Oke
    Abstrak FIX Oke
    Dokumen1 halaman
    Abstrak FIX Oke
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar (Done) Fix
    Kata Pengantar (Done) Fix
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar (Done) Fix
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Rhinitis Alergi
    Diagnosis Rhinitis Alergi
    Dokumen5 halaman
    Diagnosis Rhinitis Alergi
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Cover Retensi Plasenta
    Cover Retensi Plasenta
    Dokumen6 halaman
    Cover Retensi Plasenta
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Judul FIX
    Judul FIX
    Dokumen2 halaman
    Judul FIX
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Bagan
    Daftar Bagan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Bagan
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Judul FIX
    Judul FIX
    Dokumen2 halaman
    Judul FIX
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    Annisa Firizqi Nahlia
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 01 Pringapus Kabupaten Semarang
    Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 01 Pringapus Kabupaten Semarang
    Dokumen10 halaman
    Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 01 Pringapus Kabupaten Semarang
    Rudi Lado
    Belum ada peringkat