Anda di halaman 1dari 21

KAJIAN PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN BIDANG SARANA Huda Eka Nurdiyatmi


PRASARANA 1231400017

LAPORAN AKHIR KERJA PRAKTIK


SISTEMATIKA LAPORAN

1 PENDAHULUAN

2 MATERI KERJA PRAKTEK

3 HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTEK

4 KESAN DAN PESAN


PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktik Tujuan & Sasaran

Kegiatan kerja praktek dilakukan


Tujuan: Pengembangan materi kuliah yang telah didapat melalui
guna menambah wawasan bagi
kegiatan yang dilakukan praktikan pada berbagai instansi
mahasiswa terhadap kegiatan
pemerintahan, intansi swasta seperti konsultan, developer, atau pun
perencanaan yang sudah dipelajari di
lembaga lainnya.
kampus. Kegiatan kerja praktek
dilakukan untuk mengaplikasikan ilmu
Sasaran: a) Menambah pengalaman kepada praktikan; b)
yang telah dipelajari selama masa
Mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung untuk mengamati
perkuliahan. Pelaksanaan kegiatan
dan mengikuti kegiatan perencanaan kota; c) Memberikan
kerja praktek dapat dilakukan di
kesempatan bagi praktikan untuk mengaplikasikan teori yang
instansi pemerintahan, dan instansi
didapat selama perkuliahan; d) Mendapatkan pengalaman untuk
swasta seperti konsultan, developer,
pengembangan diri, disiplin waktu dan membentuk watak dan
atau pun lembaga lainnya yang
kepribadian yang profesionalisme serta bertanggung jawab atas
menangani terkait perencanaan kota
semua yang dikerjakan.
maupun wilayah.
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup Wilayah Kerja
Prosedur Kerja Praktik Praktik

1. Telah lulus seluruh mata kuliah


Bappeda Kota Tangerang dengan Pekerjaan yang diambil adalah
studio kecuali studio perencanaan.
Pekerjaan yang diamati oleh praktikan pada Bidang Perencanaan
2. Satuan Kredit Semester minimal
Sarana dan Prasarana adalah Penyusunan Dokumen Kajian
110 sks
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kota Tangerang Tahun
3. Indeks Prestasi Kumulatif IPK ≥
2019-2023.
2,00.

Ruang Lingkup Pengamatan

1. Aspek Proses Pengambilan


Keputusan Perencanaan
2. Aspek Pembiayaan
3. Aspek Teori/Metoda
PENDAHULUAN
Profil Bappeda Tupoksi Bappeda

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
(BAPPEDA) merupakan unsur penunjang
di bidang perencanaan pembangunan daerah;
penyelenggaraan pemerintahan daerah di
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
bidang perencanaan, yang meliputi
urusan pemerintahan daerah di bidang
perencanaan bidang ekonomi, sosial budaya,
perencanaan pembangunan daerah;
kesejahteraan masyarakat, pemerintahan,
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
sarana dan sarana kota serta pengendalian,
perencanaan pembangunan daerah;
evaluasi dan pelaporan. Bappeda dipimpin
d. Pelaksanaan ketatausahaan Badan;
oleh seorang kepala yang berada di bawah
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota
dan bertanggung jawab kepada walikota
sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
melalui Sekretaris Daerah.
Tatanan Kerja

Kepala Badan

Kelompok Jabatan Sekertaris


Fungsional

Sub Bagian Umum dan Sub Bagian


Sub Bagian Keuangan
Kepegawaian Perencanaan

Bidang Perencanaan Bidang Perencanaan Sosial Bidang Perencanaan Bidang Pengelolaan Data
Pembangunan, Evaluasi Bidang Perencanaan
Kemasyarakatan dan Pemerintahan Perencanaan, Penelitian
dan Pelaporan sarana dan Prasaarana
Ekonomi dan Pengembangan

Sub Bidang Pekerjaan Sub Bidang


Sub Bidang Perencanaan Sub Bidang Sosial Sub Bidang
Umum, Penataan Ruang Pengelolaan Data
Pembangunan Kemasyarakatan Pemerintahan Hukum
dan Perhubungan Perencanaan

Sub Bidang Evaluasi dan Sub Bidang Perumahan Sub Bidang Penelitian dan
Sub Bidang Ekonomi Sub Bidang Otonomi
Pelaporan Rakyat, Kawasan Pengembangan
Daerah
Permukiman, dan
Lingkungan Hidup

UPT

Sumber : Peraturan Walikota Tangerang No. 78 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja.

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Bappeda Kota Tangerang


Kedudukan Praktikan

Bappeda Kota Tangerang

Praktikan
Bidang Sarana&Prasarana

Sub Bidang Pekerjaan Umum,


Penataan Ruang dan Sub Bidang Perumahan Rakyat,
BidangPerhubungan Kawasan Permukiman dan
Bidang Lingkungan Hidup
PENDAHULUAN
Tupoksi Bidang Sarana Prasarana

1. Penyelenggaraan koordinasi dan pengembangan serta pembinaan program dan


kegiatan pembangunan Daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, lingkungan hidup, dan perhubungan.
2. Penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan skala prioritas pembangunan Daerah
di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, lingkungan hidup, dan perhubungan.
3. Penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan rencana pembangunan Daerah di
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, lingkungan hidup, dan perhubungan.
Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui
Sekretaris.
MATERI KERJA PRAKTIK
Latar Belakang
Saat ini Kota Tangerang sedang menyusun Rancangan Teknokratik RPJMD Kota Tangerang Tahun 2019-2023 dalam rangka
persiapan penyusunan RPJMD Kota Tangerang Tahun 2019-2023 dengan mempertimbangkan ketersediaan waktu
penyusunan dan kompleksitas substansi atau materi yang terkandung dalam RPJMD serta harapan untuk mewujudkan
dokumen RPJMD yang berkualitas. Dengan demikian, sejalan dengan penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMD Kota
Tangerang Tahun 2019-2023 tersebut perlu disusun kajian pembangunan berkelanjutan bidang sarana prasarana sebagai
masukan bagi penyusunan KLHS RPJMD Kota Tangerang Tahun 2019-2023.

Dasar Hukum

a. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daera
c. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
d. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 69 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata
Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.
MATERI KERJA PRAKTIK
Maksud, Tujuan & Sasaran

Tujuan:
Maksud kegiatan: untuk menyusun dokumen
a. Memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Kajian Pembangunan Berkelanjutan Bidang
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan Rancangan
Sarana Prasarana Kota Tangerang yang
Teknokratik RPJMD Kota Tangerang Tahun 2019-2023 bidang sarana
diharapkan dapat menjadi masukan bagi
prasarana.
penyusunan KLHS RPJMD Kota Tangerang
b. Meningkatkan kualitas Rancangan Teknokratik RPJMD Kota
Tahun 2019-2023 pada bidang sarana
Tangerang Tahun 2019-2023 bidang sarana prasarana sebagai
prasarana.
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Sasaran:
a. Terintegrasinya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMD Kota
Tangerang Tahun 2019-2023 bidang sarana prasarana.
b. Meningkatnya kualitas Rancangan Teknokratik RPJMD Kota Tangerang Tahun 2019-2023 bidang sarana prasarana
sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
MATERI KERJA PRAKTIK
Keluaran, Pembiayaan &
Ruang Lingkup Tenaga Ahli Waktu & Jadwal Pelaksanaan

Ruang lingkup wilayah adalah


Kota Tangerang termasuk 13 Waktu pelaksanaan Kajian
kecamatan di dalamnya. untuk Pembangunan Berkelanjutan
Sumber dana dari APBD Kota
ruang lingkup materi meliputi Bidang Sarana Prasarana Kota
Tangerang Tahun Anggaran
identifikasi dan analisis Tangerang ini adalah selama 1
2018, adapun jumlah biaya yang
pembangunan berkelanjutan bulan (22 hari kerja). Dengan
diserap sebesar Rp
terhadap kebijakan, rencana dan rincian kegiatan : Minggu I dan
18.550.000,-.
program pada dokumen 2 Pengumpulan dan Analisis
Tenaga ahli yang diperlukan
Rancangan Teknokratik RPJMD serta Penyusunan Draft
adalah Ahli Perencanaan
Kota Tangerang Tahun 2019- Laporan, Minggu 3 Rapat
Wilayah Kota dengan
2023 yang terkait dengan Pembahasan Draft Laporan,
pengalaman kerja 5 tahun.
urusan-urusan infrastruktur dan Minggu 3 dan 4 Finalisasi dan
fasilitas perkotaan Kota Penyempurnaan Laporan
Tangerang.
MATERI KERJA PRAKTIK
Metodologi Tahapan Analisis

Metode Cepat, Metode ini merupakan metode kajian


yang mengandalkan pengalaman dan pandangan para 1 Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan
1
pakar dan cenderung bersifat kualitatif.
2 Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan strategis
Metode semi detail, Metode ini merupakan kajian yang
memanfaatkan data-data yang tersedia lalu digabungkan
2 dengan pengalaman dan pandangan para ahli. Pengalaman Identifikasi muatan Rancangan Teknokratik RPJMD
dan pandangan para ahli dari metode ini didasarkan pada 3 yang berdampak terhadap lingkungan hidup.
data dan informasi yang memadai sehingga bisa
memberikan keputusan yang akurat.
Analisis pengaruh muatan Rancangan Teknokratik
4 RPJMD terhadap isu pembangunan berkelanjutan.
Metode detail, merupakan kajian yang menggunakan
metode ilmiah yang rumit, komprehensif, dan kompleks
yang dilakukan oleh seorang ahli pada bidang tertentu. Perumusan rekomendasi alternatif penyempurnaan
3 metode ini digunakan untuk mengkaji beberapa isu yang 5 muatan Rancangan Teknokratik RPJMD.
dianggap penting dan sangat berisiko apabila diputuskan
tanpa kajian ilmiah yang sesuai prosedur.
HASIL AKHIR
LIMA PRIORITAS PEMBANGUNAN YANG PROGRAM-PROGRAM
MENJADI ISU STRATEGIS

1 Penanganan kemacetan dan pengembangan sistem 1 Program penanganan kemacetan


transportasi yang handal

Penataan kawasan kumuh dan pengembangan rumah 2 Program pengembangan pelayanan transportasi yang
2 layak huni yang terjangkau handal dan terintegrasi

3 Pengembangan rumah layak huni terjangkau 3 Program pengembangan rumah layak huni terjangkau

Peningkatan Kualitas Pelayanan Air Bersih dan Program peningkatan kualitas pengelolaan air limbah
4 Pengelolaan Air Limbah Domestik 4 domestik

5 Peningkatan Kualitas Penataan Ruang 5 Program kota bersih (clean city)

REKOMENDASI ALTERNATIF UNTUK RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD KOTA TANGERANG 2018-2023


HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
TEORI DAN METODA
Sumber Teoritik dan Model Acuan Dalam Proses
Perencanaan
Tanggapan:
Sumber Teoritik dari kajian ini adalah UU No 32 Dalam melakukan suatu kajian memang
Tahun 2009 tentang lingkungan hidup dimana diperlukan teori untuk menguatkan hasil dari
berisikan teori mengenai : Lingkungan hidup, kajian tersebut. Dalam penyusunan laporan kajian
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, ini pihak konsultan sudah mengumpulkan
Pembangunan berkelanjutan, Kajian lingkungan beberapa teori yang berkaitan dengan
hidup strategis, Analisis mengenai dampak pembangunan kota berkelanjutan maupun
lingkungan hidup. Model laporan yang menjadi lingkungan hidup. Penggunaan dasar hukum juga
acuan adalah laporan KLHS dari kota lainnya merupakan suatu keharusan dalam setiap
seperti Kota Bgogor atau pun Kota Dumai, bahkan penyusunan dokumen perencanaan agar apa
menggunakan KLHS Kota Tangerang yang sudah yang disusun atau direncanakan tidak keluar dari
pernah dibuat. ketentuan yang berlaku.
HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
TEORI DAN METODA
Pendekatan-pendekatan yang dipilih
oleh perencana

Pendekatan yang digunakan adalah quick Tanggapan:


assessment, dengan beberapa tahapan identifikasi
Dalam melakukan kajian ini pihak konsultan bisa
yang dilakukan antara lain: • Identifikasi dan
memilih metode yang digunakan sesuai dengan
perumusan isu pembangunan berkelanjutan, Isu
waktu pengerjaan dan urgensi yang ada. Tahapan
pembangunan berkelanjutan yang paling strategis,
dalam analisis pun tidak jauh berbeda dengan
Isu pembangunan berkelanjutan prioritas,
penyusunan laporan KLHS, karena ini masih
Identifikasi muatan RPJMD Kota Tangerang yang
merupakan kajian maka pihak konsultan
berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap
menggunakan analisis yang mudah namun tetap
lingkungan hidup, Analisis pengaruh muatan RPJMD
sesuai dengan acuan yang ada.
Kota Tangerang terhadap isu strategis
pembangunan berkelanjutan, Perumusan
rekomendasi alternative.
HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN
Model Teamwork/kolaborasi/konsultasi

Model kerja sama yang digunakan dalam


Tanggapan:
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Laporan
Kajian Pembangunan Kota Berkelanjutan Bidang Dalam melakukan kerja sama pihak Bappeda
Sarana Prasarana ini adalah model konsesi. maupun pihak konsultan sudah kooperatif dengan
Dalam melakukan konsultasi, pihak konsultan akan melakukan kerja sama yang baik. Dari segi
melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada konsultasi permasalahan yang dihadapi dalam
PPTK. Jika mengalami kesulitan dalam proses penyusunan laporannya pun sudah
memberikan konsultasinya maka PPTK meminta terstruktur sehingga tidak meloncati salah satu
bantuan kepada PPK yang selanjutnya PPK bisa pihak sehingga semua pihak berhak tahu apa saja
berkonsultasi lebih lanjut mengenai permasalahan permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan
yang dihadapi. Selain itu jika konsultasi yang yang dilakukan.
telah dilakukan hingga ke Kepala Badan tidak
menemui hasil maka pihak Bappeda akan
berkonsultasi dengan SKPD lainnya.
HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN
Pertimbangan-pertimbangan teknis dalam
Format Keputusan
keputusan
Pengambilan keputusan yang dilakukan dalam
pekerjaan ini dilakukan dengan cara Pertimbangan teknis yang praktikan amati dalam
mendiskusikannya bersama. Dalam pengambilan penyusunan kajian ini adalah adanya data yang
keputusan semua pihak tersebut duduk bersama untuk harus dikaji. Potensi yang perlu dikaji lagi yaitu
membahas apa saja yang akan diprioritaskan dalam adanya potensi investasi yang terbuka lebar di Kota
penyelesaian masalah lingkungan. Tangerang.

Tanggapan: Tanggapan:
Seorang tenaga ahli atau konsultan harus melakukan
Keputusan diambil dengan cara bermusyawarahdan pengkajian lebih dalam agar potensi yang ada tidak
tidak lupa juga masing-masing SKPD memberikan menimbulkan masalah. disinilah pentingnya rapat
saran untuk menyempurnakan kajian ini. koordinasi karena pihak lain bisa memberikan saran
untuk kajian yang lebih baik.
HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN
Pertimbangan atau ketentuan eksternal / dari luar tim perencana

Penyusunan laporan kajian ini juga mempertimbangkan adanya keharusan penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dalam setiap dokumen perencanaan. Oleh karena itu sebelum adanya laporan KLHS RPJMD,
kajian pembangunan kota berkelanjutan ini disusun dengan mempertimbangkan hal tersebut.

Tanggapan:
Penyusunan laporan ini menurut praktikan merupakan salah satu cara mempermudah penyusunan KLHS
nantinya. Dengan berdasarkan Laporan Teknokratis RPJMD 2019-2023 yang sudah ada, penyusunan
kajian-kajiannya sudah bisa dilaksanakan sehingga menghemat waktu penyusunan.
HASIL PENGAMATAN KERJA PRAKTIK
PEMBIAYAAN
Pembiayaan

Sumber pendanaan dalam proyek ini berasal dari APBD Kota Tangerang tahun 2018 sebesar Rp.
18.550.000,- Dana sebesar itu diberikan kepada konsultan untuk proses pengerjaan laporan selama satu
bulan dan diserahkan diakhir pekerjaan tanpa adanya tahapan pengeluran.

Tanggapan:
Dalam melakukan pembayaran kepada pihak kedua selaku yang melaksanakan pekerjaan tidak
selamanya dana tersebut harus dicairkan secara bertahap untuk pihak kedua. pencairan dana
tergantung oleh waktu pengerjaannya, dalam penyusunan laporan Kajian Pembangunan Kota
Berkelanjutan ini hanya dikerjakan dalam waktu singkat sehingga pihak Bappeda tidak mencairkan
dana secara bertahap.
KESAN DAN SARAN TERHADAP PELAKSANAAN
KERJA PRAKTEK
Mendapatkan pengalaman mengetahui proses penyusunan kajian untuk pembuatan dokumen perencanaan

Praktikan mengetahui bahwa kerjasama dan koordinasi sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan

Staff memberikan pemahaman kepada praktikan bagaimana praktikan harus bersikap, menyusun
dokumen lainnya dan meberikan nasihat serta dukungan bagi praktikan yang sedang menjalani
kerja praktek sekaligus tugas akhir

Mencari tempat kerja praktek sebaiknya dilakukan sebelum masuk perkuliahan semester 8

Membaur dengan para staff yang ada di tempat kerja praktek, tidak hanya itu beberapa sikap seperti
sikap tanggung jawab, dan profesionalisme

Anda mungkin juga menyukai