NPM : 17110001 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALAHAYATI 2019 PARAMETER LALU LINTAS Ukuran yang digunakan untuk menjadi tolak ukur dari kegiatan lalu lintas dalam sistem transportasi. Dibagi menjadi 2 : Parameter makroskopis, yang mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu kesatuan ( system ), sehingga diperoleh gambaran operasional system secara keseluruhan. Parameter mikroskopis, yang mencirikan perilaku setiap kendaraan dalam arus lalu lintas yang saling mempengaruhi. Parameter Makroskopis Parameter lalu lintas secara keseluruhan Suatu karakteristik secara keseluruhan dalam lalu lintas yng dapat digambarkan dengan 3 parameter yaitu : Kecepatan (Speed), Arus (flow), dan kerapatan (density), dan Volume’ VOLUME kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakan arah dan lajur. diekspresikan dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai arus. KECEPATAN (SPEED) Besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Aliran lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yag tunggal. Dihitung dengan rumus V (km/jam) = s (km)/t(jam) Dua jenis Analisis kecepatan Terdapat 3 jenis klasifikasi yang dipakai pada studi utama kecepatan yang kecepatan lalu-lintas digunakan Time mean speed (TMS), Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu rata-rata kecepatan kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan dari seluruh kendaraan Kecepatan bergerak (Running Speed), yang melewati suatu titik yaitu kecepatan kendaraan rata-rata pada pada jalan selama periode suatu jalur pada saat kendaraan bergerak waktu tertentu. yang didapatkan dengan membagi Space mean speed (SMS), panjang jalur dengan waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut. yaitu rata-rata kecepatan Kecepatan perjalanan (Jeourney Speed), kendaraan yang yaitu kecepatan efektif kendaraan yang menempati suatu segmen sedang dalam perjalanan antara dua atau bagian jalan pada tempat, dengan mencakup setiap waktu interval waktu tertentu. berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas. ARUS (FLOW) Jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan lajur Terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Q= 1/h Q = Arus Lalulintas (kendaraan/jam) h = headway (jam) Perbedaan Arus (Flow) dan Volume Arus (flow) : Membedakan Diukur pada waktu yang pendek Membedakan arah Volume : Tidak membedakan lajur Diukur pada waktu yang panjang (lama) Tidak membedakan arah Elemen Arus Lalu Lintas Karakteristik Arus Lalu Lintas Karakteristik pemakai jalan Penglihatan Variasi arus dalam waktu Waktu persepsi dan reaksi Variasi arus lalu lintas Kendaraan bulanan Kendaraan rencana Variasi arus lalu lintas harian Kinerja percepatan Variasi arus lalu lintas jam- kendaraan jaman Jalan Variasi arus lalu lintas kurang dari satu jam Klasifikasi jalan menurut fungsi Variasi arus dalam ruang Ciri geometrik jalan Variasi arus terhadap jenis kendaraan Arus Berdasarkan Jenis Fasilitas Jalan Arus tak terganggu (Uninterupted Flow) Arus lalu lintas dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan dengan karakteristik system geometric jalan raya, pola arus lalu lintas hanya dikontrol oleh karakteristik tata guna lahan yang membangkitkan perjalanan. Tidak ada factor eksternal yang secara periodik menghentikan sementara arus lalau lintas tersebut. Contoh : Jalan bebas hambatan (jalan tol) dan LRT di link Arus terganggu ( Interupted Flow ) Arus lalu lintas tidak hanya dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan tetapi juga factor eksternal yang secara periodic menghentikan sementara arus lalau lintas. Contohnya kendaraan diberhentikan secara periodic disimpang yang diatur oleh lampu lalulitas. Persimpangan bersinyal Persimpangan tak bersinyal Bundaran LRT di stasiun KERAPATAN (DENSITY) Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur. Nilai kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan. D = Q/V Q = Arus Lalulintas (kendaraan/jam) V = Kecepatan (km/jam) D = Kerapatan (kendaraan/km) Hubungan Ketiganya Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan : 1. Kecepatan dengan Kerapatan 2. Arus dengan Kecepatan 3. Arus dengan Kerapatan KESIMPULAN Terdapat hubungan mendasar antara volume dan kecepatannya adalah: dengan bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata ruangannya tercapai. Setelah tercapai volume maksimum maka kecepatan rata- rata ruang dan volume akan berkurang. Hal menggambarkan dua kondisi yang berbeda dimana lengan atas untuk kondisi stabil sedangkan lengan bawah menunjukan kondisi arus padat. Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan akan bertambah apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi pada saat kerapatan mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan bertambah sampai terjadi kemacetan di titi Dj.