Anda di halaman 1dari 18

BAHAN/MATERI

AJAR
DISUSUN OLEH:

S YA U F I K A H I D AYA H N I M . 1 6 1 0 8 2 4 1 0 2 6
AULIA HANIF NUR SOBRI NIM. 16108241037
A L F I N A PA N D U W I N ATA D NIM. 16108241059
M E D I YA N I O KTA R I K A NIM. 16108241161
 
PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARANMenurut Wina Sanjaya dalam Prastowo (2013: 194)
Abdul Majid dalam Prastowo
bahan atau materi pelajaran (learning materials)
(2013:194) materi
adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum
pembelajaran adalah materi
yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
yang digunakan untuk
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian
mencapai tujuan
standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
pembelajaran.
satuan pendidikan tertentu.

KESIMPULAN
Seperangkat materi pelajaran yang dapat
membantu tercapainya tujuan kurikulum yang
disusun secara sistematis dan utuh sehingga
tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan,
memudahkan siswa belajar, dan guru mengajar.
FUNGSI DAN KEGUNAAN MATERI
PEMBELAJARAN
1. Wina Sanjaya dalam Prastowo (2013: 195-196)
a. Fungsi pendidik
b. Fungsi peserta didik
2. Prastowo (2013: 196)
Fungsi a. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal
b. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual
c. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok
WINA SANJAYA DALAM PRASTOWO (2013:
195-196)
1. Fungsi pendidik
– Menghemat waktu pendidik dalam mengajar.
– Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.
– Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
– Pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran
dan merupakan subtansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik.
– Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
2. Fungsi peserta didik
– Tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang lain.
– Belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
– Dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.
– Belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
– Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar atau mahasiswa yang mandiri.
– Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
PRASTOWO (2013: 196)
1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal
– Sebagai satu-satunya sumber informasi dan pengawas serta pengendali proses pembelajaran.
Peserta didik pasif dan belajar sesuai dengan kecepatan pendidik dalam mengajar.
– Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual
– Media utama dalam proses pembelajaran.
– Alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik memperoleh
informasi.
– Penunjang media pembelajaran individu lainnya.
3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok
– Bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses pembelajaran kelompok, dengan cara
memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran orang-orang
yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran
kelompoknya sendiri.
– Sebagai bahan pendukung, bahan belajar utama dan jika dirancang sedemikian rupa dapat
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Menurut Prastowo (2013:
196)
Kegunaan 1) Bagi guru
2) Bagi siswa

Menurut Prastowo (2013: 196)


1. Bagi guru
– Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai kebutuhan siswa.
– Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
– Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi.
– Menambah khazanah pengetahuan dan pengalamn guru dalam menulis bahan ajar.
– Bahan ajar akan mapu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara
guru dan siswa, karena siswa kaan merasa lebih percaya diri kepada gurunya.
– Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
– Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit untuk
keperluan kenaikan pangkat.
– Menambah penghasilan guru jika hasil karyanya diterbitkan.
2. Bagi siswa
– Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
– Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara
mandiri dengan bimbingan pendidik
– Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasainya.
JENIS MATERI PEMBELAJARAN

Menurut Mutiara, dkk dalam Yaumi (2013: 278) membagi bahan


pembelajaran kedalam dua jenis yaitu bentuk bahan cetak dan bukan cetak.
1) Bahan cetak
2) Bahan bukan cetak
3) Bahan kombinasi cetak dan non cetak

1. Bahan cetak
– Bahan cetak biasanya dalam bentuk buku kerja modular.
2. Bahan bukan cetak
– Bahan bukan cetak dapat berupa audio, video, dan computer. Bahan
audio mencakup kaset-kaset video dan program radio sedangkan
bahan video dapat berupa kaset-kaset video, CD-ROM, dan program
televise.
3. Bahan kombinasi cetak dan non cetak
– Bahan dalam bentuk computer mencakup bahan yang disajikan secara
singkronus seperti materi berbasis jaringan dan sistem penunjang
belajar berbasis internet.
MACAM-MACAM MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Prawtowo (2013: 198-201)materi pelajaran dapat dibedakan menjadi
tiga macam, antara lain:
1) Pengetahuan
2) Keterampilan
3) Sikap

1. Pengetahuan

Prinsip

Prosedur

Konsep

Fakta
2. Keterampilan
KETERAMPILAN
INTELEKTUAL
MATERI
KETERAMPILAN
KETERAMPILAN FISIK
3. Sikap
Bahan ajar jenis sikap atau nilai adalah bahan untuk pembelajaran yang berkenaan dengan sikap
ilmiah, antara lain:
a. nilai-nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang berbeda suku, agama, dan
strata sosial.
b. nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak memanipulasi data hasil
pengamatannya.
c. nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dan kemampuan
sosial ekonomi yang berbeda semua sama-sama makhluk Tuhan.
d. tolong-menolong, mau membantu orang lain yang membutuhkan tanpa meminta dan mengharapkan
imbalan apapun.
e. semangat dan minat belajar, mempunyai semangat, minat, dan rasa ingin tahu.
f. semangat bekerja, mempunyai rasa untuk bekerja keras, belajar dengan giat.
g. bersedia menerima pendapat orang lain, bersikap legowo, tidak alergi terhadap kritik, menyadari
kesalahannya sehingga saran dari teman/orang lain dapat diterima dan tidak sakit
TAHAP PERENCANAAN DAN PENULISAN
MATERI

1) Tahapan Perencanaan Materi


2) Tahapan Penulisan Materi
1. Tahapan Perencanaan Materi
Berikut ada ini tahapan perencanaan membuat materi menurut Daryanto (2013: 33-37)
sebagai berikut:
a. Informasi peserta didik
Ketika akan menulis materi, jauh sebelumnya harus memiliki informasi sejelas
mungkin untuk siapa materi yang akan ditulis. Ada 4 faktor penting yang berkaitan
dengan peseta didik antara lain:
– Keadaan peserta didik
– Motivasi
– Kemampuan belajar
– Latar belakang bidang studi
b. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan pembelajaran umum, sering
kali disingkat TPU (Goal, General Tujuan TPK antara lain:
Instructional Objektif) merupakan • Membantu untuk
pernyataan tentang apa yang memperjelas arah dan
diharapkan dapat dikuasai oleh penekanan kegiatan
peserta didik setelah selesai pembelajaran bagi
pembelajaran/setelah peserta didik.
menyelesaikan suatu materi bahan • Membantu dalam
Tujuan pembelajaran khusus, ajar. sering menentukan materi
disingkat TPK (Goal, Specific penting dan materi
instructional objective), merupakan pendukung yang
pernyataan –pernyataan yang disajikan.
menginformasikan apa yang telah • Membantu dalam
dicapai oleh peserta didik setelah menentukan media dan
menyelesaikan suatu kegiatan aktifitas belajar yang
pembelajran, mengandung tentang sesuai.
kemampuan-kemampuan • Membantu menentukan
(kompetensi) khusus yang dapat alat dan metode
terukur. penilaian dalam
mengukur efektifitas
materi.
c. Menentukan isi dan urutan materi pembelajaran
Ada cara yang dapat dilakukan antara lain:
– Identifikasi topik utama, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori
yang disajikan materi.
– Uraian pokok bahasan kedalam sub-sub pokok bahasan.

d. Memilih dan menentukan media


Media sebagai pendukung dalam belajar dengan materi yang
diperlukan

e. Menentukan strategi penilaian


Siapa yang akan menilai, kapan penilaian dilakukan, mengapa
mereka perlu dinilai, dan bagaimana cara penilaiannya.
2. TAHAPAN PENULISAN MATERI
Menurut Daryanto (2013: 38-39) pada dasarnya tahap
perencanaan harus dihasilkan rencana penulis modul yang
diwujudkan dalam bentuk pola dasar kegiatan pembelajaran
atau garis besar isi modul (GBIM). Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam penulisan materi:
a. Mempersiapkan Outline atau rancangan penulisan
b. Mengatur urutan materi sesuai dengan urutan tujuan.
c. Mempersiapkan rancangan/outline penulisan
Mempersiapkan Rancangan atau Outline Penul
• Adanya pendahuluan
Bagian ini umumnya berisi uraian singkat mengenai informasi materi yang
akan diuraikan dalam bentuk materi atau bahan ajar, hubungan dengan materi
sebelumnya, menguraikan tujuan, media (jika diperlukan ) dan waktu yang
dibutuhkan dalam mempelajari bahan ajar, motivasi/dorongan belajar.

• Adanya bagian utama/inti modul


Ada umumnya bagian utama sebuah modul terdiri dari beberapa
penggalan/kegiatan pembelajaran. Pada setiap penggalan/kegiatan
pembelajaran berisikan tentang tujuan pembelajaran khusus, uraian materi,
contoh-contoh, ilustrasi, tabel, diagram, latihan, dan umpan balik.

• Adanya bagian penutup


Bagian ini biasanya berisi rangkuman atau kesimpulan, penjelasana terkait
dengan materi selanjutnya, serta tes yang harus dikerjakan oleh peserta
didik/peserta diklat. Jadi bagian ini merupakan akhir dari sebuah judul.
Rincian kerangka
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai