Pengolahan Limbah KLPK 6

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Amdal dan UKL/UPL ISO 14001

KELOMPOK 6
IMAM DWI PRASETYO
ICHWAN DZULKAIDAH
NURUL SARFIKA
FAHRIAH AFIFAH
FITRIANI
TESALONIKA LIKU PALANGGA
MATERI
AMDAL
AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial- ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat
sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
TUJUAN AMDAL
 AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan
Tinggi
hidup untuk:
Menghindari dampak
PRIO-  Apakah proyek dibutuhkan?
RITAS  Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
 Apakah ada alternatif lokasi?
Renda Meminimalisasi dampak
h  Mengurangi skala, besaran, ukuran
 Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan bantu?
Melakukan mitigasi/kompensasi dampak
 Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang
rusak (contoh: Pengembangan Bank Mitigasi)
KEGUNAAN AMDAL
1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari
rencana usaha dan/atau kegiatan
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
6. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negative
7. Digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan
PROSEDUR AMDAL
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
3. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
4. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses
penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib
AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak.
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan
Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib
mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang
ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang
diberikan, dan kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat
terlebih dulu sebelum menyusun KA-ANDAL.
APA ITU UKL DAN UPL
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung
jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup).
Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan. Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak
diwajibkan menyusun AMDAL dan dampak kegiatan mudah dikelola
dengan teknologi yang tersedia.
UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup
untuk pengambilan keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin
melakukan usaha dan atau kegiatan.
UKL/UPL
1. AMDAL-UKL/UPL
UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup) merupakan dokumen pengelolaan lingkungan
hidup bagi rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL. UKL-UPL
diatur sejak diberlakukannya PP 51/1993 tentang AMDAL. UKL-UPL tidak
sama dengan AMDAL yang harus dilakukan melalui proses penilaian dan
presentasi, tetapi lebih sebagai arahan teknis untuk memenuhi standar-standar
pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan Kep-MENLH No 86 Tahun 2002
tentang UKL-UPL, pemrakarsa diwajibkan mengisi formulir isian dan diajukan
kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang pengeloaan lingkungan hidup
Kabupaten/Kota atau di propinsi.
Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan
seperti AMDAL tetapi dengan menggunakan
formulir isian yang berisi :
1. Identitas pemrakarsa
2. Rencana Usaha dan/atau kegiatan
3. Dampak Lingkungan yang akan terjadi Program
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
4. Tanda tangan dan cap
Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada :
1. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan
lingkungan hidup Kabupaten/Kota untuk kegiatan yang
berlokasi pada satu wilayah kabupaten/kota
2. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan
lingkungan hidup Propinsi untuk kegiatan yang berlokasi
lebih dari satu Kabupaten/Kota
3. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan
lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan
untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu propinsi atau
lintas batas negara.
ISO 140001
Standard ISO adalah suatu instrumen penting bagi produk, jasa
dan sistem yang ingin bersaing secara global. Standard ISO
adalah salah satu standar internasional dalam sebuah Sistem
Manajemen Mutu (SMM) yang digunakan untuk mengukur
mutu organisasi. Standard ISO memegang peranan penting
dalam mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin
bersaing secara global dan juga adalah salah satu cara untuk
meningkatkan sistem manajemen mutunya.
PENGERTIAN ISO 14001
ISO 14001 adalah sebuah spesifikasi internasional untuk
sistem manajemen lingkungan (SML) yang membantu
perusahaan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan
mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari praktek
bisnis. Sistem Manajemen Mutu ISO 14001 dapat diterapkan di
seluruh organisasi tanpa memandang besaran dan lokasi
geografis. Jika suatu perusahaan berupaya untuk menerapkan
ISO 14001 maka perusahaan tersebut telah memiliki komitmen
untuk memperbaiki kinerja lingkungannya secara terus
menerus.
DASAR ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality
Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do
– Check – Action), sehingga elemen-elemen utama Energy Management
System (EMS) ini juga akan mengikuti prinsip PDCA. Adapun prinsip
dasar EMS ini meliputi:
1. Kebijakan (dan komitmen) lingkungan
2. Perencanaan
3. Penerapan dan operasi
4. Pemeriksaan dan tindakan koreksi
5. Tinjauan manajemen
6. Penyempurnaan secara terus-menerus
MANFAAT PENERAPAN ISO 14001
1. Mengurangi biaya
ISO 14001 menuntut komitmen perbaikan terus menerus maka penetapan tujuan dari perbaikan tersebut akan
membantu mendorong penggunaan bahan mentah yang lebih efisien sehingga dapat mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan,
2. Mengatur kepatuhan terhadap hukum
Sertifikasi ISO 14001 bisa membantu dengan cara mengurangi upaya yang dibutuhkan untuk mengatur kepatuhan
hukum dan dalam manajemen risiko-risiko lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan,
3. Mengurangi duplikasi kegiatan dan biaya
Sistem manajemen bisa digabungkan dengan persyaratan dan standar manajemen lainnya menjadi sebuah sistem
bisnis tunggal yang bisa mengurangi duplikasi kegiatan dan biaya,
4. Mengelola reputasi
Sertifikasi ISO 14001 dapat membantu mengurangi resiko yang dapat merusak reputasi dan citra perusahaan
dihadapan klien, badan pengawas dan pemangku kepentingan kunci,
5. Menambah manfaat kompetitif
Sertifikasi ISO 14001 memungkinkan untuk bekerja dengan perusahaan yang mengutamakan ramah lingkungan,
6. Kemudahan berintegrasi
Sama seperti kebanyakan sistem standard ISO lainnya, ISO 14001 adalah sistem manajemen yang mengadopsi
siklus PDAC (Plan Do Check Act) sehingga dapat dengan mudah digabungkan dengan ISO 9001 (mutu), OHSAS
18001 (Kesehatan dan Keselamatan) dan standar berbasis sistem manajemen lainnya.

Anda mungkin juga menyukai