Anda di halaman 1dari 24

Topik Khusus: Etika dalam

Pelaporan

Kelompok 11:
• Galan Nur Subhi 17013010129
• M. Zulfi Afri Haykal 17013010134
• M. Iqbal Andartama 17013010151
• Faizal Aldi Satriawan 17013010259
Yang Akan Dibahas:

01 Etika

02 Laporan Keuangan

03 Hubungan Etika dengan Laporan


Keuangan

04 Etika Dalam Penyusunan Laporan


Keuangan
Etika
Definisi
ilmu yang mendalami standar moral
perorangan atau masyarakat
sedemikian rupa untuk menentukan
aturan-aturan yang seharusnya
mengatur tingkah laku manusia
mengenai tindakan yang benar dan
yang salah, atau tindakan yang baik
dan buruk yang dikembangkan dalam
hidup.
Definisi laporan keuangan

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh IAI (2007:1) dalam kerangka das
ar penyusunan dan penyajian laporan keuangan,

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan ke


uangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, lapor
an laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat di sajikan d
alam beberapa cara, misalnya sebagai pelaporan arus kas atau lampiran
arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merup
akan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengun
gkapan pengaruh perubahan harga”.
HUBUNGAN ETIKA DENGAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tuga


s-tugas yang dibebankan sehingga menghasilkan informasi bagi pihak-pihak
terkait. Etika menggambarkan prinsip moral atau peraturan perilaku individu atau
kelompok individu yang mereka akui. Etika ini berlaku ketika seseorang harus
mengambil keputusan dan beberapa alternatif menyangkut prinsip moral.

Dalam menyusun laporan keuangan, tidak terlepas dari perilaku menajer


perusahaan yaitu sehubungan dengan pemilihan kebijakan akuntansi.
Manajer akan menerapkan kebijakan konservatif atau cenderung liberal,
tergantung nilai pelaporan laba yang diinginkan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

LAPORAN
PERUBAHAN CATATAN ATAS
NERACA EKUITAS LAPORAN
KEUANGAN
LAPORAN LABA LAPORAN
RUGI ARUS KAS
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aset, keawajiban serta
ekuitas dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan
neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun
kalender.
LAPORAN LABA RUGI

Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang


merangkum pendapatan-pendapatan (revenues)
dan biaya-biaya (expenses) perusahaan pada
suatu periode akuntansi.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama lapor
an keuangan, yang menunjukkan:

a. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan

b. setiap kas pendapata dan beban, keuntungan atau kerugian berserta jumlahnya yang
berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

c. Perngaruh komulatif dari perubahan kebijaksanaan akuntansi dan perbaikan terhadap


kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK.

d. Transsaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

e. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya.

f. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio
dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap
perubahan
Laporan arus kas adalah suatu laporan yang menunjukkan
aliran kas yang terjadi sebagai akibat kegiatan operasi,
investasi dan pembiayaan perusahaan pada suatu periode
akuntansi. Arus kas juga dapat didefinisikan sebagai arus
masuk dan arus keluar kas ataus setara kas. Laporan arus
kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan diklasifikasikan menurut operasi, investasi, dan
pendanaan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis, setiap pos dalam
neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi
yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan mengungkapkan:

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi


yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,


laporan laba rugi, laoran arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi


diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar
PELAPORAN
KEUANGAN
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan
informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun
tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem
akuntansi keuangan, seperti informasi tentang sumber daya
perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek
perusahaan yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk
memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial
lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan.

Menyediakan informasi yang berguna membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan
dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.

Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya
tersebut dan perubahannya.
Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek
sebagai berikut:
A. Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.
B. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.
C. Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus


menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
a) Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan
(financial performance) selama suatu periode tertentu.
b) Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power
dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan
atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
c) Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen
perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders-nya atas
pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.
Bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan pelaporan keuangan akan berbeda
dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis. Perbedaan tujuan tersebut
dikarenakan karakteristik organisasi yang berbeda.

Karakteristik Dari Organisasi Nonbisnis


a. b. c. d.

Tidak terdapatnya indikator Tujuannya tidak mencari Jumlah sumber daya yang diterima Hak kepemilikan tidak dap
kinerja seperti pada perusa keuntungan. dari penyedia sumber daya, maka p at dijual, ditransfer atau dit
haan bisnis. enyedia sumber daya tersebut tidak ebus, atau tidak terdapat
berharap menerima pembayaran ata hak untuk memperoleh ba
u manfaat ekonomi dari sumber day gian distribusi sumber day
a yang diberikannya. a residual ketika organisa
si tersebut dilikuidasi.
Pengguna informasi dari organisasi nirlaba

1. 3.
Contoh organisasi nirlaba adalah
Penyandang dana dan Badan pengawas yang
yayasan sosial, lembaga swadaya
pemberi kontribusi. mengatur dan
masyarakat (LSM), non-government
bertangungjawab dalam
organization (NGO), universitas, unit menyusun kebijakan
pemerintahan pusat dan daerah, dan dari organisasi tersebut.
organisasi keagamaan.
2. 4.
Anggota dari organisasi Manajer yang meng
tersebut yang memperoleh elola organisasi ters
manfaat dari jasa yang ebut
diberikan oleh organisasi
tersebut.
Statement of Financial Accounting Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa
tujuan pelaporan keuangan organisasi nonbisnis sebagai berikut:

Memberikan informasi yang berguna kepada


pengguna dalam mengambil keputusan rasional
tentang alokasi sumber daya dalam organisasi.

Memberikan informasi yang berguna bagi


penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang
diberikan dalam oleh organisasi nonbisnis dan
kemampuannya untuk meneruskan penyediaan
jasa tersebut.
Memberikan informasi yang berguna untuk menilai
pekerjaan manajemen dan kinerja manajer
organisasi nonbisnis dalam melaksanakan
tugasnya, seperti akuntabilitasnya.
Memberikan informasi tentang sumber daya
ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya,
(aktivitas organisasi), atau sumber daya bersih
dari organisasi nonbisnis tersebut.
Etika Dalam Penyusunan Laporan Keuangan

1. 3.
Misstate Cost & Benefit
(kecenderungan untuk melakukan sala (Beban persahaan untuk melakukan
h saji dalam laporan keuangan) pengungkapan)

Unsur penyajian laporan


keuangan yang layak
2. 4.
Disclosure Responsibility
(Pengungkapan Laporan Keuangan) (Tanggung jawab dalam penyajian l
aporan keuangan yang nformatif ba
gi penggunanya)
Misstate (kecenderungan untuk melakukan salah saji dalam laporan keuangan)

Kecenderungan bagi setiap perusahaan di Indonesia yang sering mengalami


kesulitan dalam menyajikan laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan
standar akuntansi merupakan sesuatu problematika tersendiri. Dan hal ini
merupakan sesuatu kondisi yang ada korelasinya memiliki keterkaitan antara
penyusunan laporan keuangan dan sikap serta perilaku baik para penyaji
maupun penggunanya.
Disclosure (Pengungkapan Laporan Keuangan)

laporan keuangan harus dapat menyediakan informasi mengenai perusahaan dan


operasinya kepada pihak yang berkepentingan sebagai basis dalam pengambilan
keputusan yang disajikan secara bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan masalah
yang tercakup. Variasi tersebut antara lain meliputi informasi mengenai laba atau
rugi terhadap investasi untuk mengidentifikasikan hubungan-hubungan informasi
tersebut, maka diperlukan analisis data yang diungkapkan dalam perhitungan
laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas ,dan catatan atas laporan keuangan
tersebut sebagai komponen laporan keuangan.
Cost & Benefit (beban persahaan untuk melakukan pengungkapan)

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan


yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan itu
sendiri dibuat oleh pihak manajemen yang memiliki tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan sehingga
menghasilkan informasi bagi pihak-pihak terkait. Adanya laporan keuangan
sangat membantu setiap pihak yang berkepentingan demi mencapai tujuan
Responsibility (Tanggung Jawab dalam Penyajian Laporan
Keuangan yang Informatif Bagi Penggunanya)

Laporan keuangan disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama sebagian


besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan informasi dari kejadian masa lalu dan tidak
diwajibkan menyediakan informasi non keuangan. Pihak manajemen harus
bertanggung jawab atas apa yang dilaporkan dalam laporan keuangan artinya pihak
manajemen harus membuat laporan itu sesuai dengan kenyataan sebenarnya
sehingga laporan keuangan itu memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi
penggunanya
Thank you

Anda mungkin juga menyukai