Muhammad Muttaqin
Muhammad Muttaqin
BY:
FITRA PHALEVI
140611010
ADVISOR:
DR. DR. INDRA ZACHREINI, SP.T.H.T.K.L (K)
2
Otogenic Tetanus: Continuing clinical
Callenge in the developing Country
Otorhinolaryngology Departement, University College Hospital, Ibadan,
Nigeria
METHOD
Melakukan pembaruan informasi, metode terhadak kontrasepsi darurat
Memberikan Rekomendasi terhadap akses dan advokasi mengenai
kontrasepsi darurat
Jenis 5
1. Non Hormonal
Cooper IUD
a. Satu-satunya kontrasepsi darurat non hormonal
b. Paling efektif dengan tingkat kesalahan 0,9%
c. Insersi minimal 5-7 hari sebelum UPIC ( berhubungan)
d. Mekanisme kerja dengan menghasilkan ion yang membuat sperma
gagal dalam melakukan fertilisasi
e. Dapat bertahan dalam uterus sampai 10 tahun
f. Kontraindikasi ( kehamilan, infeksi pelvis, alergi, abnormalitas uterus)
g. Komplikasi ( infeksi, ekpulsi)
h. Pemakain IUD pada kontrasepsi darurat tidak direkomendasikan
2. Hormonal 6
UPA ( antiprogestrin ulipristal acetat)
a. Dosis rekomendasi adalah 30 mg
b. Bekerja dengan mencegah dan menghambat ovulasi
Mifepristone ( Antiprogesteron)
a. Dosis rekomendasi 25-50 mg) atau dosis rendah <25 mg
b. Bekerja dengan cara mencegah atau memperlambat ovulasi
Levonorgestrel ( progrestin) 7
a. Tersedia luas dan dapat diakses dengan OTC
b. Bekerja dengan mencegah dan menghambat ovulasi
c. Dosis rekomendasi 1.5 mg