MENJELASKAN GANGGUAN
DELUSIONAL
Gg Delusional
• Suatu gg psikiatrik dimana gejala yg utama adalah waham.
• Waham suatu perasaan keyakinan/kepercayaan yg keliru
,berdasarkan kesimpulan yg keliru,tdk konsisten dgn
intelegensia & latar belakang budaya ps & tdk bs diubah
lewat penalaran /dgn jalan pnyajian fakta.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11th Edition.
Etiologi
• Pnyebab nya skrg msh blm diketahui ,ttp berbagai kondisi medis
nonpsikiatrik & zat dpt mnyebabkan waham,jdi faktor biologis dpt
jg mnyebabkan waham tp tdk selalu.
MENJELASKAN SKIZOFRENIA
Definisi & Klasifikasi
definisi tipe
• Skizein : Split, terpisah • Paranoid
• Phren: mind, pikiran • Hebefrenik
• Adalah gangguan kronis • Katatonik
pada cara berpikir, • Undifferentiated
merasakan dan bersikap. • residual
Penderita mengalami
kesulitan membedakan
mana fantasi mana realita
Patofisiologi
Faktor factor yang berpengaruh pada skizophrenia
adanalahneuregulin 1 (Nrg1) dan reseptornya
ErbB4, disrupted-in-schizophrenia-1 (DISK1),
dysbindin-1, catechol-O-methyl tranferase (COMT),
BDNF, and Akt. Faktor factor tersebut berkaitan erat
dengan system neurotransmitter dopamine,
glutamate dan GABA. Namun sampai sekarang
hubungannya belum dapat dibuktikan sebab
kesulitan untuk membuktikan efek perubahan
kepribadian pada hewan.
Psikopatologi Schizophrenia
Tanda dan gejala
Positif negatif
• Waham menetap • Emosi yang terbatas
• menyendiri
• Hallusinasi • Tidak energik
• catatonia • Pendiam
• Kurangnya motivasi
• Hilangnya pleaseura dan keinginan
hidup
• Penampilan tidak rapi
Tanda dan gejala
disorganized cognitive
• Disorganized speech • Poor executive functioning (the ability to
• Cepat berubah pikiran understand information and to use it to
• Lamban bergerak make decisions)
• Tidak dapat mengambil • Trouble focusing or paying attention
keputusan • Difficulty with working memory (the
• Rajin menulis namun tanpa ability to use information immediately
makna after learning it)
• Mudah lupa dan kehilangan
barang
• Melakukan hal yang sama
berulang ulang kali tanpa alasan
yang jelas
• Kesulitan menerima rangsang
visual, auditorik atau olfaktorik
SKIZOFRENIA PARANOID
• Memenuhi kriteria umum skizofrenia
• Sebagai tambahan
– Halusinasi dan waham harus menonjol
• Suara2 yg mengancam & memberi perintah atau halu auditorik
tanpa bentuk verbal (whistling, humming, laughing)
• Halu pembauan/pengecapan ras/bersifat seksual/perasaan tubuh
• Waham
– Delusion of control
– Delusion of influence
– Delusion of passivity
– Keyakinan dikejar-kejar plg khas
– Ggg afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, gx
katatonik relatif yg tidak khas
Pedoman diagnostik
• Memenuhi kriteria dx skizofrenia
• Halusinasi dan waham harus menonjol
• Ggg afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, gx katatonik tidak nyata
SKIZOFRENIA PARANOID
DD
• Epilepsi dan psikosis yg diinduksi o/ obat
• Keadaan paranoid involusional (f22.8)
• Paranoia (f22.0)
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
• Memenuhi kriteria umum dx skizofrenia
• Hanya ditegakan saat remaja / usia muda 15-25 tahun
• Kepribadian premorbid menunjukan ciri khas pemalu dan senang menyendiri
(solitary)
• Dx pengamatan kontinu selama 2 – 3 bulan u/ memastikan gambaran khas bnrn
bertahan
– Perilaku yg (x) bertanggung jwb & (x) dapat diramaikan, mannerisme (ada kecendrungan
u/ sllu menyendiri), perilaku hampa tujuan dan perasaan
– Afek pasien dangkal (swallow) & tidak wajar (inappropriate) sering disertai cekikikan
(giggling)/perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-absorbed sliming),
sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimance), mannerisme, pranks,
kel hipokondriakal, dan ungkapan kata yg diulang-ulang (rambling) serta inkoheren
• Ggg afektif dan dorongan kehendak serta ggg proses berpikir umumnya menonjol
– Halusinasi dan waham mgkn ada ttp (x) menonjol
– Dorongan kehendak dan yg determinasi hilang serta sasaran ditinggalkan, shg memiliki
ciri khas
• Perilaku tanpa tujuan
• Tanpa maksud
– Preokupasi yg dangkal dan bersifat dibuat2 thd agama, filsafat dan tema abstrak lainnya
SKIZOFRENIA KATATONIK
Ditandain dengan ggg nyata fx motorik
• Stupor katatonik ps (x) berespon thd
org/lingkungan
• Negativisme katatonik ps melawan semua
perintah/usaha u/ menggerakan fisiknya
• Rigiditas katatonik fisik pasien sangat kaku
• Postur katatonik ps mempertahankan posisi yg
(x) biasa/aneh
• Kegembiraan katatonik ps sangat aktif dan
gembira, mgkn dpt mengancam jiwa (kelelahan)
SKIZOFRENIA KATATONIK
• Memenuhi kriteria umum u/ dx skizofrenia
• 1/ > kriteria hrs mendominasi gambaran klinik
– Stupor (amat berkurangnya dlm reaktivitas thd lingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme ((x) berbicara)
– Gaduh gelisah ( tampak jelas aktivitas motorik yg (x) bertujuan, yg (x)
dipengaruhi o/ stimuli eksternal)
– Secara suka rela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh ttt yg
(x) wajar / aneh
– Negativisme (tampak jelas perlawanan yg (x) bermotif thd semua
perintah/ upaya u/ menggerakan /pergerakan kearah yg berlawanan)
– Rigiditas
– Fleksibilitas cerea/ waxy flexibility
– Gx lain command automatism dan pengulangan kata2 / kalimat
SKIZOFRENIA TAK TERINCI
• Memenuhi kriteria umum u/ diagnosis
skizofrenia
• (x) memenuhi kriteria u/ dx skizofrenia
paranoid, hebeferik atau katatonik
• (x) memenuhi kriteria u/ skizofrenia residual
atau depresi pasca skizofrenia
DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA
Dx ditegakan jika
• Ps telah menderita skizofrenia (yg memenuhi
kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan
terakhir
• Bbrp gejala skizofrenia masih tetap ada ( ttp tidak
lagi mendominasi gambaran klinisnya)
• Gejal2 depresif menonjol dan mgg, memenuhi
plg sedikit kriteria u/ episode depresif dan telah
ada dlm kurun wkt plg sedikit 2 mgg
• Ps (x) menunjukan gx skizofrenia lagi
SKIZOFRENIA RESIDUAL
• Dx semua persyaratan hrs dipenuhi smua
– Gx negatif skizofrenia menonjol, misalnya
• Perlambatan psikomotor
• Aktivitas menurun
• Afek yg menumpul
• Sikap pasif dan ketiadaaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas / isi
pembicaraan, komunikasi non verbal yg buruk spt dlm ekspresi muka, kontak
mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial
buruk
– Sedikitnya (+) riw psikotik yg jelas dimasa lampau yg memenuhi
kriteria u/ dx skizofrenia
– Sudah melampaui kurun wkt 1 thn dmn intensitas dan freq gx yg nyata
spt waham dan halusinasi yg telah sangat berkurang (minimal) & telah
timbul sindrom negatif
– (x) tdpt demensia / peny otakorganik lainnya, depresi kronis atau
intuisionalisasi yg dpt menjelaskan disabilitas negatif tsb
SKIZOFRENIA SIMPLEKS
• Dx sulit dibuat secara meyakinkan karena tgt
pd pemantapan perkembangan yg berjalan
perlahan dan progresif dari ;
– Gejala yg –ve dari skizofrenia residual (x) didahului
waham,halu, ata u manifestsi lain dari episode
psikotik
– Disertai dgn perubahan pribadi yg bermakna.
Bermanifestasi sbg kehi
Pemeriksaan dan tatalaksana
pemeriksaan tatalaksana
• Wawancara psikiatri Antipsikotik
• Multiaksial diagnosis • Klorpromazin Tablet 25 dan
100 mg <> Injeksi 25 mg/ml
150 – 600 mg/hari
• Haloperidol Tablet 0,5 mg,
1,5 mg, 5 mg <> Injeksi 5
mg/ml 5 – 15 mg/hari
• Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg
12 – 24 mg/hari
Terapi somatik
• Sering disebut neuroleptik
antipsikotik
• Antipsikotik terbagi menjadi 2: antipsikosis tipikal & atipikal
• Antipsikotik termasuk tiga kelas obat yg utama :antagonis reseptor
dopamin,Risperidone,Clozapine
• PEMILIHAN OBAT
– Antagonis reseptor dopamin obat antipsikotropik yg klasik & efektif dlm pengobatan
skizofrenia
– Kekurangan obat ini: hnya sejumlah kecil ps cukup tertolong untuk mndpatkan fungsi mental yg
cukup normal & ada efek merugikan yg mengganggu (yaitu akatisia & gejala mirip parkinsonisme
berupa rigiditas & tremor)
– Efek yg serius merugikantardive dyskinesia & sindrom neuroleptik malignan
MENJELASKAN SKIZOAFEKTIF
Gangguan Skizoafektif
• Gangguan yg bersifat episodik dng gejala afektif & (simultaneously), atau dlm berberapa hari yg
skizofrenik yg sama menonjol & secara bersamaan satu sesudah yg lain, dlm 1 episode penyakit yg
ada dlm episode yg sama dari penyakit itu atau sama, & episode penyakit tdk memenuhi
setidaknya dlm berberapa hari yg satu sesudah yg kriteria skizofrenia maupun episode manik atau
lain depresif
• Hubungan dng gangguan suasana perasaan (mood – Tdk dpt digunakan u/ ps yg menampilkan gejala
[afektif]) (F30-F39) & gangguan skizofrenik (F20-F24) skizofrenia & gangguan afektif tetapi dlm
yg khas tidak jelas episode penyakit yg berbeda
• Klasifikasi : – Bila ps skizofrenik menunjukan gejala depresif
– F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik setelah mengalami suatu episode psikotik,
– F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif diberi kode diagnosis F20.4 (depresi pasca
skizofrenia). Berberapa ps dpt alami episode
– F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran skizoafektif berulang baik berjenis manik (F25.0)
– F28.8 Gangguan skizoafektif lainnya maupun depresif (F25.1) atau campuran dr
– F25.9 Gangguan skizoafektif YTT keduanya (F25.2). Ps lain alami 1 atau 2 episode
• Pedoman diagnostik : skizoafektif terselip diantara episode manik atau
– Hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif depresif (F30-F33)
adanya skizofrenia & gangguan afektif sama2 Buku saku diagnosis gangguan jiwa :
menonjol pada saat yg bersamaan rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM V,
2013
Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia III,
1993
Gangguan Skizoafektif
• Diagnosis banding bipolar diharapkan bermanfaat pd
– Gangguan mood & skizofrenia pengobatan ps gangguan skizoafektif
– Gangguan terinduksi zat – Pd episode manik, ps sebaiknya diobat dng
– Gangguan psikotik & mood mood stabilizer dlm kisaran dosis terapeutik
sedang sampai tinggidi dlm darah
• Prognosis
– Ketika memasuki fase pemeliharaan, pemberian
– Perjalanan jangka panjang & prognosis sulit dosis dpt dikurangi dari rentang rendah sampai
ditentukan sedang u/ hindari efek samping & efek potensial
– Diharapkan ps dng gangguan skizoafektif alami thd sistem organ (tiroid & ginjal) &
perjalanan yg sama spt gangguan mood memudahkan konsumsi & kepatuhan
episodik, skizofrenik kronik, atau intermedia pengobatan
– Adanya peningkatan gejala skizofrenik – Ps skizoafektif episode depresif antidepresan
memprediksi progonosis lebih buruk (menyerupai pengobatan depresi bipolar)
– Setelah 1 th ps dng gangguan skizoafektif
mempunyai hasil berbeda tgt dr gejala • Lini I : SSRI (fluoxetine
dominannya apakah afektif (prognosis > baik) [Prozac], sertralin [Zoloft])
atau skizofrenik (prognosis > buruk)
– Ps teragitasi atau dng insomnia antidepresan
• Tatalaksana
trisiklik
– Mood stabilizer pengobatan gangguan
Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri klinis. Edisi ke-2,
2010
Gangguan Skizoafektif
• Kriteria diagnostik DSM V gangguan skizoafektif
a) Periode penyakit tidak terputus berupa, pd suatu waktu episode depresif mayor, episode manik, atau
episode campuran yg tjd bersamaan dng gejala yg memenuhi kriteria A skizofrenia
b) Selama periode penyakit yg sama, terdapat waham atau halusinasi sekurang2nya 2 minggu tanpa gejala
mood yg menonjol
c) Gejala yg memenuhi kriteria episode mood timbul dalam jumlah yg bermakna pd durasi total periode aktif
& residual penyakit
d) Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (contoh : obat yg disalahgunakan, suatu obat)
atau keadaan kesehatan umum
• 295.70 (F25.0) : schizoaffective disorder
– Specify :
MENJELASKAN DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
Diagnosis Multiaksial
• Aksis I : • Aksis I :
– Gangguan Klinis – Gangguan waham menetap
– Kondisi lain yang menjadi • Aksis II :
fokus perhatian klinis – Ciri kepribadian skizoid
• Aksis II : • Aksis III :
– Gangguan kepribadian – Tidak ada
– Retardasi Mental • Aksis IV :
• Aksis III : – Masalah pekerjaan,selalu
– Kondisi medik umum ditolak
• Aksis IV : • Aksis V :
– Masalah psikososial dan – GAF : 61-70 : masalah
lingkungan pekerjaan dan tidak banyak
• Aksis V : teman
– Penilaian fungsi secara global
Daftar Pustaka
• Depkes RI. Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di
Indonesia III. Jakarta: Depkes RI; 1993.
• Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa : rujukan ringkas dari
PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh Jaya; 2013.
• Sadock BJ, Sadock VA. In: Muttaqin H, Sihombing RNE, editors.
Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri klinis. 2nd ed. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2010.
• Katona C, Cooper C, Robertson M. At a glance : psychiatry. 5th ed.
Oxford: Blackwell Publishing; 2012.
• American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual
of mental disorders. 5th ed. Bangkok: iGroup Press; 2013.
• Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. In Pataki CS, Sussman N, editors.
Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioral
sciences/clinical psychiatry. 11th ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins; 2015.